SYAHNALA

...Ini sudah memasuki jam ke 4...

Jam ke 4, di kelas Nala tidak belajar dikarenakan guru yang akan mengajari mereka tidak masuk karena sakit, Nala memutuskan untuk mencari tempat yang nyaman untuknya membaca novel.

Nala sempat berfikir untuk kembali ke rooftop, tapi dia mengurungkan niatnya, karena tak ingin bertemu dengan Raka.

"Em...... aku harus kemana ya? perpustakaan, pasti tutup sekarang, jika aku ke rooftop pasti aku akan bertemu dengan orang aneh itu lagi" ucap Nala pada dirinya sendiri

Saat asik berkelahi dengan isi pikirannya, seseorang tak sengaja menyenggolnya hingga membuat novel yang ada di tangannya, jatuh ke dalam sebuah genangan air yang entah dari mana asalnya.

"Eh..... aduh maaf aku nggak sengaja, aduh basah lagi" ucap seseorang yang tak asing di telinga Nala.

"Ini buku Lo, basah gue ganti aja yah... maaf soalnya gue buru-buru" ucap orang itu sembari memberikan novel itu pada Nala.

Sepertinya nasib buruk menimpa nya hari ini, bagaimana tidak orang yang tak ingin dia temui sekarang sedang berdiri di depannya.

"Lah elo rupanya..... lihat, gue kalo punya salah tuh minta maaf bukan cuman gerak kin kepala keatas kebawah kiri kanan" ucap Raka sembari menggerakkan kepalanya.

Nala benar-benar malas berurusan dengannya lagi, jadi Nala pergi meninggalkannya sendiri dengan wajah kesalnya

"woyyy anak TK kebiasaan yah Lo...." teriak Raka.

...**********...

Nala kini berada di taman belakang sekolah, beberapa tulisan di novelnya hilang, yang membuatnya tak bisa membaca novel tersebut, Nala menutup novelnya lalu melihat kearah atas melihat langit.

Nala tenggelam dalam pikiran dan perasaan di kantin tadi, ketika dia uduk dan berbicara bersama mereka, dia merasakan sesuatu yang tak pernah dia rasakan, mungkin karena ini pertama kalinya dia masuk ke kantin atau mungkin saja karena bakso itu, bisa saja kan? tetapi ketika dia mendengar bunyi bel masuk itu seketika dia merasa tak tenang, dia ingin duduk lama disana, selama ini dia hanya sendiri dia tak punya teman bahkan ketika dia dirumah, dia selalu mengurung diri dikamar.

Seketika ucapan yang sering dini ucapkan, bergema di otaknya.

"kak dini rindu kakak yang dulu kakak dini yang selalu main bersama dini selalu membuat dini tertawa kakak yang senyuman sangat manis bahkan mengalahkan senyuman mamah tapi sekarang aku hanya bisa melihat Kaka sebentar ketika pergi dan pulang sekolah tapi selama itu aku belum pernah lagi melihat senyuman kakak" ucapan dini yang selalu terbayang di otaknya.

Untuk apa senyuman itu? dan mengapa dia harus tertawa? Apa yang berubah dari dirinya? dia hanya ingin sendiri, dia tak berniat menjauhi dini, yang dia butuhkan sekarang hanyalah kesendirian, dia tak butuh teman.

Dia tak butuh siapapun sekarang, tanpa Nala sadari Arya datang menghampirinya dan membuat lamunannya terhenti begitu saja.

"Hai.... kenapa sendiri? Padahal tadi di kantin Lo sudah punya teman bukan" ucap Arya.

Nala melihat ke arah sumber suara dan mendapati Arya yang sedang berada tepat di sampingnya sekarang.

"Nala, mungkin kamu kira sendiri itu lebih baik tetapi ada kalanya kita butuh teman" ucap Arya sembari melihat langit-langit

"tetapi aku sudah hidup dalam kesendirian selama 10 tahun kak" ucap Nala lirih sembari melihat ke arah Arya

"Lo yakin benar-benar hidup dalam kesendirian?" tanya Arya

"aku selalu sendiri semenjak kejadian itu" balasannya

"aku tak tahu, apa yang terjadi di masa lalu, karena kita semua pasti punya masa lalu yang kelam, tapi bukan berarti kau menjadikan masa lalu mu itu, alasan untuk kamu menjalani hidup dalam kesendirian" ucap Arya melihat Nala sembari tersenyum.

"Kakak akan mudah berkata seperti itu, karena kakak tidak merasakan hal, seperti yang aku rasakan bukan?" ucap Nala sembari pandangannya fokus ke depan.

