NovelToon NovelToon
Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: roliyah

Rate. 21+ 🔥


Darren Alviansyah, anak konglomerat yang terkenal dengan sifatnya yang sombong dan juga hidupnya ingin selalu bebas, serta tidak mau di atur oleh siapapun. Darren juga tidak mau terikat dengan yang namanya wanita, apalagi pernikahan.

Setiap harinya Darren selalu menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang dan akan selalu pulang dalam keadaan mabuk, membuat kedua orang tuanya kesal. Darren juga tidak bisa memimpin perusahaan Papinya dan hal itu semakin membuat orang tuanya murka. Pada akhirnya orang tuanya mengirimkannya ke kampung halaman supir pribadinya.

Dira Auliyana, gadis yang sederhana juga mandiri. Dia di tugaskan untuk merubah sifat sombongnya Darren, hingga dirinya harus terjebak pernikahan dengan Darren.

Mampukah Dira menaklukkan sifat Darren yang selalu membuatnya kesal dan pernikahan seperti apa yang mereka jalani?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon roliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan di malam minggu 3

Brendalina terus saja menyuapi Darren dengan hati yang sangat senang, sedangkan Dira tetap cuek meski di hati sangatlah gedeg melihatnya. Dira tetap melanjutkan makannya dan berusaha tidak terpengaruh dengan kelakuan Darren yang terus minta di suapin.

Selesai makan Darren mengajak berkeliling mengitari taman alun-alun kota dengan Brendalina yang terus menempel kepadanya dan membiarkan Dira berjalan sendiri di belakang dirinya.

"Akang, neng Bre Seneng banget bisa jalan sama akang seperti ini," ujar Brendalina yang kini menyenderkan kepalanya ke bahu Darren.

"O iya...."

"Iya...."

"Bagus dong kalau begitu."

Dira yang di belakang hanya memutarkan matanya mendengar obrolan Darren dan Brendalina.

"Kalau boleh neng ingin kita terus bisa jalan berdua dengan akang tapi... tidak ajak dia, kang." Brendalina melirik Dira saat mengatakannya.

"Kenapa?"

"Ya... aku maunya cuma kita berdua saja tanpa harus adanya orang ketiga."

"Begitu ya...."

"Iya, bisa kan?"

"Ehmm... gimana ya? gue nggak janji bisa jalan berdua lagi sama elo, Brekele."

"Kenapa?" tanya Brendalina yang langsung menghentikan langkahnya, begitupun dengan Darren.

"Ya... nggak kenapa-napa."

"Kok gitu sih...." ucapnya dengan mengerucutkan bibirnya.

Saat Darren sedang berbicara dengan Brendalina, Dira pergi mencari toilet dan Darren tidak mengetahui kalau Dira pergi. Darren melirik jam di pergelangan tangannya dan ternyata sudah pukul sembilan malam. Darren menengok ke belakang dan Darren langsung mengernyitkan dahinya karena Dira tidak ada di belakangnya.

"Dira mana? kok nggak ada?" Darren langsung mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.

"Akang cari siapa?" tanya Brendalina.

"Dira nya mana?"

Brendalina hanya mengedikan bahunya.

"Astaga! Dira...." panggil Darren.

"Sudahlah biarkan saja, dia kan sudah besar ini," cetus Brendalina dan kembali bergelayut di lengan Darren, tapi kali ini Darren langsung melepaskan tangan Brendalina dan mencari keberadaan Dira yang tak tahu pergi kemana.

Darren langsung berjalan cepat mencari Dira di sekitar alun-alun, sambil terus memanggil namanya. Darren juga menelpon Dira dan ternyata handphonenya Dira tidak aktif, dan hal itu membuat Darren kelabakan mencari keberadaan Dira.

"Burik... elo dimana sih?" gumamnya sambil terus berlari mencari Dira.

"Aarrggh...!!" teriak Darren frustasi karena tidak berhasil menemukan Dira.

Sedangkan Dira yang baru selesai dari toilet langsung mencari air minum karena tenggorokannya terasa kering dan kini tengah duduk di warung sambil meneguk air minum.

"Sekarang jam berapa ya?" gumamnya.

Dira langsung merogoh handphonenya di tas dan ternyata handphonenya mati.

