NovelToon NovelToon
Pemain Terahir DiGame Sampah Mendapatkan Class Dewa!

Pemain Terahir DiGame Sampah Mendapatkan Class Dewa!

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nocturnalz

Di dunia yang dipenuhi oleh para gamer kompetitif, Kenji adalah sebuah anomali. Ia memiliki satu prinsip mutlak: setiap game yang ia mulai, harus ia selesaikan, tidak peduli seberapa "ampas" game tersebut. Prinsip inilah yang membuatnya menjadi satu-satunya pemain aktif di "Realms of Oblivion", sebuah MMORPG yang telah lama ditinggalkan oleh semua orang karena bug, ketidakseimbangan, dan konten yang monoton. Selama lima tahun, ia mendedikasikan dirinya untuk menaklukkan dunia digital yang gagal itu, mempelajari setiap glitch, setiap rahasia tersembunyi, dan setiap kelemahan musuh yang ada.
Pada sebuah malam di tahun 2027, di dalam apartemennya di kota metropolitan Zenith yang gemerlap, Kenji akhirnya berhasil mengalahkan bos terakhir. Namun, alih-alih layar ending credit yang ia harapkan, s

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturnalz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Sebuah Nama dan Keluarga Baru

Aku menatap gadis kecil di depanku, pikiranku kosong selama beberapa detik. Dunia yang telah memberiku Ogre, Golem, dan monster-monster mengerikan lainnya kini meletakkan seorang anak kecil di hadapanku. Seorang anak kecil dengan tanduk, sayap, dan kekuatan untuk meratakan sebuah kota. Absurditas situasi ini begitu luar biasa hingga aku nyaris tertawa. Aku mengharapkan seekor binatang buas, alat tempur. Aku malah mendapatkan... seorang anak.

Saat aku masih terpaku, suara langkah kaki yang tergesa-gesa terdengar. Anya muncul dari ruang rekreasi, busurnya di tangan, siap untuk menghadapi ancaman apa pun yang telah membangunkanku.

"Kenji-san, ada apa? Aku merasakan gelombang mana yang aneh..."

Kalimatnya terhenti saat matanya tertuju pada gadis kecil itu. Ketegangan di wajahnya langsung lenyap, digantikan oleh rasa penasaran yang murni. "Whoaaa... siapa dia? Dia punya tanduk!"

Gadis kecil itu, yang terkejut oleh kedatangan Anya, segera beringsut dan bersembunyi di belakang kakiku, tangannya yang mungil mencengkeram celanaku erat-erat. Tindakan sederhana itu—mencari perlindungan dariku—mengirimkan sebuah sinyal yang jelas ke otakku. Dia adalah piaraanku. Tanggung jawabku.

Ryo dan Elara segera menyusul, ditarik oleh keributan itu. Reaksi mereka sama beragamnya.

"Bagaimana...?" Ryo menatap gadis itu, lalu ke arah kantor tempat kami meninggalkan telur, lalu kembali lagi. "Transformasi biologis instan? Rekonstruksi molekuler berbasis mana? Ini melanggar semua hukum fisika!"

Elara, sebaliknya, tampak tenang. Matanya yang bijaksana mengamati gadis itu bukan dengan keterkejutan, melainkan dengan kekaguman yang mendalam. "Dia bukan manusia," katanya pelan, suaranya penuh hormat. "Aura kehidupannya... sangat kuat. Kuno. Seperti bintang-bintang dan kehampaan itu sendiri. Drakonik, tapi lebih dari itu."

Gadis kecil itu, yang kini menjadi pusat perhatian, semakin erat bersembunyi di belakangku. Aku bisa merasakan getaran kecil darinya. Dia takut.

Aku berlutut perlahan, mencoba membuat diriku terlihat tidak mengancam. "Tidak apa-apa," kataku dengan suara lembut yang bahkan aku sendiri terkejut mendengarnya. "Mereka teman. Mereka tidak akan menyakitimu."

Dia mengintip dari balik kakiku, mata emasnya yang besar menatap Anya, Ryo, dan Elara satu per satu, seolah-olah mengukur mereka.

Langkah pertama yang harus kulakukan adalah memberinya sebuah identitas. Sebuah nama. Itu adalah kontrak pertama antara seorang Tuan dan piaraannya. Aku memikirkan penampilannya: rambut perak seperti cahaya bintang, mata emas, sayap dan tanduk sehitam malam. Dan skill-nya... [Napas Nebula], [Jatuhan Bintang]. Tema kosmiknya sangat jelas.

"Aku akan menamaimu," kataku padanya. "Bagaimana kalau... Nephie?" Nama itu terdengar pas, berasal dari kata 'Nebula', namun terdengar lembut dan feminin.

