A wild fictional history of a brothel.
Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.
Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sengitnya Balapan
Phil mengajak Boom untuk pergi berkeliling kota-kota.
Mereka akan melakukan investigasi lapangan kenapa First Class Lady begitu ketinggalan dari rumah bordil yang lainnya.
Phil dan Boom berkunjung ke tempat-tempat prostitusi yang sedang hits dan banyak diminati.
Sebelumnya ada informasi yang harus dibagikan sebagai pemberitahuan penting.
Rumah bordil Devil Queen sudah dibubarkan.
Tuan Bakteriano selaku pemilik nya juga sudah ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara.
Devil Queen terbukti melanggar hukum.
Para talent dari rumah bordil bertarif 100 joli permalam itu adalah korban dari tindak kejahatan perdagangan manusia.
Mereka diambil dan dibawa secara paksa oleh anak buah suruhan tuan Bakteriano. Dari rumah-rumah mereka di wilayah yang jauh-jauh.
Sebelum dipaksa bekerja sebagai seorang pekerja sex komersial. Mereka terlebih dahulu disiksa dan dicuci otaknya.
Kesucian mereka direnggut berkali-kali.
Mereka disuntik dengan cairan obat yang menjadikan mereka kecanduan.
Jika tidak menurut mereka akan dihukum cambuk sampai mati.
Inspektur Jay menerima banyak laporan kasus orang hilang dari berbagai wilayah yang jauh-jauh.
Saksi mata mengatakan para korban hilang dibawa dengan paksa dan dipukuli.
Tuan Bakteriano pun mengakui perbuatannya dengan lisan sebagai bukti.
Pernyataan nya direkam oleh Kissbreaker yang diundang pada sebuah jamuan makan malam.
Pada waktu itu Phil sudah dipasang alat penyadap atau perekam suara di balik kemejanya.
Peristiwa yang sangat memperihatinkan ini diungkap ke publik.
Terjadi 62 kasus penculikan. Dan semua korbannya adalah perempuan dengan rata-rata usia yang masih muda.
Para korban hilang ditemukan di rumah bordil Devil Queen.
40 korban sudah dijadikan sebagai pekerja sex komersial.
22 korban lainnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Terdapat bekas luka penyiksaan yang sangat mengenaskan.
Rumah bordil yang sedang meroket
Yang pertama adalah 69 House yang berada di kota Greybone.
Pemilik nya adalah Rick Greybone yang merupakan seorang keturunan dari keluarga ningrat yang terpandang.
Phil dan Boom datang ke tempat itu pada jam ramai pengunjung.
Mereka berdua mendengarkan pembicaraan para pelanggan dan tamu-tamu yang datang.
Terutama orang-orang yang berkantong tebal. Para pelanggan dan tamu-tamu yang penting.
Mereka membicarakan apa-apa saja yang mereka sukai dari rumah bordil ini.
Phil dan Boom juga bertanya kepada mereka.
"Bagaimana pendapat kalian tentang First Class Lady?",
Kata mereka First Class Lady sudah terlalu membosankan dan tidak menarik lagi.
"Perempuan di sini memberikan pelayanan yang lebih memuaskan tuan-tuan",
Kata mereka yang begitu menohok di depan muka Phil.
Selanjutnya Phil dan Boom melanjutkan perjalanan dengan pergi ke tempat hiburan malam yang lain.
Rumah bordil yang mereka datangi berikutnya adalah The Rape Me.
Bertempat di kota Blueass.
Pemilik nya adalah kelompok pengusaha muda yang menamakan diri mereka Gangbang Sisters.
Meski terbilang masih baru. Mereka berani berimprovisasi dengan menyuguhkan penampilan roleplay yang seru.
Mendobrak pakem lawas dengan ide-ide yang brilian dan jauh lebih segar.
Phil dan Boom melakukan hal yang sama.
Mengajukan berbagai pertanyaan kepada para pelanggan dan tamu-tamu.
Jawaban yang diberikan pun tidak jauh berbeda.
Dan bisa disimpulkan apa-apa saja yang membuat First Class Lady akhir-akhir ini menjadi kurang diminati.
Berikut yang mempengaruhi peta persaingan dunia usaha tempat dan jasa prostitusi.
Banyak nya pilihan rumah-rumah bordil baru yang menawarkan kualitas dan harga yang bersaing
Pekerja sex komersial dengan peningkatan peforma dan service yang lebih apik
Kemunculan pekerja sex komersial indie yang beroperasi di pinggir jalan dengan harga yang jauh lebih murah
Sistem delivery dimana para perempuan panggilan bersedia datang ke rumah para pelanggan
Demi mengembalikan kejayaan rumah bordil miliknya.
Phil dan First Class Lady wajib berbenah diri.