NovelToon NovelToon
Dia Juga Anakku

Dia Juga Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Janda / Hamil di luar nikah / Cerai
Popularitas:55.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Pernikahan yang terjadi karena hamil duluan saat masih SMA, membuat usia pernikahan Ara dan Semeru tidak berjalan lama. Usia yang belum matang dan ego yang masih sama-sama tinggi di tambah kesalah pahaman, membuat Semeru menjatuhkan talak.
Setelah 7 tahun berpisah, Ara kembali bertemu dengan Semeru dan anaknya. Namun karena kesalah fahaman di masa lalu yang membuat ia diceraikan, Semeru tak mengizinkan Ara mengaku di depan Lala jika ia adalah ibu kandungnya. Namun hal itu tak membuat Ara putus asa, ia terus berusaha untuk dekat dengan Lala, bahkan secara terang-terangan, mengajak Semeru rujuk, meski hal itu terkesan memalukan dan mudahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IZIN MENIKAH

"Nikah?" Ridho kaget bukan kepalang mendengar Ara bilang mau menikah. "Jangan becanda, Ra, kamu masih sekolah, bentar lagi lulus." Ia anggap candaan meski wajah Ara tampak serius sekali.

"Ara gak becanda, Bang."

Ruang tamu rumah Ara, menjadi saksi obrolan kakak beradik tersebut. Ara sengaja mengirim pesan pada abangnya, meminta laki-laki itu datang ke rumah. Mengobrol di rumah abangnya, hanya akan membuat sakit hati saja, Imel pasti akan menghujatnya habis-habisan kalau tahu dia hamil.

Ridho menghela nafas panjang. "Apa ini gara-gara ucapan Mbak Imel? Kamu menikah, hanya agar tak menjadi beban kami."

Ara tersenyum, "Itu salah satu alasannya."

Ridho berdecak kesal. Meraih tangan Ara, menggenggamnya. "Itu bukan jalan keluar. Soal makan sehari-hari, gak usah difikirin. InsyaAllah Abang akan bantu kamu."

"Ara tetap akan nikah. Ara minta, Abang bersedia menjadi wali nikah Ara."

"Wali nikah?" Imel yang tiba-tiba muncul di ambang pintu, langsung menyahut. "Kamu mau nikah, Ra?" Ia yang saat itu sedang menggendong Zian yang sedang tidur, masuk lalu duduk di sebelah Ridho.

"Biar gak jadi beban buat kamu, Mbak," Ara tersenyum miring. Kesal sekali kenapa Imel menyusul kesini.

"Lupakan ucapan Imel, Ra, gak usah dimasukin hati. Tinggal beberapa bulan lagi kamu lulus, sayang jika menikah dan putus sekolah," Ridho tetap tak setuju dengan keinginan Ara.

"Ara gak akan putus sekolah kok, cuma nikah siri aja. Lagian nikah resmi juga belum boleh, belum 19 tahun."

"Udah tahu peraturan usia minimal nikah itu 19 tahun, kenapa baru 18 udah ngebet nikah. Kebelet?" ejek Imel sembari tertawa.

Ara membuang nafas berat. "Kamu itu kenapa sih Mbak? Harusnya seneng dong aku nikah, aku gak jadi beban buat kamu dan Bang Ridho. Sikap kamu itu kelihatan banget, kalau gak suka sama aku."

"Gak kebalik apa," Imel langsung nyolot. "Kamu yang gak suka sama aku. Sejak aku menikah dengan Bang Ridho, aku udah tahu kalau kamu dan Ayah gak suka sama aku."

"Ayah udah gak ada, gak usah dibawa-bawa," balas Ara.

"Kalian ini kenapa sih, setiap kali ketemu, selalu berantem? Kayak kucing dan tikus, tom and jerry."

Ara dan Imel sama-sama mendengkus, saling melempar tatapan tak suka. Cuma punya satu saudara, Ara berharap, bisa punya kakak ipar yang se frekuensi, yang bisa diajak curhat layaknya teman, tapi nasib, punya ipar malah kebalikannya.

Imel beranjak dari duduknya. Ara bernafas lega karena wanita itu akahirnya pergi setelah dimarahin Abangnya, ternyata dugaannya salah. Imel masuk ke kamar almarhum ayah, menidurkan Zian disana lalu kembali ke ruang tamu.

"Abang tetap gak setuju kamu nikah, Ra."

"Abang harus setuju," desak Ara.

"Ngebet banget sih," ledek Imel, tersenyum miring. "Eh, Jangan-jangan," tiba-tiba otaknya terfikirkan sesuatu. "Jangan-jangan, kamu hamil, Ra."

Ara seketika gelagapan saat tebakan Imel sangat tepat. Raut wajahnya berubah, gelisah, meremat jemari yang ada di pangkuan sambil menunduk.

"Iya Ra, kamu hamil?" ulang Imel.

Diamnya Ara, membuat Ridho mau tak mau, terpengaruh dengan ucapan istrinya. "Ra, itu gak benerkan?" masih berharap, adiknya tak menuruni jejaknya.

"Iya, pasti mau cepet-cepet nikah karena hamil. Aku yakin itu," Imel makin menjadi-jadi melihat Ara yang biasanya selalu membalas kata-katanya, kali ini hanya terdiam sambil menunduk.

"Ra," Ridho mengangkat dagu Ara. Pertanyaannya seperti langsung terjawab saat itu juga saat melihat mata Ara yang mulai berkaca-kaca. "Astaghfirullah," meraup wajah dengan telapak tangan. Dadanya terasa sesak, merasa ia ikut memiliki andil atas apa yang terjadi pada Ara. Mungkinkah dosa-dosa yang dulu ia lakukan, berbalik pada Ara?

Sering orang bilang, berbuat baiklah pada perempuan, agar ibu, atau saudara perempuanmu, tidak mendapatkan perlakuan yang sama dari laki-laki.

"Maafin Ara, Bang," Ara kembali menunduk.

"Tebakanku benarkan," Imel tersenyum miring. "Masih kecil, gatel."

"Diam kamu, Mel!" bentak Ridho. "Kalau mau ngomong, ngaca dulu, gak usah sok suci."

"Astaga!" Imel terkekeh pelan. "Bang, seenggaknya, kita melakukan perbuatan terlarang, saat kita udah dewasa. Kita menikah juga di usia yang sudah legal, bukan kayak adikmu itu. Masih sekolah udah gatel," puas sekali ia bisa menghina Ara habis-habisan.

Kali ini, Ara sama sekali tak bisa membalas ucapan Imel, dia hanya menunduk sambil menangis.

"Apa sebelum ayah meninggal, ayah tahu soal ini?"

1
Hafifah Hafifah
aduh simeru g peka deh lw bumil lagi g bisa tidur
Hafifah Hafifah
gara" cemburu makanya pulang cepet
Ari Atik
semangat
thor...
masih ngikut..
Ari Atik
wkwk. .
ngakak jgaa gara2 rujak .
Ari Atik
next...
masih ngikut..
Ari Atik
lanjut..
Ari Atik
awalnya mewek...

eh akhirnya senyum2..
Ari Atik
dan sah...

teeerharu...
bisa diambil pelajarannya
Ari Atik
menjelang sah
Ari Atik
aduh...
berat deh klau punya ipar kyak imel
Ari Atik
enaknya kalau punya martua yg baik...
Ari Atik
ikut sakit jdi rara...
Ari Atik
ara......
semeru.....
Ari Atik
good..../Good/
Ari Atik
I LIKE .....
Ari Atik
lanjut...
semangat terus thor...
aq berusaha mbaca maraton ini cerita?
Ari Atik
suka...
Sari Kumala
lanjut kak
Ari Atik
saatnya memperbaiki diri ara....

thor ceritanya sangat menyentuh...
ada pelajaran yg bisa diambil...
lanjut terus....
Ari Atik
nangis baca part ini....

kita ambil hikmahnya aja...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!