NovelToon NovelToon
Farland Isekai

Farland Isekai

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Dunia Lain / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:452
Nilai: 5
Nama Author: A Giraldin

Seorang pria bernama Boby Goloberg berusia 25 tahun, mati mengenaskan ditabrak oleh Truck-kun.

Bagaimana nasibnya selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A Giraldin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4: Level 2 ke Level 3

Pagi hari tiba dan ranjang yang menjadi tempat Boby tidur langsung hilang begitu saja. “Aduhh.” Dirinya langsung terjatuh dalam kondisi berbaring. “Aaaaa ... sakit sekali.” Dirinya langsung melihat ke arah kiri, kanan, belakang dan diakhiri dengan arah lurusannya atau arah depan. “Ranjangnya hilang ya!”

Ia langsung berdiri tegak dan berjalan sedikit ke depan untuk melihat langit pada pagi hari ini. “Woaahh, langitnya masih sama seperti kemarin ya. oh iya, Trash-kun, kenapa aku tidak bisa melihat bagian depanku?”

Trash-kun langsung muncul di sebelah kirinya dengan berhadapan lurus dengannya dan langsung menjawab pertanyaannya. “Maksudmu bagian depan yang merupakan kedai pedagang lain ya. kalau itu pertanyaanmu, singkatnya adalah kesempatan pertama hanya bisa melihat dirinya, tempatnya, dan pelanggan saja.”

“Begitu ya. Tapi, kenapa aku masih bisa melihat langit, kedai di depanku, ke sebelah kiri sana dan kesananya lagi, jalan, kenapa bisa, Trash-kun?”

“Oh iya, saya lupa, mohon maafkan saya. Intinya, anda tidak bisa melihat pedagang lain yang sama kesempatannya seperti anda.”

“Oke, aku mengerti. Kalau kesempatan kedua, aku bisa keluar dari sini dan penglihatan ku jadi tidak terbatas bukan?”

“Ya, itu tepat sekali.”

Boby langsung tersenyum lebar. “Terimakasih. Oh iya, kalau ada kejadian pelanggan lempar barang ke arahku, apakah aku akan tersakiti?”

“Tentu saja. Tapi tenang saja, mereka hanya bisa menyakitimu dengan barang-barangmu dan mereka tidak menyentuhmu secara langsung.”

Boby langsung agak ketakutan setelah mendengarkan hal itu. “Be-begitu ya, ahahaha. Menakutkan sekali. oh iya, kalau itu terjadi ke pedagang lain bagaimana? Apakah aku bisa melihatnya, Trash-kun?”

“Tidak bisa. Sepertinya tadi masih belum sempurna ya jawaban saya. Yahh ... intinya Boby-sama fokus saja ke tujuan anda. Pedagang lain yang sama seperti anda atau para kesempatan pertama pekerjaan pedagang juga fokus ke tempat mereka masing-masing.”

“Oke, aku mengerti.”

“Baguslah kalau begitu.”

Setelah pembicaraan itu selesai dan Boby juga sudah mengerti, Boby langsung memerintahkannya. “Trash-kun, perbanyak lagi apel!”

“Baik, laksanakan.” 10 buah apel yang kemarin dibeli oleh salah seorang pembeli yang merupakan pedagang kesempatan kedua, langsung terisi penuh dan stocknya kembali seperti semula.

Berapa stock keseluruhannya? Singkatnya satu hal mau itu makanan, buah, atau sayuran semuanya berjumlah 20.

“Sudah selesai Boby-sama.”

“Oke, kerja bagus, Trash-kun.”

“Sekarang, waktunya menunggu pelanggan tiba.”

Boby hanya menunggu saja sambil berdiri tegak menghadap depan tanpa membicarakan obrolan apapun dengan Trash-kun. Beberapa jam berlalu dan siang hari pun tiba. Saat siang hari tiba, terik matahari lebih menyengat dan menembus sampai ke kedai Boby yang membuatnya berkeringat cukup banyak.

