Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Tidak sabar sampai sekolah karena hari ini Sisil dan Sisca bawa pernak pernik yang bakal dipakai bareng temen-temen di kelasnya, untuk bikin gelang dan kalung saat jam istirahat membuat Rizki tidak sabar mau bikin untuk teman baru yang selalu main bareng setiap di sekolah.
"Semuanya dibawa Kak?" tanya Rizki melihat Sisca sibuk masukin aksesoris barunya.
"Iya dong Ki, biar semuanya bisa buat kata Bunda kan berbagi bareng temen lebih seru dan baik juga, jadi harus bawa semuanya dong." ucap Sisca periksa kembali pernak pernik yang sudah dimasukan kedalam paperbage.
"Bagus itu Kak berbagi sama temen biar semuanya bisa punya aksesoris yang sama sesuai kreatif masing-masingnya." sambung Rizki setuju, diam-diam Rizki belajar membuat gelang supaya nanti langsung dikasih ke pujaan hatinya.
**
Bela ragu sama permintaan Intan untuk paksa keluarga Brata untuk usir Meta dan ketiga anaknya dari rumah, karena sudah beberapa kali keluarga besar Brata ngajak jalan bareng tanpa peduli dengan rasa malu karena ditanya kenapa Brata menikah lagi, tidak undang temen-temen maupun rekan kerja, atau yang justru menghina Brata tidak tahu diri menikahi daun muda disaat dirinya kesepian dulu.
"Yang bisa usir benalu itu iya Papi kamu sendiri, keluarga tidak akan pernah bisa usir perempuan sampah itu dari rumah ini, kita saja sudah beberapa kali bikin mereka tidak betah tinggal disini tapi tetap saja perempuan itu masih betah tinggal disini justru kita dilawan sama kata-kata mereka yang memang kenyataannya kan sungguh menyebalkan sekali." ucap Bela pasrah karena selalu gagal usir madunya dari rumah, karena dirinya sudah malas berbagi sama Meta dan otomatis isi rekeningnya berkurang selama Meta ada dirumahnya.
"Selamanya gitu kita harus hidup bersama mereka duh tidak banget deh Mami, huh ini semua karena Mami yang tidak bisa setia dimasa lalu akhirnya sekarang hidup kita tidak bisa tenang dan terbebas dari rasa malu karena kehadiran Meta dan ketiga anaknya dirumah ini." ucap Intan kesal setiap kali ingat alasan Papi nya selingkuh.
Tidak menyangka kesibukan Meta dimasa lalu yang abai sama anak dan suami ternyata punya suami yang selalu minta waktu bersama Bela, akhirnya membuat papi nya merasa kesepian dan mencari wanita lain untuk mengisi hari-harinya yang sepi.
**
Berangkat kerja bersama pujaan hati membuat Putri merasa senang karena Kamal sudah berani ajak berangkat kerja bareng, apa lagi setiap Brata melihat Kamal membuat Putri senang disambut dengan baik sama Brata dan tidak ada komentar negatif apapun ke Kamal.
"Mau sarapan dimana?" tanya Putri melihat Kamal fokus bawa mobil.
"Terserah sayang ku, mau makan di restoran atau makan dipinggir jalan rasanya enak dan higienis juga, seperti nasi uduk atau bubur ayam?" tanya Kamal melihat Putri terlihat cantik pagi ini.
"Restoran saja sayang,masakan US saja deh jam segini kan ada yang sudah buka juga." sambung Putri lebih memilih makan di restoran dari pada dipinggir jalan, rasanya tidak enak sekali makan yang tempat makan nya tidak ada AC dan kena debu juga.
Walaupun Brata sering ajak dirinya ikut makan dipinggir jalan bareng Meta dan ketiga adiknya, tapi dirinya selalu memilih menunggu didalam mobil berlama-lama dari pada kena panasnya matahari dan debu.