melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
Athar selesai berganti baju, makanan pesanan athar pun datang, ia pun memanggil melati untuk makan bersama dengannya di pinggir kolam renang.
Selesai makan melati dan athar memutuskan untuk beristirahat mengingat hari masih sore, melati terlelap di pelukan athar dengan sangat nyenyak.
Mereka berdua menginap dan menikmati waktu berdua di resort itu selama 2 hari.
.
.
setelah dua hari kemudian athar dan melati kembali ke vila milik Leo.
Tok tok tok
Pagi-pagi athar mengetuk pintu vila Leo.
feri membukakan pintu, terlihat masih berkeringat seperti nya habis lari pagi.
"Masuk bro, nginep dimana Lo berdua?" Tanya feri sambil berjalan masuk.
"Kita nginep di Ubud, eksplor tempat yang lain, sorry ya nggak ngajak Lo berdua" ujar athar berbohong, padahal mereka berdua sama sekali tidak keluar kamar, hanya menikmati keindahan Ubud di dari dalam kamar.
"Its okay, kita ngerti, gue mandi dulu ya" ujar feri athar pun mengangguk, lalu ia pergi menuju kamarnya.
"Baru balik thar, mel??" Tanya Leo yang baru keluar kamar sudah mandi dan wangi.
"Iya nih, kamar gue masih di atas nggak, melati mau istirahat nih, nggak enak badan dia" tanya athar pada Leo, Leo memang melihat melati terlihat lemas dan sedikit pucat.
"Iya bro, masih kok, udah di bersihin juga kok kamarnya, Lo bawa aja melati ke atas, suruh istirahat" jawab Leo, athar pun mengangguk lalu menuntun melati menuju kamar semula mereka.
"Kamu istirahat dulu ya sayang, mas mau minta bikinin bubur sama pelayan di bawah" ujar athar melati pun mengangguk patuh, kepalanya dari tadi di dalam taksi Sangat berat untuk sekedar di angkat, rasanya ingin tiduran saja.
Setelah mendapatkan buburnya athar menyuapi melati dengan telaten, lalu memberikannya obat pereda pusingnya, setelah minum obat melati langsung tidur.
Tapi sebelum tidur tadi athar meminta izin untuk pergi sebentar, hari ini ia ada janji dengan teman nya yang memang sudah lama menetap di pulau ini. melati pun mengizinkan nya, toh hari ini ia ingin istirahat dan tidak ingin di ganggu.
Setelah memastikan melati tertidur athar berangkat menuju cafe tempat usaha teman lamanya.
Pukul 1 siang melati bangun karena haus dan lapar, kepalanya yang tadi pusing juga sudah lebih baik. melati pun keluar dari kamar nya ke lantai bawah menuju dapur untuk mengambil segelas air, kebetulan disana sangat sepi, para asisten pun seperti nya sedang istirahat siang-siang begini.
Ditengah menunggu gelas air nya penuh melati di kagetkan dengan tangan seseorang yang menyentuh bahunya. melati langsung menoleh ke belakang ternyata feri.
"Duhh bikin aku kaget kamu mas, kirain siapa" ujar melati sambil memegangi dadanya.
"Hehe, maaf ya ngagetin, sendirian aja, athar kemana??" Tanya feri
"Tadi sih pamit pergi, nemuin temennya lamanya mas, nggak tau kok belum balik-balik Sampe sekarang " jawab melati mengambil gelas dari dispenser air. feri hanya mengangguk.
"Udah makan Siang??" Tanya feri melati menggeleng.
"Mau makan di luar nggak? Daripada nunggu athar ntar keburu laper" tanya feri, melati menggeleng
"Aku males keluar, panas banget kayaknya diluar" jawab melati sambil meneguk air yang barusan ia ambil di hadapan feri membuat feri intens menatapnya tak berkedip.
"Kepala kamu masih pusing?" tanya feri mengusir groginya, ia pun terlihat khawatir pada kondisi melati yang kata leo tadi melati kurang enak badan.
