Laura, gadis miskin yang berstatus mahasiswi. dia baru berusia 20 tahun, namun harus memikirkan bagaimana cara dia mendapatkan uang untuk biaya kuliah dan juga kehidupan nya.
Laura mencari kerja kesana kemari namun tidak ada yang menerimanya. tidak ingin menyerah begitu saja, dia mencoba mencari lowongan kerja melalui internet.
saat melihat ada yang membutuhkan pekerjaan sebagai Baby Sister tanpa syarat pendidikan yang baik. Laura ingin melamar. namun usianya tidak cukup. apa yang harus dia lakukan? haruskah dia berhenti berkuliah dan mati kelaparan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04_ majikan yang sombong
Grayson tinggal sendirian di ruang keluarga. dia menatap kosong kedepan memikirkan rumah tangganya istrinya, Anjeli.
Grayson tidak habis pikir. Anjeli selalu tidak peduli apapun tentang putri mereka. Anjeli hanya mengandung dan melahirkan, setelah itu dia lepas tanggung jawab. Bahkan menyusui saja tidak dia lakukan.
Grayson ingin yang terbaik untuk putri nya. Dia ingin baby sister yang berpendidikan, berpengalaman, yang usianya sudah dewasa dan memiliki sikap keibuan. bukan hanya asal menerima saja.
Grayson tahu, Anjeli memang sengaja tidak mencari Baby Sister dengan banyak syarat agar dia cepat terlepas dari tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.
" Anjeli, sampai kapan kamu terus seperti ini? dia itu putri mu, tapi kamu sama sekali tidak peduli sama dia" gumam Grayson.
Grayson pun memilih pergi. Dia harus pergi ke perusahaan nya untuk bekerja. Grayson dan Anjeli sama sama sibuk bekerja, jadi tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus keluarga.
" Laura!" panggil Anjeli.
Laura yang saat ini sedang berada di halaman depan bersama dengan Gabriella pun segera berdiri dan menghampiri nyonya barunya itu.
" iyaa nyonya" jawab Laura.
" kalo di panggil itu langsung di jawab, bukan hanya diam saja seperti orang tuli" ujar Anjeli kasar.
Ingin sekali Laura memaki majikan nya yang sombong ini. namun sekuat tenaga dia menahan nya. Ini hari pertama nya Bekerja, jangan sampai dia di Pecat.
" maaf nyonya, saya tidak mendengar nya" ujar Laura.
" terserah! jaga bocah itu dengan baik. Jangan sampai dia terluka, Grayson bisa membunuhmu jika sampai bocah itu lecet " ujar Anjeli.
" baik nyonya " jawab Laura patuh.
sebenarnya dia binggung melihat sifat Anjeli pada Gabriella. tidak ada tanda tanda kasih sayang seorang ibu sama sekali. Dia Curiga, apa jangan jangan Anjeli bukan ibu kandungnya Gabriella?
" aku mau pergi, tetap jaga dia sampai Grayson meminta mu pulang. dan ingat! Jangan pernah memasuki kamar ku. Aku tidak mau barang barang ku hilang "
" apa? Wanita ini pikir dia kesini untuk mencuri? dasar wanita tidak beretika!"
Laura menatap kesal pada Anjeli. Dia ingin membalas kata kata tuduhan itu dengan kata kata mutiara dari mulutnya. Namun dia sadar, dia sangat membutuhkan pekerjaan ini.
" baik nyonya" jawab Laura patuh.
Anjeli pun pergi tanpa berpamitan pada putri nya. Laura tidak ingin ambil pusing, dia kembali menghampiri Gabriella.
" hy manis, kenapa diam saja dari tadi?" tanya Laura dengan lembut.
Laura binggung, kenapa Gabriella hanya diam saja sedari tadi? apa Gabriella bisu dan karena itu Anjeli tidak menyukai putri nya?
Gabriella hanya menatap Laura dalam diam. Tatapan itu memancarkan cahaya redup. Laura tidak dapat melihat sinar kebahagiaan di sana. dia binggung apa yang terjadi pada bocah itu.
" ella, apa kau ingin sesuatu?" tanya Laura
Ella mengeleng pelan lalu menunduk menatap sepatunya yang terpasang indah di kaki mungilnya. Laura menebak jika ella benar benar bisu.
