Felicia Darmaris. Gadis cantik dengan penuh energik dan juga ke gilaan nya yang selalu membuat semua orang menyukai dirinya, gadis muda berusia 15 tahun yang kini sedang mengenyam pendidikan pertama nya di SMA Dirga Pertiwi. Wajah ceria yang mampu membuat semua orang tersenyum dan tertawa itu menyimpan sebuah rasa sakit dan kehilangan yang mendalam di hidup nya. Kecerian nya hanya temeng untuk menutupi setiap luka dan rasa sakit yang dia rasakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faz16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jauhi Dia Camelia
" Ahk... " Seketika Felicia berteriak kesakitan ketika rambut panjang nya di tarik oleh Camelia dengan kencang.
" Gak ada seorang pun di sini yang boleh ngelawan gue, lo cuman anak sampah yang masuk kesekolah dengan beasiswa. Jadi jangan pernah sok berani dan berkuasa apa lagi hanya dengan teman teman lo itu anak orang berada ha.. " Camelia benar-benar meluapkan emosi. Kegaduhan membuat kantin yang tenan kini menjadi ramai melihat iba dan juga takut ketika hendak membantu Felicia.
Sedangkan teman teman nya di tahan oleh teman teman Camelia dan tidak membantu Felicia. Camelia adalah anak dari donatur terbesar setelah Agha Zikry Fernandez di sekolah itu, dewan guru dan yang lain nya saja tidak ada yang berani menatap mata tajam gadis cantik itu.
" Ini peringatan untuk kalian semua siapa saja yang berurusan sama gue dan melawan akan mendapatkan nasip yang sama kek dia, PAHAM. " Pekik Camelia dengan lantang membuat semua orang takut. Camelia menarik rambut Felicia menuju kolam Akuarium di Kantin itu dengan kasar menenggelamkan kepala gadis itu.
" Lo gila anjir, lepas gak bisa mati anak orang gilaa... " Pekik Febby berusaha melepaskan dirinya dari teman teman Camelia. Sedangkan Felicia tidak bisa begerak karena kepala nya terus di tekan oleh Camelia di dalam air aquarium.
" Huaaaf...., le.. p.. a. sss... " Suara Felicia tersengal senggal berusaha mengambil nafas di sela tangan Camelia yang semakin kencang menahan kepalanya.
Bruk
" Huaf.... " Seketika Felicia bernafas lega saat cengkraman tangan Camelia terlepas.
Di sana, gadis itu terduduk diam menatap siapa yang berani mendorong tubuh nya hingga terjungkal dengan keras.
" Loooo... " Pekik Camelia. Argha menatap Felicia yang terengah engah menghirup udara dengan tubuh yang basah. Seketika Argha melepaskan jaket OSIS nya dan memberikan pada Felicia, sedangkan teman teman nya segera menghampiri Felicia yang nampak lemas.
" Fell, are you ok?. " Gumam Kinanti memeluk Felicia yang pucat.
" Kita anter lo pulang, yuk naik mobil gue aja. " Febby langsung menarik tangan Felicia menjauh dari kerumah. Mereka semua meninggalkan Camelia dan teman-temannya di kantin bersama dengan Argha.
Teman teman Camelia membantu gadis itu berdiri meski mendapatkan penolakan dan tatap sinis dari nya, Camelia benar benar marah dan menggangap Felicia adalah musuh nya sekarang.
" Lo tau betul siapa gue Camelia, jadi jangan pernah bawa diri lo untuk masuk ke dalam lingkup kehidupan gue. Jauhi Felicia, dia di bawa pelindung gue dari orang orang sinting kek lo. " Ucap Argha dengan membawa jari telunjuk nya di kening nya lalu pergi meninggalkan Camelia yang menjadi tontonan para siswa siswi yang lain.
" Kurang ajar lo Argha. " Gumam Camelia pelan. Camelia memang kekasih Zikry tapi dia tidak bisa membawa Zikry kembali, dia juga tidak berdaya jika harus berhadapan dengan Argha. Berhadapan dengan nya hanya akan membuang waktu nya saja dan hanya akan meluakai Zikry.
Pov Argha.
"Lagi lagi dia membauat masalah, tidak bisa kah dia bersikap baik dan mencerminkan seorang yang berada kenapa kampungan sekali sikap nya itu. " Batin Argha kesal melihat tingkah dari kekasih Zikry itu.
" Gadis gila dengan tatapan sinis itu adalah gadis yang lo cintai, astaga Zikry banyak di luar sana yang jauh lebih baik dari si Camelia itu. " Argha terus bebicara sendiri tentang pendapat nya tentang Camelia.
