Hanya cerita fiktif belaka, jangan dijadikan keyakinan atau kepercayaan. Yang pasti ini adalah cerita horor komedi.
Awalnya dia hanyalah seorang ibu biasa tetapi saat dia kehilangan putrinya saat mengikuti masa orientasi penerimaan mahasiswi baru, dia tak tinggal diam. Kematian putrinya yang mencurigakan, membuatnya tak terima dan mencari tahu penyebab kematiannya serta siapa yang paling bertanggung jawab.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 : Dunia yang Tersembunyi
Dunia yang Tersembunyi
Agni dan keluarganya masih terpana melihat makhluk-makhluk kecil di hadapan mereka. Setelah beberapa saat, Kakek yang pertama kali bereaksi, la mencoba tersenyum ramah kepada mereka.
"Kalian... kalian siapa?" tanya Kakek dengan nada sedikit gugup.
Salah satu makhluk kecil yang menyapa mereka tadi melangkah maju. Tingginya hanya sepinggang orang dewasa, dengan wajah yang imut dan mata bulat yang bersinar. la tersenyum lebih lebar, memperlihatkan gigi-gigi kecilnya yang rapi.
"Kami adalah penghuni Lakuk Kandang," jawab makhluk itu dengan suara yang terdengar seperti gemericik air. "Kami senang kalian datang berkunjung."
Putri sulung Agni memberanikan diri bertanya, "Apakah kalian... Jin Bunian?"
Makhluk-makhluk itu tertawa kecil mendengar pertanyaan tersebut. Tawa mereka terdengar seperti lonceng kecil yang berbunyi.
"Kami tidak menyebut diri kami seperti itu," jawab makhluk yang pertama berbicara. "Kami adalah penjaga hutan ini. Kalian bisa memanggil kami... Kurcaci Hutan."
Agni merasa sedikit lega mendengar jawaban itu. Meskipun masih terasa aneh, sebutan "Kurcaci Hutan" terdengar tidak terlalu menakutkan.
"Kami... kami tersesat kemarin saat kabut turun," kata Agni. "Dan kami bertemu dengan seorang kakek tua yang membantu kami keluar dari hutan."
Mendengar perkataan Agni, para Kurcaci Hutan itu saling pandang. Kemudian, salah satu dari mereka yang tampak lebih tua dari yang lain, dengan janggut lumut yang panjang, angkat bicara.
"Kakek tua berjanggut putih?" tanyanya dengan nada sedikit terkejut.
"Benar," jawab Agni, "Apakah kalian mengenalnya?"
Kurcaci Hutan itu mengangguk. "Dia adalah salah satu dari kami. Dia bertugas menjaga jalan agar tidak ada manusia yang tersesat terlalu jauh ke dalam hutan."
Agni dan keluarganya kembali terkejut. Jadi, kakek misterius itu adalah salah satu dari Kurcaci Hutan ini.
"Lalu... suara gamelan yang kami dengar semalam?" tanya Kakek penasaran.
"Itu adalah musik kami," jawab salah satu Kurcaci Hutan yang lain. "Kami sedang merayakan panen buah-buahan hutan."
"Dan kunang-kunang biru yang besar?" tanya putri bungsu Agni.
"Oh, itu adalah kunang-kunang ajaib kami," jawab Kurcaci Hutan yang pertama kali menyapa mereka. "Mereka hanya muncul pada malam-malam tertentu."
Agni dan keluarganya mulai merasa takjub dengan semua penjelasan itu. Ternyata, hutan Lakuk Kandang menyimpan dunia yang tersembunyi dan penuh keajaiban.
"Kami minta maaf jika kedatangan kami mengganggu kalian," kata Agni dengan sopan.
"Tidak sama sekali," jawab Kurcaci Hutan berjenggot lumut. "Kami senang ada tamu dari dunia luar. Sudah lama kami tidak berinteraksi dengan manusia."
Kemudian, Kurcaci Hutan itu menawarkan untuk mengantar Agni dan keluarganya berkeliling hutan dan menunjukkan keindahan tempat tinggal mereka. Agni dan keluarganya tentu saja tidak menolak tawaran yang luar biasa ini.
Mereka mengikuti para Kurcaci Hutan masuk lebih dalam ke dalam hutan. Pemandangan di dalam hutan ternyata jauh lebih indah dari yang mereka bayangkan. Pohon-pohon raksasa dengan akar yang melilit-lilit, bunga-bunga berwarna-warni yang belum pernah mereka lihat sebelumnya, dan sungai-sungai kecil dengan air yang jernih.
Saat mereka berjalan, salah satu Kurcaci Hutan tiba-tiba berhenti dan menunjuk ke arah sebuah pohon besar yang sangat tinggi. Di batang pohon itu, mereka melihat ukiran yang sangat indah, membentuk berbagai macam gambar dan simbol yang aneh.
"Apa arti ukiran ini?" tanya putri sulung Agni.