"Iya, kamu benar karena aku tak tahu apa yang terjadi di masa lalu, seperti yang aku katakan tadi semua orang punya masa lalu yang kelam begitu juga aku, aku pernah kehilangan seseorang yang sangat aku sayangi, yang membuatku malas untuk menjalani hidup dan terus menyendiri, aku selalu menjauhkan diriku pada orang-orang sama seperti apa yang kau lakukan sekarang, aku juga pernah hidup dalam kesepian, tetapi seiring berjalannya waktu aku sadar jika hidup dalam kesepian tak akan menyelesaikan masalah, kita hanya akan menambah dan membuat mu makin tenggelam dalam kegelapan, aku memutuskan untuk keluar dari zona hitam dan memulai tujuan hidup baru, tujuan hidup untuk menjaga seseorang yang aku sayangi dan tak akan membiarkan dunia mengambilnya dariku lagi" ucap Arya menjelaskan sembari tersenyum tulus.

Orang seperti Arya yang selalu tersenyum juga pernah masuk kedalam lingkaran hitam, apakah mereka yang terlihat sangat bahagia itu juga bernasib sama? Mengapa dunia ini penuh dengan tipuan, senyuman palsu,dan hidup yang palsu, dan tujuan hidup untuk apa?

"Kak tujuan hidup kakak untuk menjaga seseorang yang kakak sayangi yah?" Tanya nala pada Arya

"Hem..... iya kalo Nala tujuan hidupnya apa? Belum ada yah" ucap Arya tepat membuatnya merasa seperti sedang ketahuan mencuri sesuatu.

Mengapa Arya sangat paham tentangnya? apakah masa lalu nya sama dengannya? dia juga kehilangan orang-orang yang dia sayangi, pikir Nala.

"Aku belum menemukan tujuan hidup kak" jawab nala

"jika ingin menemukan tujuan hidup kamu harus keluar dari lingkaran hitam itu" ucap Arya pada Nala

"kakak akan bantu kamu menemukan tujuan hidupmu tapi sebelum itu kamu harus mencari seorang teman, kamu bisa kok menjadikan kakak teman mu" ucap Arya tersenyum padanya.

Teman mengapa? Aku belum bisa mempercayai seseorang selain dini, tapi kak Arya sama seperti ku apakah aku bisa mempercayai dia? Pikir dini.

"Kepercayaan yah kakak tahu kamu belum bisa percaya sama kakak, kakak bakalan berusaha bikin kamu percaya sama kakak tenang kakak nggak mungkin berkhianat sama kamu karena kita sama bukan" ucap Arya padanya sembari tersenyum.

Nala menganggukkan kepalanya, menurutnya Arya tak akan mungkin mengkhianati nya, Nala mulai percaya sama Arya, perlahan Nala merasa seperti menemukan pintu keluar dari lingkaran hitam ini, Nala kini sangat beruntung bertemu dengan Arya, apakah Arya anak yang waktu itu menolongnya? atau bukan? Dia tak tahu, yang dia rasakan sekarang hanyalah ketenangan.

...**********...

Nala dan Arya telah kembali ke kelas mereka masing-masing.

"Nala gue tadi lihat Lo sama kak Arya di taman belakang kalian ada something yah" tanya Tasya padanya

"Something yah I don't know but I believe him" jawabnya tanpa ekspresi

Alya datang dan langsung mendorong Nala dengan sangat kencang, hingga Nala terjatuh! perut sebelah kiri nala tak sengaja terkena ujung meja, seketika kejadian waktu itu terulang di ingatannya, kejadian ketika dia mendorong nya hingga membuat perut sebelah kirinya terkena ujung meja kayu rusak itu.

Nala kini terduduk lemas jantungnya tiba-tiba berdetak sangat kencang, badannya gemetaran sangat kuat, ketakutan menyelimuti nya, dan perutnya yang kini terasa sakit.

Bahkan sekarang keringat membasahi tubuhnya, padahal didalam kelasnya terdapat ac tetapi tetap saja, keringat Nala terus berceceran, nafasnya yang mulai tak teratur dan pandangannya yang mulai kabur.

Ingatan akan kejadian itu kembali, nala sangat takut Nala ingin sekali berteriak meminta pertolongan tetapi, mulutnya seperti terkunci, Nala melihat ke sekeliling kelas, hanya ada Alya dan Tasya,.Nala melihat tatapan mereka seperti tatapan yang dia dapatkan 10 tahun lalu mengapa?

Apa yang telah dia lakukan pada mereka? Mengapa, mengapa mereka menatapnya seperti itu?

Dari kejauhan samar Arya mendengar suara Tasya yang memanggil nama Nala.

Dari suaranya Tasya sepertinya panik, Arya dan Raka segera berlari menuju kelas Nala, dan benar saja mereka mendapati Nala terduduk sembari memukul-mukul kepalanya.