Mata nya tertuju pada gadis yang tersenyum dan tertawa lepas tanpa beban itu, rambut nya di terpa angin beberapa kali menutupi wajahnya. Cantik manis dengan karakter dan bawaan diri yang membuat semua orang bisa tertawa lepas.
Gadis dengan sepeda yang terparkir di antara mobil dan dan motor yang mahal itu tidak membuat nya minder, Argha tidak memalingkan wajahnya kakinya berjalan mengikuti langkah gadis itu yang masih bercanda gurau dengan teman teman nya menuju ke dalam sekolah.
Mata nya hitam yang berbinar itu nampak menyembunyikan sesuatu di dalam dirinya, sesuatu yang orang lain bahkan sahabat nya saja belum tentu tahu apa yang sedang di rasakan gadis itu.
" Mata nya indah berbinar sama seperti saat gadis kecil dulu yang pernah nyelametin lo kan Zik, gue masih inget tapi entah lo inget atau nggak. " Argha berbelok menuju rooftop sekolah dia benar lelah dan hendak menghindari dari beberapa orang yang hanya akan membuat nya semakin lelah.
Ketua OSIS bukan lah keinginan nya namun Zikry sudah terpilih maka dia harus melakukannya, Argha bersandar di tembok putih menatap langit yang cerah sesaat. Mengeluarkan seputung rokok dan menghidupkan nya, Argha bukan lah Zikry yang tidak menyukai rokok karena bisa membuat nya membawa penyakit.
Menghisap dalam lalu menghembuskan nya membuat nya jauh lebih baik, hanya dengan menghirup asap rokok saja dunia nya akan baik baik saja. Bayangan Felicia terus memenuhi isi kepalanya entah ada apa dengan nya, kenapa dia seperti tertarik dengan gadis itu ada sesuatu yang membawa nya untuk terus berjalan seiringan dengan nya.
Argha mematikan rokoknya dan berjalan menuju ruangan ruangan yang akan di tujukan para OSIS itu pada siswa-siswi baru, berjalan santai dengan tatapan kagum yang selalu dia dapat kan dari para gadis yang melihat nya.
" Ini sekolah bukan hutan, jangan cuma karna ocehan gadis dengan beasiswa itu kalian lantas membuat sekolah elit kita seperti di hutan" Ucap Camelia dengan keras dan lantang.
" Gadis itu lagi, benar benar membuat onar. " Batin Argha kesal memutar mata nya dan berjalan mendekati mereka.
"Emez, apa salah nya dengan Beasiswa sih?. " Ucapan itu keluar dari mulut seorang siswa yang berjalan di belakang para gerombolan siswa-siswi.
" Lihat Zikry tatapan mata nya benar-benar tajam kebencian nya terhadap ku terlihat jelas, bagaimana gadis seperti itu menarik perhatian mu ha... " Argha berjalan mendekati Camelia yang tidak ingin beradu mata dengan nya, mencondongkan wajahnya hanya untuk melihat wajah Camelia yang selama ini benar menyebalkan itu.
" Aku suka melihat dia dengan tatapa kesal dan tidak berdaya itu, kau lihat Zikry. Dia meminta ku mengembalikan dirimu tapi aku masih betah di sini mengingat ada gadis itu, gadis yang membuat ku tertarik akan dirinya secepat ini. " Batin Argha berbalik menatap Siswa-siswi baru itu.
Argha meminta mereka untuk segera bubar dan istirahat, semua orang meninggalkan Argha dan Camelia berdua di depan ruangan lap sekolah itu. Mata Argha tak henti menatap Felicia yang berbincang dengan senyuman yang selalu terukir di wajah nya.
Tiba tiba Camelia menarik lengan nya dan menghadap menatap nya.
" Kembaliin Zikry, mau sampek kapan lo berada di tubah dia ha.. lo itu gak pernah di harapkan sama siapaun jadi tolong kembaliin pacar gue Zikry. " Ucap Camelia menarik tanggan Argha agar menatap dirinya. Argha yang kesal menghela nafas kesal mendengar celotehan Camelia.
" Silakan bawa dia kembali kalau emang lo bisa buat dia kembali, gue saranin lo gak usah ikut campur tentang kehidupan siapa di tubah ini. Lo bukan siapa siapa dengan bakingan lo itu anjir. " Argha berlalu melewati tubuh Camelia dan sengaja menabrak punggung gadis itu.