GADIS TANGGUH KESAYANGAN TUAN CEO

Elgan memilih duduk disamping Daniella walau sedikit jauh. Bukan tanpa sebab, Dia ingin melihat gadisnya walaupun tidak secara langsung. Paling tidak dia masih bisa memantau walau hanya melalui ekor matanya. Hanya memesan secangkir espresso sambil membuka tab-nya. Walaupun yang dilihat tab tapi pikirannya dan fokusnya justru ke yang lain.

“Ternyata pesenannya espresso juga.”batin Daniella

Tanpa disadari, Daniella memperhatikan dari jauh pria tadi. Sebentar memang karena setelah itu dia Kembali melihat Handphone-nya. Melihat isi rekaman cctv yang dia ambil saat dia pergi.

Dalam rekaman itu dia melihat Dina sama sekali tidak keluar untuk makan siang. Bahkan dia menghabiskan waktunya di meja kerjanya. Hingga akhirnya ada seseorang menghampirinya. Dan itu adalah supir dari Om Ben. Daniella bingung. Kenapa supir pribadi om-nya justru malah kembali ke kantornya. Apakah keperluannya sampai harus menemui Dina? Dan apakah artinya Om nya juga ada di kantornya ?

Supir Om Ben memberikan amplop kepada Dina lalu dina buka sedikit dan dia masukan ke dalam tasnya. Amplop apa itu ? Daniella penasaran. Jika memang keperluan perusahaan atau berkas penting untuk meeting projek baru bukannya harusnya Dina sampaikan ke dirinya. Tapi ini seperti terlihat berkas pribadi karena Dina memasukan berkas tersebut ke dalam tas nya dan akhirnya dibawa pulang.

Bukan hanya itu, setelah Dina sempat melihat berkas tersebut terlihat dia menghubungi seseorang dan itu pun dilakukan di dalam pantry. Artinya saat Daniella memergoki Dina menelepon itu, bisa jadi Dina menghubungi seseorang yang mengetahui isi amplop tersebut. Daniella merasa Om ben dan Dina tidak terlalu banyak interaksi ataupun kepentingan. Dina selalu bertindak sopan setiap bertemu dengan Om nya. Daniella tidak mau berpikir ke arah lain tapi dia akan bertindak lebih hati-hati dan peka lagi. Jika tidak menemukan petunjuk lain mungkin lebih baik dia bertanya langsung kepada Dina dan Om nya daripada penasaran.

Sibuk dengan pikiran hingga dia tidak menyadari bahwa ada seorang pria sudah duduk tepat di hadapannya. Tidak dipersilahkan duduk tapi berani sekali bertindak sesuka hati.

“Banyak pikiran sepertinya ya Nona ?” Ucap Pria itu

“Ah.. Tuan ini lagi. Kurang puas kah selalu mencampuri urusan saya ?” Jawab Daniella dengan sinis

“Tidak, hanya saja anda melewatkan sesuatu “ Ucap Elgan

“Elgan Alexander bukan? Kebetulan sekali sebelum kita bertemu di meeting nanti kita sudah bertemu disini.” Jawab Daniella dengan senyuman tipis , setipis tissue.

Elgan tidak menyangka bahwa Daniella mengenalinya. Elgan menatap Daniella begitu intens dan lawan nya justru balik menatap begitu dalam. Entah kenapa tatapan Elgan sedikit membuatnya tidak nyaman. Berdebar lebih tepatnya.

Daniella memang tidak mengenal Elgan secara pribadi, tetapi drinya bukanlah wanita bodoh. Begitu dia tahu bahwa perusahaanya akan berkerja sama dengan Xander Corp. Daniella sudah membaca profile dari CEO itu. Banyak Informasi yang dia baca mengenai Elgan mulai dari prestasi nya dan perusahaannya. Bukan hal sulit mencari foto CEO Xander Corp. Bahkan di halaman situs pencarian, saat mengetik nama ELgan , banyak artikel dan fotonya yang muncul.

“Daniella Belva Chandra , senang bertemu denganmu “ Ucap Elgan.

Kini justru yang terkejut adalah Daniella. Bagaimana mungkin Elgan mengenalnya. Apakah Om ben sudah memberitahukan dia bahwa perusahaanya lah yang akan diajak kerjasama?.

Padahal seingatnya, Om Ben berkata akan menemui Elgan secara langsung untuk membicarakan hal itu karena rasanya tdak etis jika disampaikan hanya melalui telepon jika perusahaan yang menjalin kerjasama dengan Xander Corp berubah.

Elgan kemudian mengulurkan tangannya. Namun sayang tidak ada sambutan hangat. Jangan sebut Daniella jika tidak memberikan respon dingin.

