"Maafkan aku, tak bisa menepati janjiku untuk tetap setia padamu, sayang. Pada akhirnya aku kalah dengan nafssu." Jeff bersimpuh di depan istrinya, Queen Ariana. Pria itu menyesal karena tak bisa menepati janji nya pada sang istri, untuk tetap setia dengan nya.
"Aku sudah menyiapkan hatiku saat hal ini terjadi, aku cukup tau diri, Mas." Queen tersenyum manis, nyatanya sudah dari lama dia mengantisipasi hal ini.
"Aku hanya wanita pelampiasan hasrat, sadarlah Kirana. Kau tak berarti apapun bagi tuan Jeff, karena dia mencintai istrinya." Kirana Andriana, perempuan yang mengorbankan masa depan nya sendiri, demi melunasi hutang-hutang yang di tinggalkan sang ayah.
Akankah Jeff membuka hatinya untuk Kirana? Setelah banyak malam yang mereka lewati bersama, akankah perasaan nya berubah pada Kirana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 - Queen Kritis
Jeff keluar dari ruangan nya saat sore hari, dia melihat bilik Kirana sudah kosong. Meninggalkan beberapa berkas yang tersusun rapih. Jeff heran, biasa nya perempuan itu akan pulang terakhir di banding karyawan lain, lagi pun tadi pagi dia bilang akan bekerja lembur karena banyak pekerjaan menumpuk selama dia cuti waktu itu.
"Hanna, kau melihat Kirana?" Tanya Jeff pada Hanna yang masih beres-beres, bersiap untuk pulang juga.
"Tadi Kirana mendapat telepon dari rumah sakit, Pak. Terus pergi dengan terburu-buru." Jawab Hanna.
Deg...
Jantung pria itu terasa berhenti berdetak, itu tanda nya ada sesuatu yang terjadi pada Ibu nya Kirana, apa kondisi nya memburuk lagi?
"Baik, terimakasih Hanna."
"Sama-sama Pak." Jawab Hanna. Jeff pergi dengan wajah panik nya, dia akan menyusul Kirana ke rumah sakit. Tapi sebuah deringan ponsel nya menghentikan langkah cepat nya, membuat Jeff mengumpat karena merasa terganggu.
Jeff merogoh ponsel nya di saku celana, lalu melihat kalau Anna menghubungi nya.
"Hallo, ada apa Anna?"
"Tuan dimana? Bisa pulang sekarang? Kondisi Nyonya Queen drop, Tuan." Ucap Anna dengan suara panik.
"Ini bukan salah satu drama yang di buat Queen agar aku pulang kan, Anna? Jangan bercanda!"
"Saya serius Tuan, dokter Andre juga ada disini." Jawab Anna.
"Sebentar lagi aku sampai." Jawab Jeff, lalu segera memasukkan ponsel nya ke dalam saku jas nya. Dia berjalan setengah berlari, dia panik bukan main. Tadinya dia ingin ke rumah sakit dan melihat keadaan ibu Nita, tapi dia juga harus menemui sang istri juga.
"Pulang pak, ngebut!" Perintah Jeff, dia tak mau menyetir di tengah keadaan panik. Perintah Jeff langsung di angguki oleh Pak Amarbyang selalu siap siaga saat di butuhkan. Pak Amar mengemudikan mobil nya dengan kecepatan tinggi, meski pun beberapa kali terjebak macet, tapi kemampuan menyetir Pak Amar tak perlu di ragukan lagi. Dulu, Pak Amar adalah mantan pembalap mobil, tapi karena suatu kecelakaan membuat nya memutuskan untuk berhenti menjadi pembalap, lalu bertemu dengan Jeff dan mengabdi sebagai supir pribadi nya 3 tahun lalu.
Jeff keluar dari mobil setelah Pak Amar selesai memarkir nya di garasi mansion nya, Jeff berlari menaiki anak tangga yang menghubungkan lantai bawah dengan kamar nya di lantai atas.