“Panas sekali hari ini.”

“Ya, anda benar sekali.”

Boby mengelap keringat yang bercucuran di lehernya dengan tangan kanannya dan ia gosok-gosokkan ke bahu kaki kanannya. “Ah, ah, aaaahhhh.” Ia yang benar-benar kepanasan, langsung teriak kecil dan langsung tersenyum beserta langsung berbicara kepadanya. “Trash-kun, keluarkan pendingin ruangan di sini!” perintahnya kepadanya.

“Baik, laksanakan, Boby-sama.” Ia langsung mengerjakannya dan sebuah AC pun ada di atas sisi kirinya dengan bagian bawahnya adalah keranjang-keranjang berisi buah, sayuran, makanan, dan kosong.

“Aaaahhh ... sudah dingin sekarang.” Ia langsung kebingungan setelah mengucapkannya dan langsung bertanya kepadanya dengan ekspresi datar. “Benar juga, kenapa aku tidak merasakan haus, Trash-kun?”

“Dunia tanpa air memang seperti ini Boby-sama.”

“Begitu ya. Lawan air adalah api dan matahari adalah api. Kenapa itu ada, Trash-kun?”

Saat mendengarnya, Trash-kun langsung mengeluarkan ekspresi datar tanpa suara yang biasanya bahagia. “Itu semua karena raja iblis, Boby-sama. Raja iblis memiliki sihir paling mustahil di dunia ini, yaitu api. Api yang bisa menjadi apa saja bahkan matahari pun tercipta olehnya.”

Boby ikutan berekspresi datar dan langsung menatapnya dengan membalikkan badannya ke arah kiri. “Bisa kau ceritakan semua hal tentang raja iblis itu, Trash-kun!”

Trash-kun dengan ekspresi yang masih sama yang mendengar ucapan serius yang keluar dari mulut Boby, langsung menceritakannya. “10 tahun yang lalu...

Seorang laki-laki berusia 15 tahun mati mengenaskan ditusuk oleh bandit. Nama laki-laki itu adalah Qinjiro Wakasumi dan saat ia berada di tempat yang bernama pilihan, ia memilih Isekai. Saat itu, Isekai hidup cukup damai, dengan beberapa kejahatan ringan yang terjadi.

Saat ia sampai dan melangkahkan kakinya ke arah Borfly, ia di kesempatan pertama pekerjaannya adalah seorang hewan. Hewan yang ia dapat adalah hewan paling langka di dunia ini, yaitu Unicorn. Seperti kesempatan pertama pada umumnya kalau mendapatkan hewan atau bunga, ada yang namanya adalah misi.

Misi kesempatan pertama hampir sama seperti kesempatan kedua. Misi pertama sampai misi kesepuluh adalah mengalahkan bandit-bandit yang berkeliaran. Saat berhasil, ia melangkah ke tempat di mana ia bisa mendapatkan kesempatan kedua, yaitu Borfly.

Hal yang mengejutkan dan membuat gempar dunia terjadi. Sosok yang disegani, dihormati, berubah menjadi sosok yang ditakuti, dan dijauhi beserta banyak orang yang ingin membunuhnya. Apa yang ia dapat di kesempatan kedua? Sihir api yang awalnya dikira oleh orang-orang bahwa Qinjiro akan lebih banyak membantu orang-orang, nyatanya ia ... dikuasai oleh sang api.

Saking mengerikannya, ia membakar banyak sekali desa-desa bahkan satu pulau ia jadikan sebagai tempatnya. Ada di mana pulau tersebut? Ujung peta super besar yang menunjukkan warna hitam dengan campuran warna merah yang terlihat sangat mengerikan beserta sebuah tengkorak di tengahnya, adalah tempat ia berada.

Tengkorak yang seperti iblis ini membuat orang-orang menjulukinya sebagai raja iblis. Ribuan orang berusaha untuk melenyapkannya, tapi tidak ada yang bisa melenyapkannya.

