Me Or Him

...Saat berada di lokasi depan pintu masuk Latihan menembak....

Rangga datang bersamaan dengan Ana mengunakan motor, sedang Ropi datang sendiri di susul dengan Evra mengunakan motor .

Ropi : " Adik kakak akhirnya datang."

Ana : " Biasalah kan nebeng, HEhehehe."

Evra : " Udah, Ayo masuk kedalam buat daftar dan latihan ."

Ropi, Rangga, Evra dan Ana pun masuk kedalam, langsung menuju ke lobby pendaftaran buat latihan .

Selesai proses pendaftaran sebagai member, mereka pun masuk ke pintu untuk ke tempat khusus menembak.

Latihan menembak pun di mulai dengan memakai peralatan pelindung terlebih dahulu dan memilih senjata yang ingin di gunakan dan bisa mencoba senjata lain nya juga .

Saat menembak, Evra terpanah dengan cara menembak Ana.

Rangga dan Ropi pun sampai memuji kemampuan Ana yang semakin hari meningkat kemampuan menembak nya , meski mereka tau kalau Ana memiliki kekurangan dalam jarak pandang.

Rangga : " Wah kayanya kekurangan mu seperti tidak terlihat nya ."

Ropi : " Ya, makin jago aja nih menembak nya . "

Ana : " Ga ko biasa aja , ku aja sebenarnya pakai softlens minus biar bisa melihat jarak jauh."

Evra : " Pantesan mata nya bagus banget jadi mau juga warna softlens nya ."

Ropi : " Ana kalau gitu ayo kita bertanding siapa yang lebih banyak memecahkan target dia yang menang ."

Ana : " Boleh, tapi yang kalah harus langsung pus up di tempat sebanyak 20 kali nya ."

Rangga : " Walah... "

Evra : " Seru nih ."

Ropi : " Ok setuju ."

Rangga,Evra : " Ayo....Ayo...Ayo.. Ana..Ana.. Ropi..Ropi..."

( melakukan dukungan untuk keduanya )

...Ropi dan Ana pun bertanding menembak......

Dari hasil perlombaan yang di lakukan oleh mereka berdua pun di menangkan oleh Ana.

Ana : " Hore, gw menang ... Hore.."

Rangga,Evra : " Hore... "

Bergembira atas kemenangan Ana. Sedangkan Ropi merasa kecewa dan harus di hukum sesuai perjanjian sebelumnya .

Rangga, Evra,Ana : " Ayo... Ayo turun.. Turun.. Ups up ..."

( mulai menyoraki Ropi)

Ropi : " Ya deh pasrah gw mah."

Langsung menaruh senjata terlebih dahulu dan mengambil sikap pus up sebagai tanda kalah.

Ropi : " Gw mulai ya ....1..2...3...4...5...(dan seterusnya)"

Rangga : " Mantap Ana, ini baru Ade gw ."

Evra : " Keren lu bisa nyalahin Ropi ."

Ana : " Hehehehe... Ga juga lagi beruntung aja."

Ropi : " 20... ha...ha...ha. Udah nya gw pas 20."

Ana : " Ok."

Ropi pun berdiri sambil mengatur nafas nya .

Ropi : " Duh, Ana lu ko makin jago aja nya. Perasaan kita jarang banget deh latihan kaya gini ."

Evra : " Ya juga sih, apa lagi kan kita member terus dari daftar isi yang tadi tertera kalau ga ada latihan lain atas nama lu Ana ."

Ana : " Hehehehe ... Lagi hoki aja sih atau karena senjata nya kan bisa mempengaruhi cara main kita juga kan."

( mencoba mengelak )

Rangga : " Bisa juga sih itu , udah lah mari kita istirahat dulu baru coba yang lain ."

( mencoba membela Ana )

Ana : " Ayo.... Ayo..."

Evra sebenarnya mulai curiga atas tingkah Ana sekarang seperti berbeda dengan yang dulu.

...selesai istirahat sebentar pun mereka melanjutkan kegiatan nya lagi dengan Menganti senjata ....

Namun kali ini kemampuan Ana berbeda seperti yang tadi seakan -akan. bentuk dan tingkat senjata mempengaruhi cara nembak Ana.

Tapi yang sebenarnya terjadi, Ana sengaja melakukan itu aga tidak di curigai dengan yang lain karena ada hal yang di sembunyikan oleh Ana .