NovelToon NovelToon
Skandal Madu Presdir

Skandal Madu Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:51.1k
Nilai: 5
Nama Author: ntaamelia

Menjadi istri kedua hanya untuk melahirkan seorang penerus tidak pernah ada dalam daftar hidup Sheana, tapi karena utang budi orang tuanya, ia terpaksa menerima kontrak pernikahan itu.


Hidup di balik layar, dengan kebebasan yang terbatas. Hingga sosok baru hadir dalam ruang sunyinya. Menciptakan skandal demi menuai kepuasan diri.

Bagaimana kehidupan Sheana berjalan setelah ini? Akankah ia bahagia dengan kubangan terlarang yang ia ciptakan? Atau justru semakin merana, karena seperti apa kata pepatah, sebaik apapun menyimpan bangkai, maka akan tercium juga.

"Tidak ada keraguan yang membuatku ingin terus jatuh padamu, sebab jiwa dan ragaku terpenjara di tempat ini. Jika bukan kamu, lantas siapa yang bisa mengisi sunyi dan senyapnya duniaku? Di sisimu, bersama hangat dan harumnya aroma tubuh, kita jatuh bersama dalam jurang yang tak tahu seberapa jauh kedalamannya." —Sheana Ludwiq

Jangan lupa follow akun ngothor yak ...
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia
Tiktok @Ratu Anu👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Hanya Perlu Menikmati

Pagi hari di kediaman yang ditempati Sheana. Biasanya gadis itu akan menyiapkan semuanya sendiri. Tapi kali ini tidak lagi, dia terbangun saat Batari menyibak gorden dan cahaya matahari menerangi kamarnya, Sheana mengerjap lalu menyipitkan mata, melihat Batari yang tersenyum hangat ke arahnya.

"Nyonya, sudah waktunya sarapan, jadi Anda harus bangun. Segala keperluan Anda sudah saya siapkan, termasuk air hangat untuk mandi," ucap Batari dengan sopan.

Sheana mengernyitkan dahi, apakah harus sedetail itu Batari melayaninya? Dalam sekejap Sheana merasa menjadi ratu, tapi mana mungkin ada ratu yang disembunyikan statusnya.

"Terimakasih banyak, Bi. Tapi—apakah hari ini saya bisa pergi ke sekolah?" Sheana mendudukkan dirinya, kemarin dia belum sempat menanyakan hal tersebut baik kepada Ruben maupun Felicia.

"Saya kurang tahu, Nyonya, tapi Tuan Ruben bilang hari ini dia akan datang. Oh iya—" Batari mengeluarkan sebuah ponsel keluaran terbaru, amanat yang harus dia berikan kepada Sheana. "Ini ponsel dari Nyonya Felicia, katanya Anda harus menggunakannya, karena di sini ada nomor-nomor penting yang bisa Anda hubungi." Jelas Batari sambil menyerahkan benda pipih itu.

Sheana menerimanya tanpa ragu, sebab kini dia hanya boleh patuh pada perintah Ruben dan Felicia kan? Kebebasannya telah terenggut sejak perjanjian pernikahan itu terjadi. Dan tempat ini telah mengurungnya sampai ia bisa melahirkan seorang penerus untuk keluarga Tares.

"Sekali lagi terimakasih, Bi. Saya akan mandi dan keluar untuk sarapan setelah ini," ucap Sheana, Batari menganggukkan kepala, kemudian pamit untuk kembali ke dapur. Sementara Sheana bergegas membersihkan tubuhnya.

*

*

*

Sheana keluar dari kamar utama dan menyambangi dapur, ternyata Ruben sudah ada di sana, namun tanpa Felicia. Langkah Sheana langsung memelan seketika, dan Ruben yang menyadari itu menatap tak suka.

"Duduklah!" serunya tanpa melihat ke arah Sheana.

Mendengar suara tegas nan berat itu Sheana sedikit terkejut, namun dia tak memiliki waktu banyak untuk meladeni perasaannya sendiri. Sebelum Ruben marah, dia langsung memilih satu kursi yang bersebrangan dengan Ruben.

Melihat itu, Ruben menghela nafas kasar. Meski tinggal di kota, Ruben menilai bahwa Sheana itu udik, mungkin karena Sheana berpenampilan sangat biasa dan berasal dari keluarga miskin.

Bahkan sebenarnya Ruben juga sangat malas melakukan ini semua, tapi demi harga diri istrinya, dia menuruti semua perkataan Felicia.

"Silahkan dimakan, Nyonya," ucap Batari yang berada di tengah-tengah mereka. Dia tidak meninggalkan dapur, selagi Ruben tidak memintanya.