Kurcaci Hutan yang mengantar mereka tersenyum. "Ini adalah catatan sejarah kami. Di sini kami menceritakan tentang asal-usul kami, tentang hubungan kami dengan alam, dan tentang interaksi kami dengan dunia luar di masa lalu."
Agni dan keluarganya mengamati ukiran itu dengan penuh minat. Mereka merasa seperti sedang memasuki dunia dongeng yang menjadi kenyataan. Pertemuan tak terduga dengan para Kurcaci Hutan di Lakuk Kandang telah membuka mata mereka tentang keberadaan
makhluk-makhluk lain yang hidup berdampingan dengan manusia, dalam harmoni dengan alam. Misteri hutan Lakuk Kandang ternyata jauh lebih indah dan menakjubkan dari yang pernah mereka bayangkan.
Keajaiban di Jantung Hutan
Petualangan Agni dan keluarganya bersama para Kurcaci Hutan membawa mereka ke tempat-tempat yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka melewati jembatan-jembatan alami yang terbuat dari akar pohon yang saling melilit, menyeberangi sungai-sungai kecil yang airnya berkilauan seperti permata, dan menyaksikan air terjun mini yang airnya jatuh ke kolam-kolam alami yang dipenuhi ikan-ikan kecil berwarna-warni.
Para Kurcaci Hutan dengan ramah menjelaskan tentang berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang mereka temui di sepanjang jalan. Mereka menunjukkan tanaman-tanaman yang memiliki khasiat obat, buah-buahan hutan yang manis dan lezat, serta berbagai jenis serangga dan kupu-kupu dengan warna-warna yang memukau.
"Kami hidup berdampingan dengan alam," kata salah satu Kurcaci Hutan bernama Risa. "Kami mengambil apa yang kami butuhkan dari hutan, tetapi kami juga menjaganya agar tetap lestari."
Agni terkesan dengan kearifan para Kurcaci Hutan dalam menjaga keseimbangan alam. Mereka tidak merusak hutan, tetapi justru memanfaatkannya dengan bijak.
Mereka juga diajak melihat rumah-rumah para Kurcaci Hutan yang ternyata berada di dalam batang-batang pohon besar yang sudah tua. Di dalamnya, terdapat ruangan-ruangan kecil yang tertata rapi dan bersih, dengan perabotan yang terbuat dari kayu dan rotan. Cahaya matahari masuk melalui celah-celah di batang pohon, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman.
Salah satu hal yang paling membuat putri-putri Agni kagum adalah kemampuan para Kurcaci Hutan dalam berkomunikasi dengan hewan-hewan di hutan. Mereka bisa memanggil burung-burung untuk bernyanyi, meminta tupai untuk mengumpulkan kacang-kacangan, dan bahkan berbicara dengan rusa yang sedang merumput di padang rumput kecil di tengah hutan.
"Kami memiliki ikatan yang kuat dengan semua makhluk hidup di hutan ini," jelas seorang Kurcaci Hutan bernama Bono. "Kami saling membantu dan saling menjaga."
Saat hari mulai beranjak sore, para Kurcaci Hutan mengajak Agni dan keluarganya ke sebuah tempat yang sangat istimewa. Mereka tiba di sebuah lapangan terbuka di tengah hutan, yang dikelilingi oleh pohon-pohon raksasa yang membentuk lingkaran. Di tengah lapangan itu, terdapat sebuah pohon yang sangat besar dan tinggi, dengan daun-daun yang berkilauan seperti emas.
"Ini adalah Pohon Kehidupan kami," kata Kurcaci Hutan berjenggot lumut dengan nada khidmat. "Pohon ini adalah sumber kehidupan bagi seluruh hutan Lakuk Kandang. Di sinilah kami berkumpul untuk merayakan hal-hal penting dan memanjatkan doa kepada Sang Pencipta."
Agni dan keluarganya merasa terhormat bisa melihat tempat yang sakral bagi para Kurcaci Hutan ini. Mereka merasakan energi yang kuat dan kedamaian yang luar biasa di tempat itu.
Sebelum berpisah, para Kurcaci Hutan memberikan Agni dan keluarganya beberapa hadiah kecil sebagai kenang-kenangan, berupa kerajinan tangan yang terbuat dari kayu dan daun-daunan. Mereka juga berpesan agar Agni dan keluarganya menjaga rahasia tentang keberadaan mereka dan selalu menjaga kelestarian alam.
Dengan berat hati, Agni dan keluarganya berpamitan kepada para Kurcaci Hutan. Mereka merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan makhluk-makhluk yang luar biasa ini dan menyaksikan keajaiban dunia mereka. Pengalaman ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi mereka.
Saat mereka berjalan keluar dari hutan Lakuk Kandang, Agni menoleh ke belakang. la melihat sekilas cahaya biru yang berasal dari arah lapangan terbuka tempat Pohon Kehidupan berada. la tersenyum, la tahu, di jantung hutan ini, masih ada keajaiban dan harmoni yang terjaga dengan baik. Dan ia berharap, rahasia ini akan tetap aman selamanya.