Aleksander Smith seorang pria berusia 35 tahun,
Ia merupakan seorang bos mafia yang ditakuti dinegara Indonesia. Kekejian dan kekejamannya membuat ia paling ditakuti di dunia Mafia.
____
Agatha Leonor wanita cantik yang selalu terlihat ceria dan periang, namun keceriaan itu seketika hilang ketika tanpa sengaja dia harus berurusan dengan Aleksander Smith dan berakhir menjadi tawanannya.
Penyiksaan batin dan kekerasan fisik sering kali ia dapatkan dari Alex, bahkan beberapa kali ia mencoba melakukan percobaan bunuh diri namun rencananya selalu gagal...
seperti apa keseruan selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Bia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Leonor melajukan kendaraan bermotor itu ke alamat yang sudah diberikan oleh budi, ia tiba di sebuah gedung tinggi dijakarta utara .
Ia berjalan dengan kaki pincang menuju ke lantai atas, sesuai seperti yang dikatakan oleh budi, tapi saat tiba disana beberapa orang dengan tubuh besar tiba-tiba membekap mulutnya.
Leonor berontak ingin dilepaskan, ia ingin berteriak namun salah satu diantara mereka memukul kuat tengkuk belakangan nya, hingga ia pingsan tidak sadarkan diri semua terjadi begitu cepat.
Sorot lampu dan suara mikrofon membangunkan nya, matanya melotot tajam, karena ia berada diatas ranjang dalam keadaan tubuh polos disorot lampu besar, dan ada tiga kamera yang merekam nya.
"Apa ini? Mau apa kalian?" Kata Leonor panik ia berontak, ia ingin berdiri tapi kedua tangannya ditahan kuat oleh dua orang lelaki tadi.
"Kamu sudah bangun cantik, itu terlihat lebih baik daripada kamu pingsan, kalau ia bangun seperti ini akan terlihat aura kecantikan nya" kata lelaki bertopi dengan kaca mata, diyakini bahwa itu sutradara.
Leonor sangat ketakutan melihat laki-laki yang ada didalam ruangan itu.
Seorang laki-laki berbadan besar menghampiri nya, ia hanya mengenakan pakaian dalam saja.
Kini sorot lampu besar itu sengaja diarahkan ke mereka berdua, Leonor masih seperti orang kebingungan kenapa? siapa orang-orang ini?
Hingga tubuh laki-laki besar itu menindih nya dari atas, ia memaksa Leonor melakukan hubungan intim, mencoba mencium bibir Leonor, namun ia terus berontak dan melawan.
"Okee..bagus lanjutkan, lebih agresif lagi, remas bagian dadanya lebih kuat, semakin ia berontak semakin terlihat bagus" Ujar pria bertopi itu.
"Haaahh, lepaskan! Siapa kalian?" Leonor dengan suara teriakan, namun semakin ia berteriak keras, semakin juga lelaki kasar itu memaksanya.
Tuhan tolong akuu, seseorang tolong aku, aku tidak ingin berakhir bersama dengan orang-orang ini kata Leonor, ia merasa kehabisan tenaga, karena dari tadi pagi perutnya belum di isi apa-apa.
Ia sangat membenci tubuhnya, lagi-lagi tubuhku dijamah lelaki asing, aku benci.....aku benci semua ini.
'Budi sialan...kamu menjual ku?'
Ia membatin, air matanya mengalir deras, tangannya terus saja berusaha menolak lelaki itu, agar tidak menyentuh bibirnya, ia merasa sangat muak dan jijik melihat lelaki yang menindih nya, dengan usaha yang keras dan kuat, ia menendang bagian sensitif lelaki itu, lelaki itu menunduk menahan sakit dibagian selangkangannya, ia menjauh tapi seorang lelaki bertato mendatangi nya, dan menampar dengan sangat keras, pipi itu terasa kebas dan meninggalkan bekas lima jari dipipi nya.
"Kamu sudah menjadi bagian dari tempat ini jadi bekerja dengan maksimal," Katanya dengan suara meninggi.
"Lepaskan aku, aku tidak mau..aku bukan pelacur"
"Ganti aktornya...."
Pintanya kesal, kini lelaki berbadan lebih besar yang datang lagi, ada ikat pinggang ditangan nya, ia mengibaskan ikat pinggang itu ke lantai menimbulkan suara yang besar, suara cambukan itu terdengar sangat mengerikan.
Lelaki itu punya gaya ranjang yang aneh dan tidak lazim yang menyakitkan wanita nya terlebih dahulu sebelum dipakai untuk budak seks, ia tidak akan merasa terpuaskan sebelum lawan jenis terluka.
Matanya buas terlihat nyalang dan badan nya terlihat lebih besar itu sangat buruk daripada dibilang itu macho.
Ia berjalan mendekati Leonor, ia sangat ketakutan Melihat lelaki itu, ia meremas kuat selimut yang menutupi tubuhnya, dengan badan bergetar ia menutup matanya.
"Aaaaaaaaahhh....auhh sakit"Satu cambukan mendarat di badannya, itu benar-benar sangat menyakitkan.
