NovelToon NovelToon
Melarikan Diri Dari CEO Posesif

Melarikan Diri Dari CEO Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Pengganti / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:133.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Awalnya aku merasa melayang dan jatuh cinta, tapi setelah tahu alasannya memilihku hanya karena aku mirip cinta pertamanya, membuat hatiku terluka.

Bisakah aku, kabur dari obsesi cinta suamiku🎶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Orang Kota Pemilik Vila

Persiapan pergi ke kota, Viola memasukkan kemeja dan jas ke dalam tas Venus setelah menyetrikanya. Jas yang sudah lama tidak terpakai itu kusut.

Gimana lagi, masak mau panen nanas pakai jas, jadinya cuma mangkrak di lemari Venus.

"Kak, kau menginap dimana? dirumah temanmu?" tanya Viola sambil merapikan tas, dan menarik reseletingnya.

"Hah? nggaklah, nanti aku cari penginapan murah-murah juga banyak di dekat pasar," jawab Venus, sambil menyambar jaket. Dia berputar di depan cermin.

"Kenapa nggak di rumah temanmu aja?" tanya Viola lagi.

"Mana aku tahu rumahnya di mana. Vio, rambutku bagaimana? nggak papa kan begini? terakhir potong rambut kapan ya aku, aduh lupa."

Gara-gara fokus ke rambut, Viola jadi mengabaikan kalimat pertama Venus yang sebenarnya terkesan aneh. Tidak tahu dimana alamat rumah temannya itu.

"Kakak keren kok, ya walaupun masih lebih keren.."

"Berhenti nggak!"

Venus sudah bisa menebak, Viola pasti mau membandingkannya dengan paman-paman tukang petik nanas di kebun. Enak saja membandingkan ku dengan mereka. Walaupun belum diucapkan sudah membuat emosi.

"Haha, ia, ia. Kakakku yang paling keren." Viola merapikan rambut Venus, dan menepuk bajunya. "Kak, di desa kamu punya pacar nggak?"

"Kamu nyuruh aku pacaran sama bibi-bibi di kebun! Bocah ini benar-benar ya!"

Sebelum dijitak, Viola lari ke arah ibunya. Ibu melerai dan menghalangi Venus.

"Sudah-sudah kamu ini, kalau Viola nggak ada ditanyain terus, tiap hari yang diomongin gimana Vio di kota ya. Giliran anaknya ada diajak berantem aja."

Ibu malah buka kartu, membuat malu. Venus melengos sambil mendelik pada Viola, gadis itu terkikik.

"Ciee, padahal kangen, padahal seneng kan aku pulang."

"Ikut aku balik ke kota nggak!"

"Nggak, week. Aku mau sama ibu disini." Viola memeluk ibunya dari belakang, sambil menjulurkan lidah pada kakaknya. "Kak bawa burger ya kalau pulang. Hihi."

Perasaan berdebar dan was-was Venus tentang apa yang akan terjadi nanti di kota menghilang begitu saja, bersamaan dengan doa adik dan ibunya.

Aku pasti sukses, Hexana Group pasti menyukai desain yang aku buat. Bahkan Venus sudah membuat beberapa desain sampel untuk rebranding beberapa produk Hexana Group yang terkenal. Seperti kopi yang dicolong adiknya dari kafe itu.

Venus menghilang, bersamaan lambaian tangan Viola dan ibu.

"Ibu, Kakak pasti akan berhasil. Desain kakak yang selalu dia banggakan itu sangat keren, temannya katanya sudah sering membuat kaos dan baju seragam perusahaan dari desain kakak."

Eh, aku kan mau tanya, proyek kakak ini dengan perusahaan apa. Kok aku lupa si. Ah, sudahlah, aku tanya kakak kalau sudah pulang saja.

"Moga-moga ya Vio, ibu kadang capek kalau dengar kakakmu itu ngeluh sama kebun nanas. Venus itu benci banget sama nanas, bahkan nggak mau makan makan nanas walaupun ibu sudah kupaskan, dia bener-bener nggak mau."

Ibu geleng kepala.

"Eh, tapi kakak mau minum jus nanas ku Bu. Walaupun awalnya aku paksa. Haha."

"Hari ini mau nganter jus ke orang kota yang di vila kan?"

"Paman Burhan yang datang ke rumah bibi kok, aku juga nggak tahu siapa fans jus nanas ku Bu. Nggak papa deh, yang penting jus aku laku, dan aku dapat uang banyak."

Ibu mengusap kepala Viola, senang karena putrinya terlihat semakin ceria.

Seperti biasa, Viola menenteng tas membawa botol jus nanasnya. Di depan rumah bibi, paman Burhan sudah menunggu.

"Paman, selamat pagi, ini jusnya."

"Makasih Vio, kakakmu sudah berangkat?"

Tas berisi jus nanas di dekap paman di dadanya.

"Paman juga tahu kalau kakak ke kota hari ini?"

"Semua orang disini juga tahu nyebelinnya mulut kakak mu kalau ngomongin nanas, dia sudah sesumbar dapat proyek besar, dan nggak mau nginjek kebun nanas lagi. Sombongnya bocah itu."

"Haha, kakak ini. Ih, dasar..."

