Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Keesokan paginya dimana Ela sudah siap untuk bertemu dengan mantan suaminya Dayu di hotel yang sudah di tentukan.
Ia turun dari lantai atas dan meminta Salman untuk mengantarkannya ke hotel.
"Ganti pakaian kamu, aku tidak mau kamu memakai pakaian seperti itu," ucap Salman yang melihat Ela mengenakan pakaian yang sederhana.
Salman menggandeng tangan Ela dan mengajaknya ke kamar, ia memilihkan pakaian yang semalam ia beli dan meminta Ela untuk memakainya.
Ela pun lekas mengganti pakaiannya dan memakai pakaian yang dipilihkan oleh Salman.
Tak lama kemudian Ela keluar dengan memakai setelan blus dan rok panjang berwarna pink.
"Cantik sekali kamu Ela, ini baru calon istriku" puji Salman.
Kemudian Salman mengambil kalung berlian yang ia belikan semalam.
"Kak Salman ini apa? Ini terlalu mewah Kak" ucap Ela yang sama sekali tidak pernah memakai kalung atau perhiasan lainnya.
Salman meminta Ela untuk mulai sekarang harus menjadi sosok wanita yang baru dan elegan.
Ela menganggukkan kepalanya dan setelah itu Salman bersiap-siap untuk mengantarkan Ela ke hotel.
Salman mulai melajukan mobilnya menuju ke hotel dan ia akan menjemput Ela setelah selesai bertemu dengan Dayu
"Jangan katakan kepada mereka tentang kita yang akan menikah" ucap Salman.
Ela menganggukkan kepalanya dan saat akan keluar dari mobil. Salman memanggilnya kembali.
"Ada apa Kak?" Tanya Ela.
Salman meminta Eka untuk mendekat ke arahnya dan ia pun langsung mencium kening Ela.
Pipi Ela langsung memerah ketika Salman mencium keningnya dan setelah itu Salman langsung melajukan mobilnya.
Ela masuk kedalam hotel dan melihat Dayu yang belum datang dan akhirnya ia memutuskan untuk menunggu di restoran yang ada disana.
Disaat sedang menunggu Dayu, banyak sekali orang memandang wajah Ela yang sangat cantik sekali.
Tak berselang lama Dayu dan Tika datang menghampiri Ela.
"Ela?" Dayu langsung terkejut ketika melihat Ela yang berubah menjadi cantik.
Ela mempersilahkan mereka berdua untuk duduk dan ia melihat dokumen yang dibawa oleh Dayu.
"Apakah itu dokumen perceraian kita?" tanya Ela.
Tika langsung memberikannya kepada Ela dan memintanya untuk segera menandatanganinya.
Ela membuka dokumen perceraiannya dan disaat akan menandatanganinya tiba-tiba Dayu meminta Ela untuk memikirkannya lagi.
"Aku tahu kamu masih mencintai aku jadi ayo kita rujuk" pinta Dayu.
Ela tertawa kecil mendengar ajakan Dayu yang memintanya untuk rujuk kembali dengannya.
"Mas Dayu yang terhormat, apakah kamu sudah lupa kalau kamu sudah menjatuhkan talak 3 kepadaku?" ucap Ela yang menepis tangan Dayu dan ia pun langsung menandatangani dokumen perceraian itu.
Setelah itu Ela bangkit dari duduknya dan meninggalkan mereka berdua.
"Kenapa dia sekarang bisa cantik seperti itu? Apakah dia sudah mempunyai kekasih?" tanya Dayu dalam hati.
Dayu meminta Tika untuk pulang sendiri dan ia langsung mengejar Ela yang masih berjalan keluar hotel.
"Mas Dayu, jangan tinggalkan aku" rengek Tika yang tidak tahu malu.
Ela yang mengetahui jika Dayu mengejarnya, ia berpura-pura menjatuhkan tasnya.
Melihat tas Ela yang jatuh, Dayu langsung mengambil dan memberikannya kepada Ela.
"Terima kasih Mas" Disaat Ela akan memanggil taksi, Dayu memintanya agar mau untuk diantarkannya pulang.
"Tidak usah repot-repot Mas, aku bisa pulang sendiri. Urus saja selingkuhanmu yang tadi berlari mengejar kamu" ucap Ela yang langsung masuk kedalam taksi
Ela menahan tawanya saat melihat Dayu dan Tika sedang bertengkar dan ia langsung menghubungi Salman untuk menjemputnya di Mall S.
Salman membaca pesan dari Ela langsung bersiap-siap untuk menjemputnya.
Sesampainya di Mall, Ela turun dan menunggu Salman di dekat pintu masuk.
"Kenapa Kak Salman belum datang juga" gumam Ela sambil menunggu kedatangan Salman.
Disaat sedang menunggu kedatangan Salman tiba-tiba ada seseorang lelaki yang mengajak Ela untuk berkenalan.
