NovelToon NovelToon
Di Antara Dendam Dan Cinta

Di Antara Dendam Dan Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Penyesalan Suami / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:41.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Hanya dalam waktu 2 tahun, Greg berhasil membuat Juan Permana, seorang pengusaha ternama, menjadikan dirinya orang kepercayaan. Selain itu, Greg juga membuat Mia, putri tunggal Juan, tergila-gila padanya.

Ternyata di balik sikapnya yang mempesona itu, Greg berniat membalas dendam atas kematian orangtuanya. Ia pergi setelah berhasil mengambil alih kekayaan Juan dan menyakiti Mia yang sudah menjadi istri sahnya.

Namun takdir berbicara lain. Setelah 7 tahun berpisah, keduanya dipertemukan kembali dengan perasaan dendam yang terbalik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suara Hati

“Nyonya Mia ?”

“Joe ?”

Mia langsung tersenyum dan mengulurkan tangan saat berpapasan dengan asisten mantan suaminya begitu ia keluar dari lift di lantai dasar.

“Tambah ganteng, Joe. Sudah menikah ?”

Joe tertawa pelan saat menjabat tangan Mia. Wanita di hadapannya juga semakin cantik dalam usianya yang hampir kepala 3.

“Belum tertarik berpikir untuk menikah, Nyonya.”

“Joe jangan terlalu formal dan panggil aku Mia saja. Aku bukan lagi istri tuanmu tapi terima kasih karena kamu tetap baik padaku.”

Joe mengajak Mia dan kedua anaknya menepi karena cukup banyak orang yang keluar masuk lift.

“Mereka sangat mirip dengan anda dan Tuan Greg,” ujar Joe menatap Langit dan Senja bergantian sambil tersenyum.

Kedua bocah itu menyapa dan menyalami Joe sebelum duduk di kursi yang ada dekat situ menunggu Mia berbincang dengan Joe.

“Tolong jangan katakan hal seperti itu lagi di depan mereka, Joe. Langit dan Senja baru saja bertemu dengannya tapi dari wajah mereka saat keluar kamar, aku tahu kalau dia sudah menyakiti kedua anakku. Mereka anak-anakku dan bukan anaknya.”

“Tapi Nyonya…”

“Joe, tolong jangan buat aku merasa tidak nyaman. Aku bukan lagi istrinya dan aku akan sangat berterima kasih kalau kamu masih mau berteman denganku murni tanpa tujuan saling memanfaatkan.”

“Anda mungkin bukan lagi istri Tuan Greg tapi sampai kapanpun anda adalah putri Tuan Juan dan nona muda keluarga Permana, jadi ijinkan saya memanggil anda Nona Mia.”

Mia mengangguk-angguk sambil tertawa pelan.

“Nada bicaramu masih saja belum berubah Joe dan aku sangat senang karena kamu masih betah berada di sampingnya. Sudah seharusnya dia bersyukur karena memiliki kamu sebagai asisten, seorang pria kaku yang taat pada aturan, sangat loyal, dan berdedikasi tinggi.”

“Tidak semua orang harus berubah kalau tidak perlu Nona.”

Mia tersenyum tipis sambil mengangguk-angguk.

“Boleh saya minta nomor handphone Nona Mia ?”

Mia tidak langsung mengiyakan karena khawatir Greg akan salah paham.

“Anda bilang ingin berteman dengan saya jadi sebagai teman tidak ada salahnya kita bertukar nomor handphone. Saya berjanji tidak akan memberikannya pada Tuan Greg tanpa seijin Nona.”

“Aku hanya tidak mau dia salah paham dan berpikir macam-macam. Aku sungguh-sungguh tidak tahu kalau Langit pernah melihat foto pernikahan kami dan sore ini dia memaksaku kemari sampai berbohong hanya untuk memastikan kalau pria yang ditemuinya di depan rumah Juwita adalah orang yang sama.”

