Dalam usaha menghidupkan kembali kota Happiness yang porak-poranda akibat badai dahsyat, David Booker mengusulkan agar mereka mengundang para wanita. Akhirnya dipasangkan iklan di surat kabar. Tak disangka, responsnya luar biasa. Deretan mobil yang melaju menuju kota Happiness membuat David benar-benar kaget, hingga ia terjatuh dari menara. Untung saja salah seorang pendatang itu dokter, Dokter Kendall Jenner yang manis dan menawan...
Namun, David gagal memberikan kesan pertama yang baik kepada Kendall, satu-satunya dokter yang kini mereka miliki di kota itu.
Mampukah David meluluhkan hati dan meyakinkan Kendall agar tetap tinggal di Happiness...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Pria-pria itu mengambil uang tersebut dan pergi. David mendudukkan diri di salah satu kursi dan menggaruk kulit di bawah gips. Ia terpaksa menggunting sebagian besar celana kerjanya, membuang bagian kirinya sebatas lutut untuk memberi ruang bagi gips. Pergelangan kakinya terkadang masih berdenyut-denyut dan gatalnya minta ampun. Ia mengeluarkan bolpoin dari saku kemeja dan menyelipkannya di bawah gips untuk menggaruk. Ia menggerakkan bolpoin itu ke atas dan ke bawah, tapi tidak bisa mencapai bagian yang membuatnya gila. Dan saat ia mencabut bolpoin itu, tutupnya tersangkut di dalam.
"Sialan."
Pintu tempat praktik membuka dan Kendall berdiri di sana. Wanita itu tampak sangat.. kompeten dalam jas lab, sangat seksi.
"Sedang apa kau disini? Selain membayar pasien-pasienku," tanya Kendall masam.
David melihat pinggir mata Kendall merah... masih alergi atau menangisi tunangan yang tak setia?
"Aku, eh... datang untuk bertanya apakah dokter bisa memberiku losion atau obat lain untuk gatalku, dan aku ingin minta maaf, karena kelompok yang pergi ke Atlanta lupa membawa saluran bensin baru untuk mobilmu," jawab David. "Dan untuk mengatakan bahwa kami sangat berterima kasih karena telah setuju membantu mengurus pengembangan aplikasi klinik selama berada di sini."
"Sudah kubilang, aku tidak punya kegiatan yang lebih manarik sampai mobilku diperbaiki," timpal Kendall sambil memberi isyarat ke ruang tunggunya yang sepi.
"Bagaimana dengan aku dan gatalku?" tanya David penuh harap.
"Aku punya obatnya," Kendall mengakui. "Permisi sebentar."
Ia menghilang dari pandangan. Kemudian muncul kembali di ambang pintu setelah beberapa saat. "Ini pasti manjur." Ia mengulurkan hanger kawat kepada David, lalu mengendus-ngendus ke udara. "Mungkin sebaiknya kau berhenti mengoles minyak wintergreen, karena mungkin kau alergi." Ia menyunggingkan senyum hambar. "Akan kukabari bila surat aplikasi itu sudah selesai dan aku yakin kau akan terus memberi kabar tentang mobilku?"
"Tentu," gumam David.
"Selamat siang, Mr. Booker." Kendall menutup pintu dan keceriaan di ruangan itu sirna.
...----------------...
Kendall bersin dengan keras dan menahan makian. Meskipun ia berusaha untuk tetap di dalam ruangan dengan jendela tertutup, alerginya terus memburuk dalam minggu ini. Apa pun pemicunya, pastinya merembes ke asrama dan tubuhnya dan cairan pembersih hidung serta anthistamina tidak mempan untuk melawan alerginya. Memalukan rasanya bila ia tak bisa mengobati diri sendiri.
Manfaat dari terkurung di tempat praktik selama beberapa hari terakhir adalah ia tidak perlu berinteraksi dengan David.
Kendall mengerutkan kening.
Dan akibat terburuk terkurung di tempat praktik selama beberapa hari terakhir adalah ia tidak perlu berinteraksi dengan David.
Kendall mengusap mata yang berair dan menyeka hidung, lalu melempar tisu kusutnya ke tempat sampah, di puncak tumpukan lembaran lain. Karena kepalanya pusing, ia agak lamban mengerjakan pengajuan aplikasi, tapi sudah hampir selesai. Tanpa pasien pria bayaran di ruang tunggu, kesibukannya terbatas pada mengurus kebutuhan para wanita yang sebagian besar karena terkena gigitan serangga dan migren.
Juga alergi yang tak kunjung hilang ini.
Ia bersin lagi dan mengerang merasakan tekanan di sinusnya yang merah. Gemuruh truk-truk besar yang datang dan kegaduhan yang meningkat di luar menarik perhatiannya. Ia berdiri dan melihat keluar jendela. Dua truk trailer raksasa beroda delapan belas membawa benda yang mirip bangunan terbungkus plastik, merayap melewati asrama. Kendall tersenyum dan jantungnya berdegup lebih kencang. Bagian-bagian kerangka kliniknya sudah tiba.
