Setelah sekian lama Nathan berusaha menghindari Nadira—gadis yang melukai hatinya. Namun, pada akhirnya mereka dipertemukan kembali dalam sebuah hubungan kerjasama yang terjalin antara Nathan dan Rendra yang merupakan atasan Nadira di Alfa Group.
Sebuah kecelakaan yang dialami Davin dan Aluna dan menyebabkan mereka koma, membuat Nathan akhirnya menikahi Nadira demi untuk melindungi gadis itu dari bahaya yang mengancam keluarga Alexander.
Siapakah sebenarnya yang mengintai nyawa seluruh keluarga Alexander? Mampukah Nona Muda Alexander meluluhkan hati Nathan? Atau justru ada cinta lain yang hadir di antara mereka?
Simak kisahnya di sini.
Jangan lupa follow akun sosmed Othor
Fb : Rita Anggraeni (Tatha)
IG : @tathabeo
Terima kasih dan selamat membaca gaes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"Kalau kalian tidak bahagia, kenapa tidak berpisah saja?" Nadira kembali menggeleng lemah.
"Aku masih bersabar menunggu waktu yang kata orang akan indah. Aku juga berdoa semoga suamiku kembali mencintaiku." Rendra menggenggam tangan Nadira dengan erat dan Nadira tidak menolaknya. Hati dan pikiran gadis itu sekarang sedang tidak menentu.
"El, kalau kamu sakit. Mungkin lebih baik kamu lepaskan saja. Aku yakin ada banyak orang yang mencintaimu dengan sangat tulus." Rendra menatap lekat wajah Nadira yang sudah penuh dengan jejak airmata.
"Aku tidak bisa, Mas. Entah kenapa aku merasa sangat susah untuk kembali jatuh cinta." Nadira menjawab dengan begitu lesu.
"Kamu belum mencoba nya, El. Kalau kamu membuka mata hati kamu, aku yakin ada orang yang mencintaimu dengan sangat tulus." Seperti aku. Rendra hanya meneruskan ucapannya dalam hati.
"Mas, bolehkah aku bersandar sejenak di bahumu? Rasanya aku sangat lelah," pinta Nadira.
Tentu saja hati Rendra rasanya sangat senang. Dia merangkul pundak Nadira yang sedang bersandar di bahunya. Jujur, hati Rendra rasanya sakit melihat gadis yang dia cintai sedang sangat terluka saat ini. Andai saja Nadira mau melepaskan suaminya dan bersedia menikah dengannya. Pasti Rendra akan melimpahi gadis itu dengan kasih sayang dan tidak akan membiarkan menangis seperti ini.
Walaupun Nadira tidak menyebutkan nama suaminya, tapi Rendra sudah bisa menebak satu nama yang berkemungkinan besar berstatus sebagai suami Nadira saat ini. Namun, Rendra hanya diam dan berjanji pada dirinya sendiri akan tetap menjaga Nadira meski gadis itu telah menjadi milik orang lain.
"Nadira." Baik Nadira maupun Rendra terkejut saat ada seseorang yang memanggil. Nadira semakin terlonjak ketika melihat dua orang paruh baya sedang menatap ke arahnya dengan tatapan yang susah dijelaskan.
"Aunty Mila, Uncle Jo." Nadira segera bangkit berdiri. Dia menyalami tangan mertuanya. Namun, Nadira merasa heran saat Mila tidak memeluknya.
"Kalian mesra sekali. Apa ini kekasihmu?" tanya Mila berpura-pura. Nadira bisa melihat kalau ibu mertuanya sedang berusaha menahan emosi.
"Bukan. Dia atasan Nadira di kantor." Nadira menunduk dalam.
"Inikah Tuan Narendra Viano Alfareza?" tanya Johan dengan sopan. Rendra mengangguk cepat dan membalas tangan Johan yang terulur ke arahnya. "Perkenalkan, saya Johan Saputra dan ini istri saya, Mila."
"Panggil saja Rendra, Tuan." Rendra menjawab tak kalah sopan.
