Jodohku Cinta Pertamaku

“Bang,” lirih Kayla memanggil Raffa saat mereka hampir sampai di bumi perkemahan.

“Mhm,” gumam Raffa menanggapi panggilan Kayla.

“Turunkan aku di sini, aku coba jalan sendiri. Aku tidak mau ada gosip yang tidak-tidak tentang kita nantinya,” pinta Kayla pada suaminya.

“Biarkan mereka tahu, kalau kamu istriku,” ujar Raffa cuek.

Seolah Raffa kini siap mengumbar pernikahannya dengan Kayla di depan mahasiswa lainnya sebagai tanda dia tak ingin ada yang menyukai istrinya apalagi mendekatinya.

“Kamu yakin, Bang?” tanya Kayla.

“Mhm, kamu siap memberitahukan mereka hubungan kita?” tanya Raffa balik pada Kayla.

Kayla menggelengkan kepalanya, dia memang belum siap memberitahukan semua orang tentang hubungannya dengan Raffa. Apalagi, dia tahu Raffa banyak yang mengaguminya. Kayla tidak banyak orang yang akan membencinya nanti termasuk Gita sahabatnya yang juga mengagumi Raffa.

Raffa menghentikan langkahnya, dia menurunkan Kayla dari gendongannya.

“Hati-hati,” ujar Raffa sambil membantu Kayla melangkah menuju tenda perkemahan yang di tengah-tengah deretan tenda itu terdapat api unggun.

Terlihat para peserta sudah banyak yang tidur, hanya beberapa orang pria dan wanita yang asik bermain gitar mengisi malam panjang mereka.

“Raffa,” seru salah seorang teman Raffa yang juga seorang panitia.

“Bagaimana keadaan, ukhti?” tanya Rudi teman Raffa yang lain dengan ramah menyambut kedatangan mereka.

“Baik,” jawab Kayla pelan.

“Syukurlah, kamu ketemu gadis ini di mana?” tanya Rudi.

“Di tengah hutan,” jawab Raffa.

“Kayla,” pekik Gita, Lisa dan Dian saat mendengar suara yang memanggil nama Raffa.

Semua mata tertuju pada tiga sahabat Kayla yang berhambur mengejar Kayla. Mereka sengaja keluar dari tenda untuk mengetahui keadaan Kayla.

Ketiga sahabat Kayla itu langsung menghampiri sahabatnya lalu mereka berpelukkan dengan erat.

“Kamu baik-baik saja, kan?” tanya Gita cemas pada sahabatnya.

“Baik,” jawab Kayla merasa terharu atas perhatian yang diberikan oleh sahabatnya.

“Syukurlah,” lirih Gita.

“Terima kasih, Kak! Sudah menyelamatkan Kayla,” ucap Gita pada Raffa.

Gita semakin kagum pada Raffa, menurutnya Raffa sangat perhatian pada Kayla yang dia tahu, Raffa adalah saudara Kayla.

“Sama-sama,” jawab Raffa datar.

“Ya sudah, kalian istirahatlah!” titah Raffa pada Kayla dan ketiga sahabatnya.

“Terima kasih, Bang,” ucap Raffa menatap dalam pada manik hitam milik suaminya.

Raffa tersenyum manis pada istrinya.

Kayla melangkah menuju tenda mereka dengan dibantu oleh teman-temannya.

Rudi dan beberapa orang teman Raffa di sana mulai mencurigai hubungan Raffa dan Kayla, karena terlihat dengan jelas saat Kayla hilang dialah orang yang paling mencemaskan gadis itu.

“Bro, ada hubungan apa loe dengan gadis itu,” tanya Rio salah satu teman Raffa juga.

Raffa mengernyitkan dahinya saat mendengar pertanyaan Rio, seolah saat ini Rio tengah menginterogasinya.

“Loe akan tahu hubungan gue dengan dia pada waktu yang tepat,” jawab Raffa.

Raffa pun menarik tangan Nick untuk masuk ke dalam tenda, dia merasa lelah sudah menggendong istrinya sejauh itu. Dia mengabaikan Rio dan teman-temannya yang lain penasaran dengan hubungan Raffa dan Kayla.

Sementara itu, di sebuah kamar yang luas seorang gadis menelpon seseorang di seberang sana.

“Dasar bodoh! Hanya melakukan hal itu kamu tidak sanggup!” bentaknya.

“Aku tidak akan membayarmu sepeser pun,” maki sang gadis pada si penelpon.

Gadis itu membantingkan ponselnya di atas kasur.

“Aku akan mulai bertindak!” gumamnya di dalam hati penuh kebencian.

****

Sebentar lagi waktu subuh masuk, panitia membangunkan para peserta. Mereka bergegas bangun dan melangkah menuju kamar mandi umum untuk membersihkan diri lalu berkumpul di tengah-tengah arena bumi perkemahan yang di sana telah di sediakan tikar.

