Aku menikahi seorang pria kaya raya, pernikahan tanpa restu membuat aku di benci oleh seluruh keluarga suamiku.
Bahkan kedua mertuaku ingin melenyapkan aku demi membuat putranya menikah lagi dengan wanita pilihan mereka.
Demi menyelamatkan anak dalam kandunganku, aku melarikan diri
dengan bantuan Helen seorang kepala pelayan yang pernah ku tolong, aku di kirim ke luar negeri tinggal bersama Shanon adiknya.
Shanon dan Ben mengangkat aku sebagai anak dan mewarisi beberapa aset serta perusahaan, hingga akhirnya aku menjadi wanita yang kaya raya, sukses dan terkenal.
Enam tahun berlalu,
Berita mengejutkan datang dari mamaku, beliau Koma di rumah
Aku kembali ke tanah air dengan membawa kedua anakku yang berusia Lima tahun.
Sesampainya aku di tanah air sebuah Misteri sakitnya mamaku terungkap, ternyata skandal percobaan pembunuhan terkuak membuat aku shock dan tak percaya.
Aku membenci dan sangat membenci mereka yang sudah berbuat jahat pada keluargaku.
pembalasan dendamku pun di mulai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Susi
Meisya kembali dari apotik, ia terlihat celingak celinguk mencari keberadaan Charlie.
sebelum berangkat tadi ia melihat Charlie.
seperti dugaan nya pria itu tampan.
Meisya dapat langsung mengenalinya karena ia tahu wajah Alexi, kakak kembar Alexa.
Perbedaanya hanya di mata dan warna rambut mereka, namun Meisya setuju jika keduanya sama-sama tampan.
"Cari siapa???" suara seseorang membuat Meisya terkejut dan melompat kesamping
"Astaga, Ryan, kau hobby sekali mengejutkan orang" maki Meisya mengelus dadanya terkejut
"Aku???
kau saja yang terlalu fokus mencari seseorang" cibir Ryan
"Sok tahu" jawab Meisya cuek
"Aku serba tahu, kau pasti mencari pria payah itu kan???
kenapa naksir sama wajahnya????" tanya Ryan mengejek
"Aku???
Mau suka, naksir bukan urusanmu.
aku bebas suka atau naksir dengan siapapun.
dan itu bukan urusan tuan muka datar" cibir Meisya
"kalian katarak ya???
Pria aneh dan payah gitu kok di suka" ejek Ryan meremehkan
"Terus gue harus suka loe gitu???
Loe sama pria itu sebelas dua belas.
Sama-sama nyebelin, paham???
gue gak suka pria itu juga, kalaupun suka juga bukan jadi masalah buat loh bukan?????" ucap Meisya menghentakkan kakinya kesal lalu masuk ke dalam ruang perawatan sambil menggerutu
"Dia pikir dia keren apa???
huh bilang ja kalau iri" gerutu Meisya lirih
"Siapa yang iri Meisya???" tanya Camilla meletakkan cangkir teh nya di meja
"Eh bukan siapa-siapa" ucap Meisya malu
"Kalau bukan siapa-siapa kenapa kamu sewot bener???" tanya Camilla tersenyum.
"Kesel sama Ryan, maaf .
aku di bilang suka sama Charlie suami nyonya muda, padahal kan aku cuma penasaran kemana dia, eh..." Meisya membekap mulutnya sendiri karena kelepasan bicara.
ia melihat wajah Camia tegang dan pucat setelah mendengar Meisya menyebut nama suaminya
"Si...siapa kamu bilang tadi???"
"Bu..bukan siapa-siapa nyonya...." ucap Meisya pura-pura sibuk.
"Mati gue bisa kena damprat si bocil galak kalau dia tahu gue teledor, sial.
mulut-mulut loe kadang lemes bener dah" gerutu Meisya dalam hati
"Meisya, siapa yang kamu sebut tadi???
Charlie??? apa Charlie wong???" tanya Camilla dengan suara sedikit bergetar
"Se...sepertinya, aku gak yakin" ucap Camilla berusaha menghindari tatapan tajam Camilla
"Katakan dengan jujur.
apa dia mirip anak kecil , maksudku mirip Alexi wajahnya???" tanya Camilla meremas dress nya tanda ia khawatir
"Sial gue harus bilang apa???"
"Meisya....., katakan!!!!!" ucap Camilla tegas.
melihat sikap Meisya yang terlihat serba salah, Camilla yakin itu adalah suaminya, Charlie Wong
"I...iiiya" jawab Meisya tergagap
"Apa yang ingin ia lakukan pada mama ku?" ucap Camilla lirih, bertanya pada dirinya sendiri
"Sepertinya ingin menjenguk karena di tangannya ada parcel buah.
Tapi pengawal melarang dan juga Ryan menghadangnya.
aku ga tahu kelanjutannya karena kan aku ke apotik"ucap Meisya menerangkan.
