Aulia seorang gadis cantik yang di khianati oleh pasangannya.
tetapi nasib sialnya bukan cuma sampai disitu saja dia juga di jebak oleh saudara angkatnya yang ingin memberikan dia kepada mantan tunangannya tersebut
dia berhasil pergi dari tempat yang di pesan oleh tunangannya tetapi sialnya dia malah harus bermalam dengan seorang mafia yang terkenal dengan kekejamannya
hingga malam itupun tidak bisa untuk di hindari lagi
sang mafia sampai frustasi mencari keberadaan Aulia katena memang semua jejaknya sudah di hilangkan oleh sahabatnya makanya yidak bisa menemukan jejaknya sama sekali
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Esti R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
..." Oh bagus kalo begitu ayo kita harus segera bawa dia ke hotel sekarang juga, sebelum bertambah malam " ucap Sisil kepada teman-temannya yang di angguki oleh semuanya ...
...setelah itu mereka bergegas keluar dari club malam tersebut dan bergegas menuju ke hotel yang telah mereka sepakati kepada seseorang yang menyuruh mereka bekerja sama untuk membawa Aulia ke sebuah hotel ...
...Sesampainya di hotel yang sudah di sepakati mereka langsung pergi ke resepsionis untuk mengambil kartu akses agar mereka bisa membawa Aulia masuk ke dalam hotel tersebut dengan kedua teman Sisil memapah tubuh Aulia yang masih tidak sadarkan diri....
...Yah.... Hotel tersebut tidak memerlukan waktu yang lama karena memang dekat dengan club malam tersebut ...
..." maaf mbak saya sudah reservasi atas nama Aulia di hotel nomor 225" ucap Sisil kepada resepsionis yang sedang bertugas hari ini ...
..." tunggu sebentar non biar saya cek terlebih dahulu atas nama Aulia ya ????" tanya resepsionis tersebut sambil mencari sesuatu dalam komputernya....
..." ini nona kartu aksesnya mohon di terima " ucap resepsionis tersebut dengan sopan sambil memberikan kartu akses kepada Sisil....
..." baik terima kasih banyak mbak, atas bantuannya" ucap Sisil dengan sopan sambil mengambil kartu akses tersebut...
..." iya sama-sama nona" ucap resepsionis tersebut dengan ramah dan senyum yang tak pernah pudar ...
..." gue udah sampai kak. sebaiknya kakak tunggu di depan nomor 225 karena kita akan segera bawa ke sana pesanannya" isi sms yang berhasil di kirim oleh Sisil kepada seseorang yang telah diajak kerjasama....
...Setelah mengirim pesan tersebut kemudian Sisil segera memasukkan handphone-nya ke dalam tasnya kembali...
...Mereka berjalan menuju ke nomor hotel yang sudah di pesan tersebut yaitu ke nomor 225...
..." uh.... Kakakku tersayang selamat bersenang-senang untuk malam ini " ucap Sisil kepada kakaknya yang masih belum sadarkan diri tersebut...
...( aneh ya gak mungkin bisa hawab juga kali kalo di ajak ngomong )...
...Sesampainya di depan kamar hotel tersebut ternyata sudah ada sosok laki-laki yang sudah setia menunggu kedatangan mereka semua...
..." selamat malam kak Brian?" ucap Sisil saat melihat Brian yang sedang menunggunya...
...Lelaki tersebut segera membalikkan badannya menatap ke arah mereka semua yang sudah datang membawa Aulia yang masih belum sadarkan diri....
..." maaf kak , kita sedikit terlambat" ucap Sisil sambil mendekat ke arah Brian...
..." nih udah gue lakuin aoa yang kakak pinta tanpa lecet tinggal kakak bawa masuk sendiri saja ya kak jarena udah capek nih dari tadi memapah kakak bo*doh ini " ucap Sisil dengan nada agak kesal ...
..." ok thanks ya Sil. Memang kamu paling bisa di andalkan " ucapnya sambil tersenyum ke arah Sisil yang kini nalah sedang cemberut ...
..." ok deh kak kalo gitu gue dan teman-teman pamit pulang dulu ya soalnya udah larut malam nih." pamit Sisil sementara Brian hanyalah mengangguk kan kepalanya karena memang benar apa yang Sisil katakan ...
..."Selamat bersenang-senang dengan kakakku tersayang ya kak Brian yang tampan " ucap Sisil sambil berlangkah meninggalkan Brian yang sedang memeluk tubuh Aulia yang masih pingsan akibat dari jus yang tadi dia minum....
...Setelah kepergian Sisil dan teman-temannya Brian segera menggendong tubuh Salsa masuk ke dalam kamar hotel tersebut dengan hati yang sangat gembira ...
