Perubahan hidup seorang gadis yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan alasan klasik memberikan yang terbaik,tapi bukannya kebahagiaan yang didapat ia justru menderita karena suaminya yang tak pernah menganggapnya ada dan malah menikah lagi dengan wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwineka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diatas Kertas #31
Sejak pertemuan dini hari itu dengan pria yang mengaku sebagai putra dari pamannya atau sepupunya, Elsifa jadi punya teman ngobrol disana. Bahkan sesekali keduanya terlihat di cafe untuk sekedar bercerita masa kecil mereka.
Orang tua mereka memang punya hubungan darah,tapi keduanya hanya sesekali bertemu pada momen² tertentu saja. Sejak di bangku kuliah,Arman memilih hidup mandiri. Tanpa bantuan dari kedua orang tua seorang Arman muda mulai merintis karir dengan membuka usaha kecil² an untuk membiayai kuliahnya sendiri juga untuk kehidupan sehari² selama berada di perantauan.
Diantara tiga bersaudara Ardi,Ardan dan Arman,memang Arman yang paling mencolok. Sejak masa sekolah dasar dia sudah memiliki skill dan jiwa seorang enterpreuner handal.
"jadi maksud kamu kesini karena apa ?" tanya Adam penasaran
"aku hanya ingin menenangkan diri,tak disangka akan bertemu dengan sepupu yang selama ini sama sekali tak ku kenali" El menjawab sekenanya.
"aku jauh jauh datang kesini untuk menenangkan diri dari permasalahan hidupku,kau tau ?" Elsifa berbicara dengan pandangan mata yang mengisyaratkan sebuah kesedihan.
"boleh aku tau apa masalahmu ?" pancing Adam
"aku,dijodohkan oleh papa dan mama dengan seorang laki² anak sahabat mereka. Demi baktiku pada mereka,aku menerima perjodohan itu tanpa sedikitpun penolakan. Sampai dihari pernikahanku, semua permasalahan hidupku dimulai " dengan gamblang Elsifa berbagi cerita sedihnya pada sepupunya itu.
Lelaki itu mendengarkan dengan seksama tiap kata dan kalimat yang terucap dari mulut Elsifa. Dia merasa iba sekaligus kagum pada sosok wanita di depannya. Seakan turut merasakan segala kepedihan yang selama ini dilalui El,Adam geram kepada lelaki yang menjadi suami wanita itu.
"kau tenang saja,aku akan buat perhitungan pada lelaki itu" batin Adam disela tangis El yang pecah saat dirinya bercerita tentang kisah pernikahannya yang sulit.
Tangan Adam menarik selembar tisu yang ada di atas meja,menghapus jejak air mata yang menetes di pipi wanita tegar didepannya. Entah mengapa dia merasa tak rela melihat Elsifa yang menitikkan air mata untuk lelaki yang sudah jelas terlihat tak sedikitpun peduli padanya. Dalam hati Adam berjanji menjadi yang pertama membalas sakit hati yang selama ini dirasakan Elsifa seorang diri.
*****
Disebuah bar.
Suara music DJ dan gemerlap lampu disco menjadi pencahayaan raungan yang dipenuhi dengan orang² yang ingin mencari sebuah kesenangan. Diantara keriuhan suasana,terdapat seorang pria yang meracau sendiri di meja bar dengan seorang bartender yang setia melayaninya. Pria tersebut terlihat mabuk berat karena banyaknya alkohol yang ia tenggak.
"tuang lagi !!,aku masih mau minum" pinta pria itu sambil mengetuk ketukkan gelas kaca kecil ke meja. Bartender pun kembali menuang minuman dari botol ke dalam gelas hingga separuh badan gelas. Dalam sekali tenggak,gelas tersebut kembali kosong.
Seorang wanita penghibur mendekati pria itu. Dengan gaya gemulai dan kelihaiannya merayu wanita itu mencoba menjerat calon mangsanya.
"kau sedang ada masalah,sayang ?" rayu wanita malam tanpa ragu
"aku butuh dirimu,aku sadar selama ini aku salah" racaunya sembari memeluk wanita itu.
"kumohon maafkan aku,aku akan melakukan apapun asal kau mau memaafkan ku dan kembali bersamaku"lanjutnya meracau sambil terus memeluk wanita yang coba mencari keuntungan. Wanita itu membantu pria mabuk untuk berdiri,lalu pergi dari meja bar dengan tertatih menuntun si pria.
Saat memasuki lorong yang bernuansa gelap yang merupakan jalan satu² nya untuk menuju kamar yang sengaja disiapkan pihak klub untuk tamu² nya,langkah mereka tertahan oleh seseorang yang berteriak.
"lepaskan pria itu !! , atau ku buat kau menyesal ?"
..