NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA ISTRIKU

MENGEJAR CINTA ISTRIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:55.5k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Duke Armand sama sekali tak menyangka jika istri yang selama ini dia sakiti dan abaikan adalah penyelamat hidupnya.
Begitu Duke Armand sadar, semuanya sudah terlambat.
Sang istri sudah pergi meninggalkan dirinya bersama anak semata wayangnya dalam penyesalan yang dalam.
Akankah Duke Armand berhasil mendapatkan cinta dan kepercayaan sang istri kembali....
Ataukan dia harus kembali jatuh terperangkap dalam kebohongan wanita yang menjadi cinta pertamanya....
Penasaran....
Ikuti kisahnya dalam cerita baruku ini....
HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MCI - 4

Selama pesta berlangsung, tak sedetik pun Duke Armand meninggalkan Dunchess Liona dan anaknya, dia bertindak seperti bayangan bagi keduanya.

Dibelakang Dunchess Liona tampak Duke Armand berdiri dengan wajah datarnya mengawasi wanita yang dicintainya dalam diam dan memastikan keamanan wanita tersebut beserta anaknya selama acara pesta berlangsung.

“Awas !!!”, teriak salah satu tamu yang melihat lampu hiasan didekat Dunchess Liona ambruk.

Dunchess Liona yang melihat itu juga tampak tercengang dan dengan cepat mendekap putranya berharap lampu hias tersebut tak melukai Harry.

Sementara Duke Armand yang melihat Dunchess Liona mendekap Harry dengan ketakutan tanpa berpikir dua kali mendekap keduanya dan menjadikan punggungnya sebagai tameng.

BUGHHH !!!

“Arghhh !!!”, teriak semua orang yang melihat jika bukan hanya satu lampu hiasan yang roboh tapi dua lampu disampingnya juga ikut ambruk.

Kini bukan hanya punggung Duke Armand yang terkena reruntuhan lampu hias yang sangat berat itu namun juga kepala belakangnya terantuk besi penyangga lampu hias.

“Dunchess, apa anda baik-baik saja ?”, tanya Duke Armand cemas.

Duke Armand menatap Dunchess Liona dan anaknya yang ada dalam dekapannya dengan penuh kekhawatiran, mengabaikan jika saat ini dialah yang sedang terluka.

Tesss....

Dunchess Liona yang pergelangan tangannya terkena tetesan darah yang mengucur dari dahi Duke Armand pun memekik histeris hingga membuat semua orang kembali panik.

“Duke, anda terluka !!!”, teriak Dunchess Liona dengan wajah pucat pasi.

Sementara Harry yang merasa ketakutan dan bingung karena saat ini banyak orang  yang mengerubunginya pun menangis kencang hingga membuat suasa semakin ricuh.

Mengabaikan kondisinya, Duke Armand justru merasa sedikit tenang melihat wanita yang dicintainya itu dalam kondisi baik-baik saja.

“Syukurlah jika Dunches dan Harry baik-baik saja”, ucap Duke Armand lega.

Duke Armand tersenyum lembut kearah Dunchess Liona sebelum semuanya berubah menjadi gelap dan tubuhnya jatuh ke tanah, membuat semua orang pun semakin panik.

Para pengawal Duke Armand segera membawa lelaki itu kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan sementara yang lainnya mengamankan Dunchess Liona dan Harry serta tamu yang langsung dibubarkan karena takut ada insiden membahayakan lainnya kembali terjadi

***

Pagi harinya ketika sang surya mulai masuk melalui celah jendela, Dunchess Roselyn yang melihat jika suhu tubuh Nathan semakin panas pun panik dan berlari keluar kamar untuk mencari pelayan agar memanggilkan dokter supaya bisa segera memeriksa kondisi anaknya.

Karena Jesi dan nenek Ji'en sedang keluar untuk mencari bahan obat yang dimintanya maka Dunchess Roselyn pun mencari pelayan lain untuk membantunya.

Sudah ada beberapa pelayan yang dia mintai tolong namun tak ada satupun pelayan yang mematuhi perintahnya karena mereka belum mendapatkan ijin dari Duke Armand yang saat ini posisinya tak ada didalam mansion.

Dunchess Roselyn yang geram dengan semua tingkah pelayan yang semakin lama semakin menjadi-jadi di mansion ini pun segera mencari keberadaan sang suami untuk memintanya memanggil dokter.

“Dimana dia ? kenapa tak ada dimanapun”, guman Dunchess Roselyn mulai emosi.

Dunchess Roselyn yang sedang kebingungan mencari keberadaan Duke Armand kebetulan bertemu dengan Marry, kepala pelayan mansion Bernard, diapun menghentikannya dan bermaksud untuk bertanya kepadanya.