Sheana tergagap, bagaimana bisa dia makan sementara Ruben menatapnya dengan tajam begitu? Namun, kalau dia membantah, yang ada jadi masalah juga. Akhirnya Sheana berusaha tenang dan menikmati sarapannya tanpa menganggap kehadiran suaminya. Ya, pria di depannya ini benar-benar suaminya.

"Aku ingin kamu mengundurkan diri dari sekolah itu dan fokus pada tujuan dari pernikahan ini!" ucap Ruben tiba-tiba, sontak Sheana mengangkat kepalanya dan memberanikan diri menatap Ruben.

"Itu artinya saya tidak bisa kemana-mana seharian?" tanya Sheana, belum apa-apa rasa bosan sudah menghantuinya. Karena mendekam di tempat ini tanpa melakukan apa-apa tentu akan membuatnya jengah.

"Menurutmu? Aku sudah memfasilitasimu dengan sangat layak, lantas kamu pikir kamu bisa seenaknya?"

Sheana menelan ludahnya dengan kasar. Sudah dia duga akan berakhir seperti ini, dan tentu saja dia tidak bisa mundur dan menarik semua yang sudah terjadi. Andai iya, mungkin satu keluarga menjadi taruhannya.

"Aku ingin secepatnya melakukan apa yang diminta Felicia. Jadi, persiapkan dirimu untuk pergi ke dokter!" Lanjut Ruben, supaya bayi yang mereka harapkan segera hadir, dan dia cepat-cepat menceraikan Sheana.

Sheana pun berpikir demikian, lebih cepat lebih bagus, jadi dia segera menganggukkan kepala. "Baik, Tuan. Tapi tidak hari ini ya, karena saya akan ke sekolah terlebih dahulu untuk mengurus semuanya. Setelah itu kapanpun Anda minta, saya akan bersedia."

Ruben tampak menimbang, dan dia menyetujui permintaan Sheana yang satu ini. "Silahkan! Tapi ingat, aku tidak suka buang-buang waktu."

Setelah itu Ruben langsung bangkit dari tempat duduknya, karena dia harus pergi ke kantor. Sebagai seorang Presdir dia memiliki tanggung jawab dan pekerjaan yang sangat banyak. "Aku pergi dulu, kalau ada apa-apa jangan lupa melapor!" Pria itu hanya bicara dengan Batari, kemudian melenggang begitu saja tanpa melirik Sheana sedikit pun.

Namun, Sheana tidak akan mempermasalahkannya. Karena tugas dia bukan membuat Ruben jatuh cinta padanya. Dia malah senang, tidak tinggal satu atap dengan suaminya.

"Saya akan bilang pada supir untuk siapkan mobil untuk Anda, Nyonya," ucap Batari pamit untuk pergi ke depan. Sheana ingin melarang karena dia berencana untuk naik taksi, tapi langkah Batari terlihat sangat cepat. Jadi Sheana gagal mencegahnya.

"Hah, kamu hanya perlu menikmatinya, Shean!" gumamnya sambil menghela nafas.

*

*

*

Sementara di bumi belahan yang lain, seorang pria bernama Luan—tampak bersiap-siap untuk pergi, dia mengemas pakaian dan beberapa dokumen penting miliknya ke dalam satu tas. Membuat sang nenek—orang yang telah merawatnya sedari kecil, mengerutkan keningnya yang sudah keriput itu.

"Mau ke mana kamu, Lu?" tanya Gania.

Luan menutup tasnya, kemudian menatap sang nenek. Sebenarnya dia tak tega untuk pergi dari rumah dan meninggalkan wanita lansia itu, tapi dia juga punya masa depan yang harus diperjuangkan.

"Bibi bilang ada pekerjaan di kota. Aku akan coba melamar ke sana. Sebelumnya aku sudah cerita pada Nenek kan kalau aku akan merantau?" jawab Luan, yang selama ini hanya jadi pemuda kampung. Namun, meski begitu dia telah mengajari anak-anak sekitar ilmu beladiri, ilmu yang diajarkan kakeknya semasa hidup.

"Kamu benar-benar akan meninggalkan nenek sendirian?" tanya Gania dengan mimik sendu.

Luan tersenyum dan mengusap pipi Gania dengan penuh kelembutan. "Tidak mungkin, aku akan pulang setidaknya sebulan sekali. Dan saat aku sukses nanti. Aku akan bawa nenek jalan-jalan keliling kota. Untuk sekarang nenek di sini dulu, nanti Bibi Jenar akan sering datang." Jelas Luan meyakinkan.