Mereka akan melaksanakan shalat subuh berjama’ah. Kayla dan teman-temannya pun ikut bangun dan kini mereka telah duduk di tikar yang tersedia melaksanakan shalat sunat fajar sebelum masuknya waktu subuh.

Terdengar salah satu mahasiswa mengumandangkan azan dengan mikrofon seadanya. Tak berapa lama setelah itu mereka bersiap-siap untuk melaksanakan shalat subuh berjama’ah.

Saat itu, Raffa ditunjuk sebagai imam shalat. Kayla yang menyadari sang suami yang menjadi imam, seketika hatinya berdebar. Kayla merasa semakin khusyuk dalam melaksanakan ibadahnya karena pria yang menjadi suaminya memiliki suara yang sangat merdu dalam melantunkan bacaan shalat.

“Ya Allah, syukurku padamu yang telah menghadirkan imam untukku dengan ta’at beribadah padamu. Ya Allah jadikanlah rumah tangga kami rumah tangga sakinah, mawaddah warrahmah dunia akhirat menuju syurga-Mu,” lirih Kayla memanjatkan do’a setelah mereka selesai melaksanakan ibadah shalat subuh.

Setelah melaksanakan shalat subuh, para peserta di suruh mempersiapkan sarapan pagi masing dengan bahan yang sudah tersedia dari panitia, setiap kelompok kebagian bahan mentah yang harus mereka olah dengan alat-alat yang mereka miliki.

Seperti biasa Kayla dengan lihai mengolah bahan mentah itu menjadi menu sarapan yang lezat. Tak berapa lama Kayla dan teman-temannya menyelesaikan pekerjaan mereka. Saat beberapa kelompok yang lain masih sibuk menyiapkan sarapan mereka.

Kayla dan teman-temanya tengah duduk-duduk santai bercengkrama sambil memakan cemilan yang dibawa Raffa untuk Kayla.

Dua orang panitia cowok datang menghampiri mereka. “Sudah masak?” tanya Rio pada Kayla da teman-temannya.

“Udah, Kak!”jawab Gita.

Kayla hanya menunduk, dia tidak terlalu menghiraukan seniornya itu.

“Cepat sekali, sedangkan kelompok lain masih sibuk dengan pekerjaan mereka,” ujar Dani teman Rio.

“Tentu saja, Kak. Di sini ada pakarnya soal masak-memasak,”ujar Lisa.

Gita dan Lisa asyik mengobrol dengan dua senior itu, sedangkan Kayla dan Dian hanya sesekali ikut nimbrung dengan obrolan mereka.

Dari kejauhan, Raffa memandang tidak suka dengan kedekatan Rio dan Dani dengan kelompok istrinya. Dia tidak mau, Dua orang temannya itu menggoda istrinya.

“Ada apa, Bro?” tanya Nick menghampiri sahabatnya yang terlihat sedang emosi.

“Lihat!” jawab Raffa tanpa memindahkan pandangannya dari posisi Kayla dan teman-temannya.

“Loe cemburu?” tanya Nick menggoda sahabatnya.

Raffa menatap kesal ke arah Nick. “Wajar dong, gue cemburu. Di sana ada istri gue, kalau seandainya Rio dan Dani menggoda Kayla, gimana?”

Raffa mengomel tak jelas, hatinya kini tengah terbakar api cemburu.

“Kalau lu cemburu, berarti lu sudah jatuh cinta sama istri lu!” ujar Nick menyimpulkan sikap Raffa.

“Iya, gue jatuh cinta sama istri gue. Puas!” ketus Raffa, dia melangkah meninggalkan Nick.

Raffa hendak menghampiri Rio dan Dani yang tampak seru mengobrol dengan kelompok istrinya. Nick yang menyadari situasi yang tidak aman, dia langsung mengejar Raffa.

“Bro, tunggu!” Nick menghadang Raffa.

“Ada apa?” tanya Raffa ketus.

“Biar gue yang samperin mereka, gue bakal bawa dua bocah itu menjauh dari istri lu,” ujar Nick memberi usul.

Nick yakin Raffa akan berbuat sesuka hatinya sehingga dia melupakan rahasia pernikahannya dengan Kayla.

Raffa pun menghentikan langkahnya, dia membiarkan Nick melangkah menuju tenda Kayla. Dia menunggu apa yang akan dilakukan oleh Nick kepada dua bocah yang tebar pesona itu.

“Bro, ikut gue, ada yang harus kita kerjakan!” ajak Nick membawa pergi Rio dan Dani dari tenda Kayla dan teman-temannya.

Bersambung . . .

.

.

.

.

Hai readers, terima kasih sudah membaca karya Author🙏🙏🙏

Tetaplah dukung Author dengan meninggalkan jejak berupa . . .

- Like

- Komentar

- Hadiah

dan

-Vote

Terima kasih atas dukungannya 🙏🙏🙏