“Saya mengerti, Nona.”

“Terima kasih, Joe.”

Mia menyebutkan sejumlah angka yang langsung disimpan Joe di handphonenya.

“Aku pulang dulu, Joe dan sebaiknya kamu segera ke atas. Dia pasti akan mengomel

kalau kamu terlalu lama menemuinya.”

“Saya akan mengantar anda sampai dapat taksi.”

“Tidak perlu Joe karena sebentar lagi…..”

“Om Firman !” pekik Senja

Bocah itu langsung beranjak dari kursinya dan berlari ke arah pria yang sedang berjalan ke arah mereka.

Pria yang dipanggil Firman itu langsung membawa Senja ke dalam gendongannya dan berjalan mendekati Mia dan Joe. Langit sudah menyusul dan berdiri di samping maminya.

“Sudah lama menunggu ?” tanya pria yang dipanggil Firman itu.

“Belum. Fir, kenalkan ini Joe dan Joe kenalkan ini Firman.”

Kedua pria itu saling menyapa sambil berjabatan tangan.

“Aku pulang dulu, Joe, jemputan kami sudah datang,” pamit Mia sambil tersenyum lebar.

“Sampai ketemu lagi Nona,” sahut Joe sambil menganggukan kepalanya sekilas.

Joe menghela nafas sambil membalas lambaian Senja yang masih betah berada dalam gendongan Firman.

Mereka seperti keluarga kecil yang bahagia hingga membuat Joe pesimis kalau Mia dan anak-anaknya berniat kembali pada Greg saat pria itu memintanya.

Joe segera berjalan menuju lift karena teringat tujuan utamanya datang ke rumah sakit ini. Greg memaksa ingin pulang malam ini juga meski Charles sudah melarangnya.

“Tuan Greg.”

Joe nampak terkejut saat melihat Greg sudah berpakain rapi dan berdiri tidak jauh dari lift bersama dengan Charles. Keduanya tengah menatap ke arah pintu lobi, memperhatikan Mia, Firman dan kedua anaknya.

***

“Langsung pulang atau makan malam dulu, Tuan ?”

“Pulang.”

“Baik Tuan.”

Joe mengaktifkan aplikai penunjuk arah dengan tujuan apartemen Greg sementara pria itu duduk di kursi belakang sambil menatap keluar jendela.

Tidak ada percakapan apapun selama perjalanan sampai mobil itu kembali berhenti di parkiran basement apartemen.

“Mau saya pesankan sesuatu untuk makan malam, Tuan ?”

“Ya, sekalian untukmu juga.”

Joe yang sudah paham dengan kebiasaan tuannya hanya mengangguk dan mengikuti pria itu naik ke unit apartemen miliknya.

Greg langsung mandi dan Joe memesan makanan untuk mereka berdua hingga 30 menit kemudian keduanya sudah duduk berhadapan di meja makan.

“Kamu melihatnya juga, Joe ? Bagaiamana menurutmu ?”

“Maaf maksud Tuan melihat apa ?”

Greg menghela nafas dan menatap asistennya sambil tersenyum getir.

“Kedua anak itu. Aku tahu kalau kamu juga terkejut saat melihat kedua anak itu di depan rumah Juwita.”

“Ya karena Langit begitu mirip dengan Nona Mia dan Senja benar-benar serupa dengan Tuan versi kecilnya.”

“Menurutmu mereka anak kandungku ?”

“Tuan ingin jawaban yang menghibur atau jujur ?”

Greg tertawa pelan dan menatap asistennya yang tetap memasang wajah serius.

“Kamu bisa melucu juga Joe.”

“Secara fisik semua orang yang melihatnya pasti yakin kalau Langit dan Senja adalah anak Tuan dan Nona Mia tapi saya bukan ahlinya untuk menentukan kebenaran yang Tuan inginkan.”

“Maksudmu aku perlu melakukan tes DNA ?”