Sosok ini pun terus berdiam diri di sana dan sudah menguasai dunia Farland hanya dalam waktu 1 tahun dan sekarang sudah 10 tahun saja. Belum ada yang bisa menghentikannya dan ... belum ada yang tahu kapan sang air akan tiba. Musuh alami sang api, tidak muncul-muncul sampai saat ini.

Orang-orang berharap, semoga sang air bisa segera muncul dalam waktu yang dekat.

... kurang lebih seperti itu ceritanya, Boby-sama.”

“Begitu ya. kau tahu cerita ini darimana, Trash-kun!?”

“Dari buku biografinya. Buku yang dibuat berdasarkan ucapannya. Isinya sangat panjang dan ku ceritakan padamu adalah singkatnya. Apakah Boby-sama tertarik untuk membacanya?”

Boby berpikir sejenak dan langsung tersenyum lebar sambil membalikkan badannya ke arah depan. “Tidak perlu. Aku tidak mau memikirkan hal-hal rumit dulu sekarang. yang akan ku pikirkan hanyalah sampai level 10 saja, Trash-kun.”

Nada suara Trash-kun langsung normal lagi dan terdengar bahagia lagi seperti biasanya. “Ahahaha,” tawa kecilnya. “Anda benar sekali. Oh iya, sepertinya sebentar lagi anda akan kedatangan pelanggan jadi, fokus saja. Saya mau beristirahat dulu.” Ia langsung menghilang dan tidak terlihat lagi di sekitarnya.

Sang sistem juga ternyata tidak selalu terlihat dan bisa tidak terlihat juga atau lebih tepatnya pindah ke tempat yang selalu ada di mana-mana yang belum disebut sampai sekarang. Tempat apa itu? Tempat burung hantu seperti Totto-jichan saja belum diketahui, jadi tempat sistem juga tidak akan dulu dikasih tahu dan nanti dikasih tahunya kalau sempat.

Dari kejauhan, dua pelanggan muncul dan sepertinya hal buruk akan terjadi. Terlihat satu pria yang berdiri di kanan dengan tinggi 170 cm, kulit putih agak kecoklatan, rambut hitam lurus, telinga agak runcing, dagu agak kotak, kepala oval, leher besar, bibir merah muda, kumis tipis hitam, jenggot tipis hitam, hidung tombol, mata bulat besar dengan bola mata kuning, alis tipis hitam di kelopak mata, dan alis tebal hitam dibagian atas mata.

Ia memakai pakaian kayak pedagang pada umumnya, hanya saja warnanya itu campuran biru muda dan putih. Terlihat berdiri di kiri dengan tinggi 165 cm, kulit putih bersih, rambut merah pendek agak bergelombang, telinga kecil mungil manis, dagu agak lancip, kepala bulat, leher kecil, bibir merah pekat tanpa lipstik, tanpa kumis & jenggot (maklum cewek), hidung pesek, mata bulat kecil dengan bola mata biru muda, alis tipis hitam di kelopak mata, dan alis tebal hitam dibagian atas mata.

Pakaian yang dikenakannya semacam gaun dengan warna putih dan terbuat dari kulit juga gaun ini lengan panjang beserta sepatu hitam kulit kayak sepatu jenis pantofel, dan kaus kaki putih yang tertutup oleh gaun. Umur mereka berdua sama-sama 24 tahun dan umur pelanggan sebelumnya adalah 26 tahun.

Cowok itu langsung berbicara ke arahnya sambil tersenyum kecil setelah saling hadap menghadap dan yang cewek diam saja dengan mata terbuka dan tersenyum kecil. “Kau pedagang baru kah? Siapa namamu?” tanyanya kepadanya.

Boby langsung tersenyum lebar juga matanya tertutup. “Ya, aku pedagang baru. Namaku adalah Boby Goloberg. Senang bertemu dengan anda.” Diakhir pembicaraannya ia menundukkan kepalanya sedikit dan langsung menaikkan kepalanya lagi.

