NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 30

Tiada angin tiada hujan. Tiba-tiba saja Axelle memeluk Irene begitu erat. Seakan tengah mencurahkan segenap rasa di jiwa. Bahkan disertai ucapan-ucapan lirih yang seakan tak ingin jauh. Seakan mereka telah memiliki hubungan yang begitu dekat.

"Axelle, tolong lepaskan." Pinta Irene.

Axelle pun melepas pelukannya. Pelan ia memutar tubuh Irene berhadapan dengannya. Menatapnya sendu namun dalam. Ia berusaha memahami perasaannya hari ini. Perasaan yang sering datang mengganggu. Kadang ia senang, kadang ia marah, dan kadang pula ia cemburu.

IYA.

CEMBURU.

Apa lagi namanya kalau bukan cemburu. Ia cemburu melihat Irene bersama Zaky. Dan itu kenyataannya. Tak bisa ia pungkiri.

"Kamu bilang kamu lapar. Mau aku buatkan sesuatu?" Tanya Irene. Sembari melempar tas kecilnya ke atas sofa.

Namun Axelle tak menyahuti pertanyaan Irene. Ia diam terpaku menatap sorot mata Irene. Meresapi setiap rasa yang kian mendayu-dayu. Hati kecilnya selalu saja berbisik. Akankah ini mungkin? Secepat itukah cinta itu datang?

"Irene ..." Panggil Axelle lirih. Dengan tatapan semakin sendu. Menelisik lekuk paras Irene yang diam-diam membuatnya terpesona.

Irene tertegun. Namanya disebut terdengar merdu. Ada rasa bahagia saat Axelle menyebut namanya.

"Aku menyukaimu." Ucap Axelle tanpa ragu lagi. Hingga membuat Irene semakin terpaku, tertegun menatap tak percaya.

"Aku tau kamu hanya bercanda. Lain kali, cari lelucon yang lebih bagus. Yang itu terdengar garing. Aneh malah." Irene berusaha menutupi kegugupannya. Ini laksana mimpi baginya. Mana mungkin seorang Axelle menyukai gadis sepertinya. Gadis yang bahkan tidak ada apa-apanya dibanding Clarissa. Kekasih Axelle yang kini berada di negeri orang.

"Sudahlah. Akan aku buatkan kamu makan malam. Kamu sangat lapar kan?" Irene segera berbalik.

Namun, belum sempat kakinya melangkah. Axelle kembali memutar paksa tubuhnya. Tangannya dengan cepat meraih tengkuk Irene. Dalam sekejap, sentuhan lembut nan basah terasa menyapu bibirnya. Irene pun semakin tertegun dibuatnya.

Kali ini, Axelle melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping Irene. Seakan ia tak ingin terlepas. Semakin lama rangkulannya semakin erat. Seiring dengan pagutannya yang semakin dalam.

Entah kenapa, Irene tak kuasa menolak. Ia biarkan saja Axelle memagut mesra bibirnya. Ia pejamkan matanya. Menikmati sentuhan lembut yang membuatnya terhanyut. Menghadirkan desiran aneh yang kian menggetarkan hati.

Akan tetapi, ini adalah hal baru bagi Irene. Ia tak tahu harus bagaimana. Bibirnya terkunci rapat. Hingga gigitan pelan membuat mulutnya terbuka. Dan itu kesempatan bagi Axelle menerobos masuk. Bermain-main dengan lidahnya di dalam sana. Memagutnya lembut dan semakin dalam.

Axelle menikmati permainannya. Ia semakin dibuat lupa akan pendiriannya. Menyentuh Irene laksana candu baginya. Setiap hari ia selalu dibuat penasaran. Hingga tak kuasa lagi menahan hasrat yang bergejolak di jiwa.

Semakin lama, seiring dengan pagutan yang semakin dalam, tubuh keduanya mulai beringsut mendekati sofa. Perlahan Axelle mendorong tubuh Irene sampai terduduk di sofa. Tanpa melepaskan pagutannya, Axelle kembali mendorong pelan hingga Irene terbaring di sofa itu.

Seakan terbawa suasana, untuk pertama kalinya akhirnya Irene berani membalas setiap lum *atan yang Axelle berikan. Membuat Axelle terkejut. Lalu melepaskan pagutannya sejenak. Menatap Irene penuh damba.

Oh astaga.

Apa yang terjadi diantara Axelle dan Irene malam ini sungguh diluar dugaan. Hubungan tanpa status namun hati telah terpaut. Debaran di dada pun semakin menggila.

Kalau pun cinta itu memang ada, bagi Irene, Axelle adalah cinta pertamanya. Sementara bagi Axelle sendiri, jelas Irene bukan yang pertama. Masih ada orang lain yang terikat hubungan emosional dengan Axelle. Mana mungkin Irene bisa memutus ikatan itu begitu saja. Clarissa sewaktu-waktu bisa saja kembali ke dalam kehidupan Axelle. Lantas, bagaimana dengannya?

Semudah itukah ia menggantikan Clarissa di hati Axelle? Ataukah ini hanya mimpi belaka? Ataukah Axelle hanya mempermainkannya.

Sembari menatap lekat Irene, Axelle mengurai senyum tipisnya.