" apa kau ingin bermain sesuai? main kejar kejaran atau main petak umpet?" tanya Laura.
Laura tidak pernah berhadapan dengan anak kecil. Apa lagi anak kecil seperti Ella. Dia jadi binggung harus bahagia.
Akhirnya, Laura mengendong Ella. Dia merapikan rambut Ella yang berantakan. Rambut Laura tidak terawat, bahkan sepertinya tidak pernah di sisir.
" dia pasti merasa sedih karena orang tuanya tidak menyayangi nya karena dia bisu. Padahal dia sangat cantik dan manis" batin Laura menatap iba pada Ella.
" ayo kita masuk untuk menyisir rambut. Kakak akan membuat mu tampil cantik " ujar Laura membawa Ella masuk.
Laura bertanya pada pelayan dimana kamar Ella. Setelah itu dia segera berjalan ke kamar Ella yang ada di lantai satu. Laura mendudukkan Ella di atas ranjang singel. lalu dia mengambil sisi dan minyak rambut serta beberapa jepitan rambut yang lucu lucu.
" kita kasih minyak dulu oke?" ujar Laura lalu dengan talenta dia mengusapkan minyak rambut pada rambut Ella. Aaron buah zaitun lansung menguar masuk ke penciuman mereka.
" lalu kita sisi" ujar Laura lalu mulai menyisir rambut Ella yang masih pendek. Bahkan belum bisa di kuncir.
" terus baru pakai jepitan"
Laura mulai memakai 4 jepitan berwarna warni di kepala Ella. Setelah selesai dia pun melihat hasilnya dan tersenyum cerah.
" waw! Cantiknya. anak siapa sih ini? mau kakak culik rasanya" ujar Laura.
Laura mengambil ponselnya lalu menyalakan kamera. dia mendekatkan dirinya dan Ella agar dapat mengambil foto mereka berdua.
Cek ret!
satu foto berhasil di ambil dengan sempurna. meskipun Ella hanya menatap kearah kamera tanpa tersenyum. namun hasilnya tetap bagus.
••••••••
Sore pun tiba, Laura menunggu majikannya pulang agar dia segera pulang. Namun sudah lama menunggu tapi tidak ada tanda tanda jika salah satu majikan nya akan pulang.
Laura menatap Ella yang duduk di samping nya sambil bermain boneka. Dia menatap kasihan pada bocah itu. Ternyata kedua orang tuanya sana sama tidak peduli padanya.
" ella cantik, ayo kita mandi" ajak Laura lalu segera membawa Ella kedalam gendongan nya dan berjalan ke kamar.
Laura membuka pakaian Ella. Dia terkejut saat melihat perut dan lengan Ella terdapat banyak warna biru gelap seperti bekas cubitan yang di lakukan berulang kali.
" apa dia mendapatkan kekerasan dari orang tuanya?" batin Laura bertanya tanya.
Dia menatap Ella dengan tatapan berkaca kaca. wajah gadis itu polos tapi matanya seolah mengatakan jika dia sedang memendam luka yang dalam.
Bayangkan saja, anak sekecil Ella sudah memiliki banyak bekas lembab di kulit nya yang sudah membiru.
" kita mandi sekarang yaa, biar nanti kalo mommy dan Daddy nya Ella pulang Ella sudah cantik" ujar Laura lalu membawa Ella ke kamar mandi. Dia juga memasukan baju kotor kedalam keranjang baju kotor.
Laura memandikan Ella dengan talenta. Dia menyabuni Ella dengan gerakan yang lembut. Dia juga memberi shampo pada rambut Ella.
Setelah setelah selesai mandi, dia mengambil handuk dan mengeringkan tubuh Ella. Lalu membawa Ella keluar.
" kita keringkan rambut dulu ya" ujar Laura dan Ella hanya mengangguk saja.
Laura mulai mengeringkan rambut Laura dengan handuk kecil. Lalu dia mengambil baju serta peralatan khusus bayi dan memakaikan pada tubuh Ella dengan hati hati.
Setelah itu dia memakai baju lalu menyisir rambut ella agar terlihat rapi dan cantik.