“Begitu ya. kau terlihat ...” tangan kanannya di dagu dan ... “Jelek sekali ya.” Saat mengatakannya ia tersenyum lebar dan kedua matanya tertutup.

Boby yang mendengarnya langsung kesal dan matanya jadi putih. “Apa yang kau bilang!?” teriaknya kencang ke arahnya.

“Fufufu, suamiku bilang kau jelek. Terima saja, Boby-san!”

Boby masih terlihat kesal dan marah dengan menghadap mereka berdua dan dalam hitungan detik ia mengembuskan napas, dan langsung tersenyum kecil dengan masih menyembunyikan marah dan kesalnya dibalik tatapan dan ekspresinya itu. “Kalian berdua mau membeli apa?”

“Jelek, miskin ... ahahaha,” tawanya terbahak-bahak dan langsung lanjut bicara. “Aku beli semua apel ini tolong!” perintahnya kepadanya.

Boby yang benar-benar pengen marah dan pengen memukul cowok yang menghinanya terus menahan diri dan memilih untuk memanggil Trash-kun. “Trash-kun, bawakan aku plastik putih!” perintahnya kepadanya.

Trash-kun yang asalnya hilang langsung muncul kembali di kiri atasnya dan langsung mengeluarkan plastik dari dalam dirinya. “Ini dia, Boby-sama.” Plastik itu langsung ada di tangan kanannya.

“Oke, terimakasih.” Ia langsung memasukkan 20 apel tersebut ke dalam plastik putih besar dan langsung mengasih kannya kepada pria yang menghinanya terus.

Setelah mengambilnya, cewek yang sedikit bicaranya ini, langsung bicara ke arahnya sambil tersenyum manis. “Berapa harga semuanya?”

“Semuanya 200 yen,” jawabnya kepadanya sambil tersenyum dengan tetap menyembunyikan rasa marah dan kesalnya itu.

Cewek itu langsung memberinya uang segitu ke tangan kanannya dengan tangan kanannya juga. “Semoga hari anda suram selalu, Boby-jelek, ahahaha.”

“Ahahaha, ayo pulang, Margaretta!” ajaknya kepadanya.

“Ayo. Aku muak melihat si jelek ini.”

“Ahahaha.”

Kedua-duanya pergi dan Boby yang sudah tidak bisa menahan amarah langsung lompat-lompat kecil dan marah-marah nggak jelas sampai apa yang dibicarakannya saja tidak jelas bahkan Trash-kun hanya bisa terdiam saja. Malam hari tiba dan dirinya yang kelelahan, langsung bertanya kepadanya.

“Huhhh...” mengembuskan napas yang tandanya itu baru selesai marah-marah pada malam hari pukul 21.00 ini. “Trash-kun, aku sudah naik tingkat kah?”

“Tentu saja sudah. Saat anda marah-marah tadi, sistem tanpa nama sudah memberitahu anda. Apakah anda sekarang mau tidur?”

Boby yang tidak memedulikan panggilannya nggak dipakai terus, langsung menjawabnya dengan cepat. “Ya, tentu saja dan ... saat aku benar-benar sudah berdiri, baru hilangkan ranjangnya, oke, Trash-kun!” perintahnya kepadanya dengan kedua tangannya diletakkan di pinggang.

“Baik, saya mengerti. Kalau begitu, silakan tidur dan saya izin hilang sekarang dan sampai jumpa lagi besok, Boby-sama.” Trash-kun langsung menghilang dan ranjang yang kemarin ia tiduri kembali.

Boby tersenyum kecil. “Oke, namaku disebut kembali. Waktunya tidur.”

Ia langsung loncat ke ranjangnya, berbaring, dan menutup badannya dengan selimut.

Hari ini berakhir dan beberapa hari lagi ia akan selesai kesempatan pertama.

Bersambung...

1
woe.park
udah kak👍
Kaginobi: Makasih udah mampir kak 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!