NovelToon NovelToon
Dewa Abadi Vs Dewa Perusak

Dewa Abadi Vs Dewa Perusak

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ex_yu

Menjalani hidup sebagai seorang dewa, mengharuskan Dewa Abadi berhadapan dengan berbagai macam masalah; masalah keluarga, percintaan, musuh yang menghalanginya menjadi yang terkuat, dan lain sebagainya.

Sampai suatu ketika Dewa Abadi harus melindungi seluruh alam semesta dari kehancuran. Menyelamatkan kehidupan di alam semesta dan harus menjadi beban bagi Dewa Abadi? Tidak perlu terpikirkan sebelumnya, dan juga bukan keinginannya.

Namun, keadaan yang memaksanya harus menyelamatkan alam semesta dari kekejaman Dewa Perusak dan Pasukan Omniverse.

Apakah Dewa Abadi sanggup menghadapi keganasan mahkluk-mahkluk super raksasa yang disebut Pasukan Omniverse, iblis bermata satu?

Ikuti kisah perjalanan terakhir Dewa Abadi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ex_yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berlian Yang Tertimbun.

Bab 04. Berlian Yang Tertimbun.

Sambil menunggu Guru Tong datang ke Labu Sihir, Dewa Abadi menggunakan Teknik Bayangan Merpati Putih untuk berlatih. Sepuluh bayangan menyerangnya dengan menggunakan energi.

Tetapi, berhubungan Tubuh Ganda itu adalah diri sendiri, serangan bayangan tidak ada manfaat baginya. Di saat Dewa Abadi menghilangkan bayangannya, sebuah gulungan dari kulit binatang terjatuh di depannya. Dewa Abadi melihat ke atas, melihat wajah Guru Tong yang sedang tersenyum kepadanya.

"Itu adalah Kitab Aktif, Tapak Gunung Suci yang aku ciptakan. Pelajari!"

"Guru botak, keluarkan aku dari tempat ini!" Teriakkan Dewa Abadi.

Sayangnya, Guru Tong tidak peduli dan menutup pintu keluar dari Labu Sihir. Dewa Abadi terus berteriak keras agar dikeluarkan dari tempat ini. Namun, teriakannya tidak mendapatkan balasan dari Guru Tong.

"Jika kau berhasil menguasai tingkat kedua dari Teknik Tapak Gunung Suci, aku akan mengeluarkanmu!"

Suara telepati dari Guru Tong terdengar di telinga Dewa Abadi. Dia dengan cemberut mengambil gulungan kulit binatang itu. Dengan duduk, Dewa Abadi membaca penjelasan dari gulungan itu; mempelajari setiap gerakan yang tergambar di dalam gulungan itu.

Kitab Tapak Gunung Suci adalah jurus yang digunakan oleh Guru Tong saat menyerang Dewa Abadi. Ada lima jurus Tapak Gunung Suci, dan empat jurus terkonsentrasi pada serangan telapak tangan. Sedangkan jurus kelima adalah pukulan.

Jurus yang digunakan oleh Guru Tong adalah jurus pertama, yaitu Tapak Energi. Jurus pertama ini bisa menggunakan pikiran untuk menyerang lawan. Dengan catatan, lawan yang diserang tidak lebih tinggi basis kultivasinya. Jika lawan lebih kuat, jurus pertama mudah dinetralisir oleh energi.

Jurus kedua adalah Tapak Angin Perusak. Jurus ini mengharuskan memiliki elemen angin agar bisa menggunakannya. Dan, Dewa Abadi jelas memiliki kemampuan dalam mengendalikan elemen angin, mudah baginya.

Jurus ketiga adalah Tapak Berapi-api. Seperti jurus kedua, menggunakan jurus ini mengharuskan memiliki elemen api. Selanjutnya adalah Tapak Halilintar.

Dewa Abadi tersenyum tipis karena syarat-syarat untuk mempelajari Kitab Tapak Gunung Suci telah dipenuhinya sebelum berada di Alam Anak. Untuk jurus kelima yaitu Pukulan Surgawi.

Pukulan Surgawi adalah jurus pamungkas dan yang terkuat. Jurus ini adalah penggabungan dari keempat jurus; Energi, Angin, Api dan Petir. Kembali Dewa Abadi tersenyum karena Teknik Tapak Gunung Suci mudah untuk dipelajari baginya.