...Brian membaringkan tubuh Aulia dengan sangat hati-hati sambil terus tersenyum bahkan senyuman itu semakin lebar saat memandang wajah cantik dari Aulia yang kini sedang memejamkan mata. ...
..." andai saja kamu tetap mau melanjutkan acara pertunangan kita dan tidak membatalkan begitu saja mungkin aku tidak akan senekat ini sayang" ucap Brian sambil menatap wajah cantik Aulia dengan intens ...
..." euuuuhhhhh......" terdengar suara lenguhan dari bibir mungil Aulia ...
..." gue dimana? Kenapa tempat ini seperti asing buat gue. Eh tunggu dulu bukannya tadi gue lagi di club malam ya sama Sisil dan teman-temannya ya trus kenapa malah sekarang gue ada di sini ?" batin Aulia sambil terus mengumpulkan kesadarannya ...
..." oh.... Ternyata kamu sudah bangun ya sayang ku?" tanya Brian sambil tersenyum lembut ke arah Aulia ...
..." Brian...... Kamu ngapain disini ????" tanya Aulia saat dia menyadari kalo di tempat ini juga ada Brian yang sedang tersenyum ke arahnya ...
..." bukannya kamu sudah tahu jawabannya???? Yah tentu saja kita akan bersenang-senang malam ini sayangku" ucap Brian sambil melangkah mendekati Aulia yang kini masih berbaring di atas ranjang....
..." maksud kamu apa bilang kayak gitu?" tanya Aulia sambil mengerucutkan keningnya ...
..." ayolah sayang,aku yakin kamu pasti sudah tahu apa yang aku maksud bukan ???? Yah kita mau apa lagi coba kalo berduaan di kamar hotel seperti sekarang ini???" ucap Brian seraya memegang tangan Aulia ...
..." lepaskan tanganku breng*sek !!!!!! Aku gak sudi kamu sentuh walaupun seujung kuku pun !!!! " teriak Aulia sambil mencoba untuk melepaskan tangannya daripada genggaman tangan Brian ...
..." udahlah lebih baik sekarang kamu nurut aja sama aku sayang, karena malam ini kamu akan menjadi milik aku seutuhnya dan gak akan ada lagi alasan kamu ingin membatalkan pertunangan kita " ucap Brian sambil tersenyum miring ke arah Aulia yang kini mulai ketakutan ...
...Ingin rasanya Aulia berteriak sekencang-kencangnya untuk meminta tolong tapi apalah daya suaranya tidak juga keluar cuma seperti berhenti di tenggorokan ...
..." ya Tuhan tolong lindungilah hambamu ini dari pria gila seperti Brian ini " batin Aulia terus berdoa meminta pertolongan dari Sang maha Pencipta supaya segera bisa melarikan diri dari cengkraman Brian ...
..." kalo begitu aku harus mencari cara supaya bisa cepat keluar dari sini dan terbebas dari cengkraman Brian gila ini" batinnya ...
..." kenapa kamu malah diam saja sayangku???" suara Brian tersebut berhasil membuyarkan lamunannya membuatnya merasa panik dan dengan refleks dia menendang bagian sensitif milik Brian ...
...Bugh...
..." aaaaaaa" teriak Brian saat merasakan nyeri pada bagian sensitifnya akibat tendangan yang di berikan oleh Aulia ...
...Sepertinya mendapatkan kesempatan Aulia tidak lagi ingin membuang-buang waktunya untuk pergi dari tempat tersebut ...
...Kini Aulia segera berlari untuk mengambil kartu akses yang tadi Brian letakkan di atas nakas untuk membuka pintu hotel tersebut. ...
...Dia terus saja berlari ke arah pintu kamar hotel tersebut sambil memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing tetapi dia berjalan penuh tekat untuk pergi dari tempat tersebut ...
...Melihat aksi dari Aulia membuatnya segera berlari mengejar Aulia tetapi sayangnya dia kalah cepat dengan Aulia ...
..." mau kemana kamu sayang????? Mau lari kemanapun kamu tidak akan pernah bisa lolos dari genggaman ku, Aulia sayang " ucap Brian dan berusaha untuk merebut kartu akses itu kembali...
...tetapi sayang sekali karena saat ini Aulia sudah berhasil menempelkan kartu akses tersebut kearah pintu sehingga pintu segera terbuka ...
...Ceklek ...
...Suara pintu kini terbuka sempurna , dengan bergegas Aulia segera pergi dari kamar tersebut ...
...***...
...Jangan lupa kasih dukungannya ya kak untuk karyaku ini ...
...Dan jangan lupa mampir ke karyaku yang lain berjudul transmigrasi Gadis Bar bar mudah-mudahan kaluan suka dengan ceritanya ...