Lalu ia mengingatkan diri, bukan kliniknya. Tak ada alasan untuk merasa senang karena melihat kemajuan pembangunan gedung di tempat yang akan ia tinggalkan. David lewat naik ATV, mengantar truk-truk ini ke tempat tujuan. Tak di sangka, debar jantungnya bertambah cepat lagi. Kendall menegakkan tubuh dan menjauh dari jendela, merasa benar-benar merana. Ia harus pergi dari tempat ini.
Menjauh dari pria itu.
Kendall mengusap mata dan membersihkan ingus, lalu menggeledah laci meja tulis untuk mencari anthistamina lagi.
Ketukan di pintu mengalihkan perhatiannya, pasti Khloe, yang mungkin sudah selesai menyortir dan menetapkan harga dalam daftar persediaan yang sudah Kendall kumpulkan untuk klinik. Setelah itu, ia tak punya tugas lain untuk wanita itu.
"Masuk," seru Kendall
Pintu membuka dan Kendall mengerjap-ngerjap. Kristofer berdiri di sana dengan senyum angkuh di wajah yang di hias janggut beruban. Bau badannya yang menyengat bahkan menembus lubang hidung Kendall yang bengkak. "Hei, Dok."
"Halo," balas Kendall, waspada. "Apa yang bisa ku banyu, Kris?"
"Aku justru datang untuk membantumu," tukas Kristofer, mengangguk setelah melihat ke tempat sampah Kendall yang penuh tisu. Ia berjalan mendekati meja tulis, lalu merogoh saku celana kerja dan mengeluarkan kantong plastik penuh benda berwarna hitam. Ia mengulurkannya kepada Kendall dan saat wanita itu ragu-ragu, ia mulai mengguncang-guncang kantong. "Ambilah, ini permen akar manis buatan sendiri."
Dengan bingung Kendall mengambil kantong itu, mengamati potongan permen kenyal berwarna gelap di dalam.
"Ini produk asli," jelas Kristofer. "Dibuat dari kayu manis, tidak seperti buatan pabrik yang disebut permen licorice." Ia tersenyum lebar. "Untuk alergimu. Kuperhatikan kemarin alergimu bertambah parah."
Tubuh Kendall menegang. "Aku yakin pasti akan berhenti."
"Tentu. Tapi bertambah parah dulu sepanjang November saat cuaca dingin pertama, baru kemudian membaik."
Senyum lebar Kristofer membuat Kendall gusar. "Terima kasih Kris, tapi aku mengobati alergiku dengan obat teruji."
"Kalau teruji, kenapa tidak berhasil?"
Kendall menempelkan lidah keras-keras ke pipi bagian dalam.
"Permen itu pasti membantumu," desak Kristofer, "dan rasanya cukup enak, setidaknya menurutku."
"Terima kasih." sahut Kendall, meletakkan kantong itu di sudut terjauh meja tulis.
"Terima kasih kembali," timpal Kristofer, meskipun nada suaranya menyiratkan bahwa ia tahu bahwa Kendall tak akan mencoba obat buatannya. Kristofer menyentuh ujung topi, lalu keluar dari ruangan praktik dan menutup pintu.
Kendall berhasil menahan bersin sampai pintu menutup, lalu meledak ke dalam tisu tiga kali berturut-turut, sebelum akhirnya merosot ke kursi. Ia mengernyit melihat kantong permen itu, lalu menjepitnya dengan dua jari dan memasukkannya ke laci meja tulis terbawah.
Ada ketukan lagi. Kendall mendesah, berharap pria yang mengaku-ngaku dokter tadi tidak kembali atau salah satu pasien bayaran David.
"Masuk."
Pintu terbuka dan tampaklah Molly Manroe, bahu tegap, dengan wajah perseginya tanpa ekspresi. "Saatnya tidak tepat, Dokter Jenner?"
"Tidak," jawab Kendall. "Mari masuk. Apa yang bisa kubantu, Ms. Manroe?"
"Panggil aku, Molly." Ia menutup pintu, lalu mengangkat tangan, telapak menghadap ke atas. "Ruam ini... tidak sembuh-sembuh."
Kendall ragu-ragu. "Apa David Booker memberi mu uang agar datang ke sini?"
"Apa?"
"Apakah ia membayarmu supaya datang berobat ke sini?"
...****************...
kendall udah balik ga usah buru2 juga 😅
Beneran End ya K Devoy🥺Semoga sukses dgn karirnya d Real,sehat sllu dan jgn lupa tengok2 rumah halu kita ya kk,love youuu k dev😘😘😘
hayuu David bilang I lope yu atuuuh meuni susyaaah...
eta baju d kamanakeun atuuh,pasti d alungkeun kamana karep🤦♀️🤣🤣🤣
kuy semangat nyatakan cinta David,hanya itu yg bisa membuat Kendall menetap d happinese....
Cara kayanya orang yg sama,dy mantan Harry yaa??
knpa Cara sampe pergi dan meninggalkan Harry?
kabooooor🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️
Terima kasih banyak untuk karyanya, semoga akan hadir karya² yang baru. Semangat berkarya dan semoga sukses selalu ❤❤