Dia segera berdiri untuk mempraktikkan Teknik Beladiri Tapak Gunung Suci. Mengikuti penjelasan dari gulungan itu, dia memfokuskan pikiran dan kekuatan untuk menggabungkan tiga elemen dan energinya.

Ternyata, Guru Tong mengintip, melihat apa yang dilakukan oleh murid nakalnya itu. Dia tercengang karena Dewa Abadi langsung memperagakan jurus kelima.

"Sialan...! Aku menemukan berlian di dalam timbunan kotoran manusia! Whahaha!"

Guru Tong sangat gembira hingga tertawa terbahak-bahak menemukan murid super jenius di Benua Kun. Dia tidak menduga jika masih ada anak muda berbakat di dunia kultivator yang sangat kejam ini.

Kotoran manusia yang dimaksudkan oleh Guru Tong adalah semua anggota Kuil Mahaguru Agung, terutama ketiga junior itu. Dia melihat Dewa Abadi, di mana muncul pusaran angin bercampur dengan api dan petir.

Elemen api, angin, dan petir di kepalan tangan kiri Dewa Abadi, ketiga elemen itu seperti naga bergerak membentuk pola spiral melingkari lengannya, tampak energi itu seperti hidup.

Keluarnya jurus kelima dari Tapak Gunung Suci membuat Labu Sihir bergetar. Jantung Guru Tong berdebar-debar karena ingin tahu seberapa hebat muridnya ini saat menggunakan jurus ciptaannya.

Tetapi, Guru Tong terbelalak saat muridnya itu memodifikasi jurusnya dengan mengeluarkan Kekuatan Jiwa (Kekuatan Tubuh Bawaan Surgawi) yang menyatu dengan Pukulan Surgawi. Dampaknya, Labu Sihir semakin bergetar hebat, dan Guru Tong semakin bersemangat melihat muridnya itu.

"Roarrr...!!"

Raungan Naga ketika Dewa Abadi mengayunkan kepalan tangan ke atas. Pukulan Surgawi berubah menjadi Naga energi, melesat ke arah pintu keluar Labu Sihir.

"Murid tengik!?"

Umpatan Guru Tong saat muridnya mengarahkan serangan itu ke arahnya. Dia segera menahan penutup Labu Sihir yang berubah menjadi kecil di tangannya, menggunakan ujung jari tangan kirinya untuk menahan penutupnya.

Boom...

Suara ledakan keras ketika pukulan Dewa Abadi membentur penutup Labu Sihir. Tetapi, penutup itu tidak sedikitpun rusak karena Guru Tong menahan dengan energinya. Hanya saja, Labu Sihir itu bergetar hebat ketika benturan energi.

Dewa Abadi kembali menggunakan jurus kelima dari Tapak Gunung Suci karena penutup Labu Sihir tidak hancur. Kali ini, dia menggunakan seluruh kekuatan, berharap bisa menghancurkan penghalang itu.

Guru Tong geleng-geleng kepala karena ciptaannya lebih dahsyat saat digunakan oleh muridnya ini. Dia khawatir jika muridnya ini akan menyalahgunakan apa yang diciptakan olehnya dan Guru Surgawi.

"Aku harus mendisiplinkan murid nakal ini!" Gumam Guru Tong.

Dia mengerutkan kening karena Labu Sihir kembali bergetar hebat, lebih kuat dari sebelumnya. Dia menggunakan jempol untuk menahan penutup Labu Sihirnya, dan sedikit mengalirkan energinya untuk meredam suara keras yang akan terjadi sebentar lagi.

Boom... Boom boom boom...

Suara rentetan ledakan energi yang teredam ketika Dewa Abadi melepaskan pukulan berenergi tinggi berulangkali ke arah pintu keluar. Jika pukulan itu tidak ditahan oleh energi milik Guru Tong, sudah pasti suara ledakan energi bisa didengar hingga puluhan mil dari Gunung Suci.

"Tingkat Epsilon sudah mengerikan saat menggunakan jurus ciptaanku ini! Bagaimana jika kekuatannya setingkat denganku? Aku pasti kalah jauh darinya!"

Guru Tong membayangkan muridnya saat kekuatannya setara. Sungguh mengerikan dalam bayangannya itu, di mana Dewa Abadi mampu meluluh-lantakan Benua Kun.

Sedangkan Dewa Abadi sendiri, ia menghela napas berat karena tidak berhasil menghancurkan penutup Labu Sihir. Dia membaringkan tubuh di tanah sambil melihat ke arah pintu keluar.