Gania tak bisa menahan langkah Luan, karena dia pun sadar bahwa tempat ini tak bisa membuat sang cucu berkembang. Akhirnya dengan terpaksa, hari itu Gania melepas kepergian Luan ke kota.

Sebelum pemuda itu pergi, Gania membekali tiga butir telur rebus, kesukaan Luan.

"Jaga dirimu baik-baik, Lu. Doa nenek akan selalu menyertaimu, dan ingat—jangan bawa kabar apapun, selain hanya kehidupanmu yang manis di kota," ujar Gania memperingati Luan.

"Siap, Nek."

Luan mengangguk, kemudian memeluk Gania cukup lama, sampai akhirnya bus yang hendak ditumpanginya datang.

Dia berlari penuh semangat, satu tangannya memegang kresek berisi telur, sementara tangan yang lain melambai kepada Gania mengiringi bus yang mulai melaju membawa dirinya.

"Aku harap dia benar-benar hanya bekerja di kota," gumam Gania sambil ikut melambaikan tangan dan meneteskan air mata.

1
Ruwi Yah
rahasia apa yg disimpan rapat oleh tuan tares
Ass Yfa
tuan Tares apakah dia ankmu kok kagetnya ampe segitunya
Ikaaa1605
Lanjutttt
Winie Na Budi
wah jangan" selama ini ibunya Luan masih hidup dan disembunyikan tuan tares
Niͷg_Nσͷg🕊
jreng jreng ..kenapa anda kaget saat melihat wajah luan, tuan teres? apakah anda mengingat wajah seseorang yang pernah bersemayam di hati. jika anda mengingatnya? kira2 kemana orang itu? anda sembunyikan atau malah istri anda yang sudah menyingkirkan wanita itu?

selamat luan, akhirnya kamu bisa masuk rumah utama. ingat luan? kamu harus selalu melindungi Shiena, karena di dalam rumah utama ada seseorang yang pastinya akan mencelakai Shiena.

Sukurinn kamu fel? pelan2 keberadaanmu pasti tersingkirkan, kamu yang memulai dan akhirnya kamu juga yang pasti tereliminasi. yang pasti nyonyah Sandra akan berada di pihak shiena 😂😂
Dien Elvina
keputusan Ruben dan Felicia bakal jadi bumerang buat mereka ..nyonya Sandra kyk nya akan berpihak sama Sheana .
apalagi kalo nti dia bisa memberikan cucu dari Ruben ..s Felicia bakal d tendang dari istana yg selama ini buat d nyaman 🤭
Hanifah 76
semangat ka...
*Septi*
wow wow apakah ada kejutan lain di rumah ini..
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
wakwaaawww ga tau nya Tn. Tares seliputan sama c Felicia.. duuuaarrrr meleeddaaaag
emejing bgt klo bgitu🤭🤣🤣🤣
phity
waaa bertambah 1 teka teki dr tuan tares....
Annabelle
aku curiga Tuan Tares ada fair dengan salah 1 penghuni apakah dengan Felicia 🫣😅
Annabelle
Semoga saja Nyonya Sandra berpijak ke Sheana dan menyuruh Ruben untuk segera memceraikan Felicia 😅
mamah fitri
curiga tuan tares bermain dengan salah satu pembantu atau yg jd berita besarnya adalah tuan tares bermain dengan salah satu menantunya 🤭
vivinika ivanayanti
Shenaa....Luan...kalian yang saling berdekatan kok aku yg dag Dig dug🤭🤭🤭
Niͷg_Nσͷg🕊
Yaa jelas Tuan teres bodo amat, dia sendiri kan juga punya SIMPEDES tuh buktinya smapai menghasilkan Luan 🤭 tapi entah di mana posisi wanita kedua tuan Teres 🤔 makanya luan ingin sekali masuk ke rumah utama, untuk mencari keberadaan ibunya . apa mungkin ibunya luan masih ada di rumah utama? 🤔 atau malah sudah di singkirkan.
Ikaaa1605
Lanjuttt
Ruwi Yah
atau ada kemungkinan luan anak tuan tares dengan wanita lain
Dien Elvina
aku curiga kyk nya tuan Tares juga punya simpanan..tapi nyonya Sandra gak tau..makanya tuan Tares sangat dingin k istri nya..Krn sdh ada wanita lain d hatinya 🤭
Maria Kibtiyah
masih misteri apa hubungan si luan ma keluarga si ramon
vivinika ivanayanti
Berharap nyonya Sandra memihak sheina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!