NovelToon NovelToon
BOSS WITH BENEFIT

BOSS WITH BENEFIT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / CEO
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Five Vee

Putri Regina Prayoga, gadis berusia 28 tahun yang hendak menyerahkan diri kepada sang kekasih yang telah di pacari nya selama 3 tahun belakangan ini, harus menelan pahitnya pengkhianatan.

Tepat di hari jadi mereka yang ke 3, Regina yang akan memberi kejutan kepada sang kekasih, justru mendapatkan kejutan yang lebih besar. Ia mendapati Alvino, sang kekasih, tengah bergelut dengan sekretarisnya di ruang tamu apartemen pria itu.

Membanting pintu dengan kasar, gadis itu berlari meninggalkan dua manusia yang tengah sibuk berbagi peluh. Hari masih sore, Regina memutuskan mengunjungi salah satu klub malam di pusat kota untuk menenangkan dirinya.

Dan, hidup Regina pun berubah dari sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 24. Are You Ready? 21++

William benar-benar menduplikasi film 3 6 5 D A Y S, P A R T 2, yang ia tonton. Pria itu menyatukan kedua tangan Regina di atas kepala, kemudian mengikatnya dengan sebuah dasi. Harusnya menggunakan borgol, seperti yang Massimo lakukan. Tetapi William tidak memiliki benda itu.

Pria berusia 32 tahun itu, berdiri di ujung tempat tidur. Kemudian menanggalkan kain demi kain yang menempel pada tubuh kekarnya. Melihat Keindahan bentuk tubuh sang atasan, membuat Regina susah payah menelan ludahnya.

Setelah tubuhnya polos, William menaiki tempat tidur, kemudian menarik celana piyama yang Regina gunakan. Pria itu menyeringai kala mendapati tak ada lagi penghalang setelah kain itu terlepas.

William kemudian membuka satu persatu kancing baju piyama yang masih melekat pada tubuh sang sekretaris. Hingga dua benda bulat nan padat milik Regina terpampang nyata.

“Harusnya kamu menggunakan pakaian haram, seperti yang Laura gunakan. Tetapi, karena ini tanpa rencana, begini pun sudah cukup.” Ucap William dengan kedua tangan yang telah mendarat sempurna di atas dua benda bulat itu. Ia membiarkan Regina tetap menggunakan baju piyama, dengan kacing yang sudah terbuka semua.

Regina hanya mampu menggeliat, sembari menggigit bibir bawahnya, sungguh ia menyesal telah memprovokasi sang atasan dengan membandingkan pria itu dengan Massimo.

“Are you ready, baby girl?“ William mengucapkan kata yang sering Massimo gunakan untuk memanggil Laura.

Regina menelan ludahnya kasar, kala netranya tanpa sengaja melihat ke arah si boy.

“Will..”

“Akan aku buat kamu seperti si Laura itu, Honey.”

William kemudian memulai permainannya, ia jelajahi raga sang sekretaris dengan begitu brutal, seperti yang ia lihat di dalam film yang tadi ia tonton.

Rekaman adegan yang sudah tersimpan di otak liciknya, langsung ia praktekan bersama Regina.

Puas dari depan, pria itu membalik tubuh sang sekretaris dengan cepat. Kemudian menerjangnya lagi dari belakang.

Tak hanya di atas tempat tidur, sofa, ruang ganti, tetapi hingga berakhir di dalam kamar mandi, kemudian mereka membersihkan diri.

Setelah lebih dari satu jam, William menggendong tubuh lelah Regina kembali ke atas ranjang. Dan membaringkan dengan perlahan. Kini mereka hanya menggunakan handuk kimono saja.

“Apa kamu sudah percaya, jika aku lebih ganas dari Massimo?” Tanya William sembari mengusap lembut punggung Regina.

Wanita itu tengah tidur dengan posisi miring ke kanan, dan memeluk pinggang William.

“Aku percaya.” Ucapnya lemah.

William menyeriangai. Kemudian melabuhkan sebuah kecupan di atas ubun-ubun sekretaris kesayangannya itu.

“Tidurlah. Besok kita ada meeting dengan klien.”

Regina hanya mampu mengangguk kecil. Tenaganya telah habis terkuras oleh pria tampan itu.

*****

Sementara itu, di klub malam milik William, Alvino kini tengah menenggak minuman beralkohol yang ia pesan.

Pria itu sengaja datang ke tempat ini, untuk menyelidiki William lebih lanjut. Siapa tau, atasan sang kekasih itu datang kesana, dan membawa wanita bayarannya, hal itu akan Alvino jadikan alat untuk menjauhkan Regina dari pria itu.

Namun, hampir satu jam menunggu, dan memindai tempat haram itu, Alvino tidak mendapati keberadaan William.

Ia lantas menanyakan kepada salah satu pekerja klub. Sang petugas pengantar minuman itu, mengatakan jika atasannya hari ini tidak datang. Karena sudah datang kemarin.

“Sial.” Umpat Alvino ketika ia merasa datang di waktu yang tidak tepat.

Pria itu kembali menenggak minumannya. Beberapa saat kemudian seorang pria seumuran dengan dirinya, mendekat dan duduk tanpa permisi di samping Alvino.

“Sepertinya, ada yang sedang patah hati.” Celetuk pria itu, sembari menyandarkan punggungnya pada pinggiran sofa.

“Apa maksudmu?” Tanya Alvino dengan nada ketus.

“Tadi pagi aku melihat kekasihmu, bergandengan mesra dengan pria lain.” Pria itu mencondongkan tubuhnya ke arah Alvino.

“Pria yang lebih tampan dan lebih kaya darimu.” Ucapnya lagi. Pria itu adalah orang yang bertabrakan dengan Regina tadi pagi di basemen apartemen William.

“Omong kosong!!” Geram Alvino, tangannya seketika mengepal sempurna.

Pria di sampingnya hanya menyeringai sembari mengangkat satu alisnya. Ia sangat senang melihat Alvino terpancing.

Dendam di masa sekolah, karena memperebutkan satu wanita, Masih tertanam di hati pria itu sampai saat ini. Jadi di setiap kesempatan, ia selalu ingin membalas sakit hati kepada Alvino.

“Aku rasa, karma kini telah datang menghampirimu. Karena dulu, kamu telah mengambil kekasihku. Dan sekarang, saatnya kekasihmu yang di ambil pria lain.”

Setelah mengucapkan hal itu, pria itu bangkit dari duduknya. Kemudian meninggalkan Alvino yang tengah terbakar emosi.

“Kurang ajar.” Alvino bangkit, kemudian menarik bahu pria tadi dari belakang, hingga kembali berbalik menghadap kepadanya. Setelah itu, Alvino melayangkan sebuah kepalan tangan ke arah rahang teman semasa sekolah menengah atasnya.

Pria itu sedikit terhuyung. Namun tak ada niat untuknya membalas pukulan yang di layangkan Alvino.

“Aku sudah memberitahumu yang sesungguhnya. Kamu pasti akan menyesal telah memukulku, jika suatu saat kekasihmu meninggalkan mu demi pria lain.” Pria itu menepuk pundak Alvino kemudian meninggalkan tempat itu.

Alvino kembali ke tempatnya. Perkataan Tamara tentang Regina yang mungkin saja di sembunyikan oleh William, tiba-tiba kembali terlintas.

Ia pun menghubungkan dengan perkataan pria tadi. Apa benar kini Regina tengah bersama William, dan mereka saling bergandengan mesra?

Alvino meremat kepalanya sendiri. Tiba-tiba ia merasa pusing. Hubungannya dengan Regina berubah bahkan memburuk. Selama tiga tahun kebelakang, belum sekalipun wanita itu marah padanya, apalagi sampai sulit di hubungi seperti ini.

Ia meraih ponsel di saku celana yang ia gunakan, kemudian menghubungi nomor ponsel kekasihnya. Berharap malam ini ia mendapat jawaban.

***

Di saat akan ikut memejamkan mata seperti Regina. Tiba-tiba ponsel di atas nakas, di samping kepala William berdering. Dengan cepat pria itu mengambil, supaya tidur wanita pujaan hatinya tak terganggu oleh teriakan benda pipih pintar itu.

“Bukan milikku.” Ucapnya saat melihat bagian belakang ponsel itu. Hanya ada dua mata kamera di bagian belakang, sementara ponselnya memiliki tiga mata kamera. Ia kemudian teringat jika ponselnya tertinggal di atas sofa ruang tamu.

William melihat layar benda itu. Dan tertera nama Alvino disana. Ia berdecak sebal. Untuk apa si rahwana itu, menghubungi Regina tengah malam begini.

Pria itu hendak mengangkat panggilan, namun di urungkan. Ia tidak mau membuat wanitanya terlihat buruk di mata orang. Apalagi di mata Alvino. Jika sampai pria itu tau tentang hubungan gelap Regina dengan dirinya. Maka Alvino akan mencap buruk Regina. Dan William tak mau itu terjadi.

Sebelum hubungan mereka tercium, Regina harus terlebih dahulu membongkar perselingkuhan Alvino. Maka, William pun menolak panggilan itu, kemudian mematikan ponsel milik Regina.

“Hubungi saja terus hingga pagi.” William kembali meletakan ponsel itu ke tempat semula.

Ia kemudian memeluk tubuh Regina yang telah terlelap dan berkelana ke alam mimpi.

.

.

.

Bersambung.

Selamat hari Lebaran. Untuk para Readers yang merayakan. Mohon maaf lahir dan bathin 🙏🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca, Genks.

Like

Komen

Vote

Gift

TerimaGaji ❤️

1
Yenny Kesuma
Luar biasa
Suzanne Shine Cha
wachhh seruuu dan lucu dech kamuu Thorr brarti kita se angkatan trnyata 🤣🤣🤣🙈🙈💝💝💝💪🏼💪🏼💪🏼bttp mgt Thorr 👍🏻👍🏻🌹🌹🌹
Suzanne Shine Cha
/Facepalm/🤣🤣🤣🤣/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Sustika Ekawati
aku mampir baca ya thor
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kalau kiraan tepat ada lebihan hari contoh 1bln - 4 minggu 2 hari🤭
Nining Chili
👍👍👍
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
aduinaaa🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
lagaknya kayak pria suci🤣🤣🤣🤣
Mutiah Siti Musthofa
ngakak 🤣🤣🤣🤣🤣
Yolla
so sweet🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yolla
ternyata si BOY anak yg rajin juga yaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ika Wahyuni
ah boy kamu nakal ya🤭
Surati
bagus
Meimei Memei
Luar biasa
@arieyy
ku lihat...lihat....ku buka bab nya ...mampir lahhh🤣🤣🤣
Rohimatul Amanah
Luar biasa
SariRani
Kereeen!! Suka semua karakternya thor ❤️🥳
Eka Uderayana
secangkir kopi buat author ☕
Eka Uderayana
wkwkwkwk 😁...GE er
andrana maula
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!