Gadis itu memiringkan kepalanya, mencoba merasakan kata itu. "Ne... phie?" ulangnya dengan suara yang masih ragu. Lalu, sebuah senyum kecil yang cerah tersungging di bibirnya. Ia mengangguk.

Sebuah notifikasi sistem mengkonfirmasinya: [Piaraan Anda telah diberi nama: Nephie.]

"Baiklah, semuanya," kataku sambil berdiri. "Kenalkan anggota kelima party kita, Nephie."

Aku menjelaskan kepada mereka apa yang kutahu dari [Mata Sang Penamat]: bahwa Nephie adalah Naga Nebula kelas Epik yang baru menetas, lengkap dengan kemampuan berubah wujud dan tiga skill tempur yang luar biasa kuat.

Saat aku menyebutkan nama-nama skill-nya—[Napas Nebula], [Jatuhan Bintang], [Sumur Gravitasi]—bahkan Elara pun tampak terkesan.

"Itu semua adalah sihir tingkat tinggi," katanya. "Sebuah Naga yang baru lahir sudah bisa menggunakannya... potensinya tak terbatas. Legenda kuno para Elf menyebutkan tentang Naga Kosmik, makhluk yang lahir dari kematian sebuah bintang. Mereka dianggap sebagai mitos, penjaga keseimbangan alam semesta. Tapi aku belum pernah mendengar ada yang bisa mengambil wujud humanoid begitu cepat setelah menetas."

Penjelasan Elara hanya menambah misteri dan keunikan Nephie. Sementara itu, Anya, yang rasa ingin tahunya akhirnya menang, berjongkok perlahan di depan Nephie. "Halo, Nephie," katanya dengan senyum ramah. "Aku Anya. Tandukmu... keren sekali."

Nephie menatap Anya, lalu perlahan-lahan mengulurkan tangannya dan dengan ragu-ragu menyentuh salah satu telinga kucing Anya yang berkedut. Anya tertawa geli. Es di antara mereka mulai mencair.

Aku, di sisi lain, lebih tertarik pada aspek praktisnya. Skill Unik baruku. [Ikatan Piaraan]. Kemampuan untuk meminjam salah satu skill milik Nephie. Ini adalah sebuah keuntungan strategis yang luar biasa.

"Aku akan menguji skill baruku," kataku pada yang lain. "Aku butuh target."

"Kita bisa kembali ke Gunung Besi," saran Ryo. "Pasti ada beberapa Scrap Golem yang sudah respawn."

Itu ide yang bagus. "Baiklah. Ryo, Elara, kalian jaga benteng. Aku dan Anya akan pergi sebentar bersama Nephie. Ini juga kesempatan bagus untuk melihat bagaimana dia bergerak."

Sebelum kami pergi, aku harus memilih skill mana yang akan kupinjam. [Napas Nebula] adalah serangan kerucut jarak pendek. [Jatuhan Bintang] adalah serangan nuklir target tunggal. Tapi [Sumur Gravitasi]... itu adalah crowd control. Kemampuan untuk mengendalikan posisi dan pergerakan musuh. Bagi seorang ahli strategi, itu adalah skill yang paling berharga dari semuanya.

Aku berkonsentrasi. "Aku memilih untuk terhubung dengan [Sumur Gravitasi]."

Sebuah sensasi dingin mengalir dari Nephie ke diriku melalui ikatan tak terlihat kami. Sebuah pola rune yang rumit dan indah, menyerupai galaksi spiral, bersinar sesaat di punggung tangan kananku sebelum memudar menjadi tanda yang nyaris tak terlihat. Aku bisa merasakan pengetahuan tentang cara menggunakan skill itu tertanam di benakku.

Kami bertiga—aku, Anya, dan Nephie yang kini berjalan dengan waspada di sisiku—kembali ke area rongsokan mobil. Seperti yang diperkirakan Ryo, beberapa [Scrap Golem] Level 7 telah muncul kembali, berkeliaran di antara tumpukan logam.

"Oke, Nephie," kataku pelan. "Tetap di belakangku. Perhatikan saja."

Aku menemukan target yang sempurna: dua golem yang berdiri berdekatan. Ini adalah saatnya.

Aku mengangkat tangan kananku, rune spiral di punggung tanganku bersinar dengan cahaya ungu gelap. Aku merasakan mana terkuras dari tubuhku, tetapi rasanya berbeda dari saat menggunakan [Void Pulse]. Ini terasa seperti membuka sebuah gerbang, meminjam kekuatan dari sumber lain—dari Nephie.

Aku mendorong telapak tanganku ke depan. "Sumur Gravitasi."