Tidak bermaksud kurang sopan tapi hanya saja membalas dari perilaku Elgan yang duduk di hadapan tanpa seijin dirinya. Tidak mendapatkan respon sama sekali akhirnya Elgan menurunkan kembali tanganya. Daniella kemudian berdiri dan hendak pergi meninggalkan Resto. Namun, langkahnya terhenti kala dengan santainya Elgan meminum kopi di mejanya. Ya, kopi yang dia pesan dan hanya diminum sekali itu.

Daniella meliriik Elgan

“Manis“ Ucap Elgan setelah menengguk kopi tersebut.

“Dasar Gila! “ Ucap Daniella sambil terburu-buru pergi dan menggelengkan kepalanya.

Bisa-bisanya orang asing meminum minuman orang lain yang baru dijumpainya. Bukan hanya jorok tapi mungkin memang Daniella tidak habis pikir, kopi yang menurutnya sangat pahit itu disebut manis dengan sekali teguk.

Selepas Daniella pergi. Elgan tertawa lepas. Daritadi dia mencoba menahannya tapi akhirnya tidak sanggup juga.

“AHHAHAHAHAHA..kucingku kabur “ Ucap Elgan. Kemudian tidak lama dia pergi meninggalkan Resto dan kembali ke Penthousenya.

Sesampainya di Penthouse, Elgan sungguh tidak bisa tidur . Bukan hanya karena bahagia bertemu Daniella tapi karena meminum 2 cangkir expresso . Hingga pukul 5 pagi mataya masih terjaga. Sampai akhirnya dia sudah bingung apalagi yang harus dia lakukan.

Akhirnya dia memutuskan untuk mandi dan bersiap untuk jogging. Dia memilih jogging di taman kota. Masih terlalu pagi memang,cuma bagaimana lagi. Dirinya sudah bingung harus berbuat apa dan berharap setelah ini dia akan kelelahan dan kemudian bisa tidur. Kebetulan hari ini adalah hari sabtu. Waktunya bersantai dari pekerjaanya. Sambil berjalan di taman , Elgan menelepon seseorang.

“Kau dimana?” Ucap Elgan

“Aihh.. tidak ada sopan sopannya..mana ucapan salam paginya hmm? GOOOODD MOORRNIINGGG ” Jawab pria diujung teleponnya. Tak lama Elgan mendengar suara lenguhan seseorang di telponya itu

“ Kau dengan siapa ?”

“KEPOOOOOO.. HAHAHHAHA” Jawab Mark dengan tertawa puas.

Ya Dialah Mark, orang yang Elgan harap bisa menemaninya tapi sayang sepertinya sedang sulit diandalkan kali ini.

“Sialan Kau! Berhenti bermain-main Mark.” Ucap Elgan.

“Santai saja my BROOOO.. Ada apa menelponku pagi-pagii hmm?”Jawab Mark.

Tuttt tttuut ttuttt

Tidak aja jawaban dari Elgan.Tanpa kata dia langsung memutuskan sambungan teleponnya karena sudah terlanjur kesal.

“Siapa sayang yang telepon kamu pagi pagi begini ?” Ucap seorang wanita

“Kakakku. Sudah ayo lanjut tidur lagi.”Ucap Mark

“Baiklah” balas wanita itu

Akhirnya Elgan berlari mengelilingi taman kota sendirian sambil mendengarkan earpod nya. Dan tanpa diduga Daniella pun sedang jogging di taman tersebut. Elgan tidak menyadari kehadiran Daniella. Justru Daniella yang melihatnya duluan.

“Aishhh.. kenapa bertemu dengan pria gila itu lagi? Ya tuhan “ Batin Daniella

“Dari sekian banyak taman kota kenapa harus ketemu disini “ Lanjut Daniella

Daniella berusaha untuk senormal mungkin. Mau berputar juga percuma , yang ada dia pasti dianggap lemah. Tidak! Daniella pantang disebut wanita lemah. Apalagi keGR-an. NO..NO..NO.. Gak ada ya dikamusnya. Akhirnya mereka berpapasan dan DDUUARRR.

Elgan melewatinya begitu saja. Tanpa meliriknya sama sekali. Dengan kacamata hitamnya yang bertengger sempurna di wajahnya. Berbeda sekali dengan sikapnya yang kemarin di Restoran. Seperti orang yang berbeda. Barusan terasa dingin.

“Apa dia kembar ya ? Ahh tapi tidak ada info semacam itu.. apa jangan-jangan dia punya dua kepribadian? hiiiii “ Ucap Daniella pelan sambil bergedik ngeri

Dari kejauhan Elgan tersenyum. Dia tidak mungkin salah melihat wanitanya. Bahkan wangi parfumnya pun Elgan hapal betul. Dia hanya sedang berpura-pura tidak melihat Daniella. Dia ingin tau reaksi Daniella. Sungguh Lucu melihat Daniella seperti berbicara sendiri. Ingin sekali dia berlari menghampirinya dan mencubit pipinya tapi sayang sekali tidak semudah itu Ferguso.