Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31: Jambalaya
Megan akhirnya mengiyakan permintaan Dexter. Keduanya berjalan berdampingan menuju kamar Megan dengan Dexter yang membawa semua belanjaan Megan. Untung saja ia sudah membeli bahan-bahannya tadi. Kalau tidak, mungkin mereka akan kembali ke supermarket. Megan mengambil alih barang belanjaannya dari tangan Dexter dan menaruhnya di dapur.
"Silahkan duduk dulu Pak. Maaf jika apartemen saya kecil. Semoga anda nyaman," ucap Megan, Dexter mengangguk, melangkahkan kakinya menuju sofa.
Megan sudah mengganti pakaian kerjanya dengan gaun casualnya, ia melangkahkan kakinya menuju dapur dan menyiapkan semua bahan-bahan yang dibutuhkan.
Lima belas menit berlalu, ia hampir menyelesaikan masakannya. Sesekali ia melihat ke arah Dexter yang sedang menonton sembari menikmati cemilan yang ada di meja.
"Di terlihat sexy saat kemejanya digulung hingga sebatas sikunya," batin Megan tersenyum. Entahlah, akhir-akhir ini ia sering mencuri-curi pandang ke arah Dexter.
Akhirnya Jambalaya buatannya siap, Megan menatanya di atas piring dan membuat dua gelas infused water untuk mereka.
****
Megan dan Dexter menyantap Jambalaya buatan Megan. Dexter tampak bersemangat memakan Jambalaya yang ada di piringnya.
"Kenapa ini nikmat sekali," ucap Dexter mengunyah makanannya.
"Aku rasa tanganmu ajaib Megan, masakan buatan mu luar biasa," puji Dexter.
"Anda memuji saya berlebihan," balas Mega tersenyum.
"Itu memang kenyataan. Kalau saja putri kecil di sini dia pasti akan menyukainya juga dan makan dengan lahap. Dia itu penyuka makanan," pungkas Dexter.
"Benarkah? kalau begitu Bapak bisa membawanya untuk putri Bapak," ujar Megan.
"Thanks.." balas Dexter menatap
"Ngomong-omong, bisakah kamu tidak memanggilku Bapak. Aku terkesan tua sekali. Aku risih tiap kali kami memanggilku dengan panggilan itu," ujar Dexter tidak berbohong. Kalau saja itu orang lain mungkin ia tidak akan peduli.
"Tapi anda memang pantas dengan panggilan itu bukan, anda sudah tua Pak, ingat umur.." pungkas Megan terkekeh.
"Kamu mengejek ku," timpal Dexter tidak terima.
"Saya hanya mengatakan fakta saja, besok anda akan 30 tahun bukan," ujar Megan.
"Hei.. umur segitu masih tergolong muda," tukas Dexter.
"Apa kamu ingin buktinya? Aku bisa menunjukkannya padamu," bisik Dexter sensual tepat di telinga Megan membuat wanita itu seperti merasakan sengatan aneh di dalam tubuhnya.
Pria itu mendekat, mengikis jarak diantara keduanya. Dexter menarik pinggang Megan, hidung mancung keduanya nyaris bersentuhan. Satu tangan Dexter mengusap lembut wajah Megan. Mengamati setiap inci wajah wanita di depannya. Sentuhan tangan itu beralih mengusap bibir Megan dengan lembut. Seakan ada yang menahan tubuhnya, Megan hanya diam menikmati setiap sentuhan pria di depannya. Dexter mulai mencium bibir Megan. "Manis!!" batinnya. Entah dorongan darimana, Megan membalas ciuman pria itu, ciuman yang mampu membuatnya melayang.
"Mmmppphh..." lenguh Megan refleks mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu. Dexter terus melu.mat bibir bawah dan atas wanita itu. Ciuman itu semakin panas dan menuntut, lidah keduanya bertautan, merasakan setiap hembusan nafas dari masing-masing.
Tangan Dexter yang berada di pinggang Megan perlahan naik ke atas, menyentuh salah satu gundukan besar milik Megan, mengusapnya pelan dan me.r.e.masnya.
"Ngghhh," Megan melenguh merasakan gelenyar aneh dalam tubuhnya. Dexter sangat lihai memainkan bibirnya.
Seolah tak ada hari esok, Dexter terus melu.mat bibir Megan tanpa henti hingga wanita itu memukul dada Dexter karena kehabisan oksigen. Dexter melepaskan ciuman mereka.
"Hah...hah.." Megan mengambil oksigen sebanyak-banyaknya setelah ciuman itu terlepas. Wajah dan telinganya memerah. Dexter menatap wanita itu dengan senyum yang terukir di bibirnya.
Seakan tersadar apa yang baru saja mereka lakukan, sontak Megan berlari ke kamar mandi untuk menenangkan jantungnya yang berdetak tak karuan.
𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐦𝐚 𝐰𝐞𝐫𝐞𝐧𝐠.. 🤣🤣🤣
𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐦𝐨 𝐜𝐮𝐫𝐡𝐚𝐭 𝐧𝐢𝐡
𝐚𝐝𝐚 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐦𝐮𝐦𝐞𝐭
𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐤𝐥𝐨 𝐦𝐨 𝐧𝐚𝐠𝐢𝐡 𝐮𝐩 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐥𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 𝐮𝐩 𝐧𝐲𝐚
𝐩𝐚𝐬 𝐦𝐚𝐮 𝐚𝐪 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐞𝐡 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐪𝐮 𝐮𝐝𝐡 𝐝𝐢𝐛𝐥𝐨𝐤 𝐬𝐦 𝐭𝐮𝐡 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐲𝐠 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐩𝐚
𝐩𝐚𝐝𝐡𝐥 𝐬𝐞𝐩𝐧𝐣𝐧𝐠 𝐚𝐪 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐩𝐫𝐧𝐡 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐛𝐮𝐫𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐮𝐬𝐭𝐫𝐮 𝐚𝐪 𝐤𝐚𝐬𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐭 𝐤𝐞 𝐝𝐢𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐡𝐦𝐩𝐢𝐫 𝐤𝐞 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐲𝐠 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐪 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐚 𝐣𝐠 𝐜𝐮𝐫𝐡𝐚𝐭 𝐤𝐥𝐨 𝐡𝐛𝐬 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐝𝐨'𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐥𝐨 𝐥𝐞𝐤𝐚𝐬 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭... 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐚𝐬 𝐚𝐪 𝐦𝐚𝐮 𝐟𝐨𝐤𝐥𝐨𝐰 𝐮𝐝𝐡 𝐠𝐤 𝐛𝐬 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐮 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐰𝐚𝐫𝐚𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐠𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐭𝐚𝐮 𝐦𝐚𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐩𝐚