NovelToon NovelToon
Arcania

Arcania

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Dunia Lain
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis998

Sinopsis :

Protagonis tiba-tiba saja dipindahkan pada tubuh seorang anak laki-laki, yang merupakan anak bangsawan kelas atas bernama Astin.

Astin sangat dimanjakan oleh orang-orang disekitarnya, tetapi itu tidak membuat protagonis merasa senang, sebab Astin hanyalah karakter sampingan yang akan mengalami nasib tragis saat awal skenario dimulai.

Tidak sampai disitu, latar belakang keluarganya juga cukup gelap, dan ada rahasia yang tidak diketahui oleh protagonis.

Walau demikian, protagonis yang mengetahui kejadian dimasa depan, tetap berusaha meningkatkan kekuatan, agar dapat selamat dikemudian hari.

Tetapi sayangnya tempat ia terbangun bukanlah tempat yang familiar. Ini memang dunia game yang sebelumnya ia mainkan, namun keluarga Astin berasal dari tempat yang jauh dari tempat skenarionya dimulai.

Yaitu peta yang belum pernah terbuka sebelumnya. Akankah Protagonis dapat mengatasi permasalahan yang akan terjadi? Ikuti terus kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis998, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04 Sepertinya Aku Harus Mengubah Penampilan.

...Cerita berlanjut....

^^^28 : 09 : 32 . Arcan-40 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode empat.

"Tuan muda, tuan muda... apa anda merasa sakit?"

Pikiranku lantas ter-buyar, ketika elusan lembut terasa pada punggungku yang tengah membungkuk, dibarengi dengan suara Amy yang terdengar nyaring.

Akupun melepas remasan di dada yang sesaknya mulai berkurang, sembari terengah-engah.

"Haah... haah..."

Kemudian meluruskan posisi duduk, dan beralih pada Amy yang entah kenapa terduduk di sampingku. Tangan mungilnya tiada henti mengelus punggungku,

Wajahnya terlihat lebih khawatir dari sebelumnya, bibirnya yang bergetar juga ikut bicara.

"Tuan muda, apa anda merasa lebih baik?"

Manik obsidian Amy yang berkaca hampir saja mengeluarkan airmata, ketika melihat tuan mudanya begitu kesakitan. Ia ingin sekali memeluk tuan muda, tetapi tindakan tidak sopan seperti itu mana mungkin diperbolehkan.

Aku benar-benar telah membuatnya khawatir. Akupun memandangi paras Amy sejenak, kemudian menjawab.

"Ya, aku sudah tidak apa-apa."

Setelah memikirkan hal yang menyesakkan tentang keadaan kakakku, tubuhku jadi mengeluarkan banyak keringat dan terasa sangat gerah.

Aku harus mendinginkan tubuh dan pikiran, agar aku dapat berpikir jernih. Kemudian mencari solusi, untuk mencegah kejadian menyedihkan yang akan menimpa kakakku.

Pandanganku kembali menelusuri ruang. Aku tidak tau seluk beluk tempat ini. Lebih baik aku meminta bantuan pada...

"Amy."

"Ya, tuan muda."

Pandanganku kembali beralih pada Amy, kemudian akupun meminta.

"Aku ingin mandi."

Amy-pun menghentikan elusan pada punggung tuan mudanya. Sejenak ia memperhatikan kondisi tuan muda, kemudian bertanya untuk memastikan.

"Apa anda benar-benar sudah tidak sakit lagi?"

Sepertinya dia masih khawatir. Akupun mengangguk, dan menjawab singkat.

"Ya."

Kemudian beralih pandang. Dan mengibas kerah kemeja, untuk mengipasi tubuh yang semakin terasa gerah.

Amy-pun bernapas lega, melihat tuan muda sudah baik-baik saja. Perlahan ia beranjak dari sisi tuan mudanya, kemudian menunduk sopan dan berkata.

"Kalau begitu, saya akan menyiapkan air hangat untuk anda."

Iapun beranjak dari kamar tuan mudanya. Beberapa waktu setelahnya, Amy kembali dengan penampilan yang berbeda.

Seragam pelayan berlengan panjang, dengan bawahan sampai menutupi mata kaki. Berganti dengan seragam pelayan berlengan pendek, dengan bawahan yang panjangnya hanya menutupi lutut.

Memperlihatkan sepatu hitam dan stoking putih yang menghiasi kakinya.

