NovelToon NovelToon
Time Travel: Kali Ini Aku Akan Mengalah

Time Travel: Kali Ini Aku Akan Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Keluarga / Time Travel / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aplolyn

Di kehidupan sebelumnya, Emily begitu membenci Emy yang di adopsi untuk menggantikan dirinya yang hilang di usia 7 tahun, dia melakukan segala hal agar keluarganya kembali menyayanginya dan mengusir Emy.
Namun sayang sekali, tindakan jahatnya justru membuatnya makin di benci oleh keluarganya sampai akhirnya dia meninggal dalam kesakitan dan kesendiriannya..
"Jika saja aku di beri kesempatan untuk mengulang semuanya.. aku pasti akan mengalah.. aku janji.."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aplolyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12

Emily pulang dengan badan yang lesu, hari kedua sangat padat dan banyak kegiatan yang mengharuskannya berdiri di tengah terik matahari.

Beberapa saat kemudian, Ethan juga sampai di rumah, Emily menatapnya singkat dari tangga sebelum kembali menaikinya untuk sampai ke kamarnya di atas.

"Biarkan saja Emily, dia pasti kecapean," ucap sang ayah pada Ethan seolah tahu bahwa anak lelakinya ingin berbincang dengan Emily.

"Ngomong-ngomong bagaimana hasil laporan fisikmu tahun ini? Berikan hasilnya pada ayah jika sudah keluar"

Hasil itu sebenarnya sudah ada di tangan Ethan, namun dia lupa menyampaikannya pada sang ayah.

Ada alasan mengapa Ethan mulai melakukan pemeriksaan kesehatan setiap tahun, itu karna Tuan Gerson merasa bersalah terhadap putra sulungnya.

Selama istrinya sakit parah, Ethan paling banyak merawatnya sampai Tuan Gerson tidak sadar bahwa anaknya juga butuh perhatian.

Oleh sebab itu, sang ayah tidak ingin Ethan mengalami sakit yang sama dengan ibunya, karena tahun-tahun ketika ibunya sakit parah merupakan siksaan yang mendalam bagi mereka.

"Hasilnya baik-baik saja ayah.. aku akan mengambilnya dan mengantarkan pada ayah setelah membersihkan diri"

Anggukan dari sang ayah sudah cukup untuk membuat Ethan melangkah ke kamarnya.

"Seharusnya Emily ikut denganku saat pemeriksaan," ucap Ethan dengan tangan yang menggenggam map coklat berisi hasil pemeriksaan fisiknya.

Dengan membawa hasil itu, Ethan berjalan menuju ruang kerja sang ayah.

"Emily?"

Ethan terkejut melihat gadis itu berada di dapur dengan tangan yang ragu untuk menyalakan kompor.

"Apa kau lapar?" Tanya Ethan begitu melihat sebungkus mie instan yang ada di samping kompor.

Karna sudah ketahuan maka Emily tak bisa mengelak, dia membalikkan badan dan menjawab, "Hmm.. aku lapar"

"Lalu?" Ethan memandang kompor dan Emily secara bergantian, seolah bertanya mengapa gadis itu tidak menyalakan kompor itu.

"Ooohh.. kau tidak tahu cara memakainya?"

Map coklat yang Ethan pegang berpindah tangan pada Emily, begitu pula dengan mie instan yang sekarang ada di tangan Ethan.

"Tidak baik makan mie di malam hari, aku akan membuatkan sup untukmu, tolong antar map itu pada ayah"

Sebenarnya Emily bukannya tidak tahu cara menggunakan kompor, dia sering memasak dulu namun menggunakan kompor listrik, hal itu karna dulu dia pernah terkena ledakan kompor gas di panti asuhannya dan itu menjadikannya begitu trauma sehingga tidak lagi menggunakan kompor gas.

"Kenapa diam? Cepat antar.."

Mau tak mau, Emily harus masuk ke ruang kerja, mendapati sang ayah yang tengah sibuk dengan laptop di depannya.

"Emily?"

Pandangan sang ayah beralih padanya.

"Kak Ethan memintaku membawa ini pada ayah.."

Map itu Emily serahkan kepada ayahnya lalu bersiap untuk keluar dari sana sebelum ayahnya bertanya lebih banyak.

"Emily.."

Benar saja, ayahnya memanggilnya begitu kakinya hendak melangkah keluar.

"Iya ayah," jawab Emily, suaranya begitu rendah karna tak antusias.

"Bagaimana perkuliahannya?"

'Basa-basi banget sih ayah..'

Batin Emily namun dia tak berani mengatakannya, sebaliknya, Emily malah tersenyum dan menjawab, "semuanya berjalan dengan baik"

"Baguslah.. beri tahu kalau ada yang menganggu pikiranmu"

Begitu selesai mengatakan itu, Tuan Gerson kembali menatap laptopnya.