Jefg membuka pintu dengan keras, membuat pandangan semua orang langsung mengarah pada nya. Dokter Andre menatap Jeff dengan sendu, saat pria itu mendekat, dokter pribadi itu segera menepuk pundak Jeff.
"Sabar Jeff, semua pasti akan baik-baik saja." Ucap Dokter Andre, membuat Jeff membulatkan mata nya.
"Maksudmu? Apa yang terjadi pada istriku?" Tanya Jeff dengan nada yang sedikit keras.
"Kondisi nya semakin memburuk, dia kritis." Jawab Dokter Andre, membuat Jeff shock. Dia hampir saja terjatuh kalau saja dokter Andre tak menahan tubuh nya.
"Bagaimana bisa ini terjadi Dok, kemarin dia baik-baik saja."
"Kondisi seperti ini kadang terjadi pada pasien, Jeff." Jelas Dokter Andre, membuat kedua mata Jeff berkaca-kaca.
"Bukan waktu nya menangis, doakan Istri mu agar cepat melewati masa kritis nya." Nasehat dokter Andre, tapi Jeff terlanjur shock dengan kenyataan yang membuat dada nya sesak.
'Maafkan aku Queen, aku malah sibuk mengejar Kirana dan melupakan kesehatan mu.' Batin Jeff. Dia menatap istri nya yang terbaring lemah dengan kedua mata yang terpejam rapat itu dengan sendu.
"Aku permisi dulu, besok kesini lagi untuk memeriksa keadaan istri mu. Masih ada jadwal operasi di rumah sakit."
"Ya, terimakasih Andre, hati-hati di jalan." Jawab Jeff lirih.
"Sebaiknya tinggalkan dulu Jeff dengan Queen, Anna."
"Baik Dokter." Jawab Anna. Lalu mengekor di belakang Dokter Andre, keluar dari ruangan kamar bernuansa putih itu, memberi waktu pada Jeff untuk bersama istrinya.
"Sayang, maafkan aku! Beberapa hari ini aku kurang memperhatikan mu, aku melupakan kewajiban ku padamu, aku minta maaf karena telah menghianati mu. Aku tau aku salah, tapi aku manusia biasa yang kadang punya keinginan di batas kesadaran ku." Ucap Jeff, dia mengusap lembut kepala Queen dan mengecup kening nya singkat.
"Maafkan aku sayang, aku masih mencintaimu dan tak ingin kehilangan mu. Tapi jujur, aku nyaman dengan kehadiran wanita lain, maafkan hati ku yang mulai bercabang Sayang." Kedua mata Jeff berkaca-kaca, tak lama hujan badai pun turun membasahi wajah nya.
Sakit sekali rasa nya melihat orang yang paling kita cintai hanya bisa terbaring lemah di ranjang, tanpa bisa melakukan apapun. Queen sudah mengalami hal ini 2 kali, dulu saat kecelakaan pun Queen sempat kritis dan koma, tapi beruntung nya Queen mampu melewati fase itu dan sadar kembali, meski harus menerima kenyataan pahit kalau dia lumpuh permanen.
Semoga keberuntungan masih memihak pada Queen, hingga dia bisa kembali sadar. Namun saat ini berbeda, Queen kritis karena penyakit kanker nya.
Jeffran beranjak, dia berdiri di depan jendela besar di kamar nya. Menatap pemandangan kota X yang mulai di warnai kelap kelip lampu. Sudah lama dia tak melihat pemandangan ini, karena dia jarang pulang dan saat pulang pun langsung tidur bersama Queen.
"Sayang, lihat pemandangan nya. Begitu indah, kamu selalu suka melihat lampu-lampu menghiasi kota kan? Kemarilah, kita lihat sama-sama." Gumam Jeff, dia kembali meneteskan air mata nya. Rasanya sedih saja melihat istri nya begini, entah kapan semua ini berakhir. Badai hati yang selalu menghampiri nya, bagai ombak yang tak berkesudahan menghantam karang dengan ganas nya.
......
🌻🌻🌻🌻🌻