Rambut hitam sebahu yang sebelumnya tergerai, sekarang ia ikat kesamping.

Senyuman manis tergambar pada paras cantik Amy, ketika pandangan kami bertemu.

Dia juga terlihat membawa sebuah keranjang yang berisi sesuatu. Kemudian Amy beranjak menuju pintu putih yang berada di sisi kanan dari pintu masuk.

Ternyata itu benar-benar kamar mandi. Bahkan ada kamar mandi yang terhubung dengan ruang luas ini.

Beberapa saat setelahnya, suara gemericik air disertai senandung merdu samar terdengar, dari balik pintu putih yang agak terbuka itu.

Membuat ruang yang terasa agak hampa ini sedikit ter-hiasi. Dan entah kenapa itu membuat pikiranku jauh lebih tenang.

Beberapa waktu kemudian, Amy-pun keluar dengan ekspresi lebih baik dari sebelumnya. Entah kenapa dia terlihat bersemangat.

Pandangan Amy sedikit menunduk, menyembunyikan wajahnya yang agak tersipu. Ketika langkah kaki menghantarkan diri sampai di hadapan tuan muda.

Dengan sopan iapun berkata.

"Tuan muda, saya sudah selesai menyiapkan air hangat untuk anda."

Akupun beranjak dari tepi tempat tidur. Tubuhku yang kaku seakan berderit, kakiku juga masih terasa berat untuk melangkah.

Apa Astin sebelumnya mengalami kecelakaan atau bagaimana?

Melihat tuan mudanya begitu kesulitan, Amy-pun segera mendukung sembari berkata.

"Biar saya bantu tuan muda."

Akupun agak tersentak, ketika Amy tiba-tiba melingkarkan lengannya pada bahuku. Walau begitu, dia benar-benar sangat membantu.

Amy tersenyum manis pada tuan mudanya, kemudian menggenggam erat tangan kiri tuan muda, dan mulai melangkah dengan perlahan.

Setelah sampai di depan pintu kamar mandi, Amy-pun melepas rangkulan pada tuan mudanya, kemudian berkata.

"Saya akan melepas pakaian anda tuan muda."

Akupun lantas tertegun ketika mendengarnya. Sedangkan Amy mulai melepas kancing kemeja tuan mudanya dengan hati-hati.

Aku benar-benar diperlakukan seperti bayi, yang bahkan tidak bisa melepas pakaiannya sendiri. Walaupun begitu, mendapat perlakuan seperti ini dari gadis secantik Amy tidaklah buruk.

Setelah melepas semua pakaian tuan muda, Amy-pun memasukkannya dalam keranjang. Kemudian ia melepas alas kaki, membuat kaki mulusnya terlihat.

Sedangkan aku segera memasuki kamar mandi. Aroma buah-buahan segar mulai menggelitik hidung. Tetapi perhatianku segera teralihkan oleh sebuah cermin yang berada di wastafel.

Hah? Akupun lantas melebarkan mata, ketika melihat bayangan pada cermin tersebut. Bukankah bajingan ini terlihat sangat tampan?

Akupun memegangi dagu, sembari memiringkan kanan kiri, untuk melihat segala sisi. Raut wajahnya terlihat sempurna, dibalut kulit putih pucat, dengan hidung mancung dan bibir tipis berwarna cream pucat.

Kemudian menatap mataku yang melebar. Warna merahnya berkilau tajam, bak permata ruby yang cukup mengintimidasi.

Agak tertutupi oleh helaian rambut berwarna putih bersih. Tunggu, bukankah ini sangat panjang? Yang aku ingat Astin tidak memiliki rambut sepanjang ini.

Amy agak terkejut, ketika tuan muda tiba-tiba memasuki kamar mandi tanpa dirinya. Setelah selesai melepas alas kaki, iapun segera bergegas memasuki kamar mandi.

Tetapi setelah masuk, Amy dibuat agak panik, ketika melihat tuan muda sedang memandangi lehernya.

Apa-apaan yang melingkari leherku ini? Akupun lantas memiringkannya kanan kiri, untuk melihat segala sisi, sembari bergumam.

"Ini terlihat seperti Rune."

Terlihat deretan huruf kecil, memiliki bentuk layaknya Rune berwarna hitam, yang melingkar menyerupai tato.

Apa ini sesuatu yang tidak diketahui dalam statusku?

Atau ini item yang berpengaruh buruk terhadap kondisiku?

Kalau ini tidak bisa di deteksi oleh artefak grade 'EX, paling tidak ini item grade Mythic. Kemungkinan besar yang memasang item ini adalah orang yang berniat mencelakai ku.

Aku tidak tahu item ini berfungsi untuk apa, tetapi yang jelas ini berpengaruh buruk padaku. Ini juga terlihat sudah menyatu dengan tubuh, bagaimana cara melepasnya?

Apa Amy mengetahui tentang ini? Akupun lantas berpaling pada gadis di belakangku, yang ekspresi wajahnya tidak ceria seperti beberapa waktu lalu.

Akupun menunjukkan leherku padanya, kemudian bertanya.

"Amy, apakah kamu mengetahui hal ini?"

Amy-pun menelan ludah, melihat ekspresi tuan muda yang sangat serius. Rasa sakit yang luar biasa mulai menyayat hatinya.

Membuat suara dari mulutnya yang sudah terbuka jadi tersendat.

"Itu,"

Pandangan Amy mulai menelusuri setiap jengkal tubuh tuan mudanya, seakan memastikan tidak ada satu hal pun yang kurang darinya.

Setelah memandangi beberapa saat, ia segera menenangkan diri, kemudian menjawab dengan tenang.

"Itu sudah muncul dari kemarin tuan muda, saat anda belum sadarkan diri."

Setelah itu Amy segera beranjak, mengambil kursi jongkok berwarna putih yang berada di sudut kamar mandi.

Mau dipikir bagaimanapun, reaksinya sangat mencurigakan. Seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan. Apa dia dikendalikan?

Tidak, kondisi di statusnya normal. Apa dia bersekongkol dengan pelakunya?

Tidak, dia bersikap sangat baik dan lembut padaku, dan dia benar-benar terlihat sangat khawatir tentang keadaan ku.

Kalau begitu, apa dia di an...

"Tuan muda, silahkan duduk, saya akan menyeka tubuh anda terlebih dulu."

Pikiranku lantas ter-buyar, ketika Amy berbicara sembari tersenyum manis. Ya, untuk sekarang lebih baik aku menenangkan diri terlebih dulu, yang jelas Amy tidak berbahaya.

Akupun beranjak dari wastafel. Menuju Amy yang tengah berjongkok, sembari memegang kursi kecil berwarna putih dengan desain yang cukup mewah.

Setelahnya akupun terduduk. Amy memeras handuk, yang direndam dengan air hangat dan juga sabun beraroma buah, kemudian mulai menyeka tubuh tuan mudanya dengan penuh perhatian.

Aromanya sangat menyegarkan. Ini membuatku rileks, ditambah dengan sentuhan lembut Amy yang terasa begitu nyaman.

Berangsur-angsur rasa penat mulai menghilang. Pikiranku yang mulai tenang juga kembali bekerja.

Di situasi yang cukup menenangkan ini, akupun kembali mengajukan pertanyaan yang membuat diriku merasa penasaran.

"Amy,"

"Ya, tuan muda."

Akupun men-jeda sejenak, merasakan sentuhan Amy yang semakin terasa nyaman, kemudian melanjutkan.

"Kenapa aku bisa tidak sadarkan diri?"

Amy kembali tersentak, sampai membuat tangan yang tengah menyeka tubuh tuan mudanya terhenti. Setelah beberapa saat bergelut dengan pikiran, iapun menjawab.

"Apa anda melihat bekas noda terbakar di atas meja samping tempat tidur anda?"

Apakah ada noda seperti itu? Aku tidak terlalu memperhatikannya, sebab tertarik dengan artefak yang berada di dalamnya.

Merasa tuan muda tidak merespon, Amy-pun kembali melanjutkan.

"Anda mengutak-atik sebuah artefak yang belum teridentifikasi,"

"Kemudian itu rusak dan terjadi kecelakaan, yang membuat anda tidak sadarkan diri selama dua arcan."

^^^Arcan : hari.^^^

Amy menundukkan pandangan sembari menggigit bibir bawahnya, kemudian kembali menyeka tubuh tuan mudanya.

Alasan yang masuk akal. Apa item di leherku terpasang sebab ulah Astin sendiri? Walaupun begitu, masih ada sesuatu yang terasa janggal.

Aku harus mengkonfirmasinya nanti. Sepertinya pertanyaan tadi membuat suasana jadi terasa canggung. Lebih baik aku mengganti topik pembicaraan.

"Amy,"

"Ya, tuan muda."

Apa tuan muda akan bertanya mengenai masalah sebelumnya?

Pandangan Amy yang tengah menunduk, sedikit melirik ekspresi tuan muda yang tengah tersenyum. Rasa was-was mulai melanda dirinya, saat mulut tuan muda mulai terbuka.

"Apa kamu biasa memandikanku seperti ini?"

Dia terlihat sangat terbiasa melihat dan menyentuh tubuh Astin.

Amy-pun bernapas lega, ternyata tuan muda menanyakan hal berbeda. Iapun menjawab, sembari terus menyeka tubuh tuan mudanya.

"Ya, saya selalu membantu anda untuk merapihkan diri dan bersiap."

Beberapa waktu setelahnya, Amy memeras handuk dan menaruhnya kedalam wadah.

Kemudian menggosokkan sabun dengan kedua telapak tangan, dan mulai menyeka bagian bawah tuan mudanya dengan lembut.

Akupun lantas terkejut, sampai membuat mataku terpejam, menahan sensasi menggelitik dari sentuhan jemari Amy.

Amy-pun dibuat tersipu. Melihat tubuh tuan muda yang mulai bereaksi. Bagian ini terlihat luar biasa mau berapa kali pun Amy melihatnya.

Sialan, ini sangat nyaman sekali. Apa Astin selalu mendapat perlakuan seperti ini dari gadis secantik Amy? Entah kenapa aku jadi merasa iri.

Amy sedikit menggelengkan kepala, untuk membuyarkan pikiran buruk. Dan lanjut menyeka tubuh tuan mudanya dengan tenang.

Setelah selesai menyeka tubuh tuan muda, Amy-pun bangkit untuk menyalakan shower. Kemudian agak membungkukkan tubuh.

Kedua telapak tangan mungilnya mulai menyusuri setiap jengkal tubuh tuan muda, untuk memastikan tidak ada busa yang tersisa.

Tangan Amy terasa lembut sekali. Akupun menundukkan pandangan, menikmati gemericik air yang berpadu dengan perlakuan lembut Amy.

Setelah selesai membilas tubuh tuan mudanya, Amy-pun kembali berdiri untuk mematikan shower, kemudian berkata.

"Tuan muda, saya akan mulai mencuci rambut anda."

Iapun berjongkok, dan mulai menyisir rambut tuan mudanya kebelakang, dengan tangan serta sela jemari mungilnya. Dan menggosokkan sampo di kedua telapak tangan,

Kemudian mulai mencuci setiap helaian rambut tuan muda, yang panjangnya sampai sepinggang ini.

Ini benar-benar sangat merepotkan. Akupun agak menengadah, ketika jemari Amy mulai memijat kulit kepala, kemudian berkata.

"Amy..."

"Ya, tuan muda."

Apa tuan muda akan kembali bertanya tentang masalah sebelumnya? Amy kembali merasa was-was ketika memikirkan hal itu.

Walau demikian, ia tetap menjaga ketenangan, sembari memijat lembut kepala tuan mudanya.

"Apa setelah ini kamu bisa merapikan rambutku? Kurasa ini terlalu panjang."

Amy-pun merasa lega. Beberapa kali Amy dibuat panik oleh pertanyaan tuan muda. Tetapi sekarang tuan mudanya membuat permintaan.

Amy memiliki cukup banyak keterampilan, merapikan rambut bukanlah masalah baginya. Setelah berpikir demikian, iapun menjawab.

"Serahkan pada saya, tuan muda."

Memenuhi permintaan tuan muda adalah sebuah kebahagiaan bagi Amy, ia akan melakukan apapun kalau itu demi tuan muda. Amy-pun tersenyum, rasa was-was dan sakit yang dirasa kian memudar.

Setelah selesai mencuci rambut tuan mudanya, Amy-pun berdiri kemudian berkata.

"Tuan muda, tolong pejamkan mata anda, saya akan membilas rambut anda."

Akupun agak menunduk, sembari memejamkan mata.

Suurrr.♪.♪.♪ Air hangat shower yang me-mancur, kembali membasahi tubuh. Ini terasa sangat nyaman, dan membuat pikiranku semakin tenang.

Amy kembali berjongkok, dan mulai membilas rambut tuan muda dengan hati-hati. Ngomong-ngomong model rambut apa yang diinginkan tuan muda?

"Tuan muda,"

"Ya,"

Amy tersenyum manis ketika melihat tuan muda terlihat begitu nyaman, kemudian melanjutkan.

"Apa anda ingin memangkas rambut anda jauh lebih pendek?"

Ya, tuan muda bilang kalau rambutnya terlalu panjang. Kalau menurut Amy, model rambut ini juga sangat cocok dengan penampilan tuan muda.

Hmm... tapi tuan muda dengan rambut pendek sepertinya tidak buruk juga.

Sebenarnya aku sudah memutuskan, untuk mengganti model rambut seperti desain karakter Astin dalam gamenya. Ada beberapa alasan tertentu, tetapi alasan utamanya tentu saja sebab itu terlihat cukup keren.

"Aku akan menjelaskannya nanti."

"Baik."

Setelah selesai membilas rambut tuan muda, Amy-pun membantu tuan mudanya untuk berdiri. Kemudian menuntunnya menuju bak mandi porselen.

Tetapi bukan hanya air hangat yang mengisi bak mandi porselen yang cukup luas itu. Terlihat banyak buah-buahan dan juga bebek mandi yang mengapung.

Itu terlihat kekanakan sekali. Apa Amy menyiapkan semua ini sembari bersenandung tadi? Tetapi entah kenapa itu terlihat sangat nyaman.

Clup. Clup. Byuurrr.♪.♪.♪

Tanpa mempedulikannya akupun memasukkan kaki, kemudian duduk bersandar dengan santai. Membuat air dalam bak mandi melimpas melewati tepian, dan aroma segar buah-buahan mulai menggelitik hidungku.

Sedangkan di sekeliling tubuhku banyak terapung bebek mandi dan buah Chersei. Ini buah yang hanya ada di dalam game, aromanya benar-benar segar dan menenangkan. Sepertinya aku cukup menyukainya.

Ekspresi Amy seketika melunak, melihat tuan muda mulai memainkan buah-buahan dan juga bebek mandi yang ia siapkan.

Tuan muda benar-benar terlihat menggemaskan, Amy ingin sekali menciumi pipi tuan muda yang agak mengendur dengan ekspresi santainya itu.

.

Setelah berendam sembari bersantai beberapa lama, akupun berdiri.

Amy yang melihat itu segera mendukung tuan mudanya untuk beranjak dari bak mandi. Kemudian mengeringkan tubuh tuan muda, dan memakaikan pakaian mandi untuknya.

Setelahnya Amy kembali memapah tuan muda menuju tempat tidur.

Kemudian kembali mengganti seragam pelayannya. Dan menyiapkan sesuatu yang diperlukan untuk merapihkan rambut tuan muda.

*

Amy berdiri di belakang tuan muda yang tengah terduduk di kursi putih, yang telah ia pindahkan di depan cermin besar. Amy melihat sekilas sebuah lubang dangkal, yang berada di sisi kiri cermin tersebut.

Apa tuan muda yang melakukannya? Tetapi ia tidak terlalu mempedulikan hal itu. Ia hanya mengambil sebuah kain putih, untuk menyelimuti tubuh tuan muda,

Kemudian mengambil sisir di atas meja kecil yang ia bawa, bersama beberapa peralatan lainnya.

Setelahnya iapun menyisir lembut rambut tuan mudanya itu. Kemudian dia mengambil gunting yang telah ia siapkan, sembari berkata.

"Tuan muda, saya akan mulai memangkas rambut anda."

Aku yang tengah terduduk santai sembari memandangi bayangan di cermin, hanya menjawab singkat.

"Ya, tolong."

Amy-pun menjepit beberapa helai rambut tuan mudanya menggunakan kedua sela jari, dan mulai memangkasnya.

Ckriss. Ckriss.♪.♪.♪

Akupun memandangi cerminan Amy yang mulai memangkas rambutku. Dia terlihat begitu lihai seperti seorang ahli. Setelah beberapa waktu, akupun mulai membuka obrolan.

"Amy..."

"Ya, tuan muda."

Apa ada sesuatu yang ingin tuan muda tanyakan lagi?

"Apakah semua pelayan memiliki banyak keahlian seperti ini?"

Amy-pun bernapas lega, sepertinya tuan muda hanya ingin mengobrol saja. Iapun tersenyum, kemudian menjawab dengan santai.

"Tidak, sebenarnya kami memiliki tugas masing-masing, dan hanya perlu menguasai pekerjaan tertentu."

"Saya mempelajari cukup banyak keahlian, agar dapat memenuhi tugas saya sebagai pelayan pribadi anda..."

Amy mulai bercerita dengan santai. Akupun mendengarkan sembari sesekali menanggapi. Entah kenapa aku merasa begitu nyaman berada di dekat gadis ini.

Setelah beberapa waktu, Amy selesai memangkas rambut bagian belakang tuan muda. Akupun memejamkan mata, ketika Amy mulai memangkas bagian poniku yang sama panjangnya.

Aroma sejuk nan menyegarkan bak pepohonan samar tercium, saat tubuh Amy berdekatan dengan wajahku. Ini semakin membuatku merasa nyaman.

Beberapa waktu kemudian, Amy selesai memangkas rambut tuan mudanya. Iapun menyisir rambut tuan muda, yang sekarang hanya lima senti lebih panjang dari bahunya.

Leher tuan muda cukup jenjang, jadi ini masih lumayan panjang. Amy-pun mulai menatanya sesuai permintaan. Beberapa waktu kemudian...

"Sudah selesai tuan muda."

Akupun memandangi cerminan diri. Poniku yang panjangnya hampir menutupi mata, disisir belah tengah. Sedangkan bagian lainnya ditata agak acak, agar terlihat lebih maskulin.

Kurasa ini sudah sesuai dengan desain karakter gamenya. Bajingan ini benar-benar terlihat sangat tampan.

Saat di dunia sebelumnya aku cukup percaya diri dengan penampilanku, tetapi setelah melihat ini aku jadi merasa minder.

Aku bahkan tidak pernah melihat ada aktor yang memiliki wajah setampan ini.

Amy-pun tersenyum, melihat tuan mudanya merasa puas.

Iapun memandangi paras tuan muda yang terpantul di cermin, dengan kedua tangan bertumpu pada sandaran kursi. Wajahnya perlahan mendekat pada rambut tuan muda, dengan lembut iapun berkata.

"Anda terlihat lebih tampan tuan muda."

Paras tuan muda jadi terlihat lebih dewasa. Tuan muda yang biasanya terlihat menggemaskan di mata Amy, sekarang terlihat begitu menawan.

Amy menundukkan pandangan, untuk menyembunyikan wajah yang agak tersipu. Sampai hidung mungilnya menyentuh puncak rambut putih tuan muda, yang aroma manisnya mulai menggelitik hidung.

Akupun sedikit menengadah ketika hembusan hangat mulai terasa, kemudian menanggapi perkataan Amy.

"Bukankah aku terlihat seperti berandal?"

Sebenarnya aku sedang memuji penampilanku yang terlihat keren ini.

Mata obsidian Amy sedikit menutup, ketika bibir mungilnya kembali tersenyum. Iapun semakin mendekatkan wajah pada rambut tuan muda, kemudian berkata.

"Hmmm... anda seperti anak nakal yang sangat tampan tuan muda."

Tubuhku agak bergidik, ketika napas Amy semakin terasa menggelitik. Apa hubungannya dengan Astin memang sedekat ini?

Setelah beberapa saat menikmati aroma manis tuan muda, Amy perlahan memundurkan wajahnya. Jemarinya menggapai simpul, untuk melepas kain putih yang menyelimuti tubuh tuan muda.

Setelahnya Amy kembali mendukung tuan muda menuju tempat tidur. Kemudian dia menuju lemari besar, untuk mengambil pakaian tuan mudanya.

Setelah selesai merapikan penampilan tuan mudanya, iapun berkata.

"Anda bisa beristirahat lagi tuan muda, saya akan membereskan sisanya."

Dan iapun kembali menuju kaca besar. Akupun membaringkan tubuh, sembari memperhatikan Amy yang mulai membersihkan kamar luas ini.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998

Author baru belajar menulis, kritik & saran sangat diterima.