"Ternyata kamu cepat belajar." Ucap Axelle memuji keberanian Irene membalas ciumannya.

Irene justru malu dibuatnya. Wajahnya bahkan sampai bersemu merah. Saking malunya, Irene pun mendorong Axelle, lalu meraih tas kecilnya dan bergegas ke kamarnya.

Axelle semakin tertantang dan dibuat penasaran. Cepat ia mengikuti langkah Irene. Belum sempat Irene menutup pintunya, Axelle sudah berada di depan pintu. Tangan kekarnya menahan daun pintu itu menutup.

Sekuat tenaga Irene berusaha menutup pintunya, namun tenaganya tak lebih kuat dari Axelle. Dan kini Axelle berhasil masuk. Irene semakin beringsut menjauhi Axelle. Cara Axelle menatapnya teramat berbeda. Tatapan itu seakan telah terselimuti gairah.

Entah setan apa yang merasukinya, Axelle semakin dibutakan hasrat yang bergejolak. Irene laksana candu baginya. Tak mampu ia menahan gejolak di jiwanya yang semakin menggebu. Setiap kali menatap Irene, getaran-getaran aneh itu selalu saja datang. Membuatnya berani menafsirkan bahwa ini adalah cinta. Bukan sekedar hasrat semata. Namun lidah tak sanggup mengungkap. Sebab ia tak ingin terburu-buru mengambil kesimpulan.

"Axelle, aku mau istirahat. Tolong kamu keluar." Pinta Irene yang mulai ketakutan.

"Irene, aku menyukaimu sejak pertamakali kita bertemu. Hanya saja aku tidak menyadarinya." Ucap Axelle sekali lagi sembari melangkah perlahan menghampiri Irene yang kian beringsut. Sampai akhirnya Irene terhenti saat kakinya membentur sisi tempat tidur.

"Aku tau kamu tidak bersungguh-sungguh. Kamu suka bercanda, dan kamu selalu saja mengerjaiku. Dan saat ini pun kamu hanya bercanda. Tolong keluar dari kamarku. Aku akan melupakan kejadian tadi. Akan aku anggap hal itu tidak pernah terjadi."

"Kamu menyukaiku?"

Irene terkesiap. Tak tahu harus menjawab apa. Perasaan yang ia rasakan saat ini pun, jujur ia masih bingung. Tapi ia pun tak bisa memungkiri, ada secuil perasaan bahagia kala Axelle mengungkapkan perasaannya. Seakan ia pun mengharapkan hal itu terjadi. Dan kini, Axelle sudah mengakui perasaannya. Lalu bagaimana dengannya? Secepat itukah ia menyukai pria yang selalu membuatnya kesal?

Irene menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tau." Hanya jawaban itu yang mampu ia berikan.

"Kalau begitu, mari kita lihat dan kita buktikan itu. Aku ingin tau seperti apa perasaanmu padaku."

Hanya dengan satu langkah, Axelle kini telah berada dekat dengan Irene. Dengan cepat ia meraih tengkuk Irene, lalu memagut lembut bibir merah nan manis itu.

Axelle mel *umatnya dalam-dalam. Dorongan pelan tangan Irene di dadanya, tak ia hiraukan. Ia terus saja memagutnya. Berusaha membawa Irene dalam buaian hasrat yang akan membawanya terbang melayang.

Dan usaha Axelle tak sia-sia. Tanpa sadar, Irene membalas ciuman itu. Seperti kata Axelle, Irene cepat dalam mempelajari hal baru.

Entah hal apa yang mendorong Irene hingga ia berani membalas sentuhan lembut Axelle. Bahkan saat Axelle mulai membaringkannya di tempat tidur, ia tak memberikan perlawanan. Hal itu justru membuat Axelle semakin berhasrat dan lupa diri.

Tangannya yang semula diam saja, perlahan mulai berkelana. Menyapu lembut setiap lekuk tubuh Irene. Membuat Irene menggelinjang tak tentu.

"Mmm ..." Lenguhan lembut Irene pun akhirnya lolos begitu saja. Membuat Axelle semakin terbakar gairah.

Kini Axelle membawa jemarinya melepas satu per satu kancing baju Irene. Seiring dengan sapuan bibirnya yang mulai turun menyusuri leher jenjang itu. Axelle semakin lupa diri. Ia masih saja melakukan aksinya saat atasan Irene terbuka seluruhnya. Dan hanya menyisakan kain berenda yang membungkus dua asetnya.

Axelle bukanlah pria yang tak berpengalaman. Dalam sekejap ia mampu membuat Irene terhanyut dan terbuai. Hingga Irene pun lupa akan pendiriannya. Sentuhan lembut Axelle membawanya seakan terbang ke nirwana. Merasakan sejuta nikmat yang tak pernah terbayangkan.

Hingga malam semakin larut, dua anak manusia itu masih saja bergelut hingga bermandikan peluh. Melebur dalam satu rasa. Membawa sejuta nikmat dalam meraih puncak asmara.

Entah apa yang terjadi hingga keduanya pun khilaf. Hubungan yang tak seharusnya terjadi, akhirnya terjadi. Kenikmatan yang tersaji semakin membutakan akal pikir. Hingga kekhilafan itu pun benar-benar terjadi.

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!