Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan merasakan kepahitan dalam hidup. keluargaku yang memiliki aset kekayaan yang melimpah tiba-tiba saja bangkrut mendadak, dan yang lebih gilanya lagi Papah dan Mamah memaksa aku menikah dengan kepercayaan sang papah yang terkenal dingin dan datar itu. Aku sudah dapat membayangkan bagaimana kehidupan pernikahanku bersamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijaloverrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Assalamu'alaikum jangan lupa vote dan komen 😊
Selamat membaca ☺☺
#####
Terlihat dua orang sedang terlihat pembicaraan serius di ruangan CEO. " Pan, menurutmu perusahaan ini masih bisa pulih?" Tanya Danu Pada Pandu.
Pandu terdiam sejenak. " Tuan, saya akan berusaha mencari solusi yang tepat agar perusahaan ini pulih seperti sedia kala." Ucap Pandu tampa ragu. Ia akan berusaha agar perusahaan tempat ia bekerja selama 6 tahun itu tidak bangkrut.
Mendengar ucapan Pandu, Danu sedikit tersenyum tapi hatinya masih ada keresahan.
"Pandu tolong siapkan rapat dengan semua pemilik saham.".
"Baik Tuan." Pandu keluar dari ruang Danu lalu masuk ke ruangannya sendiri. Ia segera menghubungi seseorang.
"Ada apa Pak?"
"Saya ada perintah untuk kamu." Pandu menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu.
"Baik Pak."
Tut. Pandu memutuskan panggilan dan mulai mengerjakan sesuatu di laptopnya.
*
*
Suasana tegang kini dirasakan diruang rapat. " Kenapa bisa begini Pak Danu?" Tanya seorang Pria paruh baya.
"Kalau begini saya tarik saham saya dari sini. Saya gak mau ambil resiko lagi." Jawab Pemilik saham lainnya.
ada Sepuluh orang yang sedang melakukan rapat. Delapan orang pemilik saham termasuk Pak Danu yang mempunyai saham tertinggi. dan dua orang lagi Pandu dan sekretaris Pak Danu di Kantor.
"tolong tenang semuanya, saya saat ini sedang mencari solusi untuk masalah ini. Saya mohon kepada kalian untuk bersabar." Pak Danu mulai mengeluarkan suara yang sedak tadi tidak sempat bicara.
"Baiklah kami tunggu sebulan kedepan. Tapi jika tidak ada perubahan lagi maka Pak Danu akan tahu sendiri nantinya." Pemilik saham lainnya angkat bicara.
Rapat di tutup para pemilik saham sudah keluar dan meninggalkan Pak Danu dan Pandu diruang rapat.
Danu menghela napas panjang. Ia gusar karena hanya diberikan waktu satu bulan untuk memulihkan perusahaan. Ia berdiri beranjak keluar dari ruang rapat menuju ruangannya. Dari belakang Pandu mengikuti atasannya.
"Pandu tolong berikan padaku Inverstor yang ingin kita ajak kerja sama."
"Baik Tuan." Pandu keluar dari ruangan, tak berapa lama ia masuk sambil membawa map yang berisikan catatan calon investor yang akan diajak kerja sama.
"Ini dia Tuan." Danu membaca teliti isi map.
"Pandu, menurutmu bagaimana dengan perusahaan Aditya Group ini?" Danu meminta pendapat dari Pandu tentang Perusahaan Aditya Group.
"Menurut saya Aditya Group masih perusahaan yang berkembang Tuan. Jika kita bekerja sama dengan mereka belum tentu itu dapat membantu perusahaan Tuan." Pandu sudah mencari tahu tentang perusahaan yang ingin diajak kerja sama.
"Jadi menurutmu perusahaan mana yang cocok?" Ya Danu tahu bahwa Pandu sangatlah pintar dan bijak membuat sesuatu. Maka dari itu Ia selalu meminta pendapat dari bawahannya itu.
"Menurut saya Tuan, Perusahaan yang bisa membantu kita adalah perusahaan Putra Group dan Kusuma Group Tuan. Dua-duanya merupakan perusahaan raksasa dan sangat terpercaya. Jadi kita harus meminta kerja sama dengan mereka Tuan." Jawab Lugas dan Bijak dari Pandu membuat Danu tersenyum.
"Baiklah kalau begitu. Buatkan Proposal minta kerja sama dengan kedua Group tersebut."
"Baik Tuan." Pandu meninggal kan Danu Melangkahkan kakinya ke Meja sekretaris.
"Siska, Tolong buatkan permintaan kerja sama dengan Perusahaan Putra Group dan Kusuma Group." Perintah Pandu dengan wajah khat datarnya.
"Baik Pak." Jawab perempuan berusia dua puluh limah tahun itu sambil menampilkan wajah senyumnya. Ia adalah pengagum seorang Pandu Kusuma.
"Satu jam lagi antar keruangan saya." Setelah mengatakan itu Pandu masuk ke ruangannya.
Bersambubg....