"Seorang gadis yang terkenal dengan keimutannya karna terlihat imut dan mempunyai pipi chubby.dan si gadis tersebut mempunyai teman yg bernama inayah saja yg bisa membuat si gadis chubby ini mempercayai seluruh keluh kisahnya ke inayah temannya.
namun,semejak si gadis chubby ini makin beranjak remaja dia makin memperbaiki pola makannya dan tidak berlebihan dalam makanan.
"ka raudah! nayah bawa sesuatu looohh? ucap nayah menyeru raudah."ayoo sini,kita duduk bareng sambil makan dan cerita dibawah pohon cery" jawab raudah sambil berdiri menunggu yg lainnya.
tiba tiba raudah merasa seperti ada yg memerhatikan."ha? siapa itu?" celetuk di batin raudah yg seketika ia menoleh se"orang dan se"orang itu pun langsung beranjak pergi.
"heh,dasar si pipi chubby!" ucapnya pelan si se"orang yg misterius😉🤫.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saputri alia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
Raudah melanjutkan untuk memulai melihat dan memilih bahan makanan yang ada didapur.
Ia membuka-buka lemari ada apa saja yang bisa dimasak didapur.
"Emm..".Raudah bergumam pelan dan memikirkan makanan yang sudah lama dia ingin masak tapi ga kunjung dilakukan.
"oh iya!".sebuah ide terlintas di otak nya.
Raudah mengambil mie instan,telur,sosis,jamur enoki,saos dll.
Ketika hendak mengambil sayur.ia ragu takur umar tidak suka dengan sayur,langsung ia tanyakan walaupun malu.
"Maaf, apakah Gus umar suka sayur?".tanya raudah.
Umar kaget dengan pertanyaan itu sebagaimana bisa-bisa nya dengan teliti kalau umar sebenarnya ga terlalu tertarik dengan sayur.
"engga..nanti kamu aja yang makan sayurnya dan nanti aku pilah sayurnya kepinggir".jawab umar.
"Sawi ya,dikiit aja supaya sehat".bujuk raudah.
Karena ga tega umar iya'in aja sudah.dan ikut apa yang ia pinta.
Semua selesai dibuatnya dan sebagian ditaruh dimeja dengan rapi dan berbau harum dan hanya tinggal menggoreng telor,
Pas raudah mau masak telor mata sapi di wajan penggorengan.umar sempat meluk raudah lagi dan lagi dari belakang.
Tali,minyak nya yang diwajan sudah mulai memanas dan muncrat ke dekat bagian wajah raudah.
"aduh!".Raudah mengusap yang terkena minyak panas sedikit yang meledak tiba-tiba.
Umar kaget, "Kenapa??".tanya umar panik.
Langsung umar mematikan kompor. dan memeriksa sambil memegang kedua pipi raudah
untuk menatap wajahnya.
Ia meniup-niup bagian yang terkena minyak tadinya sambil membaca sholawat lalu meniupkan dengan pelan.
kemudian mengusap pelan dengan tangannya sebagai tanda kasih sayang dan peduli kepada istrinya.
Sebagaimana dikeadaan raudah tersendiri hanya bisa menerima apa yang umar khawatirkan dan terasa aga berlebihan dan raudah itu orang yang sangat anti romantis. Jadi..jangan berharap melihat sikap manisnya dalam hubungan.
Namun,bisa saja berubah setelah menikah bersama umar dan menjalani kehidupannya bersama pasangan yang mau berama untuk selamanya dan saling percaya satu sama lain.
"Gus,aku gapapa loohh".ucap raudah.
Umar tertegun dengan perkataannya itu.
"Ga apa-apa dari mana?".ucap umar.dan ia melepaskan pelukannya.
"Coba kamu pegang Dada ku".umar mengambil tangan raudah dan kemudian,ditaruh di dada nya yang besar dan terasa detak jantungnya terasa cepat bahwa ia sedang khawatir.
Raudah merasakan jantung umar yang berdebar cukup kencang.
"{ni orang peduli banget kelihatannya,emm..apakah aku harus..?}"raudah menjinjit lalu langsung mencium pipi suaminya seketika itu.
Setelah itu raudah kabur dari situ dan umar merasa seperti sedang bermimpi bahwa wanitanya yang memulai terlebih dahulu.
Umar mengejarnya dan berhasil menangkap tubuh raudah lalu menggendongnya.
"Mau lagi dongg".ucap umar meminta.
"ga akan!".jawab raudah,
Umar membawa raudah kembali ke dapur.
Dan dari tadi Raudah sempat memandangnya karna sangat dekat ia pun memalingkan wajahnya karna wajahnya umar benar-benar dekar sampai raudah merasa akan hembusan nafasnya dilehernya.
"kenapa,ganteng kah?".ucap umar dengan nada pede nya dia.
"kepedean!".jawab raudah.
Umar hanya tertawa kecil yang membuat raudah merinding sedikit akibat suaranya yang terdengar berat.
"Mau gendong aja atau turun dari pangkuanku?".tanya umar.
"Emang bisa makan sambil gendong?!". Ucap raudah kesal.
"bisa! Mau coba??".umar tersenyum pipi nya ketarik ke atas.
"Hah! Ga,ga,turunin!".ucap raudah.
Umar mendudukkannya dikursi.
ternyata,umar sudah menyusun rapi duluan hidangan yang tadinya raudah taruh dimeja.
●●●●●●