Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
"Ini rumah kamu Sultan?" Tanya ibu menatap ke arah anaknya.
"Iya Bu, rencananya ini aku mau kasih pas hari ulang tahun Ibu sebagai kado, tapi endingnya malah seperti ini," jawab Sultan kecewa.
"Udah ngak apa-apa, tapi rumah ini mahal, kenapa kamu bisa membelinya?" Tanya Ibu yang masih heran.
"Kan Sultan udah bilang, Ibu ngak perlu khawatir masalah uang atau apapun itu yang penting Ibu tenang-tenang dan makan kenyang-kenyang," jawab Sultan menenangkan ibunya. Ibunya mengangguk pelan.
"Ya sudah kita pulang, di sini masih kosong dan belum ada tempat tidur," ajak Sultan dan mereka masuk mobil.
Sesampai di rumah Sultan pamit tidur dan ibunya juga masuk kamar.
SULTAN
Sistem, aku ingin menambah kekuatanku.
SISTEM
Silakan di pilih Tuan.
Ting ting.
Sultan memilih kekuatan gajah dan kekuatan mata elang.
Ting ting.
Pemilihan kekuatan...
Memindai...
Memindahkan kekuatan...
Proses...
Mulai transfer...
10%...
20%..
30%...
40%...
50%...
60%...
70%...
80%...
90%...
100%...
Selesai...
Poin Anda di potong 200 poin.
Sisa poin 300 poin.
"Sepertinya, aku harus menambah pertahanan lagi," ujarnya sambil mengangguk-angguk.
SULTAN
Baiklah tambah pertahanan lagi.
Ting ting.
Penyesuaian pertahanan...
Pertahanan Gunung.
Memindahkan pertahanan...
Proses...
Mulai transfer...
10%...
20%...
30%...
40%...
50%...
60%...
70%...
80%...
90%...
100%...
Selesai.
Poin Anda di potong 250 poin.
Sisa poin 50 poin.
Tubuh Sultan bertambah kekar sehubungan penambahan kekuatannya.
"Uwahahaha... aku tambah keren aja nih," ujar Sultan kesenangan melihat tubuhnya.
"Ya sudah, aku tidur dulu, besok ntah ada misi apa lagi," ujar Sultan menarik selimutnya.
xxx
Pagi yang cerah, secerah hati Sultan.
Ding ding.
Ada notifikasi masuk yaitu dari berita terkini.
"Seorang pahlawan membantu tentara memberantas ter*ris sendirian dan menyelamat warga sipil dan para pejabat, ia juga sangat melindungi istana negara bahkan rela memegang bom dan meledak di tangannya, aksi heroik ini para pejabat dan jajaran negara sangat berterima kasih kepada sang pahlawan, dan mereka ingin sekali berterima kasih secara langsung dan ingin mengangkatnya sebagai pahlawan negara, sayangnya sang pahlawan tidak ingin membuka identitasnya dan inilah foto yang terambil dari rekaman cctv dan rekaman dari satelit. Ia hanya menggunakan penutup wajah dan tidak ingin memperlihatkan wajahnya. Kami selaku warga negara sangat berterima kasih kepada sang pahlawan sudah menyelamatkan negara ini, semoga untuk sang pahlawan tanpa nama, sehat selalu,"
Begitulah isi web tersebut dan juga berbagai ucapan terima kasih yang berderet di kolom komentar.
"Menjadi hebat juga tidak buruk, tapi aku tak Mau buat kehebohan," ujar Sultan meletakkan ponselnya di atas meja.
Sultan kekamar mandi dan bersih-bersih.
"Ibu aku berangkat kuliah dulu," pamit Sultan.
"Kamu hati-hati, katanya ada ******* meskipun ter*risnya sudah di hajar oleh pahlawan, takutnya mereka datang lagi, tapi sungguh hebat ter*ris itu melawan sendirian, jika ibu bertemu dengannya Ibu minta foto bareng deh," ujar ibu senang.
"Ibu, pahlawan itu ada di sini, jika aku katakan Ibu pasti akan sangat terkejut," ujar Sultan dalam hati.
"Oh ya Ibu, ini uang buat Ibu beli terserah deh, eh iya ini uang Ibu buat beli perlengkapan rumah baru ya, seperti tempat tidur, sofa dan lain-lain, pokoknya ibu yang handle semua," ujar Sultan membuka tasnya dan mengambil uangnya.
