Perjuangan Cinta Nona Muda

Perjuangan Cinta Nona Muda

01

Kita berjumpa lagi

Happy reading gaess, jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

Masa Lalu Nathan dan Nadira ada di kisah yang berjudul "Mutiara Hati Alvino"

Karena ini merupakan kelanjutan kisah itu.

Yukk yang penasaran, bisa cekk

________________________________________

Seorang wanita paruh baya yang sedang menata sarapan di meja makan, mengalihkan pandangannya ke arah tangga saat melihat seorang lelaki muda memakai celana jeans dengan kaos polos yang membalut tubuhnya, sedang berjalan menuruni tangga. Sesampainya di samping meja makan, lelaki itu mencium pipi sang wanita dengan lembut.

"Kamu berangkat jam berapa, Nat?" tanya Mila. Nathan duduk di kursi, disusul Mila yang duduk di sampingnya.

"Ini mau berangkat, Bun." Nathan menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulut. "Ayah belum pulang juga?"

Mendengar pertanyaan putranya, Mila menggeleng lesu. Jujur, dia sudah sangat merindukan suaminya yang sedang menemani Davin ke Singapura karena ada urusan penting. Sudah dua hari ini, Mila tidur tanpa pelukan suami dan wanita itu sangat merindukannya.

"Jangan sedih sih, Bun. Nanti kalau ayah pulang 'kan kalian bisa melepas rindu yang sudah menggelora," ucap Nathan sambil menaik-turunkan alisnya menggoda Mila.

"Bahasamu, Nat!" cebik Mila memasang wajah kesal. Seketika Nathan tergelak keras.

"Benar 'kan, Bun? Kalian bisa melakukan pagi, siang atau bahkan malam. Ingat, Bun! Boleh memroses tapi jangan dicetak. Aku sudah segede ini, gak mau kalau harus punya adik lagi," celetuk Nathan. Mila menjewer telinga putranya dengan gemas.

"Kamu ini kalau ngomong suka banget gak pakai rem. Asal bunyi aja kaya tonggeret!" Mila melepaskan jewerannya. Nathan mengusap telinganya yang sudah memerah.

"Maklum, Bun. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya kecuali satu. Buah ...." Nathan menghentikan ucapannya.

"Buah apa?" tanya Mila menyela begitu saja.

"Buah dada! Hahaha!" Nathan tergelak keras. Sementara Mila mendelik ke arah putranya.

"Nathan! Kamu ini benar-benar anak kurang ajar! Kamu ini hobi banget bikin keriputan di wajah bunda semakin bertambah. Kamu gak tahu kah kalau skincare bunda itu mahal!" omel Mila.

"Iya tahu, Bun. Kalau murahan mana mungkin ayah suka ngeluh soal skincare Bunda," ucap Nathan tanpa sadar. Namun, sesaat kemudian lelaki itu menepuk bibirnya berkali-kali. Mila semakin mendelik ke arah Nathan. Melihat sang bunda yang mulai terlihat marah. Nathan segera beranjak bangun, lalu mencium pipi bundanya dengan mesra.

"Nathan pergi dulu, Bun. Masih harus jemput Eneng Jasmin juga. Nathan sayang Bunda." Nathan segera berlari pergi sebelum teriakan Mila merusak pendengarannya.

Ketika sampai di teras rumah, Nathan berpapasan dengan Johan yang baru saja pulang. Lelaki paruh baya itu menatap heran ke arah putranya yang sedang berjalan terburu dengan bibir tersenyum lebar. Melihat kepulangan sang ayah, Nathan langsung mencium punggung tangan lelaki itu.

"Kamu kenapa, Nat?" tanya Johan.

"Tidak ada apa-apa, Yah. Nathan mau ke Bandung ada pertemuan dengan Tuan Rendra." Nathan mengeluarkan kunci mobil dari saku celana.

"Sama siapa?" tanya Johan lagi.

"Jasmin. Nanti Nathan akan menginap di apartemen Cacha," sahut Nathan, lalu bergegas menuju ke mobil dan melajukan mobil itu meninggalkan Johan yang masih terdiam. Setelah mobil Nathan tidak lagi terlihat, Johan segera masuk ke rumah. Rasanya, dia sudah tidak sabar berjumpa dengan istrinya.

Johan melangkah masuk sembari memanggil-manggil nama istrinya. Bibir lelaki itu tersenyum lebar saat melihat Mila yang sedang duduk di ruang televisi. Dia berjalan mendekati sang istri dan hendak menciumnya. Namun, sebelum ciuman mendarat, tangan Mila sudah menahan terlebih dahulu. Gerakan Johan terhenti, lalu menatap heran ke arah istrinya. Melihat ada yang berbeda dengan sikap sang istri, Johan segera duduk di samping Mila dan menatap wajah Mila yang tampak kesal.

"Kamu kenapa?" tanya Johan bingung.

"Tidak papa!" sahut Mila dengan ketus. Kedua tangan wanita itu terlipat di dada.

"Terus, suami pulang kenapa tidak disambut?" tanya Johan. Nada bicaranya mulai terlihat kesal. Tubuhnya sudah sangat lelah karena perjalanan jauh, dan kini dia sampai rumah sang istri justru bersikap tak acuh padanya.

"Mas, apa selama ini kamu selalu mengeluh dengan biaya skincare aku yang mahal?" tanya Mila tanpa basa basi. Johan menatap tidak percaya mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut istrinya.