“Marry, apa kamu tahu dimana Duke sekarang ?”, tanya Dunchess Roselyn tajam.

Melihat Dunchess Roselyn, Marry yang memang tak suka dengan istri tuannya itu menatapnya dengan sinis.

“Anda kan istrinya, kenapa malah menanyakan keberadaan Duke kepada saya”, jawab Marry acuh.

Meski Dunchess Roselyn merasa kesal atas sikap Marry yang selama ini selalu tak sopan terhadapnya, tapi karena dia yang membutuhkan maka diapun berusaha untuk sabar.

“Jika aku tahu maka aku tak akan bertanya kepadamu”, ucap Dunchess Roselyn dengan kedua mata melotot tajam kearah Marry.

Melihat tatapan tajam Dunchess Roselyn, entah kenapa tubuh Marry tiba-tiba bergetar ketakutan seolah dia tak mengenal siapa yang ada dihadapannya tersebut.

“Aura ini, bagaimana bisa wanita lemah seperti Dunchess sekarang terlihat menakutkan seperti ini”, batin Marry resah.

Melihat Marry terdiam tak merespon ucapannya membuat kesabaran Dunchess Roselyn pun menguap seketika.

“Marry !!!”,eram Dunchess Roselyn penuh emosi.

Marry yang namanya dipanggil pun seketika mendongak dengan gugup “Duke- itu Duke sejak semalam belum pulang kemansion”.

Kening Dunchess Roselyn mengernyit heran mendengar jika sang suami tak pulang ke mansion setelah merayakan pesta ulang tahun anak Duke Heliot.

Selama ini, meski suaminya itu sering menghabiskan waktu dengan istri dan anak sahabatnya itu tapi tak sekalipun Duke Armand pernah lupa untuk pulang agar tak menimbulkan rumor buruk diluaran sana.

Dan sekarang, disaat dirinya sedang butuh, sang suami malah tidak ada sehingga hal itu semakin memperkuat kecurigaan Dumchess Roselyn jika penyerangan yang terjadi kepadanya semalam adalah ulah sang suami.

“Dasar bajingan !!!”

“Istri dan anaknya hampir mati dia malah enak-enakkan dengan istri orang !!!”, batin Dunchess Roselyn emosi.

Dunchess Roselyn pun berusaha untuk menyingkirkan rasa amarahnya terhadap Duke Armand karena kondisi Nathan lebih penting saat ini.

“Panggilkan dokter untuk memeriksa Nathan sekarang”,perintahnya tegas.

“Maaf, tapi saya tidak bisa melaksanakan perintah anda sebelum ada ijin dari Duke”, jawab Marry tak kalah tegas.

“Tapi kondisi Nathan sedang kritis dan aku adalah nyonya dirumah ini jadi akupun berhak memberi perintah kepadamu”, ucap Dunchess Roselyn penuh penekanan.

“Anda bukan orang yang membayar saya jadi saya tak berhak menuruti perintah anda”

“Lagipula anda hanyalah istri yang tak dianggap”, ucap Marry sinis.

Dunchess Roselyn yang mendengar jawaban Marry hanya tertawa sinis karena menganggap kepala pelayan itu terlalu lancang dan tak tahu diri karena berani menolak perintahnya dan mengejeknya seperti itu.

Jika saja Marry bukan orang kepercayaan Duke Armand mungkin sudah bisa Dunchess Roselyn pastikan jika lidah kepala pelayan itu akan terpotong sehingga dia tak akan berani berbicara lancang seperti  itu kepadanya.

“Lancang !!!”

PLAKKK !!!

PLAKKK !!!

PLAKKK !!!

Dunchess Roselyn yang sedari tadi menahan amarah pun melampiaskannya kepada Marry yang dianggapnya memiliki mulut yang lancang dan tak tahu sopan santun sehingga perlu dia di disiplinkan.

“Dunche..Arghhh !!!”, teriak Marry saat tubuhnya tiba-tiba terbanting diatas lantai yang keras dan dingin.

Marry sama sekali tak menyangka jika Dunchess yang biasanya penakut dan lemah itu bisa bersikap bar-bar seperti itu terhadap dirinya.

Melihat Marry meringis kesakitan, Dunchess Roselyn menghampirinya dan menekan punggung pelayan tersebut dengan satu kakinya, menekannya kuat hingga tubuhnya menempel dilantai yang dingin.

“Pilihanmu ada dua, panggil dokter sekarang atau tetap pada pendirianmu, tapi aku pastikan nyawamu akan menghilang detik ini juga”, ujar Dunchess Roselyn penuh ancaman.

Marry yang merasa kesakitan berteriak meminta pertolongan kepada para pelayan lain yang mulai berdatangan setelah mendengar keributan di ruang tengah.

Sebelum ada pelayan yang maju menolong Marry, Dunchess Roselyn pun menatap mereka dengan tajam.

