Perjuangan Cinta Nona Muda
Kita berjumpa lagi
Happy reading gaess, jangan lupa tinggalkan jejak kalian.
Masa Lalu Nathan dan Nadira ada di kisah yang berjudul "Mutiara Hati Alvino"
Karena ini merupakan kelanjutan kisah itu.
Yukk yang penasaran, bisa cekk
________________________________________
Seorang wanita paruh baya yang sedang menata sarapan di meja makan, mengalihkan pandangannya ke arah tangga saat melihat seorang lelaki muda memakai celana jeans dengan kaos polos yang membalut tubuhnya, sedang berjalan menuruni tangga. Sesampainya di samping meja makan, lelaki itu mencium pipi sang wanita dengan lembut.
"Kamu berangkat jam berapa, Nat?" tanya Mila. Nathan duduk di kursi, disusul Mila yang duduk di sampingnya.
"Ini mau berangkat, Bun." Nathan menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulut. "Ayah belum pulang juga?"
Mendengar pertanyaan putranya, Mila menggeleng lesu. Jujur, dia sudah sangat merindukan suaminya yang sedang menemani Davin ke Singapura karena ada urusan penting. Sudah dua hari ini, Mila tidur tanpa pelukan suami dan wanita itu sangat merindukannya.
"Jangan sedih sih, Bun. Nanti kalau ayah pulang 'kan kalian bisa melepas rindu yang sudah menggelora," ucap Nathan sambil menaik-turunkan alisnya menggoda Mila.
"Bahasamu, Nat!" cebik Mila memasang wajah kesal. Seketika Nathan tergelak keras.
"Benar 'kan, Bun? Kalian bisa melakukan pagi, siang atau bahkan malam. Ingat, Bun! Boleh memroses tapi jangan dicetak. Aku sudah segede ini, gak mau kalau harus punya adik lagi," celetuk Nathan. Mila menjewer telinga putranya dengan gemas.
"Kamu ini kalau ngomong suka banget gak pakai rem. Asal bunyi aja kaya tonggeret!" Mila melepaskan jewerannya. Nathan mengusap telinganya yang sudah memerah.
"Maklum, Bun. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya kecuali satu. Buah ...." Nathan menghentikan ucapannya.
"Buah apa?" tanya Mila menyela begitu saja.
"Buah dada! Hahaha!" Nathan tergelak keras. Sementara Mila mendelik ke arah putranya.
"Nathan! Kamu ini benar-benar anak kurang ajar! Kamu ini hobi banget bikin keriputan di wajah bunda semakin bertambah. Kamu gak tahu kah kalau skincare bunda itu mahal!" omel Mila.
"Iya tahu, Bun. Kalau murahan mana mungkin ayah suka ngeluh soal skincare Bunda," ucap Nathan tanpa sadar. Namun, sesaat kemudian lelaki itu menepuk bibirnya berkali-kali. Mila semakin mendelik ke arah Nathan. Melihat sang bunda yang mulai terlihat marah. Nathan segera beranjak bangun, lalu mencium pipi bundanya dengan mesra.
"Nathan pergi dulu, Bun. Masih harus jemput Eneng Jasmin juga. Nathan sayang Bunda." Nathan segera berlari pergi sebelum teriakan Mila merusak pendengarannya.
Ketika sampai di teras rumah, Nathan berpapasan dengan Johan yang baru saja pulang. Lelaki paruh baya itu menatap heran ke arah putranya yang sedang berjalan terburu dengan bibir tersenyum lebar. Melihat kepulangan sang ayah, Nathan langsung mencium punggung tangan lelaki itu.
"Kamu kenapa, Nat?" tanya Johan.
"Tidak ada apa-apa, Yah. Nathan mau ke Bandung ada pertemuan dengan Tuan Rendra." Nathan mengeluarkan kunci mobil dari saku celana.
"Sama siapa?" tanya Johan lagi.
"Jasmin. Nanti Nathan akan menginap di apartemen Cacha," sahut Nathan, lalu bergegas menuju ke mobil dan melajukan mobil itu meninggalkan Johan yang masih terdiam. Setelah mobil Nathan tidak lagi terlihat, Johan segera masuk ke rumah. Rasanya, dia sudah tidak sabar berjumpa dengan istrinya.
