Vikayla Marino kabur dari keluarganya yang toxic dengan di bantu adik angkat dan temannya menuju kota lain.
Pada saat di kota lain dia bertemu dengan seorang lelaki misterius bernama Alvaro Bastian. Dia yang membantu Vikayla Marino melewati trouma yang cukup mendalam.
《 CERITA CHAT STORY YG DI RILIS KE NOVEL DENGAN CERITA BERBEDA SEDIKIT 》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SIVIKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 4
Dahĺia langsung ke ruangan Zefran tunangannya. Sebenarnya disini dia bukan siapa siapa. Tapi karena statusnya sebagai tunangan dan sepupu Alvaro dia jadi besar kepala. Dia merasa menjadi pimpinan juga.
Awal jadian Zefran sangat menyukai nya. Bahkan pernah terlalu bucin. Tetapi karena kelakuannya minus jadi lambat laun jadi tidak suka.
"Sayang... Sayang... kamu dimana??"teriak Dahlia matanya menelusuri ruang CEO.
Zefran sedang duduk bersama Gimz untuk membicarakan pertemuan mereka berikutnya. Agak terganggu dengan suara cempreng Dahlia.
"kamu apa apaan sih! Ganggu orang berdiskusi saja. Kenapa teriak teriak. Ini bukan rumahmu!"ketus Zefran tak senang.
Dahlia tidak menanggapi ocehan Zefran. Dia memeluk Zefran dari belakang kursi CEO nya.
"Habisnya kamu aku panggil ga ada jawaban. Makanya aku teriak terus sampai kau sadar. Eh malah ga sadar sadar,"ucap Dahlia sembarang omong.
Zefran melepaskan pelukan Dahlia. Dia menatap Dahlia tajam.
"Aku sedang berdiskusi sama Gimz. Jadi aku sedang fokus. Cuma teriakan mu buat aku lupa mau bahas apa. Kan sudah ku bilang, jangan seenaknya di kantor ku!"kesal Zefran.
"Yaadeh aku minta maaf sayang. Oiya tadi ada karyawan baru di gudang. Aku ga dikasih tahu sih,"protes Dahlia.
Bukan menyesal atas kelakuannya dia malah mengajukan protes sama Zefran.
"Teruss.. Aku harus kasih tahu kamu? Aku harus laporan ke kamu?!"tanya Zefran menahan emosinya.
"Yaa Haruslah. Kan aku tunangan kamu sayang,"ucap Dahlia dengan bangga.
"Hanya karena kau tunanganku. Kau bisa seenaknya saja. Apa yang aku mau di perusahaan ku kau mau juga gitu,"kata Zefran dengan kesal.
"Bukan begitu sayang... Aku kan bisa mengawasinya-"
"tidak usah! Vikayla dan Damin sudah besar dan sudah pengalaman. Jadi ga usah di awasi!"
"Tapi kan sayanh-"
"Cukup! Aku mau keluar sama Gimz. Jangan aneh aneh lagi kamu disini!"
Zefran pergi diikuti Gimz di belakangnya. Dahlia kesal melihat perubahan drastis.
"Zefran akhir akhir ini jadi juteg sama aku. Pasti ada yang ga beres. Aku harus tanya Varo,"ucapnya yang langsung pergi menemui Alvaro
...----------------...
Di gudang Alvaro sedang berdiskusi dengan Damian dan Vikayla tentang proyek baru mereka. Vikayla sedang membuat desain interior yang membuat orang takjub.
"Kau bisa menggambar?!"tanya Alvaro menaikkan alisnya.
"Iyaa Mas. Semoga suka dengan desainku. Ini bisa Mas lihat dulu,"kata Vikayla sambil menyerahkan kertas desainnya.
Alvaro mengambilnya dan langsung mengeceknya. Dia hanyanmengangguk dan memberikan nya pada Damian.
"Kita akan buat model interiornya seperti yang di contohkan Vikayla. Kamu info kan ke tukang sekarang!"
"Baik Mas. saya permisi dulu. Vi.. Gue kerja dulu ya,"ucap Damian yang berpamitan dengan Vikayla.
"Sip ... Semangat lo,"ucap Vikayla memberikan semangat pada Damian.
Albaro hanya mengamati interaksi mereka dengan tatapan tajam nya. Saat ingin melanjutkan tiba tiba Dahlia masuk tanpa permisi.
"Varo... Gue mau ngomong sama lo!"teriak Dahlia sambil cemberut dan langsung duduk di sebelah Vikayla.
Vikayla merasa risih dengan cewek ini. Dia terlalu membanggakan dirinya dan merasa bos disini.
