follow ig. @ Shanyu114
Novel ini di perkenankan untuk 21 ++
Ada Beberapa adegan yang di lakukan orang dewasa.
Elia dokter cantik, harus menerima nasib tragis karena diperkosa oleh Reyhan, pengusaha muda yang memiliki dendam pada kakaknya Elia.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Elia yang sudah di perkosa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri jika tunangan yang sudah berjalan tiga tahun berselingkuh di belakangnya.
Karena rasa sakit hati yang mendalam membuat jiwa Elia memberontak dan mengubah nasibnya agar tidak selalu teraniaya. Dia membalas dendam pada tunangannya dan Reyhan yang sudah memperkosanya. Berhasilkah Misi Elia? Atau harus gagal karena sebuah rasa cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 31 Kembali Pulang
Satu minggu sejak Elia mengutarakan maksud ke pulangannnya ke Indonesia, Reyhan belum memberikan keputusan, setiap Elia membahasnya, Reyhan selalu menghindar. Sampai malam ini, keduanya tengah tiduran menonton tivi bersama.
" Kak, katakan alasan yang jelas, kenapa kamu tak mau kembali ke Indo ? Bukan kah sebelumnya kamu gak suka tinggal di Jerman. " kata Elia
Reyhan membelai rambut Elia, karena sekarang Elia berbantal lengan Reyhan, sedang kan Rehan duduk bersandar sofa.
" Siapa bilang aku tak suka di Jerman, aku suka. Masa remajaku, ku habiskan di sini dalam menempuh pendidikan. " kata Reyhan
" Dulu kakak.... "
" Dulu dan sekarang berbeda Elia, dulu aku tak mencintaimu, tapi sekarang kita saling mencintai. Kita bisa lebih bahagia hidup di sini. Bahkan aku sudah membuatkan ijin praktik untuk membuka klinik kecantikan untukmu di sini. Elia aku tidak mau, masa lalu kita menganggu masa depan kita. Kita bisa hidup lebih bahagia di sini. Kita bisa punya anak, merawat mereka, kehidupan kita sudah terjamin. Apalagi yang kamu pikirkan Elia ? " kata Reyhan dengan sesekali mencium pipi istrinya.
" Kak, orang tuamu menginginkan kita pulang. " sangkal Elia, tidak mungkin dia memberitahukan Aldo lah yang memaksa. Karena Elia nyakin walau Reyhan sudah mencintainya, namun sakit hati terhadap kakaknya masih berbekas.
" Mereka dulu yang menginginkan kita di sini. Jadi jika mereka merindukan kita, biar mereka di sini. Kita bukan anak kecil Elia, yang harus segala sesuatu di atur orang tua. Kita bahkan akan segera menjadi orang tua. " kata Reyhan
Elia hanya tersenyum getir, sebenar Elia juga takut kenapa di usia pernikahan yang sudah jalan dua tahun lebih mereka belum di karuniai keturunan. Walau mereka menjalin kebersamaan baru hampir enam bulan, tapi bagi Elia itu seharusnya sudah terlalu lama. Elia menatap Reyhan, ia tahu jika suaminya sangat berharap dirinya mengandung anaknya.
" Elia... Aku takut jika sebuah masa lalu kita, membayangi hidup kita nantinya. Aku lebih bahagia sekarang ini. Hanya ada kamu dan aku, tanpa ada bayangan masa lalu kita masing masing. " kata Reyhan masih dengan nada lembut
" Tapi kak, menurutku itu hanya sebuah pendapat tentang seorang yang pengecut. Jika kita memang saling mencintai, sebesar apapun bayangan di masa lalu, itu hanya akan menjadi bayangan, jika kita menghindarinya, apa itu bukan pengecut namanya. Masa depan kita berada di lingkungan orang orang yang menyayangi kita, pasti akan jauh membahagiakan. " kata Elia duduk menghadap Reyhan.