"Ayo duduk, Aunty. Kita makan bersama," ajak Nadira, tapi Mila langsung menggeleng cepat.
"Aunty makan nanti saja di rumah Nathan. Kalau begitu Aunty pulang dulu." Mila pergi begitu saja. Bahkan dia meninggalkan suaminya.
Melihat gelagat Mila yang marah, Nadira berjalan cepat mengejarnya. "Aunty, tunggu!" teriak Nadira menghentikan langkah Mila yang baru saja keluar dari restoran.
"Apa Aunty marah dengan Nadira?" tanya Nadira lirih. Dia berdiri tiga langkah di belakang Mila.
"Tidak. Aunty tidak marah dengan kamu. Aunty hanya kecewa. Seharusnya, kamu ingat kalau sudah memiliki suami dan tidak bermesraan dengan lelaki lain," sarkas Mila. Nadira kembali menunduk.
"Maafkan Nadira, Aunty." Suara Nadira terdengar begitu lirih bahkan nyaris tidak terdengar.
"Kamu tidak perlu meminta maaf. Ini bukan salah kamu. Kalau begitu Aunty pulang dulu." Kali ini Mila pergi begitu saja, dia tidak peduli seandainya Nadira kembali memanggilnya. Dia benar-benar kecewa melihat menantunya semesra itu dengan lelaki lain.
"Nona Muda," panggil Johan. Nadira berbalik dan menatap Johan yang berdiri tidak jauh dari tempatnya.
"Uncle, maafkan Nadira," ucap Nadira penuh sesal.
"Anda tidak perlu meminta maaf, Nona Muda. Justru saya yang meminta maaf atas perlakuan Nathan kepada Anda. Putra saya sudah sangat menyakiti hati Anda. Mungkin lebih baik pernikahan kalian disudahi saja." Nadira mendongak. Menatap Johan yang masih saja menatap penuh arti ke arahnya.
"Jangan, Uncle. Nadira tidak mau daddy kecewa saat sadar nanti." Nadira mengusap airmatanya dan mulai terisak lirih. "Lagipula, Kak Nathan tidak menyakiti Nadira. Dia justru sangat perhatian dengan Nadira."
"Jangan mencoba membohongi saya, Nona. Apakah Anda lupa kalau saya sudah mengabdi dengan keluarga Alexander sejak Tuan Davin dan Nona Aluna belum bersatu?" Nadira terdiam, dalam hati dia membenarkan apa yang Johan katakan. Dirinya mau berbohong seperti apa pun, lelaki itu pasti mengetahui.
"Saya permisi dulu, Nona. Istri saya sudah menunggu dan Anda jangan pikirkan istri saya, dia hanya sedang lelah setelah perjalanan jauh." Johan pergi begitu saja.
Nadira menatap kepergian Johan dengan nanar. Rasanya dia ingin sekali menangis kencang saat ini. Apalagi melihat Mila yang bersikap seperti itu padanya. Andai saja wanita itu tahu bagaimana susahnya Nadira harus tetap bertahan menghadapi sikap dingin Nathan kepadanya.
"Mungkinkah memang seharusnya aku berpisah dengan Kak Nathan. Agar aku juga bisa terbebas dari teror itu," gumam Nadira sambil mengusap sudut matanya. "Bahkan pernikahan kita baru akan berjalan seminggu." Nadira tersenyum sembari menggeleng, menertawakan kisah hidupnya yang sesakit ini.
Nadira tidak menyadari jika Rendra berada tidak jauh dari tempatnya berdiri dan lelaki itu mendengar semuanya.
__________________________________________
Gimana nih? Geregetan enggak? 🙊
Thor, kapan Nadira akan bahagia dan Nathan akan bucin?
Harap tenang dan sabar.
Semua pasti akan indah pada waktunya yang entah kapan😅
Jangan lupa kencangkan sabuk pengaman dan siapkan jantung dan hati Anda.
😅😅😅 Maaf, Othor lagi gak jelas bangett
Jangan lupa kasih Othor dukungan gaess
sm anak kambing saya...caca marica hay..hay