Yuan Sheng, kultivator terkuat yang pernah ada, bosan dengan puncak kesuksesan yang hampa. Tak ada tantangan, tak ada saingan. Kehidupannya yang abadi terasa seperti penjara emas. Maka, ia memilih jalan yang tak terduga: reinkarnasi, bukan ke dunia kultivasi yang familiar, melainkan ke Bumi, dunia modern yang penuh misteri dan tantangan tak terduga! Saksikan petualangan epik Yuan Sheng saat ia memulai perjalanan baru, menukar pedang dan jubahnya dengan teknologi dan dinamika kehidupan manusia. Mampukah ia menaklukkan dunia yang sama sekali berbeda ini? Kejutan demi kejutan menanti dalam kisah penuh aksi, intrik, dan transformasi luar biasa ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1.4 : Tuan Muda Kho Vinsen
Wu Yuan melihat ada percikan api di bawah mobil dan tercium bau bensin yang menyengat.
Wu Yuan yang telah berada di tahap awal kultivasi segera lari mendekati mobil mewah untuk menyelamatkan penumpangnya.
Wu Yuan melihat ada seorang pria tua dan seorang sopir di dalam mobil mewah, keduanya sudah berlumuran darah, serta dalam keadaan pingsan.
Banyak juga yang datang untuk membantu mengeluarkan penumpang mobil mewah yang hancur itu, namun karena pintunya nyangkut dan tidak bisa dibuka, mereka terlihat tampak panik.
Apalagi tercium bau bensin yang menyengat, serta terdapat percikan api di bawah kolong mobil.
Ketika Wu Yuan tiba, dia melihat kedua penumpang telah pingsan dan tidak bergerak serta berlumuran darah.
Segera saja Wu Yuan berusaha membuka pintu mobil, namun karena macet, dengan terpaksa, Wu Yuan menyalurkan energinya untuk membuka pintu mobil secara paksa.
“Braaakk.....!!!”
Pintu mobil bagian penumpang langsung terbuka secara paksa hingga membuat pintu copot.
Tanpa membuang waktu Wu Yuan segera membuka tali pengaman dan menurunkan penumpang yang merupakan pria tua yang berpakaian mewah.
Setelah membawa turun penumpang, kembali Wu Yuan mendatangi pintu bagian sopir dan membuka dengan paksa pintu tersebut, beberapa saat kemudian, sopirnya juga telah dibawa keluar dari mobil.
Banyak orang-orang yang melihat kejadian itu yang terbengong-bengong, karena pintu yang macet dan tidak mungkin terbuka, dibuka dengan gampang oleh Wu Yuan.
“Wah... Bagaimana caranya bocah sekolah menengah atas itu mampu membuka pintu yang macet seperti itu?”
“Yah, tampaknya dia membuka pintu mobil itu dengan gampang, padahal kita telah berulangkali memaksa untuk membuka pintu mobil, namun tidak bisa juga.”
Beberapa saat kemudian, api yang memercik dari bawah menyambar minyak mobil yang bocor keluar.
“Awaaaaasssss.. .!!!”
“Buummm........!!!”
Mobil mewah tersebut langsung meledak, hingga menimbulkan asap tebal berwarna hitam.
Semua orang yang berada di sekitar kejadian berlari berhamburan menyelamatkan diri.
Untung saja Wu Yuan tadi membawa kedua orang yang menumpang mobil mewah itu cukup jauh, kalau tidak mungkin kedua pria itu sudah tewas.
Wu Yuan tidak lagi memperdulikan keadaan mobil, dia hanya melirik sekilas saja, kemudian dia memegang tangan pria tua yang berpakaian mewah itu yang saat ini kondisinya paling kritis.
“Hmmm..... Gawat.... orang tua ini mengalami pendarahan otak, aku tidak memiliki jarum perak, bagaimana mengatasinya?”
Wu Yuan bergumam sendiri, namun beberapa orang yang ada di sana berteriak kencang memanggil.
“Dokter....!! Apakah di sekitar sini terdapat dokter? Cepat datang untuk memeriksa kedua orang penumpang mobil mewah yang meledak.”
Beberapa orang yang lain juga ikut berteriak memanggil dokter, kebetulan di sekitar itu ada seorang tabib yang lewat.