"Udah mendingan sih, tinggal lemes aja mas" jawab melati.
"hmm, kalo gitu gimana aku cariin di luar aja makanan, atau minta buatin bibik disini?" tawar feri.
"Jangan mas, nanti ganggu istirahat nya" jawab melati tak enak mengganggu istirahat para pelayan.
"Yaudah aku cariin di luar ya, kamu lagi pengen makan apa?" tanya feri.
"eee.... Nggak ngerepotin kamu mas?" Tanya melati segan pada feri.
"Nggak kok, santai aja sama aku " ujar feri
"Yaudah deh mas, boleh. Tapi yang deket aja ya biar cepet" ujar melati feri pun mengangguk, feri bergegas pamit dan pergi keluar menggunakan motor tukang kebun agar lebih cepat.
melati menunggu feri di ruang makan sambil memainkan ponselnya.
Kurang lebih Lima belas menit feri akhirnya sampai vila membawa bungkusan makanan.
feri tersenyum saat melihat melati menunggunya di meja makan, hatinya begitu berbunga-bunga.
"melati" panggil feri menghampiri meja makan, melati seketika menoleh.
"Sini mas feri, udah aku siapin piringnya" feri duduk di samping melati, sengaja memang agar lebih dekat dengan melati.
Mereka kemudian makan bebek serta ayam bakar di lengkapi sambal dan lalapan.
"Gimana? Enak nggak??" Tanya feri
" Enak banget, mas feri tau aja aku suka makanan pake sambel gini" jawab melati yang makan dengan lahap, feri tersenyum sangat bangga pilihan makanannya disukai oleh melati.
"Nggak tau sih mel, nebak aja" jawab athar melati pun mengangguk.
"Pusing aku langsung ilang nih mas di kasih makan yang pedes-pedes gini" ujar melati di tengah makannya dengan dahi bercucuran keringat, tapi mulutnya tidak berhenti makan sambal.
"Jangan banyak-banyak melati, ntar malah sakit perut" feri mengingatkan.
"Iya mas, habisin nasi ini dulu" ujar melati menyelesaikan makannya.
Selesai makan melati membereskan sisa piring kotor, ia mencucinya serta membersihkan meja makan.
"Makasih ya mas makanannya, aku ke atas dulu" ujar melati feri mengangguk lalu melihat melati berjalan menuju lantai atas.
Sampai kamarnya melati merasa sangat gerah akibat cuaca panas serta barusan ia makan sambal pedas yang lumayan menguras keringat, dan ia ingin mandi sebentar, melati pun menuju kamar mandi, lalu mandi di bawah guyuran shower untuk menyegarkan badannya, selesai mandi melati menggunakan bathrobe lalu keluar ingin berganti baju.
Tapi betapa terkejutnya saat keluar di ranjangnya sudah ada feri yang tengah duduk disana memperhatikan dirinya yang keluar dari kamar mandi.
"Ee.. mas feri ngapain ya? Kalau ada perlu boleh tunggu diluar bentar nggak? Aku mau ganti baju dulu" ujar melati to the point menyembunyikan perasaan gugupnya.
Bukannya menjawab pertanyaan melati feri malah menghampiri nya, mendekati tubuhnya yang hanya terbungkus bathrobe.
"Kamu cantik banget melati, tubuh kamu wangi sekali" ujar feri dengan tersenyum aneh, lalu tangannya menyentuh bahu melati.
"Mas... Boleh tunggu diluar nggak" melati mulai merasa tingkah feri yang semakin aneh menurut nya.
"melati, semenjak pertama ketemu aku udah penasaran banget sama kamu, sekarang mumpung nggak ada athar " feri tidak melanjutkan kalimatnya, justru ia menci*m bibir melati paksa lalu memeluk tubuh melati, melati yang mendapat serangan itu langsung marah dan melepas pelukan feri dengan tangannya, untung saja pelukan feri tidak terlalu kuat.
semoga p Chandra secepatnya mengetahui keburukan istrinya ya