Sunyi, Camilla membisu tak bertanya lagi, namun terlihat tangannya gemetar, Camilla mengigit bibir bawahnya mencoba menekan rasa takutnya.
namun masih terlihat jika wanita itu shock dengan kedatangan Charlie.
Meisya tahu jika ia di posisinya, maka ia juga akan bereaksi yang sama.
Meninggalkan suami yng ia cintai untuk melindungi anak dalam kandungannya dari tangan keluarga suaminya sendiri, tragisnya.
Meisya merasa bersalah pada Camilla, diam-diam ia melemparkan jarum bius, berbeda dengan ornagblain, jarum bius milik Meisya berukuran seperti duri tipis, Camilla merasa seperti di gigit serangga lalu tak lama Camilla limbung, Meisya segera menangkap tubuh Camilla dan menidurkannya di sofa, Camilla sudah dalam pengaruh obat tidur Meisya.
Meisya sengaja melakukanya karena melihat emosi Camilla yang tak stabil ia hanya mencoba membuat Camilla agar tidak bisa tenang.
Setelah itu Meisya melaporkan pada Alexa kejadian di rumah sakit, lebih baik tahu dari dirinya ketimbang orang lain.
Meisya mempersiapkan diri, sekalipun ia akan habis-habisan di marahi oleh Alexa, ia siap.
Meisya mengirim pesan singkat pada Alexa.
tak pakai lama, ponselnya berdering, tanpa panggilan masuk dari Alexa.
"Astaga Meisya....." Alexa terlihat menghela nafas kesal. Ia langsung melakukan panggilan video setelah menerima pesan singkat Meisya.
"Maaf bos"
"Kau...
apa kau berubah tak profesional hanya karena bertemu papa ku yang payah itu???" gerutu Alexa
"Maaf bos"
"Maaf terus, bagaimana mama Ku??"
"Masih tertidur bos, tepatnya aku sengaja memberi beliau obat tidur" terang Meisya
"Baiklah, " ucap Alexa lngsung memutuskan panggilan teleponnya seperti biasa tanpa bisa basi.
Meisya menatap ponselnya dan baru bisa bernafas lega.
Sementara itu Charlie yang kesal karena tak bisa bertemu dengan mertuanya kembali ke kantor dengan suasana hati yang kesal.
sementara buket buah yang ia bawa tadi ia berikan pada sekuriti di lantai dasar.
Chris yang mendapat kabar Charlie kembali segera menemui Charlie, ia menunggu di depan lift khusus direksi
"Apa kau tahu mertuaku koma dan penyebabnya???"
"Belum"
"Cari pembantu itu sampai dapat, sekalipun mayatnya yang kau bawa, aku mau dia menemuinya!!!!!" teriak Charlie emosi.
Ia masih teringat pandangan meremehkan Pria yang menahannya tadi, jelas pria itu tahun sesuatu.
"Cari tahu apakah kakekku ada sangkut pautnya dengan apa yang terjadi dengan Hanna Li
Jika dalam dua puluh empat jam kau tak bisa menemukan penyebab dan keterkaitannya.
Berhenti bekerja denganku
Sial.
Tidak ada yang bis aku andalkan!!!!" maki Charlie masuk ke dalam kantornya sambil membanting pintu karena emosi.
Chris beruntung berada tiga puluh centi di belakang Charlie, jika tidak bisa di pastikan hidung Chris akan parah terhantam pintu yang dibanting keras oleh Charlie.
Kali ini bos nya itu benar-benar murka.
"Cari keberadaan Susi dalam sepuluh jam, sekalipun di lobang semut kalian harus mendapatkannya.
Jika tidak akan ku pecat kalian semua" teriak Chris di ujung telepon.
Chris bergegas mengambil jaket dan juga kunci mobilnya, ia sendiri yang akan turun mencari keberadaan Susi dan informasi mengenai sakitnya Hanna Li.
Charlie uring-uringan di ruangannya.
ia sampai membanting vas bunga tangan ada diatas meja kerjanya. matanya memerah karena emosi.
"Kakek, jangan sampai kau dalang di balik meja itu, atau aku akan melupakan hubungan darah kita" gumam Lirih Charlie menatap bingkai foto keluarganya.
Chris langsung menuju ke rumah alit, dengan bantuan kenalan nya ia berhasil mendapat informasi bahwa Hanna Li di rujuk ke rumah sakit tersebuta setelah di diagnosa keracunan.
anehnya di rumah sakit milik keluarga wong, diagnosa Hanna Li hanya maaf akut .
ini sangat mengherankan.
Hanya informasi itu yang berhasil Chris peroleh karena sisanya semua tertulis rahasia, bahkan kenalan nya tersebut tak bisa memperoleh informasi lain seolah di blok oleh pemilik rumah sakit.
semiga keluarga yg di tinggalkan di beri kasabaran dan ketabahan 🤲🤲🤲