Arya mencoba memeluknya,.ingin menenangkan nya, tetapi saat arya ingin mendekatinya dia mendorongnya dan berkata

"tolong jangan lakukan itu aku masih kecil pah, Nala mohon pah jangan sentuh nala" ucapnya dengan suara bergetar.

"Nala, dia kenapa Ar.....?" tanya Raka panik sembari mencoba mendekati Nala, lagi-lagi Nala melakukan perlawanan dan perkataan sama seperti tadi,

Arya melihat ke arah Alya yang berdiri dengan takut.

"Alya, Nala kenapa" tanya Arya dengan nada penuh penekanan

Alya hanya diam dan menggelengkan kepalanya arya mencoba bertanya pada Tasya.

" tas.... Nala kenapa" tanya Arya penuh emosi pada tasya

"kak, saat Nala datang aku bertanya padanya apa yang kakak dan Nala lakukan di taman belakang lalu, lalu Nala menjawab kalo dia percaya sama kak Arya tiba-tiba Alya datang dan mendorong Nala dengan sangat kuat sampai membuat perut Nala tersentak di ujung meja kak, Nala sempat diam sebentar sambil melihat ke arah sekitar lalu tiba-tiba dia terjatuh kak dan mencoba untuk memeluk dirinya sendiri, aku sudah coba buat dekati Nala tapi dia selalu mendorong ku kak dan memukul-mukul kepalanya dia bilang (papah jahat pergi dari pikiran Nala, kakek Nala takut, nenek papah mau sentuh nala) hanya itu kak yang Nala katakan sambil memukul-mukul kepalanya" ucap Tasya dengan nada khawatir dan air mata yang keluar dari pelipis matanya

Arya melihat ke arah Alya dengan tatapan sinis, lalu mencoba untuk mendekati kembali Nala, walaupun dia melakukan perlawanan, tetapi kekuatan Nala dan Arya jauh bedanya, apalagi ukuran badan mereka berdua, Arya berhasil memeluk Nala dan mencoba menenangkannya.

"Nala, kamu aman disini, jangan takut, nggak ada papah kamu disini, kamu percayakan sama kak Arya" ucap arya sembari memeluk tubuh mungil Nala mencoba menenangkan nya

Perlahan tubuh Nala, yang bergetar tadi mulai membaik, detak jantung yang tadinya bisa.di dengar oleh Arya mulai kembali normal.

Pandangan mata Nala mulai kabur, dia merasa sangat lelah sekarang, Nala merasa tenang akan kehadiran Arya disini, dan sekarang dia merasa aman.

"kak Arya" ucap Nala sebentar sebelum dia pingsan.

"Ar....dia pingsan kita bawa kerumah sakit aja" ucap Raka sembari mengambil kunci mobil yang ada di tangan arya

Arya mengendong tubuh Nala membawanya ke dalam mobil.

"tasya Lo jadiin paha Lo sebagai bantalnya Nala yah" ucap Arya pada Tasya.

"Alya kamu masuk di Luan, dan duduk di kursi belakang setelah ini kakak mau bicara sama kamu" ucap Arya dengan nada marah.

Mobil Raka pun berlalu dari sekolah menuju rumah sakit terdekat.

"Kak apa maksud dari perkataan nala tadi" tanya Tasya pada Arya

"Lo udah besar kan Tasya Lo pasti tau maksudnya" balas Raka dengan nada kesal

"mengapa papahnya tega melakukan itu pada Nala?, apa ini yang menyebabkan Nala mengasingkan diri, dan menjauhi diri dari kita-kita" ucap Tasya dengan nada marah

"kita nggak bisa tau apa yang terjadi di masa lalunya Nala, yang tahu hanya dia sendiri kita semua juga pasti punya masa lalu yang kelam bukan" ucap arya

"Tapi setelah apa yang papahnya lakukan dia masih memangil setan itu dengan sebutan papah" ucap Tasya dengan nada kecewa.

Arya juga sebenarnya sangat marah saat Nala masih menyebut orang bajingan itu dengan sebutan papah.

Nala pasti sangat menderita saat kejadian itu, terlebih lagi dia berkata bahwa dia masih sangat kecil, aku tak pernah menyangka jika seorang ayah tega melakukan itu pada anak perempuan nya.

"ayah yang seharusnya menjadi cinta pertama seorang anak perempuannya, ternyata bisa juga menjadi luka pertama sang anak, bahkan bisa menjadi sangat bajingan"

"jika kau gagal menjadi seorang suami, seharusnya kau berusaha untuk menjadi seorang ayah yang tidak gagal"

...^^happy reading^^...