"Hapeku mati lagi. Aku tunggu Darren di parkiran saja deh, aku males banget harus balik lagi menemui mereka berdua yang katanya mau ngajak aku jalan berdua, eh... nyatanya dia jalan sama orang lain. Sebel deh lihatnya, Darren pikir aku bakal cemburu apa liatnya? big no... aku nggak akan cemburu kali," sungut Dira penuh kekesalan.

Dira langsung pergi dari warung itu dan melangkah menuju parkiran motor. Sedangkan Darren masih mencari keberadaan Dira.

Hampir satu jam Darren mencari Dira dan dirinya tidak berhasil menemukan Dira, membuat Darren menjadi cemas terhadap Dira, karena hari semakin larut dan dirinya sampai sekarang belum berhasil menemukan Dira.

"Burik... elo dimana sih? kalau elo marah sama gue jangan asal pergi dari gue. Jangan buat gue khawatir kaya gini." Ucap Darren frustasi.

Darren melanjutkan langkahnya mencari Dira dan kini langkahnya bukan lagi mengitari taman alun-alun kota, tapi melangkah ke pinggir jalan dan berharap bisa menemukan Dira.

Darren terus mencarinya dan dari jauh Darren melihat Dira tengah berdiri bersama seorang pria.

"Itukan Dira!"

Darren langsung mempercepat langkah kakinya menuju Dira yang ternyata tengah asik berbicara dengan orang lain dan orang lain itu adalah laki-laki, membuat hati Darren terasa terbakar.

"Dira!"

"Darren...." seru Dira yang langsung memutarkan tubuhnya menghadap Darren.

Darren langsung menarik tangan Dira dengan tatapan tajam.

"Ternyata elo pergi dari gue demi mau menemui laki-laki itu!" tunjuk Darren kepada lelaki yang berdiri di hadapannya.

"Nggak! aku tadi pergi ke toilet dan dia orang yang sudah menolong aku dari pencopet."

"Jangan bohong!"

"Aku nggak bohong!" jawab Dira tak mau kalah.

Dira langsung menatap lelaki yang sudah menolongnya. "Kang, terima kasih ya sudah menolong aku dari pencopet tadi."

"Iya, sama-sama, kalau gitu saya permisi dulu."

"Iya, silahkan," jawab Dira.

Setelah lelaki itu pergi, Dira langsung meninggalkan Darren dan di ikuti oleh Darren.

"Burik! tunggu!"

Akan tetapi Dira tidak memperdulikan panggilan Darren dan terus berjalan menuju parkiran motor. Darren langsung menarik tangan Dira dan menghentikan langkahnya Dira.

"Apalagi!!" kesal Dira.

Darren langsung memeluk Dira. "Gue minta maaf, gue ngaku salah."

Dira tidak menjawab dan melepaskan diri dari pelukan Darren dan melanjutkan langkahnya. Dengan lesu Darren mengayunkan kakinya ke parkiran motor dengan rasa bersalah di hatinya.

1
Diana Taslim
Luar biasa
Giyeem Endut
ceritanya sederhana aku suka, maksih y thor
mursih brebes
bagus
Giyeem Endut
badas kali dira, aku suka
Giyeem Endut
bucin akut y si darren
Giyeem Endut
wahhh🤣🤣🤣
Giyeem Endut
cieee yg uda cemburu
Giyeem Endut
gemessss thor
Giyeem Endut
Kecewa
Giyeem Endut
Buruk
Giyeem Endut
uda cari perhatian y si darren
Giyeem Endut
darren mulai suka sm dira
Giyeem Endut
geliii😂😂😂
Giyeem Endut
agak lain kayak nya ini seru
kurnia rahayu
Luar biasa
Sudar Wati
ya ampun paten kali bumil bisa menghukumi orang biar jerah tapi kok bikin geli
Rara Kusumadewi
tuh kan terjebak permainan sendiri si darren
Alejandra
Perasaan pup bayi nggak bau, cuma asem doang, kenapa jijik sich...
Alejandra
Bukannya dulu Darren tu anti sama cew, tapi kenapa gampang aja didekatin cew meski hanya sebatas rekan kerja tapi harusnya jadi cow tu u peka dkit...
Alejandra
Mungkin itu akibat dari berbuat zalim terhadap cucu menantu sendiri...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!