“Aku... Aku seorang tabib, biar aku datang untuk memeriksanya.”
Wu Yuan yang tidak bisa melakukan apa pun akhirnya menotok beberapa urat penting dari orang tua yang kritis itu untuk menghentikan pendarahan dan sedikit meringankan luka fatal di otak.
Sang tabib pun mendatangi tempat tersebut dan memeriksa pria tua yang saat ini dalam keadaan kritis.
Beberapa saat kemudian, tabib itu menggelengkan kepalanya dan berujar dengan lesu.
“Orang ini sudah tidak memiliki peluang untuk disembuhkan, otaknya mengalami pendarahan hebat, dan beberapa tulangnya juga patah.”
Tabib itu lalu berpindah ke sopir mobil mewah untuk menyelamatkannya, melihat hal itu, Wu Yuan menjadi marah.
“Tabib. apakah kamu tidak bisa menyelamatkan pak tua ini?” Tabib itu membalikan tubuhnya dan melihat Wu Yuan, lalu menggelengkan kepalanya.
“Orang tua ini sudah sekarat, dan tidak ada yang bisa mengobatinya lagi, bahkan kalaupun sekarang dibawa ke rumah sakit, dia juga tidak akan bertahan lama.”
“Kalau begitu, apakah tabib memiliki jarum perak?”
Mendengar kata-kata Wu Yuan, tabib itu menatap Wu Yuan dengan seksama, dengan heran dia berkata.
“Untuk apa kamu memerlukan jarum perak?”
Beberapa orang yang ada di sana juga heran dengan permintaan Wu Yuan.
“Untuk apa bocah sekolah menengah atas ini bertanya jarum perak... Jangan katakan kalau kamu bisa mengobati orang tua ini dengan jarum perak.”
“Yah, bocah... Kamu terlalu tinggi memandang dirimu, kamu masih anak-anak, pergi sana, masuk ke sekolah, jam pelajaran sudah dimulai.”
Memang saat ini waktu telah menunjukkan jam tujuh lewat tiga puluh menit, sedangkan sekolah Wu Yuan memulai jam pelajaran adalah jam tujuh lewat lima.
Sudah pasti kalau pun Wu Yuan mau masuk, dia sudah terlambat, dan pintu gerbang sekolah juga telah ditutup.
“Benar, aku bisa mengobati pak tua ini menggunakan jarum perak, tabib, tolong pinjamkan jarum perakmu.”
Kembali banyak orang yang ada di sana mencemoh kata-kata Wu Yuan, namun tabib tua yang melihat tatapan Wu Yuan hanya bisa menggelengkan kepalanya.
“Anak muda, mempelajari akupuntur itu sangat susah, kamu masih berumur tujuh belas tahun, bagaimana kamu bisa menggunakan jarum perak.”
“Benar itu apa kata tabib, kamu jangan mencoba-coba ke tubuh orang lain, kalau terjadi sesuatu, kamu akan bertanggung jawab.”
“Dasar bocah gila, jarum perak akupuntur bukan sesuatu yang mudah dipelajari, kamu tidak bisa mengobati penyakit yang sangat parah itu.”
Wu Yuan menatap di sekelilingnya dan berkata dengan lantang.
“Aku akan bertanggung jawab dengan apa yang kulakukan, kalian tidak perlu ikut bertanggung jawab, lagi pula pak tua ini juga akan meninggal kalau tidak ditolong, bukankah lebih baik aku mencobanya.”
“Dasar bocah gila, aku tidak percaya kamu bisa menyembuhkan orang tua ini.”
Sang tabib yang melihat kegigihan Wu Yuan merasa marah juga, karena dia yang telah memeriksa luka-luka pria tua itu mengetahui, bahwa pria tua itu tidak mungkin lagi diselamatkan, karena itu, tabib itu mengeluarkan jarum peraknya dan berkata kepada Wu Yuan.
“Baiklah, aku akan meminjamimu jarum perak, namun kalau kamu tidak bisa menyembuhkannya, aku tidak bertanggung jawab.”
Melihat tabib itu menyodorkan jarum perak, Wu Yuan segera mengambilnya dan membukanya.