“Siapapun yang berani menolongnya maka akan aku pastikan nyawanya hilang detik ini juga”, ancamnya membuat nyali semua pelayan menciut, termasuk beberapa pengawal yang juga turut datang setelah mendengar kegaduhan yang ada.

Para pengawal yang melihat kondisi para penyusup yang dibantai habis tadi malam hanya bisa menatap Marry dengan tatapan kasihan.

Begitu juga dengan para pelayan yang tadi sempat mendengar rumor jika Dunchess berhasil melumpuhkan para penyusup dikamarnya dan membunuhnya dengan sadis sehingga mereka pun tak berani membantu Marry yang kini kondisinya sangat mengenaskan.

Melihat semua orang hanya menatapnya tanpa mau membantunya, Marry merasa sangat marah.

“Anda...anda wanita yang kejam !!!”, teriak Marry sambil meringis kesakitan.

Dunchess Roselyn yang mendengar umpatan tersebut semakin menyeringai lebar dan semakin menguatkan injakannya hingga pipi Marry menempel dilantai karena kini kaki Dunchess Roselyn telah berpindah ke kepala Marry.

“Kamu masih menolak perintahku maka itu artinya kamu benar-benar ingin mat...”, belum sempat Dunchess Roselyn menyelesaikan ucapannya perkataannya sudah dipotong oleh Marry.

“Baik...baik...saya akan memanggil dokter sekarang”, sela Marry cepat.

Dunchess Roselyn yang mendengar itu tersenyum lebar dan dia pun mulai mengangkat kakinya dari kepala Marry dan membiarkan wanita muda itu duduk.

Marry yang tak menyangka jika Dunchess sekarang berubah menjadi iblis kejam itupun segera memanggil salah satu pelayan untuk memanggil dokter Arnold.

Pelayan yang ditugaskan oleh Marry pun segera pergi untuk memanggil dokter Arnold sebelum ada korban jiwa.

“Pertunjukan telah usai, sekarang kalian kembali keposisi masing-masing”, ucap Dunchess Roselyn datar.

Semua orang pun segera pergi untuk kembali melanjutkan pekerjaan mereka yang tertunda dan Dunchess Roselyn juga pergi ke kamar Nathan untuk melihat kondisi putranya itu meninggalkan Marry masih terduduk dilantai dengan tangan mengepal menahan amarah.

“Lihat saja, begitu Duke datang aku akan mengadukan semuanya dan aku pastikan kamu akan mendapatkan hukuman berkali-kali lipat daripada yang kurasakan saat ini”, batinnya penuh dendam.

1
Uthie
lanjut lagi 👍🤗
Erni Nofiyanti
KK
dobel up donk
Erni Nofiyanti
kkkk
dobel up dobkk
Puji Rahayu
udah gitu aja..... /Kiss/
update terlalu lama jadi yg nungguin pada malas buka takut up... 😚😚
💪💪💪💪🥰🥰🥰
Yani Cuhayanih
belum ada kabar baiik
Uthie
lama up nya Thor 🙏
Puji Rahayu
yaiyalah dia harus berusaha lebih keras karna kesalahan nya lah yg membuat Duchess Roselyn membuat tameng sngat tinggi utk dirinya...
/Smile//Smile/
Siti Aisah
lanjut Thor, semangat
Uthie
Lama baru up yaa Thor 😁
Salsa Bila
lanjut tour ttp semngt 💪
Siti Aisah
lanjut Thor
Puji Rahayu
🙏🙏
semangat terus nulisnya semoga selalu sehat thor biar selalu update... /Hey//Hey/
meskipun tidak sesuai ekspektasi karna kembali lagi ke Duke Arman....
pengennya sama yg nyelametin tuan muda dari racun.... /Drowsy//Drowsy/
Kartika Lina
daripada balikan dengan armand mensing roselyn dengan raymond aja thor,, tpi biarkan hubungan ayah anak tetap terjalin
Kartika Lina
niat awal ibunya armand dah salah jadinya berakhir berantakan
Kartika Lina
memaafkan memang mudah diucapkan tapi melupakan apa yang sudah terjadi itu yang sulit
Kartika Lina
meuni pede pisan armand 🤨🤨
Padriyah Balqis
maaf Thor kenapa balik lagi Ros dengan suaminya tidak ada lelaki lain yg baik gitu...
tambah seru jika ada yang lain...
semangat Thor
Kartika Lina
dah pergi aja roselyn,, tinggalin tu suami laknat mah,, kasih pelajaran biar nyaho 😡😡😡
Kartika Lina
buat babak belur ja roselyn tu suami laknat
Kartika Lina
giliran orang lain kena musibah gercep tapi pas anak istri diserang malah masa bodo,, bener bener 😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!