1
Teteh Lia
salut banget sama Kaka author, yang bisa ngetik dan punya ide nulis sampe 2000 kata lebih. 👍
Aegis Aetna: iya, minimal harus di atas 2k tapi masih di bawah 3k.
total 1 replies
Teteh Lia
koq gitu sih ...
Aegis Aetna: begitulah kebanyakan bangsawan.
total 1 replies
Ikhlas Nietzsche
Sistem leveling, dalam penentuannya apakah tidak repot?
Aegis Aetna: nggak sh, biar gak bingung aku itungin semua monster yang dikalahin. jadi tinggal bagi aja exp sama drop item yang di dapet. sudah sering baca manhwa genre seperti ini sh, jadi udah di luar kepala walau sistemnya agak beda.
total 1 replies
⚪rubah🌼 putih🤍❔
sudah di subscribe ya thanks
Aegis Aetna: oke kak tengkyu.
total 1 replies
⚪rubah🌼 putih🤍❔
udah hadir nih
Aegis Aetna: siap.
total 1 replies
Wartapujaa
Di tunggu up nya Thor...
Aegis Aetna: siap. paling sehabis update cerita yang satunya dulu.
total 1 replies
Teteh Lia
🌹 nanti aq lanjut lagi
Aegis Aetna: terimakasih banyak.
total 1 replies
Teteh Lia
per bab nya panjang sekali kak. 👍
aq belum tentu bisa menulis sebanyak Kaka .
Aegis Aetna: iya di atas 2k tapi masih di bawah 3k.
total 1 replies
Alta [WP: Yui_2701]
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🙏🙏🙏🙏 Cerita tidak biasa soalnya aku gak pernah main game. Jadi aku tidak paham sama sekali. 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Aegis Aetna: tapi sebenarnya ini lebih banyak diselingi romance nya sh. dimulai dari chapter 5 sampai chapter 8. terus lanjut ningkatin kekuatan. selepas berburu kembali di selingi romance. untuk konflik masih jauh, soalnya satu hari di dunia Arcania cukup lama, jadi perlu waktu lebih untuk bertemu karakter utama lainnya.
Aegis Aetna: oke kak, tidak apa-apa.
total 2 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Wah POV 1 bocor Kak. Pas baca bab 2 ini aku baru ngeh kalao kakak pengen buat cerita dengan POV 1, tapi tidak konsisten. Bukan apa-apa Kak, cuma mengingatkan saja. Coba Kakak pelajari lagi bagaimana seharusnya menulis dengan POV 1. Semangat.
Aegis Aetna: campur sih kak, POV 1 Ama POV 3.
total 1 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Emh, kok Povnya campuran 1 dan 3 ya, Kak. Agak bingung tadi 😅 semakin ke bawah baru paham. Seandainya pov si tokoh utama yg suka membatin itu dimiringkan gak akan terlihat seperti Pov campuran.
Aegis Aetna: iya kak campur. main chara oov 1 chara lain pov 3.
total 1 replies
Wartapujaa
Semangat thor...
Aegis Aetna: siap./Determined/
total 1 replies
Xiao
Keren ceritanya kakak, semangat terus ya /Determined//Hey/
Aegis Aetna: terimakasih. siap.
total 1 replies
story
"Kalau begitu ... siapa namaku?"
story
Titiknya ada 4 thor kalo dibagian akhir
Aegis Aetna: okey kak, terimakasih koreksinya.
total 1 replies
story
"Haah ... haah ... haah ...."
Aegis Aetna: siap.
total 1 replies
Emak Kam
emak Kam mampir
Aegis Aetna: terimakasih mak.
total 1 replies
UNKNOW-KUN
sudah saya baca dan saya subscribe!! ya, ceritanya menarik, meski ceritanya cukup pasaran... tapi masih menarik untuk dibaca!!!
UNKNOW-KUN: sama²
Aegis Aetna: terimakasih kak.
total 2 replies
rayesss
semangatt ini ada sistem ny ya 🤔
scan romans ny terlalu .. ak msi polos lohh🙈🙈
rayesss: owhh gitu ya ok ..ok/Smile/
Aegis Aetna: bukan sistem pada umumnya. Lebih menggunakan sebuah artefak / alat tertentu. Hehe, hubungan mereka sudah terlampau jauh.
total 2 replies
Mizuki
Ini emang konsepnya ketinggalan apa gimana yah? bikin salfok
Mizuki: terimakasih penjelasannya
Aegis Aetna: bahkan di beberapa cerita tanda seru digunakan sebagai efek tembakan beruntun.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!