"Tidak," sahut Johan langsung. Jika sudah seperti ini, dia tahu dengan pasti kalau dirinya dan istri akan mengalami perang dunia entah yang keberapa.

"Bohong! Nathan bilang kamu selalu mengeluh karena biaya skincare aku yang mahal!" adu Mila. Johan mengusap wajahnya kasar.

"Dasar bocah!" umpat lelaki itu karena kesal dengan mulut ember putranya. "Mil, bukan mahalnya biaya skincare kamu yang buat aku ngeluh. Aku cuma khawatir aja kalau kamu tambah cantik nanti bakalan banyak pria tampan yang naksir kamu," tutur Johan mengambil jalan tengah.

Wajah Mila berbinar bahagia. Itu artinya suaminya cemburu. Bukankah cemburu itu tanda sayang? Amarah Mila memudar seketika, berganti senyum bahagia yang menghiasi wajah yang sudah tak lagi muda. Melihat itu, Johan menghembuskan napas lega.

"Kalau begitu, ayo kita ke kamar." Mila bangkit berdiri disusul Johan yang tersenyum lebar.

"Tapi Mil, ini masih terlalu pagi untuk berolah raga tanpa busana," ucap Johan mengimbangi langkah kaki istrinya.

"Aku tidak akan mengajakmu olahraga. Aku hanya akan memijatmu," timpal Mila. Dia masuk ke kamar bersama Johan dan mengunci kamar itu.

"Kebetulan sekali tubuhku sedang sangat lelah," kata Johan. Dia merebahkan tubuhnya di atas kasur, meregangkan ototnya yang terasa begitu kaku. Mila naik ke kasur dan duduk di atas tubuh suaminya. "Sebentar, Mil. Aku belum tengkurap."Johan berusaha menyingkirkan tubuh Mila, tetapi wanita itu tetap duduk dengan tenang di posisinya.

"Aku akan memijatmu dengan pelayanan spesial, Mas. Plus-plus, tapi no cetak! Kata Nathan dia sudah tidak pantas memiliki adik lagi!" ucap Mila dengan menunjukkan rentetan gigi putihnya.

"Astaga! Ibu dan anak sama saja. Kamu juga dari dulu tidak pernah berubah, Mil." Mila tidak menanggapi ucapan suaminya. Dia langsung menghujami wajah Johan dengan ciuman bertubi-tubi.

Kemudian apa yang terjadi? Isi sesuai dengan pikiran kalian masing-masing 😅

____________________________________________

Hai Othor Kalem datang lagi dengan kisah NN

So ... jangan lupa dukungannya 😅

Follow akun Othor yukk, gabung ke GC juga biar rame

Salam sayang dari aku

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

aku suka banyolan di kusah ni...gak keluarga mila..gak keluarga aluna
sama saja. greseknya

2023-12-27

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-04-15

0

Minah🌼

Minah🌼

Aku singgah😄

2022-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 Pengumuman
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
185 184
186 185
187 186
188 187
189 188
190 189
191 190
192 191
193 192
194 193
195 194
196 195
197 196
198 197
199 198
200 199
201 200
202 201
203 202
204 203
205 204
206 205
207 206
208 207
209 208
210 209
211 210
212 211
213 212
214 213
215 214
216 215
217 216
218 217
219 218
220 219
221 220
222 221
223 222
224 223
225 224
226 225
227 226
228 227
229 228
230 229
231 230
232 231
233 232
234 233
235 234
236 235
237 236
238 237
239 238
240 239
241 240
242 241
243 242
244 243
245 244
246 245
247 246
248 247
249 248
250 249
251 250
252 251
253 252
254 253
255 254
256 255
257 256
258 257
259 258
260 259
261 260
262 261
263 262
264 263
265 264
266 265
267 266
268 267
269 268
270 269
271 270
272 271
273 272
274 273
275 274
276 275
277 276
278 277
279 278
280 279
281 280
282 281
283 282
284 283
285 284
286 285
287 286
288 287
289 288
290 289
291 290
292 291
293 292
294 293
295 294
296 295
297 296
298 297
299 298
300 299
301 300
302 301
303 302
304 303
305 303
306 304
307 Salam Perpisahan
Episodes

Updated 307 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
Pengumuman
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183
185
184
186
185
187
186
188
187
189
188
190
189
191
190
192
191
193
192
194
193
195
194
196
195
197
196
198
197
199
198
200
199
201
200
202
201
203
202
204
203
205
204
206
205
207
206
208
207
209
208
210
209
211
210
212
211
213
212
214
213
215
214
216
215
217
216
218
217
219
218
220
219
221
220
222
221
223
222
224
223
225
224
226
225
227
226
228
227
229
228
230
229
231
230
232
231
233
232
234
233
235
234
236
235
237
236
238
237
239
238
240
239
241
240
242
241
243
242
244
243
245
244
246
245
247
246
248
247
249
248
250
249
251
250
252
251
253
252
254
253
255
254
256
255
257
256
258
257
259
258
260
259
261
260
262
261
263
262
264
263
265
264
266
265
267
266
268
267
269
268
270
269
271
270
272
271
273
272
274
273
275
274
276
275
277
276
278
277
279
278
280
279
281
280
282
281
283
282
284
283
285
284
286
285
287
286
288
287
289
288
290
289
291
290
292
291
293
292
294
293
295
294
296
295
297
296
298
297
299
298
300
299
301
300
302
301
303
302
304
303
305
303
306
304
307
Salam Perpisahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!