Namun tiba-tiba lampu besar diruang itu mendadak mati, sebuah lampu sorot besar hidup dipojok ruangan, dan itu diarahkan ke gerombolan orang yang memaksa Leonor.
Pandangan mereka tiba-tiba silau dan teralihkan. Leonor merasa ada yang menyumpal mulutnya dengan tangan besar mengangkat tubuhnya, Leonor hanya dibalut selimut putih besar, ia dapat merasa bahwa tubuhnya digendong dan dibawa pergi dari gedung tinggi itu.
Leonor hanya menutup mata saat orang yang menggendong nya itu membawanya berlari, ia tahu siapa yang empunya tubuh ini, bau tubuh dari lelaki itu ia sangat mengenal nya.
Ia di bahwa masuk kedalam sebuah mobil.
"Jalan...!"
Tubuhnya masih dipangku, saat ia membuka mata, mata alex menatap lurus kearah jalanan, Leonor menatap rahang keras itu, tapi saat alex membawanya keluar dari bandit-bandit tua sialan itu, ia sangat bersyukur.
Alex memang terkenal kejam, tapi setidaknya ia masih punya hati.
Dan yang pasti ia tidak punya gaya ranjang yang aneh-aneh, hanya sikapnya saja yang dingin, alex masih cuek, tanpa sadar tangan Leonor keluar dari selimut itu ia memeluk erat pinggang alex, menutup kembali dan memilih untuk tidur, mata alex teralihkan, kini ia menatap wajah teduh Leonor saat tertidur.
Mungkin benar bawah Leonor memang meruapakan jimat tidur untuk dirinya, atau ini teguran dari Tuhan atas dosa-dosa yang ia lakukan, dan tidak ingin alex menyakiti Leonor seperti nya, jujur ia tidak bisa tidur kalau tidak ada Leonor.
Alex merasa bahwa dirinya dihukum, ia merasa sangat tersiksa karena tidak bisa tidur kalau tidak ada Leonor disekitarnya, bukan hanya disisi Leonor saja, bahkan ia tidak bisa tidur kalah tidak menyentuh Leonor.
Saat melihat Leonor tertidur matanya dengan tidak tahu diri ikut terpejam, bagaimana ia dapat menolak ajakan matanya, setelah menguap bolak-balik hingga akhirnya dia menyerah, ia tidak menyadarkan kepala nya jok mobil, ia masih memangku tubuh Leonor memeluk nya erat lagi, hingga keduanya tertidur.
Kedua anak buahnya hanya saling menatap,
Melihat bos mereka bisa tertidur dengan nyenyak, seakan tidak ada masalah, padahal Leonor baru saja mereka Selamatkan dari para mafia pembuatan film po***.
Hingga mobil itu berhenti disalah satu hotel mewah di jakarta utara tepatnya di ancol.
Hotel yang menawarkan keindahan pantai yang indah, suasana romantis karena menghadap kelautan luas, dan bisa melihat lampu-lampu indah di pinggir jalan.
Alex tidak perlu dibangunkan, mobil berhenti otomatis ia akan langsung sadar, ia menggendong Leonor kedalam kamarnya.
"Istirahat lah, tetap waspada"
"Baik bos" Jawab keduanya serentak.
Leonor masih tidur dalam keadaan tubuh dibalut selimut, Alex meletakkan tubuhnya diatas ranjang, dan kini jempol tanganya masuk kedalam mulut.
"Apa benaran kamu bisa tidur?"
Setelah kejadian tadi?"
Dasar bayi besar " Ia terlihat kesal pada Leonor, tapi ia berusaha menahan itu.
Alex melihat luka bekas cambukan dari lelaki itu, luka merah memar dipunggung nya.
*heiiii....bangun! Aku tahu kamu hanya pura-pura tidur, bangunlah....!"
Mata Leonor terbuka segera ia menarik jari jempol nya dari mulutnya dengan cepat.
Mata itu masih merah, ia menatap alex dengan mata berkaca-kaca, dan mengalihkan pandangan matanya.
Ia menelfon seseorang tidak lama pesanannya datang.
Pakaian baru untuk dia pakai dan makan malam.
Leonor merasa sangat kesal pada budi, ia berfikir kenapa budi menjual nya?Kenapa dia terlihat sangat ketakutan melihat nya.
Kenapa tadi dia ingin menjual ku?
Dasar manusia penghianat aku selama ini percaya padamu, kenapa setelah aku dianggap tiada kamu membuangku, kata Leonor dalam hati, kini air matanya tidak terbendung lagi.
Melihat Leonor menangis pria brengsek yang sudah menjual nya, alex marah.
"Apa sekarang kamu menangis pria bajingan itu? Bangunlah dan pakai pakaian mu supaya kamu bisa pergi lagi kepadanya, jangan menangis pria lain dihadapanku" Kata alex dengan nada marah, kata -kata itu keluar begitu saja dari mulutnya.
***bersambung***
Bantu vote untuk karya pertama ku, tolong tekan like dan tanda hati, iya kakak!
Thankyou ✨✨
entar kuntilanak dateng pingsan🤣🤣🤣🤣
makasih thorr cerita mu sgt bagus