TERJEBAK DUDA ANAK SATU

Jeduarrrr....

Bagai di sambar petir di siang bolong sekaligus di sayat sembilu, hati Maysa terasa sangat sakit. Cinta yang baru saja bersemi mendadak layu seketika. Tubuhnya terhuyung ke belakang, beruntung Aska yang baru saja datang menopang tubuhnya dari belakang.

Ya.. Entah kebetulan atau apa, Aska mengantar nyonya Alexa membeli makanan di restorant itu. Tak di sangka ia melihat Maysa dan Ilyas di sana.

" Sayang kamu jangan salah paham! Mas dan Maurene tidak ada hubungan apa apa kecuali hanya sebatas mantan saja. Mas cuma sedang membantu pengobatannya saja. Dia sakit parah, dia menderita kanker rahim stadium tiga sayang. Sebulan ini Mas mengantarnya ke rumah sakit untuk pengobatan. Mas sengaja menyembunyikan ini darimu karena Mas tidak mau melukai hatimu. Mas berpikir kalau kau tahu kau pasti akan berpikir macam macam tentang kepedulian Mas ini. Maurene tidak punya siapa siapa lagi sayang, jadi sebagai sesama manusia Mas mencoba membantunya." Jelas Ilyas menatap Maysa.

" Lalu dimana pria yang dulu menjadi selingkuhannya? Apa setelah dia penyakitan, pria itu membuangnya?"

" Jaga ucapanmu anak kecil." Bentak Maurene menatap tajam ke arah Maysa.

" Walaupun aku anak kecil, tapi aku bisa berpikir dewasa." Sahut Maysa menatap Maurene tanpa rasa takut.

" Jika aku sudah membuang sampah maka sampai kapan pun aku tidak akan sudi memungutnya kembali. Lalu apa ini? Setelah kau membuang suami dan anakmu kini kau kembali dan mencoba merebut mereka lagi?" Tanya Maysa menatap tajam ke arah Maurene.

" Hanya laki laki bodoh yang mau menerimamu kembali." Sambung Maysa melirik Ilyas.

Ilyas terkejut dengan ucapan Maysa, ia merasa Maysa telah menyindirnya.

" Aku tidak bermaksud merebut Ilyas darimu...

" Tapi kau mencoba membuat Ilyas kembali padamu." Sahut Maysa memotong ucapan Mauren.

" Wah... Kau hebat Maurene.... Trikmu untuk mendapatkan suamiku benar benar amazing, sampai sampai suamiku tidak menyadari trik yang sedang kau mainkan." Ucap Maysa.

" Sial... Bocah ingusan ini ternyata pandai berbicara." Umpat Maurene dalam hati.

Ilyas nampak bingung dengan ucapan Maysa walaupun ia paham maksudnya. Benarkah ia telah di bodohi oleh Maurene selama ini?

" Tapi tidak masalah jika kau mau merebut mantan suamimu kembali aku persilahkan. Aku tidak akan mencegahnya, jika mas Ilyas mau kembali padamu aku serahkan dia kepadamu dengan senang hati." Ucap Maysa.

Ilyas terbelalak mendengar ucapan Maysa.

" Apa maksudmu sayang?" Tanya Ilyas memastikan.

" Kau peduli dengan mantan istrimu kan? Sampai sampai kau mengabaikan aku dan Kavin selama ini. Atau kau hanya sekedar kasihan? Atau kau masih sayang dengannya? Aku tidak masalah, jika memang benar begitu biarkan aku yang pergi. Aku cukup baik hati bukan? Aku tidak akan menjadi penghalang kebahagiaan kalian, aku akan membiarkan kalian bersama dan aku juga akan kembali dengan pria yang benar benar mencintaiku."

" Maysa!!!" Bentak Ilyas tanpa sadar. Ia tidak suka dengan ucapan Maysa.

" Owh suamiku... Jangan berteriak! Kau akan terkena serangan darah tinggi nanti, slow saja ya. Kini semua keputusan ada di tanganmu." Ucap Maysa.

" Akan aku tunjukkan dimana posisimu sang mantan." Batin Maysa melirik Maurene.

" Mas tidak mengerti apa maksudmu sayang, maaf Mas telah membentakmu. Mas tidak suka kau membicarakan perpisahan kita." Ujar Ilyas.

" Aku punya dua pilihan untukmu Mas." Ucap Maysa menatap Ilyas.

" Tinggalkan dia atau tinggalkan aku!" Tekan Maysa.

Deg...

Jantung Ilyas terasa berhenti berdetak. Ia menatap Maysa dan Maurene bergantian. Di sisi lain ia kasihan kepada Maurene tapi di sisi lain ia tidak mau kehilangan Maysa. Istri kecil nan cantik, cerewet tapi tegas juga yang selama ini telah mencuri hatinya.