Note: tas tersebut ia dapatkan dari sistem jadi bisa menampung banyak uang.
"Tapi nanti tidak sesuai seleramu bagaimana?" Tanya ibu khawatir.
"Itu adalah rumah Ibu, jadi sesuka hati Ibu mau Ibu gimanain," jawab Sultan tersenyum.
"Ya udah deh, makasih ya Nak, kamu adalah pahlawan ibu sepanjang masa," ujar Ibu mencium pipi Sultan.
Sultan pun berangkat ke kampusnya.
Brum brum brum.
Sultan datang dengan mobil kerennya. Meskipun mereka sudah melihat mobil Sultan tetap saja mereka terkagum-kagum.
Brum brum brum
Sebuah mobil sport edisi baru berhenti di sebelah Sultan.
"Sultan, bagaimana? keren ngak?" Ternyata dia adalah Tedi.
"Keren sih, tapi aku pikir kamu masih ngak mau uangnya," ujar Sultan tertawa bercanda.
"Kan kamu sehat walafiat tanpa kekurangn apa pun setelah di serang..."
"Ssssttttt," Sultan membelalakkan matanya.
"Iya iya maaf, hampir saja keceplosan maksudnya kalau kamu terluka itu duit buat berobat kamu, tapi kamunya sehat ngak jadi deh," ujar Tedi tertawa.
"Hey... jangan sok keren lu berdua, cuma gara-gara punya mobil beginian, jangan sok hebat deh! Aku juga bisa beli," ujar Beni geram sambil menendang mobil Tedi.
"Kurang ajar kamu, lecet mobilku tau," Tedi marah dan segera turun dari mobilnya dan melihat apakah mobilnya lecet.
"Heh bangsat!! lihat nih mobil baruku lecet, ganti rugi kamu," teriak Tedi marah.
"Heleh, mobil begini 10 aku bisa beli," ledek Beni dan mereka tertawa bersama teman-temannya.
"Iya 10 bisa beli, yang ada di pasar loakkan?" Ejek Sultan.
"Kamu diam aja deh," bentak Beni. Sultan keluar dari mobilnya dan mendekatinya.
"Sepertinya pelajaran yang kemaren itu belum cukup kayaknya? Bagaimana kita latihan lagi, mau terbenam di bumi apa terbang di langit?" Tanya Sultan mematahkan ruas jari-jari tangannya.
"Udah Ben, ayo kita pergi saja," ajak temannya dan Beni pun pergi tapi menatap Sultan tak terima.
"Udah kamu tenang aja, kakakku punya teman dan temannya itu ketua geng, kita habisi dia sampai keakar-akarnya," saran temannya.
"Kuat ngak?" Tanya Beni ragu.
"Ya kuat lah, dan anggotanya juga banyak, kamu ngak perlu khawatir," ujar temannya memegang pundak Beni.
Sultan dan Tedi masuk kampus dan mereka tertawa sambil bercanda. Sarah melihat dari kejauhan dengan mengigit bibirnya.
"Tapi aku harus pastiin dulu apa dia benar-benar orang kaya apa ngak?" ujar Sarah mengangguk-angguk.
Sultan masuk ke ruangannya dan para mahasiswa datang.
"Bro berapa harga mobilmu itu?"
"250 miliyar."
"Wah keren banget, boleh donk pinjam mobilmu itu, pengen ngerasain naik mobil mahal," ujar mereka.
"Boleh, tapi jangan ngebut," ucap Sultan.
"Wah... aseeeakk tapi mana kuncinya?" Tanya teman kampusnya. Sultan memberikannya. Mereka menerimanya sambil tertawa senang.
"Sultan, apa ngak apa-apa ngasih mereka minjam?" Tanya Tedi khawatir.
"Udah ngak apa-apa, kalo rusak 'kan bisa beli lagi," jawab Sultan santai. Mendenagr itu Sarah dan Reno manyun.
Ting ting
Misi level B.
Membantu seorang dosen yang akan di pecat.
[Hadiah 20 poin].
SULTAN
Gimana aku membantunya?
SISTEM
Temukan buktinya.
SULTAN
Di mana buktinya?
SISTEM
Pergi ke ruang pemantau cctv.
"Tedi, kamu mau bantu aku ngak mecahin masalah?" Tanya Sultan berdiri.
"Wah tumben kamu ngajak aku nih, camon boy," ujar Tedi bersemangat.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE, SARAN, VOTE DAN HADIAH
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