NovelToon NovelToon
Tuhan, Apa Salahku?

Tuhan, Apa Salahku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:30.3k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Anna, seorang wanita yang berjuang dari penderitaannya karena mendapatkan suami pemalas dan juga mertua yang membencinya serta istri dari ipar-iparnya yang selalu menghasut sang mertua untuk menciptakan kebencian padanya. siapakah Ana sebenarnya, bagaimana kisah masa lalunya, sehingga membuat ibu mertuanya begitu membencinya dan siapa dalang dari semua kebencian tersebut?

Bagaimana kelanjutannya, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-4

"Bu, Besok aku pindah rumah. Tapi bang Arkan belum punya motor baru, aku minta dibelikan yang baru agar aku bisa ke kantin dan tidak lagi repot dengan satu motor saja," ucap Fina den mudahnya.

Aku yang mendengarnya hanya dapat menarik nafas dengan dalam, karena ini sangat luar biasa sekali.

"Sabarlah, nanti ibu pesankan," jawab ibu mertuaku dengan santai, sembari mengaduk lauk yang akan dibawa ke kantin.

Aku tersentak kaget. Semudah itu jawaban ibu mertuaku untuk menantu keduanya. Bahkan sangat mudah. Memberiku uang 35 ribu saja ia sangat berat, bahkan terbilang perhitungan. Bahkan aku yang lebih banyak bekerja dibanding mereka

praaaaank...

Kudengar suara mangkuk besar yang berbahan stainles dibanting oleh Wita. Sepertinya ia cemburu karena Fina mendapatkan motor baru.

Aku berusaha menata hatiku, dan kembali memasak agar segera cepat selesai.

Ku lihat Irfan adik iparku baru saja keluar dari kamar mandi. Ternyata ia mendengar ucapan dari Fina yang mana jelas membuatnya merasa iri.

"Kalau kak Fina dibelikan motor, aku juga mau," ucapnya tak mau kalah.

Ibu mertuaku melirik kepada Irfan yang merupakan anak bungsunya.

"Iya, nanti sekalian ibu belikan," sahut ibu mertuaku dengan wajah kesal, namun ia tak dapat menolak keinginan dari anak bungsu kesayangannya yang kerjanya hanya malas-malasan dan menggunakan drugs.

Aku yang mendengar pembicaraan mereka merasakan hatiku begitu nelangsa dan sangat sakit. Ku percepat memasakku dan menata lauk-pauk yang yang sudah matang dan ku letakkan dimobil pick up.

Saat aku melintasi ruang samping, ku lihat bang Johan berada diambang pintu, sepertinya ia mendengar percakapan adiknya dan juga kakak iparnya-Fina yang meminta motor baru.

Bang Johan emang pemalas dan memiliki sikap yang menyebalkan, namun ia tak pernah meminta dibelikan apapun oleh orangtuanya, dan aku juga tak pernah menghasutnya.

Aku tau ia merasa diasingkan oleh ibunya, namun ku coba berpura-pura tak menghiraukannya.

Tak berselang lama, tampak mobil berwarna merah tua memasuki halaman rumah. Itu adalah bang Firman, kakak ipar tertuaku yang merupakan duda beranak satu dan sampai saat ini belum juga menikah, sepertinya ia memilih menduda untuk selamanya, sebab anaknya saja sudah berusia 11 tahun.

Bang Firman bersikap dingin pada siapa saja, termasuk aku, dan itu tak membuatku heran.

Semua lauk-pauk sudah selesai dimasak. Aku kembali masuk ke dalam rumah. Ku lihat Fina dan Wita saling berbisik saat melihatku masuk. Wita adalah orang yang pandai bermuka dua, dan aku berusaha tak perduli.

Mungkin saja mereka sedang membahas motor baru yang akan dibeli ibu mertuaku siang nanti, sedangkan aku tidak mendapatkan apapun.

Setelah semua selesai ku tata, kamipun berangkat menuju kantin. Terlihat wajah Wita yang sangat sumringah. "Wih, Kak. Nanti siang ibu beli motor baru untukku dan kak Fina," ucapnya dengan nada memanasiku.

Aku hanya mengulas senyum tipis. Sakit, tentu saja sakit. Andai saja bang Johan mau diajak pindah rumah, dan aku tak melihat semuanya, pasti tidak sesakit ini.

Ku lirik bang Johan dari kaca spion. Terlihat ia berwajah sendu. Mungkin ia merasa jika ibunya berpilih kasih, namun ia tak ingin memperlihatkan kekecewaannya.

"Aku mau minta motor matic yang keluaran terbaru. Menurut kakak warnanya yang merah atau yang putih yang cantik, kak?" celoteh Wita yang semakin membuat luka hatiku.

Ku menarik nafasku dengan berat. "Semuanya cantik," aku mencoba menahan bulir bening yang hampir jatuh. "Tidak, aku tidak boeh rapuh hanya akan hal seperti ini," ku mencoba menguatkan hatiku.

"Emm, lalau begitu aku yang warnah putih saja, soalnya kak Fina mau yang warna merah,"celoteh Wita kembali hingga sampai ke kantin. "Ibu memang sayang ya sama aku dan kak Fina," ucapnya lagi, yang semakin menambah luka dihatiku.

******

Malam beranjak. Aku ingin merebahkan tubuhku yang lelah. Namun suara bising diluar membuatku merasa sangat penasaran. Ku coba menyingkap tirai jendela kamarku. Kamar tempat dimana suamiku dari saat masa remaja.

Rumah ini memiliki 5 buah kamar. Tentu saja rumah ini cukup besar. empat orang anak laki-laki dengan kamar masing-masing satu, dan aku mendapatkan kamar paling depan karena itu kamar saat suamiku masih lajang.