Paman tersenyum, lalu menepuk tas yang dia dekap.

"Paman juga berharap Venus berhasil Vio, seperti kamu. Nggak perlu jadi buruh harian merawat pohon atau panen nanas, cukup begini saja. Sudah menghasilkan uang, sama bantu-bantu di kebun bibi sudah cukup."

Inilah yang disukai Viola, hidup di desa kelahiran ibu. Semua orang menyayangi keluarnya. Mungkin awalnya mereka kasihan dengan nasib keluarganya, namun lama-lama Viola sungguh menerima ketulusan hati mereka.

"Terimakasih ya paman, eh, memang siapa majikan paman di vila itu, mereka orang kota yang seperti apa? orang kaya raya ya?"

Paman Burhan tertawa, sambil melihat vila yang ada di bukit.

"Paman juga nggak tahu Vio siapa beliau, paman juga belum pernah bertemu beliau."

"Hah? kok bisa? bukannya Paman kerja di sana?"

Viola jadi bingung.

"Hehe, paman cuma kerja jadi penjaga gerbang sama bersih-bersih kebun. Kalau para pelayan yang melayani beliau, semua datang dari kota."

Viola manggut-manggut kepalanya, pasti benar-benar orang kaya gumamnya. Sampai bisa membawa para pelayan segala.

"Majikan paman menetap di sini, atau hanya liburan."

Mengobati penasaran, akhirnya Viola bertanya lagi.

"Katanya beliau sedang pemulihan kesehatan, karena baru ditinggal wanita yang dicintai. Yah, paman juga cuma dengar dari pelayan yang bilang begitu. Entah benar atau nggak, paman juga kurang tahu."

Oh, apa majikan paman orangtua ya? apa beliau ditinggal istrinya meninggal? Oh, pantas dia butuh jus nanas, mungkin untuk vitamin supaya pemulihan kesehatannya cepat ya.

"Kasihan ya paman, semoga beliau lekas sehat. Oh ya, kalau ada yang kurang dari jusnya paman bisa kasih tahu aku ya, misalnya kemanisan atau apa gitu. Atau mau apa, boleh request kok."

Biasanya orang tua nggak terlalu suka yang manis-manis kan. Lagian, mereka membayar dengan harga mahal.

"Sudah pas kok ini Vio, beliau hanya mau minum jus buatanmu."

"Oh, sungguh?"

Resep hasil nyolongku. Aaaa! nggak nyolong juga si, cuma nyontek. Resep pineapple tropica squas memang enak banget. Kakak saja mau minum.

"Vio sebenarnya kamu tahu nggak, ide kamu mau jualan jus nanas ini diketawain sama orang-orang desa ini lho, pas bibi cerita kamu punya ide mau jualan nanas."

Jualan jus nanas di kampung nanas, siapa yang tidak akan menertawakan ide itu coba, gumam paman.

"Haha, ya ampun, bibi udah cerita sama siapa aja. Ih, bibi ini." Viola menutup wajahnya malu. "Tapi, kalau bibi nggak cerita paman juga nggak akan tahu ya? pokoknya aku makasih banget ya paman, sudah merekomendasikan jus buatan ku."

Hemm, sebenarnya paman mau meluruskan sesuatu, karena sebenarnya bukan dia yang merekomendasikan, tapi sekretaris majikannya yang bertanya duluan. Setelah tersebar kabar Viola mau jualan jus nanas. Tapi karena bibi pemilik kebun memanggil Viola untuk segera ke kebun, karena ada yang mau membeli dua boks nanas kualitas A. Paman jadi tidak jadi bicara.

"Aku pergi dulu ya paman, sampai ketemu besok. Kalau kakak bawa oleh-oleh nanti aku kasih paman deh."

"Haha, oke.. oke.. paman tunggu."

Viola sudah berlari menuju pondokan, tempat nanas-nanas pemilik kebun dikumpulkan.

Lalala... jadi juragan jus nanas juga nggak papa, yang penting aku kaya raya. Aku jadi pengusaha jus nanas, dan kakak jadi desain grafis ternama.

"Ah, nanti aku minta buatkan logo, dan merk jus nanasku deh..."

Hari itu semua masih berjalan dengan normal, siapa yang menduga, setelah hari berganti, semua hal damai itu akan berubah 😱

Bersambung

1
Mah Nizar
ketinggalan 4 hari ini 🥰🥰
Cini Kudo
selalu ditunggu
Dhesy Echa
kak sheira emang top
Irma 😍
Luar biasa
Agata Sulistyowati
menunggu update
lyani
lahhhh......jodoh venus otw Nehh
lyani
semua salah terutama Bastian...Krn semua diimingi dan masuk perangkap
alrisa
mungkinkah jodohnya celine kakaknya viola
Kinan Kevin
selau suka 😍
skylow
Linda gk tau aja penderitaan vio... mkny bisa ngomong gt
skylow
haizzz
skylow
manis sekali ngomongnya
skylow
nasibmu vio
skylow
manis sekali ngomongnya yaaa
skylow
tp boong....
skylow
bener² masuk jebakan dah vio
skylow
kan kan....
skylow
pinter banget nich bersandiwara....
skylow
duh vio...
Dhesy Echa
wahh....cerita baru . seru nehh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!