" Apa kamu kurang bahagia jika bersama ku? " tanya Reyhan
" Aku tahu sebenarnya kamu ingin berada bersama Aldo bukan, jangan membawa orang tuaku untuk menjadi tamengmu Elia. " kata Reyhan
" Bukan seperti itu, aku tak pernah menjadikan orang tuamu sebagai tameng, jika kamu menuduhku seperti itu, aku akan menyuruh ibu dan nenek berbicara langsung padamu, saat mereka selalu memojokanku mengajak mu kembali pulang. " kata Elia tak mau kalah
" Elia, rumah tangga kita sudah bahagia di sini. Apalagi yang kamu harapkan di Indonesia? Pada kenyataannya di sini atau di sana, kita sama saja. Atau jangan jangan kamu mau kembali pada mantan tunangan brengsekmu itu ? " kata Reyhan mulai emosi
Elia terdiam, ia tidak menyangka jika Reyhan memang sudah nyakin tidak mau kembali ke Indonesia, semua perkiraan jika Reyhan akan menyetujui permintaan nya pulang ke Indonesia, ternyata sebuah kesalahan. Reyhan benar benar hanya mementingkan hubungannya saat ini. Sebenarnya Elia bahagia dengan keputusan Reyhan,apalagi dia tak menyangka jika Reyhan sudah mencarikan ijin pratik untuk dirinya, tanpa di minta. Tapi Elia juga berpikir, bukan kah ini hanya di lakukan untuk seorang pengecut, karena dia tidak berani melawan masa lalu, dan justru malah menghindar.
Elia berdiri, namun di tarik Reyhan. Suaminya tidak ingin melihat Elia marah atau bersedih. Karena pada dasarnya Reyhan adalah seorang lelaki penyayang.
" Baiklah. Jika memang keputusan pulang ke Indonesia adalah hal yang membahagiakan untuk mu, kita akan pulang ! " kata Reyhan mengalah. Walau terlihat sekali Reyhan mengatakan itu dengan nada yang berat.
Elia menatap Reyhan di tangkup kedua pipi suaminya yang sedang menatapnya pula. Elia terseyum, karena Reyhan bisa menurunkan egonya dan menyetujui permintaan istrinya.
" Terima kasih kak. I love you. " kata Elia tersenyum, saking bahagianya Elia perlahan mencium bibir Reyhan, keduanya terlarut dalam sebuah ciuman hangat, hingga terjadilah sesuatu yang seharusnya terjadi di lakukan suami istri. Elia memberikan sentuhan dan kenikmatan atas rasa cinta yang di berikan Reyhan. Keduanya tak menghiraukan lagi apakah ini di sofa tamu atau di ranjang, karena bagi mereka sama saja, asal itu bersama pasangan mereka
" I Love you " ucap Elia setelah keduanya selesai berolah raga bersama
" I' m more " jawab Reyhan.
Reyhan menggendong Elia masuk ke kamar mandi, dan mandi bersama. Terlihat tawa dan canda dari keduanya, tingkah Elia yang pandai menggoda Reyhan mampu membuat Reyhan tertawa bahagia, seolah melupakan semua beban yang ia bawa.
Reyhan membantu Elia mengeringkan rambutnya. Sedangkan Elia memakai krim malam untuk kulitnya. Sesekali Elia menggoda Reyhan dengan memakaikan krim yang ia pakai ke wajah suaminya, dan Reyhan akan jengkel di buatnya.
" Kak... Aku menciptakan sebuah krim untuk laki laki, aku kira ini akan cocok untuk kulit keringmu. " kata Elia setelah capek menggoda suaminya sampai Reyhan jengkel.
" Aku tak pernah memakai krim atau semacamnya. Cukup facial wash saja yang ku butuhkan. Tidak seperti dirimu, lihatlah apa ini Serum ? Day cream ? night cream ? bb cream ? Cleanser ? banyak sekali lipstik yang kamu koleksi. Bahkan kamu lebih cantik tanpa make up. " kata Reyhan Setelah mengeja satu per satu krim, dari sebagian yang ada di meja rias Elia.
Elia hanya tersenyum dengan tingkah suaminya, yang tidak mengerti kebutuhan wanita.
" Kamu tahu kak, dulu aku tak secantik sekarang. Dan kenyataan nya kamu mengabaikan aku ! Sekarang aku menjadi cantik itu karena kerja kerasku. Aku bisa menciptakan krim untuk wanita, dengan type wajah normal seperti diriku. "kata Elia
" Itu karena kamu belum mengetahui perasaanku yang sesungguhnya untuk dirimu kala itu Elia. Dulu atau sekarang perasaan itu sudah ada sejak kejadian itu, bukan karena perubahan wajah cantikmu dulu dan sekarang. Karena bagiku, kamu masih sama saja, selalu cantik di mataku." batin Reyhan menjawab perkataan istrinya yang belum berani ia utarakan kebenaran nya sekarang.
" Kak, kapan kita akan kembali pulang. " tanya Elia yang melihat Reyhan termenung menatap dirinya.
" Lusa kita bisa pulang, karena besok aku masih harus mengurus pekerjaan yang tertinggal. Dan nantinya aku akan melakukan perjalanan bisnis satu bulan sekali, untuk pengecekan data. " kata Reyhan membelai rambut lurus Elia
meskipun setuju kembali bersatu tp tetap berharap wanita selalu menang hhhhhh