" Kau terlalu lama membuang waktu Mas. Cepat katakan apa pilihanmu! Jika kau memilih aku maka mulai sekarang kau tidak boleh berhubungan ataupun bertemu dengannya, apapun yang terjadi. Entah dia mau sakit, sekarat, bahkan mati sekalipun kau tidak boleh menemuinya. Begitupun jika kau memilih dia, jangan pernah temui aku setelah ini. Bahkan jika aku mati, aku mengharamkanmu melihat jasadku." Ucap Maysa penuh penekanan.

Ilyas beranjak mendekati Maysa. Ia berdiri di depan Maysa lalu menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. Aska dan nyonya Alexa melihat semua itu dengan perasaan cemas. Jangan sampai Ilyas memilih meninggalkan Maysa.

" Sudah jelas Mas memilihmu sayang." Ucap Ilyas membuat Aska dan maminya bernafas lega. Sedangkan Maurene nampak terkejut. Pria yang dulu sangat mencintainya kini tidak berpihak padanya.

" Kau segalanya bagi Mas, kau pemilik hati, cinta dan nafas Mas sayang. Mas tidak bisa hidup tanpamu. Maaf! Mas telah membuat kesalahan besar ini tanpa memikirkan perasaanmu. Mas pikir dengan Mas berbohong, Mas bisa menjaga perasaanmu tapi Mas salah. Kau benar, Mas tidak menyadari trik yang Maurene jalankan untuk membuat Mas jauh darimu. Terima kasih telah membuka hati Mas. Mas memilihmu sayang, Mas mencintaimu."

Deg...

Jantung Maysa berdebar kencang saat mendengar pengakuan cinta dari Ilyas.

" Mas mencintaimu, dan hanya kamu yang Mas mau." Ungkap Ilyas mencium kening Maysa.

Tubuh Maysa mematung tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun. Ia menatap Ilyas dengan seksama.

" Ini ungkapan hati Mas atau rayuan supaya aku percaya padamu Mas?" Selidik Maysa.

Ilyas terkekeh mendengarnya, bisa bisanya Maysa berpikir seperti itu.

" Mas serius, Mas benar benar mencintaimu sejak pertama kali bertemu. Itu sebabnya Mas mengirim lamaran kepadamu." Sahut Ilyas.

" Tapi jangan harap setelah kau mengungkapkan isi hatimu, aku bisa memaafkanmu Mas. Kau tidak hanya berbohong di sini tapi kau juga mengingkari janjimu padaku. Kau dekat dengan Maurene selama satu bulan ini, so kau tidak perlu marah jika aku dekat dengan pria lain."

" Tidak boleh!" Sahut Ilyas cepat.

" Aku tidak sedang meminta ijin darimu Mas, aku akan melakukan apapun yang aku inginkan seperti yang kau lakukan selama ini. Setelah aku pikir pikir aku jadi ingin melanjutkan kuliah, siapa tahu aku nanti dapat gebetan cowok tampan di sana. Lumayan kan buat cadangan kalau Mas meninggalkan a...

Belum selesai Maysa berbicara tiba tiba Ilyas membungkam mulutnya dengan ciuman. Maysa memukul mukul pundak Ilyas agar Ilyas melepas ciumannya namun Ilyas tidak mempedulikannya. Ilyas mencium lembut bibir Maysa di depan semua orang. Melihat hal itu Maurene mengepalkam tangannya.

" Sialan mereka malah menunjukkan kemesraan di depan gue. Dan apa tadi? Ilyas lebih memilihnya daripada gue? Benar benar tidak bisa di percaya. Ilyas kalau udah bucin pasti bucin banget. Jangankan berpisah meninggalkannya sedetik saja pasti dia tidak mau. Benar benar rencana yang gagal total. Gue nggak nyangka istri Ilyas yang sekarang cerdik banget, dia tahu bener cara menunjukkan posisi gue yang sekarang. Ah.. Siap sial sial... " Umpat Maurene dalam hati.

Maysa melirik ke arah Maurene, ia tersenyum melihat wajah Maurene yang nampak terbakar.

" Semoga kau sadar dengan posisimu sekarang mantan.. Kau tidak berarti lagi dalam hidup suamiku maupun hatinya. Kau bagaikan sampah yang harus di buang ke tempatnya. Aku tidak akan membiarkan kau mengambil suami dan putraku. Sekali mereka milikku maka selamanya mereka akan menjadi milikku. Bahkan aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengan putra yang telah kau buang dulu." Ujar Maysa dalam hati sambil tersenyum smirk.

Setelah di rasa kehabisan nafas, Ilyas melepas pagutannya. Ia mengusap lembut bibir Maysa dengan jempolnya. Maysa nyengir kuda saat menatap Aska dan ibu mertuanya.

" Sial... Gue kehilangan rasa malu karena pelakor itu." Umpat Maysa dalam hati.

" Ilyas, aku ingin bertemu dengan putraku." Ucap Maurene.

Ilyas, Aska, Maysa dan nyonya Alexa saling melempar tatapan.

" Aku rindu padanya dan aku ingin segera menemuinya."

Kira kira boleh nggak nih sama Ilyas sama Maysa? Jangan lupa like koment dan 🌹nya buat author...

Terima kasih...

Miss U All...

TBC...