“Saya bertemu Nona Mia di dekat lift dan kami sempat ngobrol sebentar. Nona Mia tidak pernah mengharapkan atau memerlukan pengakuan Tuan soal anak kembarnya jadi menurut saya melakukan tes DNA hanya akan membuat Nona Mia marah dan tidak ada gunanya jika Tuan sendiri tidak menginginkan mereka.”

“Ternyata kamu bisa juga memberikan nasehat panjang lebar, Joe,” ledek Greg sambil terkekeh.

“Apa Tuan tidak sadar kalau setiap pagi saya selalu banyak bicara.”

Joe beranjak bangun dan merapikan peralatan makan yang mereka gunakan.

“Itu bukan nasehat, Joe tapi laporan rutin.”

Joe tidak menjawab karena ia mulai sibuk mencuci piring di dapur sementara Greg membersihkan meja makan.

“Ada lagi yang Tuan butuhkan ?”

Greg yang duduk di sofa menghela nafas panjang sambil memegang cangkir teh yang baru diseduhnya.

“Saya ingin pamit pulang kalau Tuan sudah tidak membutuhkan apa-apa.”

“Terima kasih untuk hari ini Joe,” ujar Greg dengan pandangan lurus ke arah televisi yang tidak menyala.

Joe bersiap-siap meninggalkan apartemen namun ia kembali menghampiri Greg sebelum mencapai pintu.

“Saya akan mencari tahu soal pria yang menjemput Nona Mia di rumah sakit. Saat ini saya hanya tahu namanya Firman karena kami sempat berkenalan saat dia menjemput Nona Mia dan kedua anaknya.

Sepertinya si kembar cukup akrab dengan Firman karena Senja langsung senang saat pria itu menggendongnya dan Langit pun ikut meledek adik kembarnya.”

“Apa ada gunanya informasi itu untukku ?”

“Hanya hati kecil Tuan yang bisa menjawabnya. Saya permisi dulu, Tuan.”

1
Fera Susanti
semangat Thor..saya seneng sama karya2 nya
Baretta: Terima kasih Kak sudah setia membaca karya-karya saya 🙏🙏
total 1 replies
Baretta
Terima kasih sudah membaca karya saya dan memberikan dukungannya Kak 🙏🙏🙏
Herman Lim
thanks author selalu sehat dan semangat utk karya baru lain nya
nining
banyakin konflik kristin sama desnita dong biar kantor tambah rame🤣🤣
nining
bakalan seru nih kristin lawan desnita🤣
Lilik Juhariah
cuekin aja Mia, aku yg reader aja pingin TK getok kepalanya greg
Lilik Juhariah
sebel juga sama greg , berdamai dg masa lalu apanya sambil tertawa cekikikan
Lilik Juhariah
makanya jgn berduaan dg yg bukan mahram , sambil ketawa ketiwi , makan berdua
Lilik Juhariah
tuh kan , ngapain coba sampe segitunya Greg nersihan air dibajunya Anggi mundurin kursi buat duduk , coba kl Mia gitu , marah dah
Putri Chaniago
jgn mudah gitu aja ngasih maaf utk Greg
nining
bumil sensitif....itu biasa mood cepet berubah😀 lanjut ya
nining
mia hamil kayanya....
nining
lanjut Y kak retha
nining
seru nih...alamat pd ke 3 😅😅
Mukmini Salasiyanti
hahhhh
sadar jg ternyata si Greg...
😃😀🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
aaaaaaa
si Greg sok acuh...
nining
di tunggu up berikutnya
nining
lanjut kak retha
nining
saran aja buat greg...jangan banyak ambekan takut nya tensi tinggi...buat mia...jangan mancing2 dong udah tau punya misua posesif.. .🤣
nining: hihiiiiiii
Baretta: Mia lagi aksi balas dendam Kak…
total 2 replies
𝘛𝘳𝘪𝘚
mg bahagia joe-kristin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!