"Lo bisa ga sih jangan main nyelonong masuk! Lo kira ini kamar lo apa?!"kata Alvaro yang kesal.
Alvaro juga sangat jengah dengan kelakuan Dahlia. Dia bukan nya menyesal atau apa malah cuek begitu saja.
"ga usah formal lah sama gue. Toh ini kantor tunangan gue kok,"kata dahlia dengan nada sombongnya.
Alvaro hanya menggeleng. Lalu menatap Vikayla yang hanya diam melihat perdebatan mereka.
"Kamu boleh kembali dulu. Aku mau bicara dengan sepupuku,"ucap Alvaro.
Vikayla pun dengan senang hati pergi dari ruangan itu. Entah dia merasa tidak nyaman karena risih dan sebal juga liat gelagat Dahlia.
Setelah menutup pintunya Vikayla langsung pergi ke ruangan nya. Dia menghela napasnya sebelum jalan.
Sesampainya di ruang kerjanya sudah ada Echa yang duduk di sofa. Meski sekretaris tapi disini setiap manager dan sekretaris diberi ruangan tersendiri layaknya CEO. Begitupun dengan SPV atau mandor.
Semua di perlakukan dengan baik oleh Zefran dan Alvaro. Meskipun Alvaro yang terlihat agak tegas.
"Echa.. Udah lama nunggu ya?"tanya Vikayla yang menyadarkan Echa dari gawainya.
Echa mendongak dan menatap Vikayla. Lalu dia tersenyum.
"Iyaa Kak. Tapi ga apa kok. Biasa aku suka nunggu. Lagi jalan jalan aja Kak. Sekalian mau lihat Kaka kerja di hari pertama,"ucap Echa sambil nyengir.
Vikayla menghampiri Echa yang duduk di sofa. Dia langsung menaruh dokumen lain di meja depan sofa.
"Oiya Kaka mau minum apa. Kita pesan aja lewat OB. Bentar yaa aku telepon."
Echa menelpon pantri dari hp nya. Dia memesan coffe dan susu coklat hangat untuk Vikayla. Sambil bekerja Vikayla ngobrol sama Echa.
"Cha, gue mau nanya. Yang bernama Nona Dahlia siapa?"tanya Vikayla sambil mengambil buku.
Echa langsung tidak suka mendengar nama itu. Dia menghela napas dan menggeleng.
"Dia itu cewek matre dan menyebalkan Kak. Semua orang disini takut sama dia cuma karena dia sepupu Mas Alvaro,"jelas Echa.
"Tapi kok dia bilang tunangan Zefran?"tanya Vikayla penasaran.
"Dia itu memang tunangan Abang. Dulu sih Abang suka dan bucin banget sama dia. Cuma ya karena sikap nya sekarang parah jadi Abang mau memutuskan nya. Cuma dia belum bilang aja sama Mas Alvaro."
"Oh gitu toh. Agak galak sih ya,"ucap Vikayla sambil nyengir.
"Sok aja dia Kak, aku aja ga suka sama dia. Bahkan Bili dan juga Kak Vel sama Bang Gimz ga suka."
Vikayla hanya mengangguk sambil membaca beberapa dokumen. Pintu ruang diketuk oleh OB masuk lah dia membawa baki minuman pesanan Vikayla dan Echa.
"Makasih ya Mang Diman,"ucap Echa setelah menerima minuman dari OB yang membawanya.
"Iya Non. Sama sama."
Diman pun pergi setelah memberikan minuman itu ke Echa dan Vikayla.
"Cha, Alvaro itu pengaruh disini juga ya?"tanya Vikayla sambil meminum cokelat panasnya.
"Mas Varo itu sahabat Abang dari kecil Kak. Dia itu orang kaya sebenernya. Cuma mau bantu Abang aja pas ortu kita meninggal. Ortunya juga baik kok. Cuma ya itu kekurangan nya ada benalu di dekat Mas Varo,"kata Echa menceritakan detailnya.
"Benalu? Siapa yang kau maksud Cha?"tanya Vikayla penasaran.
"Itu si Dahlia. Padahal hanya sebatas sepupu. Mentang mentang kedua orang tua Mas Varo udah anggap dia anak. Maklum lah Kak. Bang Varo kan anak tunggal."
"Oh gitu ya."
Vikayla memang dari dulu suka kepo tapi tidak terlalu jauh. Manusiawi yaa kalau kita suka penasaran. Anak kecil aja ada penasaran nya apalagi kita yang sudah dewasa.
...----------------...
lanjut thor 🙏
berprasangka buruk terus.
lanjut thor
mohon maaf lahir bathin. jg🙏
lanjut
lanjut