Sebuah bola hitam kecil seukuran kelereng melesat dari tanganku dan mendarat di tanah di antara dua golem itu. Bukannya meledak, bola itu justru mengembang menjadi sebuah bola kegelapan berdiameter tiga meter yang berdenyut, memancarkan tarikan gravitasi yang kuat.

Efeknya seketika dan dramatis. Kedua Scrap Golem yang berat itu terhuyung-huyung, lalu terseret tanpa perlawanan ke arah pusat bola gravitasi. Logam-logam rongsokan di sekitar mereka ikut tertarik, berputar-putar di sekitar bola itu seperti cincin asteroid. Gerakan para golem menjadi sangat lambat, seolah-olah mereka bergerak di dalam madu. Mereka terperangkap.

"Anya, sekarang!"

Mata Anya berbinar melihat kesempatan itu. Dengan target yang tak berdaya dan terkelompok, ia melepaskan anak panah peraknya satu per satu. Setiap tembakan adalah serangan kritis, menghantam titik-titik lemah yang sama yang tidak bisa ia targetkan saat mereka bergerak.

Aku sendiri maju dengan gada Ogre-ku. Dengan para golem yang nyaris tidak bisa bergerak, aku bisa mengayunkan senjataku dengan kekuatan penuh tanpa takut akan serangan balasan. Pertarungan yang tadinya membutuhkan taktik menghindar dan memancing kini telah berubah menjadi pembantaian satu sisi. Dalam waktu kurang dari satu menit, kedua golem itu telah hancur.

Saat bola gravitasi menghilang, aku menatap tanganku dengan takjub. Ini... ini adalah pengubah permainan. Kemampuanku untuk mengendalikan medan perang telah meningkat sepuluh kali lipat.

Aku menoleh ke belakang. Nephie menatap hasil karyaku, lalu pada tangannya sendiri, seolah menyadari bahwa kekuatan itu berasal darinya. Ada kilatan pemahaman di mata emasnya.

Kami kembali ke stasiun pemadam kebakaran. Suasana di dalam benteng kami terasa sama sekali berbeda dari pagi itu. Kehadiran Nephie telah mengubah dinamika kami.

Anya, dengan sifat keibuannya yang alami, langsung mengambil peran sebagai "kakak perempuan". Ia menghabiskan sisa hari itu dengan mengajari Nephie kata-kata baru—"makanan", "tidur", "Anya", "Ryo", "Elara"—dan menunjukkan padanya benda-benda menarik. Nephie, dengan kecerdasan drakoniknya, belajar dengan kecepatan yang luar biasa.

Ryo, setelah mengatasi keterkejutan awalnya, kini mengamati Nephie dengan rasa ingin tahu seorang ilmuwan. Ia membuat sketsa sayapnya di buku catatannya, mencoba memahami prinsip di balik perubahan wujudnya.

Elara, di sisi lain, memperlakukan Nephie dengan campuran rasa hormat dan kelembutan seorang tetua. Ia akan menyanyikan lagu-lagu kuno para Elf dengan lembut, yang sepertinya membuat Nephie tenang dan nyaman.

Dan aku... aku adalah "Tuan"-nya, tetapi peran itu terasa lebih seperti seorang ayah yang canggung dan tidak tahu apa-apa. Aku bertanggung jawab tidak hanya untuk keselamatannya, tetapi juga untuk pertumbuhannya. Aku harus mengajarinya cara mengendalikan kekuatannya yang luar biasa. Aku harus mengajarinya tentang dunia ini, tentang benar dan salah.

Aku melihat ke sekeliling ruangan utama kami. Anya sedang tertawa saat Nephie dengan penasaran menyentuh telinga kucingnya. Ryo dan Elara sedang berdiskusi pelan tentang aliran mana. Untuk pertama kalinya, tempat ini terasa seperti rumah yang sesungguhnya, dipenuhi oleh kehangatan dari keluarga yang aneh dan tak terduga ini.

Rencanaku adalah menjadi pemain terkuat dan menaklukkan dunia baru ini sendirian. Aku tidak pernah berencana untuk membangun sebuah keluarga di tengah kiamat. Masa depan yang terbentang di hadapanku kini jauh lebih rumit, jauh lebih tak terduga, tetapi juga... jauh lebih berharga daripada yang pernah kubayangkan.

1
Babymouse M
Uppppp🔥
Mamimi Samejima
Gak pernah kepikiran plot twist-nya seunik ini! 🤯
Shishio Makoto
Cepat update, jangan biarkan kami menunggu terlalu lama!
Nocturnalz: terimakasih dukungannya, saya usahakan untuk update secepatnya
🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!