Galuh yang difitnah oleh penduduk kampung dan dibuang dihutan larangan, hutan yang menyimpang segudang misteri.
Dapatkah galuh membalaskan dendam dan menemukan dalang dari orang yang menghasut penduduk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3: Kunti
Saras yang mendengar kunti tersebut berbicara seperti itu langsung melebarkan matanya.
Hihihihi
Ketawa si kunti yang melengking didalam hutan membuat burung-burung yang bertengger diatas ranting pohon berterbangan tak tentu arah.
"Biasanya matamu itu saras, jangan melotot begitu, seram!." Celetuk si kunti yang membuat saras ingin menonjok kunti itu.
"Bahkan kau lebih seram dari aku, rambutmy gimbal, berbaju lusuh dan ketawa melengking!." Sahut saras dengan pedas membuat si kunti terdiam.
Si kunti terlihat sedih dan duduk dibangku yang ada didepan gubuk saras.
"Kau kenapa putih?." Tanya saras yang melihat sikunti memasang wajah sedih. Ternyata kunti tersebut bernama putih karena dia memakai baju putih.
"Hihihihi, kamu kok bilang begitu sih." Ucap kunti dengan ketus dan melayang masuk kedalam rumah.Ternyata kunti tersebut memasuki kamar galuh, galuh yang sedang tidur lantas tersadar karna mencium aroma yang tidak sedap.
"Bau apa ini? Kenapa busuk sekali." Ucap galuh seraya menutup hidungnya.
Putih yang mendengar ucapan galuh bukannya marah malah ketawa melengking, hal itu sontak saja mengejutkan galuh.
"Hihihihi" Ketawa putih yang langsung menunjukan wujudnya dihadapan galuh yang membuat pria itu ketakutan setengah mati, ia yang baru pertama melihat sosok yang tak kasat mata langsung tak sadarkan diri.
"Yah pingsan, padahal aku mau ngajak kenalan" Ucap putih dengan sedih, seraya melayang keluar dengan menembus tembok.
Saras yang melihat putih keluar dengan wajah yang sedih membuat saras bertanya-tanya, ia hanya mendengar suara si kunti yang tertawa dengan melengking.
"Putih, ada apa denganmu? Kenapa sedih begitu?." Tanya saras dengan raut wajah yang penasaran.
"Manusia itu pingsan saras, padahal aku cuma mau kenalan" Jawab putih dengan sedih.
Saras yang mendengar jawaban dari putih sontak tertawa terbahak-bahak.
"Hahahaha putih, putih gimana galuh ga pingsan kalo melihat rupamu begitu, hahaha." Ketawa saras dengan keras. Hal itu membuat putih terdiam dan membenarkan ucapan saras.
"Saras, kamu benar seharusnya aku nggak nampakin wujud dengan seram begini." Ucap putih dengan mengubah penampilannya menjadi wanita cantik.
Sedangkan galuh yang pingsan kini sudah sadarkan diri, ia memegang kepalanya yang sakit akibat terbentuk ujung ranjang lapuk tersebut.
"Aduh sosok apa tadi? Kenapa seram sekali" Ucap galuh seraya bergidik ngeri membayang wujud sosok yang mendatanginya tadi.
Ia pelan-pelan bangun dari kasur tersebut dan berjalan keluar untuk menemui saras, saat sudah sampai diluar kamar galuh tidak mendapati saras. Tiba-tiba ia mendengar seperti suara orang mengobrol yang berasal dari luar rumah, galuh berjalan pelan dan melihat saras sedang berbicara dengan seorang wanita, saat galuh akan mendekat tetapi saras sudah mengetahuinya.
"Kemarilah galuh, jangan berdiri dipintu seperti itu, tidak baik." Ucap saras tanpa menoleh kebelakang, tempat dimana galuh saat ini berdiri.
Galuh yang mendengar ucapan saras segera mendekat, ia melihat seorang wanita cantik yang sedang duduk dengan saras.
"Hai ganteng." Sapa wanita itu dengan centil.
Galuh hanya diam dan tidak menjawab ucapan wanita itu, ia merasa jika wanita yang ada didepannya ini bukan manusia. Saras yang menyadari tatapan galuh cepat-cepat ia menyuruh galuh untuk duduk.
"Galuh, duduklah." Ucap saras yang menyuruh galuh duduk.
Pria itu segera duduk, tetapi pandangannya tak pernah lepas dari wajah cantik wanita itu. Ia merasa tak asing dengan wajah itu, saat ia mengingatnya tiba-tiba saja sosok yang menyeramkan tadi melintas begitu saja diingatannya. Galuh yang menyadari jika didepannya ini adalah mahluk yang tadi.
"Kau, kau sosok hantu yang tadii." Ucap galuh dengan terbata-bata, ia sampai jatuh dari tempat duduknya tadi.
Wanita itu ternyata adalah putih ia merubah dirinya hanya untuk berkenalan dengan galuh.
"Hihihi, kamu gak usah takut, aku cuma mau kenalan aja kok." Ucap putih yang ternyata sudah berubah kewujud aslinya dengan tawa khas kuntilanak.
Galuh hanya duduk mematung, ia merasa mimpi bisa bertatap muka dengan makhluk yang sangat menyeramkan itu.
"Hih, kok kamu diam aja sih?." Tanya putih dengan kesal, karena galuh hanya diam dan tidak bergeming. Karena kesal putih segera menampar pipi galuh dengan sangat keras.
Plakk
"Arghhhh" Galuh seketika tersadar, ia menatap putih dengan kesal karna sudah menampar pipinya sampai merah. Putih yang ditatap seperti itu hanya nyengir sampai darah dan belatung dari mulutnya berjatuhan.