"M-maaf saya sedang menunggu seseorang" ucap Ela yang takut melihat lelaki itu yang memaksanya untuk mengajaknya berkenalan.
Lelaki itu menarik tangan Ela agar mau berkenalan dengannya.
"Tolong jangan seperti ini!"
Bugh
Bugh
Bugh
Suara pukulan yang dilayangkan oleh Salman ke arah lelaki itu.
"Jangan ganggu calon istriku!" bentak Salman.
Lelaki itu langsung lari ketakutan saat mendengar perkataan Salman.
Salman menghela nafasnya dan melihat Ela yang selalu saja tidak mau melawan jika ada seseorang yang menyakitinya.
"Ayo kita pulang" ajak Salman yang langsung menggandeng tangan Ela
Salman kembali melajukan mobilnya menuju ke rumah.
"Kenapa kamu tidak melawannya atau berteriak meminta tolong?" tanya Salman
"A-aku tadi sudah memintanya untuk melepaskan tangannya tetapi ia malah tetap memaksa" jawab Ela.
Salman memintanya untuk melawan jika ada yang menyakitinya ataupun memaksanya.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia meminta maaf karena sudah membuat Salman repot.
"Lain kali kamu lawan ya, jangan diam saja" pinta Salman sambil menggenggam tangan Ela.
"Iya Kak" jawab Ela.
Setelah sampai di rumah, Salman mengajak Ela untuk makan siang terlebih dahulu.
"Kak Salman saja yang makan, aku mau ke kamar saja" ucap Ela yang masih marah dengan Salman.
Setelah masuk ke dalam kamar, Ela langsung menangis sesenggukan. Ia sedih karena pernikahannya selama dua tahun harus kandas begitu saja.
Tok
Tok
Tok
"Ela, apakah aku boleh masuk?" tanya Salman sambil membawa makanan siang untuk Ela.
Ela menghapus air matanya dan ia mempersilahkan Salman untuk masuk ke kamar.
Salman menaruh nampan itu dan segera menghampiri Ela yang sedang menangis.
"Aku minta maaf soal tadi, aku ingin kamu menjadi wanita yang kuat" ucap Salman.
Mendengar perkataan dari Salman, Ela langsung memeluk dan menangis sesenggukan.
Ela mengeluarkan uneg-unegnya yang sudah lama ia pendam sejak menikah dengan Dayu.
Salman meminta Ela untuk menangis lebih keras agar setelah ini hatinya bisa menjadi lega.
"Ayo Kak kita menikah sekarang" pinta Ela yang mengajak Salman menikah.
"Aku akan menikahimu setelah masa iddah mu selesai" ucap Salman yang meminta Ela untuk bersabar.
Salman tidak mau jika menikahi Ela yang tiba-tiba hamil anak Dayu
Walaupun mereka sering mengejek Ela sebagai wanita mandul, Salman tetap harus berjaga-jaga agar rencananya nanti bisa berjalan mulus.
Setelah puas menangis, Salman menyuapi Ela yang dari tadi belum makan.
"Janji ini tangisan terakhir kalinya, Aku tidak mau kamu menangisi Dayu lagi," pinta Salman.
Salman meminta Ela untuk tidak kemana-mana selama tiga bulan ini. Ia tidak mau jika Dayu mengetahuinya kalau ia akan menikahi Ela.
Ela menganggukkan kepalanya, setelah itu ia mengambil mangkuk bubur dan memberikannya kepada Salman.
"Kamu mau aku suapi?" tanya Salman.
"Iya Kak, aku mau" jawab Ela
Kemudian Salman langsung menyuapi Ela yang dari tadi belum makan.
Ela menceritakan semuanya kepada Salman saat bertemu dengan Dayu dan Tika di hotel.
Salman tertawa terbahak-bahak mendengar cerita dari Ela.
"Dayu ingin rujuk sama kamu?" tanya Salman.
"Iya Kak, tapi aku nggak mau. Bukankah dia sudah ada Tika sang pelakor," jawab Ela.
Salman mengacungkan jempolnya dan kembali menyuapi Ela.
Sementara itu Dayu yang sedang berada di kamarnya sambil sesekali mengingat wajah Ela yang terlihat sangat cantik sekali.
"Kenapa sekarang kamu jadi cantik sekali, padahal kemarin kamu masih wanita yang lusuh tidak bisa dandan" gumam Dayu sambil menghisap rokoknya.
Dayu lupa kalau selama dua tahun ini dia hanya memberikan uang sebanyak dua juta kepada istrinya dan uang itu hanya untuk membeli bahan makanan saja.
Ia masih penasaran siapa yang membuat Ela menjadi cantik seperti ini.
"Apakah selama ini dia juga berselingkuh dengan lelaki lain? Atau ia bekerja diluar?" Dayu langsung mengacak-acak rambutnya dan akhirnya ia memilih untuk pergi tidur daripada membayangkan Ela yang semakin cantik.