Seeeerrr...

Darahku berdesir kencang saat ku lihat sebuah mobil dialer menurunkan dua buah motor matic berukuran besar dengan warna merah dan juga putih, ternyata sesuai permintaan dua menantunya.

Aku kembali menutup tirai jendelaku, dan tak berpura-pura tidak melihat yang terjadi.

Ku lirik putera semata wayangku yang saat ini sedang tertidur lelap. Bahkan ia juga menjadi korban pilih kasih dari ibu mertuaku dan membedakannya dengan cucu yang lainnya.

"Apa salahku? Mengapa ibu mertuaku begitu sangat berpilih kasih padaku?" gumamku lirih, ku coba membalut lukaku dengan membiarkan bulir bening itu jatuh dan memaksa mataku untuk terlelap tidur.

"Waaah, bagus banget motornya," teriak Wita dengan girang saat motor yang dimintanya datang dengan sangat cepat. Tidak sia-sia selama ini ia menjadi penghasut dan juga bermuka dua alias bermanis muka dengan sang ibu mertua.

Terlihat Fina tak senang, sebab Wita selalu saja ingin ikut dengan apa yang dimintanya kepada sang ibu mertua.

Fina dan Wita adalah dua orang munafik yang mana selalu pandai bermanis muka dihadapan satu sama lainnya.

"Bu, besok pagi aku pindah rumah, dan aku berangkat ke kantin naik motor ini saja," ucap Fina dengan rasa bahagia.

"Iya, tapi ibu tidak bisa antar kamu karena harus kekantin," sahut ibu mertua.

"Tidak apa, bu. Mungkin besok aku akan libur dulu, karena mau berberes," sahut Fina.

Rumi sang ibu mertua menganggukkan kepalanya dan masuk kerumah untuk beristirahat. Kedua motor itu dibelinya dengan cash. Ia tak pernah bisa menolak keinginan menantunya, sebab ia berharap jika esok tua, menantunya itu yang akan merawatnya.

*****

Pagi menjelang, semua kembali disibukkan oleh kegiatan rutinitas yang kami jalani. Ku lihat Fina sudah tidak lagi dirumah ibu mertuaku. Ia pindah ke rumah sendiri yang mana juga dibangunkan oleh ibu mertuaku dengan tanah yang juga diberi gratis oleh ibu mertuaku.

"Kemana piring makan satu set yang ibu beli seharga satu juta itu," ucap Rumi sang ibu mertua dengan rasa kesal.

Aku melirik ibu mertuaku, aku tau siapa yang mengambilnya, sebab aku memergoki Fina malam tadi mengemasi piring tersebut saat tanpa sengaja aku ke kamar mandi.

Ah, ternyata menantu kesayangannya semua pencuri bertopengkan malaikat yang pandai menutupi dirinya dengan wajah manis yang menyebalkan.

Aku hanya tersenyum getir mendengar ocehan mertuaku.

"Mungkin kak Fina, Bu. Siapa lagi, coba?" ku dengar Wita mulai menghasut.

1
yamink oi
iya makasih buat mie nya ya kak @Andini Andana @Ai Emy Ningrum 🙏🙏🙏
Ai Emy Ningrum: sama2 kak Oi 😚🙏🏻
total 1 replies
V3
Yaa Allah .... sumpah ini kehidupan si Anna benar-benar nalangsa 😔
❤Lembayung Jingga❤: hiks... hiks...hiks...
total 1 replies
Parno Parno
ayah mertua dan bang Firman baik ya, tapi ibu mertua, adik serta adik ipar nya yg jahat suka mem fitnah dan mengadu domba
muthia
semoga mereka bahagia
Meli Anja
semangat ana
Heri Wibowo
kalau rezeki tidak kemana ya ana.
Susi Raghisa
kapan c anna sama bang johan hidup bahagia sengsara terus kasihan atuh mereka kaka author.
Ai Emy Ningrum: huhuhu /Whimper//Whimper//Whimper//Whimper/
❤Lembayung Jingga❤: nelangsa banget🤧
total 5 replies
🙂nana banja😊
lanjut
Heri Wibowo
lanjut mbak author.
Parno Parno
Alhamdulillah..... semoga istiqamah ya Anna. Johan juga senang istri nya berubah dan punya teman yang baik. Semoga mereka bahagia dan sukses.
Meli Anja
semoga istikomah ya ana..berjuang sama2 bang johan cari uang ..rejeki yang halal dan berkah
yamink oi
Alhamdulillah semoga......
Ai Emy Ningrum: ya robbal alamien 🙏🏻
yamink oi: aminn
total 3 replies
Tiah Fais
semangat Anna dan tetep Istikomah
V3
Alhamdulillah semoga perubahan Anna sllu Istiqomah 🤲
dn semoga kehidupan Anna sekeluarga mjd Bahagia dan Tentram 🤲
V3: Aamiin Yaa Rabbal Allamiin 🤲
Ai Emy Ningrum: ya robbal alamien 🙏🏻😇
total 4 replies
V3
weeiii ... Anna , aku mau jg donk sosis dn bakso tahu nya 10rb yaaa ,, es nya Teh Sisri Gula Batu 🤣🤣
V3
Semangat yaa Anna smg ini adalah awal dr kebahagiaan Mu 🤲
we
tetap semangat dan berdoa
Heri Wibowo
wih enak tuh batagornya
Meli Anja
lanjut kak..itu ada jalan dari mba wanda..
yamink oi
woyyy aku juga mau baksonya dong....
Ai Emy Ningrum: kbnyakan tepung tapioka jg kak Oi
yamink oi: kebanyakan tepung terigu kayaknya....
total 34 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!