Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerdik dan licik
Setelah mendapatkan sepasang pakaian untuk Sandrina dan juga pesanan makanannya yang telah sampai. Bastian bersegera memberikan paperbag berisi pakaian Sandrina pada gadis itu untuk di pakai, sedang dia bergerak menyediakan makanan yang dipesannya diatas meja agar bisa disantapnya dengan sang gadis
"Apa kamu memesan makanan?" tanya Sandrina setelah mengganti pakaiannya yang berupa dress berwarna pink soft sebatas lutut yang begitu ngepas di badan Sandrina. Gadis itu harus bilang asisten Bastian sebagai orang yang cerdas atau bodoh sih? Selera fashion sang asisten pasti buruk.
Menarik kursi di meja makan, dimana sudah ada beberapa makanan yang tersaji dan jelas itu bukan buatan Bastian, makanya Sandrina bertanya demikian.
"Apa kamu berharap aku yang memasak? Maaf saja mematahkan fantasimu, aku buruk dalam bidang itu. Aku bukan manusia yang sempurna seperti gambaran novel romantis atau drama percintaan yang mungkin kau baca dan tonton. Jadi, jangan terlalu banyak berharap untuk melihat seorang Bastian memasak untuk seorang wanita," jelas pria itu terkesan santai sembari mengambil sendoknya untuk melahap makanan didepannya
Sandrina terbelalak dengan jawaban yang dilontarkan oleh Bastian. Dia terdiam tidak lagi bisa menjawab. Sungguh, Sandrina tidak pernah punya maksud kearah situ. Dia bertanya hanya sebagai basa-basi saja untuk memecahkan kecanggungan di dirinya, tapi Bastian tidak peka sampai kesana. Sepertinya memang benar, tidak ada manusia yang terlalu keren dalam kesempurnaan. Termasuk juga Bastian yang masih banyak kekurangannya yang belum terlihat.
"Nona Sandrina, sepertinya kamu harus lebih menjaga dirimu sendiri. Staminamu terlalu rendah." komentar Bastian tiba-tiba. Pria itu jelas sedang membicarakan bagaimana stamina Sandrina saat mereka bercinta. Gadis itu sudah dua kali pingsan di dua kali percintaan mereka. Benar-benar stamina yang buruk.
"Tuan Bastian, tidakkah menurutmu stamina-mu itu yang berlebihan?" balas Sandrina sengit. Dari sisinya memanglah stamina Bastian yang terlalu gila untuk dijelaskan sedang Sandrina sudah merasa wajar dengan staminanya akan porsi tubuhnya. Bastian tersenyum kecil mendengar jawaban itu sedang Sandrina sudah menunduk merasakan wajahnya memerah.
Untuk mengalihkan rasa malunya, Sandrina bersegera meraih sendok dan mulai memakan makanannya. Dia sungguh merasa hanya dialah yang merasa canggung dan tidak nyaman setelah kejadian semalam, sedang pria yang saat ini duduk didepannya terlihat santai dengan sikap tenang seakan tidak ada yang terjadi.
"Kita akan menikah dalam dua minggu lagi, lebih cepat lebih baik" ucap Bastian memberitahu secara tiba-tiba.
Uuhuukk...
"A-apa?" Sandrina yang mendengar itu tersedak dengan makanan yang sedang dimakannya. Sungguh, hal gila apa yang sedang pria itu rencanakan
"Kau tidak apa-apa? Ini, minum dulu." melihat Sandrina yang tersedak, Bastian secara tanggap menyodorkan minuman untuk diminum oleh Sandrina. Dan dengan segera sang gadis meraih minuman itu lalu menenggaknya sekalian. Sandrina terkejut, tentu saja! Bagaimana dia tidak terkejut dengan pemberitahuan Bastian yang tiba-tiba dan mengatakan mereka akan menikah dalam rentang waktu dua minggu lagi. Kenapa bisa secepat itu? Ini pendengaran Sandrina yang bermasalah atau ucapan Bastian yang kurang jelas
"Kamu gila! Dua minggu lagi?" tanya Sandrina memastikan sekali lagi kalau dia tidak salah dengar
"Iya, kau benar" sahut Bastian terkesan santai seraya meraih ponselnya. Dia perlu menunjukkan sesuatu pada Sandrina
"Kau tahu! Ayah dan kakakku pasti tidak akan menyerah begitu saja. Hal penting ini tidak bisa diputuskan sembarangan seperti ini," peringat Sandrina yang jelas memiliki kekhawatiran dalam dirinya. Secepat itu! Sandrina tidak percaya Bastian memutuskan hal penting ini secepat itu.