Baru saja Wu Yuan akan menusuk jarum perak itu di bagian kepala, terdengar suara pria muda berteriak kencang.
“Jangan sentuh kakek ku...!!! Siapa yang memberi mu hak untuk mencoba menusuk jarum perak di tubuh kakek ku...!!!”
Wu Yuan menatap pria yang baru datang itu, pria itu masih berumur dua puluhan tahun, tubuh pria muda ini tampak tinggi dengan pakaian jas yang mewah serta memakai sepatu bermerk.
Pria muda ini juga membawa seorang dokter ternama dari rumah sakit kota yang lebih besar.
“Aku hanya mencoba mengobati pak tua ini, siapakah kamu..!!”
“Aku adalah Kho Vinsen, dan orang tua di bawah itu adalah kakek ku bernama Kho Geyong.”
Orang-orang yang ada di sana menjadi terkejut ketika mendengar nama Kho Geyong, karena pria tua bernama Kho Geyong adalah seorang pengusaha sukses di bidang properti.
Dengan harta yang melimpah, dapat dikatakan, dia adalah salah satu pria terkaya di kota Fongkai ini.
Pria muda ini menikmati tatapan penuh kekaguman dari orang-orang setelah memperkenalkan nama keluarganya dan juga nama kakeknya, tapi Wu Yuan tidak peduli, karena hati dan jiwa penolongnya memaksanya untuk mengobati pria tua di depannya.
“Aku tidak perduli, mau kamu orang kaya maupun orang miskin, tapi yang pastinya, pak tua ini dalam keadaan sekarat, kalau tidak ku tolong, dia akan tewas dalam beberapa jam lagi.”
“Keparat...!!! Kamu berani mengutuk kakek ku...!!! Awas kamu... Aku telah membawa kepala rumah sakit ternama Permata yang bernama dokter Gho Swebin, dialah yang bisa mengobati kakek ku, kamu minggirlah.”
Semua orang yang berada di sekitarnya menjadi terkejut, rumah sakit Permata adalah rumah sakit terbesar di kota ini, dan rumah sakit ini memiliki banyak dokter-dokter hebat, apalagi yang datang kali ini adalah dokter kepalanya, sudah pasti dokter Gho Swebin sangat hebat dalam mengobati orang sakit.
Tampak seorang pria tua dengan pakaian jas putih khas dokter dengan kacamata berbingkai emas mendatangi orang tua yang sedang sekarat dengan tatapan bangga dan meremehkan orang lainnya.
Di leher dokter ini tersangkut stetoskop dan di tangannya terdapat sebuah tas kedokteran yang berisikan banyak peralatan kedokteran.
“Minggir... Kamu bocah tidak tahu menahu tentang mengobati penyakit, hanya aku yang bisa mengobatinya.”
Wu Yuan membiarkan dokter Gho Swebin memeriksa Kho Geyong, karena dia tahu, kondisi pria tua ini sudah sangat kritis dan tidak mungkin bisa diselamatkan oleh dokter barat.
Setelah beberapa saat memeriksa menggunakan stetoskop, raut wajah dokter Gho Swebin tampak berkerut dan menjadi masam.
Dokter Gho Swebin lalu melirik tuan muda Kho Vinsen dan berkata.
“Tuan muda Vinsen, maafkan aku, tuan Geyong sudah tidak memiliki peluang, karena cedera di otaknya sudah sangat parah, darah telah memasuki sebagian otaknya.”
Mendengar keterangan dokter Gho Swebin, Kho Vinsen menjadi terkejut, wajahnya tampak pucat, dia pun membentak dokter Gho Swebin.
“Aku tidak mau tahu, kamu harus berusaha mengobati kakek ku, kalau terjadi apa-apa terhadap kakek ku, jabatan mu akan kuturunkan.”
Dokter Gho Swebin menjadi pucat wajahnya, karena kondisi dari Geyong sudah sangat parah dan tidak mungkin lagi diobati, tapi karena takut kepada tuan muda Vinsen, dokter kepala ini terpaksa berkata.
“Baiklah, di sini peralatan yang kubawa tidak lengkap, pak Geyong harus segera dioperasi, kita bawa saja ke rumah sakit Permata sekarang.”
“Tunggu...!!!”