"Guru botak, aku berhasil mempelajari Kitab Gunung Suci, cepat keluarkan aku!"

Dewa Abadi kembali berteriak saat berbicara kepada Guru Tong, dia berharap gurunya itu menepati janji untuk mengeluarkannya. Tetapi, dia tidak mendapatkan balasan. Dia menduga jika gurunya itu tidak berada di Gunung Suci.

Seandainya Mata Surgawi tidak terblokir oleh Labu Sihir, sudah pasti mengetahui kondisi di luar labu ini. Tidak mendapatkan jawaban, Dewa Abadi memejamkan mata untuk tidur, sebab tidak ada yang dikerjakan di tempat ini.

Tetapi, dia teringat dengan senjata tombak hasil kreditan yang belum lunas. Daripada tidak ada yang dikerjakan, dia mengeluarkan tombaknya untuk mengasah kemampuannya. Menyiapkan diri sebelum kompetisi Tombak Jiwa Berlian Petir sangatlah penting.

Guru Tong tersenyum lebar melihat Dewa Abadi yang sedang berlatih menggunakan tombak. Dia akhirnya tahu kenapa muridnya ini ingin berpartisipasi dalam kompetisi. Mengetahui kemampuan muridnya ini, dia berkeyakinan bahwa Tombak Jiwa Berlian Petir akan berhasil diambil muridnya itu.

"Guru pasti akan membantumu saat kamu berhasil mencapai puncak Gunung Berkabut!"

Guru Tong berjanji pada diri sendiri untuk membantu muridnya saat berhasil menyentuh Tombak Jiwa Berlian Petir. Tetapi, mengetahui sejarah yang sudah-sudah, dia meragukan muridnya akan mencapai puncak Gunung Berkabut, sebab setingkat dirinya saja sulit mendekati puncak, tidak mungkin muridnya ini mampu mencapainya.

Guru Tong memejamkan mata dengan posisi tetap duduk bersila. Dia menunggu kedatangan anggota kuil untuk menguji kemampuan muridnya saat menggunakan Kitab Peningkat Kekuatan.

Berada di dalam Labu Sihir yang memiliki perbedaan waktu lebih lama daripada di luar, jelas membuat Dewa Abadi cepat bosan, sudah tidak ada yang dikerjakannya. Jika Dunia Jiwanya masih bisa diakses, sudah pasti akan tinggal didalamnya.

Dengan kondisinya yang tidak melakukan apapun, dia teringat dengan dua pangeran dari dinasti Cao yang dipenjara. Dia benar-benar melupakan kedua orang itu, dan tidak tahu keadaan mereka saat ini.

"Maaf! Jika aku kembali ke Continent Twins Moon, aku akan melepaskan kalian!"

Dewa Abadi merasa kasihan kepada mereka. Sejujurnya, mereka tidak melakukan apapun kepadanya, hanya konfrontasi mulut saja pada waktu itu. Dia menghela napas panjang karena tidak tahu apakah Continent Twins Moon masih ada atau tidak setelah dirinya mengeluarkan Kekuatan Kuasi Petir Semesta.

"Aku pasti kembali ke tempat kelahiranku!" Tekadnya untuk tinggal selamanya.

Segala kenangan bersama dengan ibu dan semua kekasihnya masih jelas dipikirannya. Karena kelelahan secara psikologis, Dewa Abadi tertidur pulas di tanah...

1
Joni Anwar
lanjut thir
Anton Setianto
lanjut kah?
John de Joenk
hajarr teruss shimoo
Antho Seven
nanggung
Ahmad Mulyana
laah ini kemana author nye yech
butiran debu
ok
herry bjb
bahasa inggrisnya bikin gak sedap untuk di baca,gak cocok sama nama tokoh
herry bjb
kau.kamu,mu.....bukan semua jadi kau
Sianying
lanjut up thor
zian
mantap 👍👍👍👍👍👍
Manthou Hermanto
mantap. lanjutkan thor
Rhakean Djati
pelajaran apa lagi Thor ?
Rhakean Djati
sama² psikopet kayak suamine.
mcgregor
kok lama bos q kelanjutannya?
Rhakean Djati
murid durhako. guru sendiri dikerjain.heheee
Rhakean Djati
bareng Ama kredit panci yaa ? hahaa
Qing shan
🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩
Sianying
bagus thor
Qing shan
🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!