Johan melangkah masuk sembari memanggil-manggil nama istrinya. Bibir lelaki itu tersenyum lebar saat melihat Mila yang sedang duduk di ruang televisi. Dia berjalan mendekati sang istri dan hendak menciumnya. Namun, sebelum ciuman mendarat, tangan Mila sudah menahan terlebih dahulu. Gerakan Johan terhenti, lalu menatap heran ke arah istrinya. Melihat ada yang berbeda dengan sikap sang istri, Johan segera duduk di samping Mila dan menatap wajah Mila yang tampak kesal.
"Kamu kenapa?" tanya Johan bingung.
"Tidak papa!" sahut Mila dengan ketus. Kedua tangan wanita itu terlipat di dada.
"Terus, suami pulang kenapa tidak disambut?" tanya Johan. Nada bicaranya mulai terlihat kesal. Tubuhnya sudah sangat lelah karena perjalanan jauh, dan kini dia sampai rumah sang istri justru bersikap tak acuh padanya.
"Mas, apa selama ini kamu selalu mengeluh dengan biaya skincare aku yang mahal?" tanya Mila tanpa basa basi. Johan menatap tidak percaya mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut istrinya.
"Tidak," sahut Johan langsung. Jika sudah seperti ini, dia tahu dengan pasti kalau dirinya dan istri akan mengalami perang dunia entah yang keberapa.
"Bohong! Nathan bilang kamu selalu mengeluh karena biaya skincare aku yang mahal!" adu Mila. Johan mengusap wajahnya kasar.
"Dasar bocah!" umpat lelaki itu karena kesal dengan mulut ember putranya. "Mil, bukan mahalnya biaya skincare kamu yang buat aku ngeluh. Aku cuma khawatir aja kalau kamu tambah cantik nanti bakalan banyak pria tampan yang naksir kamu," tutur Johan mengambil jalan tengah.
Wajah Mila berbinar bahagia. Itu artinya suaminya cemburu. Bukankah cemburu itu tanda sayang? Amarah Mila memudar seketika, berganti senyum bahagia yang menghiasi wajah yang sudah tak lagi muda. Melihat itu, Johan menghembuskan napas lega.
"Kalau begitu, ayo kita ke kamar." Mila bangkit berdiri disusul Johan yang tersenyum lebar.
"Tapi Mil, ini masih terlalu pagi untuk berolah raga tanpa busana," ucap Johan mengimbangi langkah kaki istrinya.
"Aku tidak akan mengajakmu olahraga. Aku hanya akan memijatmu," timpal Mila. Dia masuk ke kamar bersama Johan dan mengunci kamar itu.
"Kebetulan sekali tubuhku sedang sangat lelah," kata Johan. Dia merebahkan tubuhnya di atas kasur, meregangkan ototnya yang terasa begitu kaku. Mila naik ke kasur dan duduk di atas tubuh suaminya. "Sebentar, Mil. Aku belum tengkurap."Johan berusaha menyingkirkan tubuh Mila, tetapi wanita itu tetap duduk dengan tenang di posisinya.
"Aku akan memijatmu dengan pelayanan spesial, Mas. Plus-plus, tapi no cetak! Kata Nathan dia sudah tidak pantas memiliki adik lagi!" ucap Mila dengan menunjukkan rentetan gigi putihnya.
"Astaga! Ibu dan anak sama saja. Kamu juga dari dulu tidak pernah berubah, Mil." Mila tidak menanggapi ucapan suaminya. Dia langsung menghujami wajah Johan dengan ciuman bertubi-tubi.
Kemudian apa yang terjadi? Isi sesuai dengan pikiran kalian masing-masing 😅
____________________________________________
Hai Othor Kalem datang lagi dengan kisah NN
So ... jangan lupa dukungannya 😅
Follow akun Othor yukk, gabung ke GC juga biar rame
Salam sayang dari aku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments
guntur 1609
aku suka banyolan di kusah ni...gak keluarga mila..gak keluarga aluna
sama saja. greseknya
2023-12-27
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-04-15
0
Minah🌼
Aku singgah😄
2022-03-21
0