"Jangan khawatir tentang hal itu, kau hanya perlu bersiap-siap untuk menikah" kata Bastian menghibur Sandrina seraya menunjukkan ponselnya, dimana disana tertulis sebuah artikel yang terpampang di halaman utama berita dan gosip harian.
"I-ini apa?" tanya Sandrina yang ragu dengan pemikirannya akan makna artikel itu
"Bacalah!" jawab Bastian memerintah
'BASTIAN HELFORD, PUTRA TUNGGAL DAN PEWARIS MUTLAK HOLDING GROUP AKAN MENIKAH DENGAN PUTRI KEDUA PEJABAT GERY GEISLER DARI AG ENTERPRICE'
Begitulah bunyi judul besar yang menghiasi laman utama berita tersebut disertai sebuah foto dibawahnya. Foto yang tidak asing bagi Sandrina. Difoto itu terlihat Sandrina yang terperangkap dengan meja dibelakangnya dan Bastian yang memerangkap sang gadis dengan wajah mereka yang begitu dekat, bahkan terlihat seperti Bastian yang sedang mencium pipi Sandrina, begitulah gambaran dari angle gambar yang ditangkap. Dan gambar itu sudah cukup membuat publik heboh dengan apa yang sedang terjadi antara dua keluarga itu.
"Ini kan foto saat pertemuan keluarga kita. Bagaimana bisa ini terjadi?" tanya Sandrina bingung. Itu adalah foto dulu saat Bastian meminta berbicara berdua dengan Sandrina dan saat itu pria itu juga berbisik di telinganya. Disaat itulah gambar ini diambil, tapi kenapa Sandrina tidak menyadarinya?
"Bisa saja, itulah gunanya kecerdasan dan tekhnologi." jawab Bastian yang kini tangannya meraih air dan menenggaknya
"Apa kamu yang membuat artikel ini?" tanya Sandrina lagi yang membuat Bastian kembali menyunggingkan senyumnya
"Kamu cepat tanggap ternyata, aku suka itu" timpal Bastian dengan kilat kepuasan di matanya
"Apa artikel pernikahan yang ditakdirkan sebelumnya juga perbuatanmu?" tanya Sandrina kemudian yang ragu artikel sebelumnya itu ulah sang ayah. Ayahnya tidak punya kuasa sebesar itu, lagian pasti akan ada skandal besar kalau ayahnya yang seorang pejabat politisi ikut membuat artikel soal pernikahan seperti itu.
Bastian tidak menjawab namun pandangannya tertuju pada Sandrina hingga akhirnya belahan bibirnya terbuka
"Makanlah, nanti makanannya dingin," hanya itulah yang terucap dari bibir Bastian. Pria itu jelas tidak ingin menjawab pertanyaan Sandrina yang itu.
Sandrina terperangah, dia bagai kaku dengan kesimpulan yang berhasil didapatkannya. Sejak awal masalah pernikahan ini sudah diatur dengan baik oleh Bastian, tapi kenapa pria itu sampai bertindak sejauh ini?
Pikiran Sandrina kembali pada saat jawaban Bastian dulu
"Kau yang membuatku seperti ini atau harus kukatakan kalau malam yang kita habiskan itu begitu panas dan memuaskan" itulah jawaban pria itu saat Sandrina bertanya dulu apa alasan Bastian melakukan ini semua
"Itu pasti bukan satu-satunya alasan dia kan?" pikir Sandrina tanpa suara. Dia belum mengerti sepenuhnya apa alasan pria itu yang sebenarnya.
"Dengan adanya skandal, tidak ada yang bisa menghentikan pernikahan ini." jelas Bastian kembali. Dan apa yang pria itu ucapkan tidak salah. Skandal kecil pun bisa berakibat fatal bagi ayahnya yang seorang politisi. Dan sekarang fotonya Sandrina telah dipublikasikan di artikel media. Jika Odette memaksakan diri untuk menghentikan ini, itu jelas akan menimbulkan gosip. Ternyata semuanya sudah diatur dengan begitu baik dan sudah terencana sejak awal. Sandrina bahkan tidak tahu kalau pria didepannya ini begitu cerdik serta licik. Bagaimana bisa semuanya tersembunyi dibalik wajah malaikatnya yang tenang dan santai. Sungguh, Sandrina kehilangan kata-katanya untuk menggambarkan pria seperti apa Bastian itu, dan akan lebih baik baginya untuk jujur sekarang pada pria yang mungkin akan sangat berbahaya baginya kedepannya.
.
.
.
untung ada si basbas yg masih peduli sama sandrina
kamu terima aja pernikahan sama basbas pasti kamu akan jauh lebih baik nanti
dan buat hancur keluarga setan itu
tdk sabar pen lihat kehancuran si tua bangka dan kluarga setan@
good bg babas👍