Sejak kecil, Emily selalu menjadi orang yang disayangi, dan dimanjakan, meski ayahnya tidak menyukai sifatnya yang selalu iri dengan Emy, namun terkadang kasih sayangnya masih bisa Emily rasakan.

Emily kembali ke dapur, dia bisa mencium bau harum dari masakan sang kakak.

"Duduk dan habiskan"

Semangkok sup daging cincang dengan berbagai sayuran tersedia di depan Emily, nafsu makannya seketika naik, dia meraih sendok dan langsung melahapnya.

"Pelan-pelan.. tidak ada yang mengambil makananmu," Ethan menumpahkan air putih di gelas dan memberikannya pada Emily.

"Enak.." ucap Emily yang membuat Ethan merasa gemas, dia lupa kapan terakhir kalinya dia melihat senyuman di wajah Emily.

"Emily.."

Tiba-tiba saja nada bicara Ethan menjadi rendah, Emily melihat kakaknya yang menatap dirinya dengan wajah sayu, terlihat agak sedih.

"Hmm?"

Emily menghentikan sejenak kegiatan mengunyahnya.

"Jangan cepat pergi lagi.."

Ucapan Ethan membuat Emily bingung, dia tidak tahu apa yang sedang membuat kakaknya risau sampai mengatakan bahwa dia akan pergi 'lagi' ?

"Ha?"

"Nggak.. nggak papa, kakak duluan, kalau sudah selesai biarkan saja piringnya, besok pelayan akan mencucinya"

Dengan cepat Ethan meninggalkan Emily, dia masuk kembali ke kamarnya, mengunci pintu lalu jatuh terduduk di depan pintu kamarnya.

Dadanya terasa sesak ketika mengingat mimpi yang dia alami beberapa hari yang lalu.

____

[Kalimat bercetak miring adalah mimpi Ethan]

"Hmm.. tumben kau menelponku"

"Halo, maaf, apa benar ini dengan Ethanael Hambert?"

Ethan menjauhkan ponselnya, menatap nomor yang jelas-jelas dia simpan dengan nama Emily, namun suara lelaki yang menjawab dari seberang.

"Ya, dengan saya sendiri"

"Saya dari pihak Rumah sakit xxx, hendak menyampaikan bahwa saudari yang bernama Emily Marleight Hambert di temukan tak berdaya di jalan xxx"

Ethan tak menjawab apapun, pikirannya masih memproses berita yang disampaikan oleh orang yang tak di kenalnya.

"Halo? Halo pak?"

"Ya.."

"Jasadnya sudah kami bersihkan, apa bisa segera di ambil?"

Saat itu juga Ethan sadar, dia mengambil kunci mobilnya dan melajukan diri ke rumah sakit yang disebutkan tadi.

Dia sama sekali tidak tahu bagaimana bisa adiknya meninggal, apalagi mereka baru saja bertemu kemarin.

Langkah Ethan mulai lunglai ketika pertanyaan tentang dimana Emily malah dijawab dengan ajakan salah satu tenaga kesehatan agar Ethan mengikutinya.

"Silahkan pastikan dahulu apabila benar dia adalah keluarga anda"

Satu tarikan sudah cukup untuk membuka kain yang menutup seluruh tubuh dari jasad di depannya.

"Ya" ucap Ethan tanpa berpikir panjang, sudah jelas itu adalah adiknya.

"Saya akan kembali dengan membawa surat waktu kematiannya"

Sedetik..

Dua detik..

Perlahan airmata menetes di pipi Ethan, tangannya bergetar saat meraih ponsel dalam celananya untuk menghubungi ayah dan Emy.

"A..ayah...."

____

Mimpi Ethan berakhir disana, namun rasa sesaknya masih dirasakan sampai dunia nyata, sampai saat ini, mulai saat itu, dia berjanji, bagaimanapun kesalnya dia pada Emily, dia tidak akan membencinya.

Prang!

Suara pecahan dari luar membuat kesedihan Ethan berganti menjadi kekagetan, dia kembali keluar dari sana, kali ini bukan Emily yang dia temukan, melainkan Emy yang sedang memungut pecahan beling dari gelas yang baru saja dia jatuhkan.

"Emy.. apa kau tidak papa?"

Bukan Ethan yang bertanya melainkan Tuan Gerson.

"Jangan di pungut, nanti pecahannya bisa melukai tanganmu"

Emy di arahkan untuk menjauh dari sana, lalu Tuan Gerson menyuruh Ethan membangunkan salah satu pelayan agar membersihkannya.

Dari lantai 2, Emily ternyata sedang memantau mereka semua.

'Mereka memang keluarga yang sempurna, andai aku tak pernah kembali'

1
Cty Badria
tinggal keluarga y hanya ngangap alat, tidak suka jalan y bertele, pu nya lemah banget
Lynn_: Terimakasih sudah mampir ya kak😇
total 1 replies
Fransiska Husun
masih nyimak thor
Fransiska Husun: /Determined//Determined/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!