Novel author ke empat launching 😘( cerita ini hasil karangan othor sendiri ya ). Silahkan mampir kak, jika tidak suka di skip aja ya, jangan kasih rating jelek. Ntar othor ngambek loh 😁.
Jeffander Smith lelaki dewasa dengan status duda kaya raya, tengah jatuh cinta pada gadis belia bernama Queensha Claire. Gadis cantik dan sedikit bar-bar itu telah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun sayang, cinta jeffander bertepuk sebelah tangan. Lalu bagaimana usaha duda tampan itu untuk mendapatkan cinta sang gadis pujaan hatinya. Kepoin yuk kakak-kakak cantik dan ganteng. jangan lupa tinggalkan dukungan agar othor semangat up datenya. Terima kasih.
Happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Wia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Di dalam kamarnya Queen terdengar menghela napas berulang kali. Ada rasa menyesal dalam hatinya karena telah menyetujui permintaan daddynya. Ia merasa tidak siap jika harus tinggal di rumah orang yang tidak ia kenal sama sekali. Bisa-bisanya kedua orang tuanya itu tidak khawatir dengan nasib dirinya jika harus tinggal satu atap dengan orang asing.
" Tega sekali mereka menukar kebebasanku selama setahun dengan uang. Bagaimana jika lelaki itu berbuat kurang ajar padaku ", cicit Queen gelisah bercampur kesal.
Di saat Queen sibuk mengkhawatirkan nasibnya, terdengar suara ketukan pintu dari luar.
" Queen sayang, ini mommy. Apa kau sudah tidur ? ",
Queen yang mendengar suara mommynya, segera beranjak dari tempat tidur dan berjalan mendekat ke arah pintu dan membukanya.
CEKLEEK
" Ada apa mom ? ", tanya Queen lesu.
" Boleh mommy masuk sayang? Mommy ingin bicara sebentar denganmu ",
" Tentu ", jawab Queen seraya berjalan menuju ranjang dan di ikuti Mom Lucia. Keduanya pun duduk bersebelahan di tepian ranjang. " Mommy ingin bicara apa? ",
" Sayang, maafkan mommy dan daddy yang telah membebanimu dengan masalah ini. Sebenarnya daddy mu merasa sangat bersalah. Ia merasa menjadi ayah yang jahat karena tega menukar kebebasanmu demi investasi dari perusahaan tuan Jeff ", Lucia tampak menghela napas pelan sebelum melanjutkan ucapannya.
" Daddymu sudah tidak tahu harus berbuat apalagi. Banyak perusahaan yang daddymu datangi, tapi mereka semua menolak kerjasama yang daddymu tawarkan. Dan hanya tuan Jeff lah yang mau bekerjasama dengan perusahaan daddymu sayang. Ini semua daddy lakukan demi masa depan kalian. Kamu tidak mau kan melihat perusahaan yang daddymu bangun dengan susah payah mengalami kebangkrutan? "
Queen tampak menggeleng pelan.
" Kamu tidak usah khawatir, daddymu sudah menyelidiki siapa tuan Jeff itu. Ia tidak memiliki rumor buruk selain perceraian dengan istrinya dulu. Bahkan perceraian tuan Jeff dengan mantan istrinya juga dilakukan atas kesepakatan bersama ",
" Tapi Queen takut mom. Mommy tahu sendiri jika aku tidak pernah tinggal jauh dari kalian. Bagaimana jika lelaki itu melecehkanku? Apalagi statusnya yang seorang duda, pasti ia lelaki yang sangat mesum dan haus akan kasih sayang ", ucapan Queen sontak membuat mom Lucia tertawa.
" Jika ia melakukan hal itu padamu, mom akan menyuruhnya menikahimu. Lumayan kan punya menantu kaya raya ", jawab mom Lucia dengan entengnya. Queen yang mendengar jawaban dari mommynya malah semakin bertambah kesal.
" Ish mommy jahat sekali ", Lucia tampak mengulum senyumnya ketika melihat putrinya itu cemberut.
" Queen sayang, kau tidak usah khawatir. Di dalam mansion tuan Jeff kau tidak akan sendirian. Di sana ada belasan pegawai yang akan berlalu lalang di dalam rumah besar itu setiap harinya. Lagian kau disana untuk bekerja, jadi tidak usah memikirkan hal yang aneh-aneh. Tuan Jeff itu sangat tampan sayang, mommy yakin kau pasti akan langsung jatuh cinta ketika melihatnya nanti ",
" Itu tidak akan mungkin mom. Bagi Queen, tidak ada lelaki yang lebih tampan dari Rex ", jawab Queen cemberut. Lucia yang mendengar jawaban putrinya tampak mencebikkan bibirnya.
" Astaga si dinosaurus itu lagi ", gumam Lucia kesal. Lucia sungguh tidak suka jika Queen menyebut nama lelaki itu. Baginya Rex itu adalah lelaki yang terlalu sombong, karena lelaki itu sudah berani mengacuhkan putrinya yang cantik jelita ini.
" Ya sudah kamu sebaiknya segera beristirahat sayang. Dan jangan lupa, besuk jam dua siang kau harus datang ke perusahaan tuan Jeff untuk menandatangani kontrak kerjasama mu ", kata Lucia sambil beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu.
" Ya mom ", jawab Queen tidak bersemangat.
" Good Girl ", Lucia pun segera keluar dari kamar putrinya sambil menutup pintu itu kembali.
Setelah mommynya keluar, Queen segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia jadi penasaran seperti apa rupa tuan Jeff itu sehingga mommynya begitu memujinya.
" Baiklah Queen sekarang kamu harus tidur. Kita lihat saja besuk bagaimana rupa tuan Jeff itu ", gumam Queen sambil menarik guling kesayangan nya dan memeluknya seraya memejamkan kedua mata.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Keesokan siang harinya, Queen yang sudah menyelesaikan jadwal kuliahnya terlihat terburu-buru keluar dari kelas. Emma dan Olivia yang melihat itu segera mengikuti Queen.
" Queen tunggu ", teriak Emma sambil melambaikan tangannya pada Queen yang jaraknya sudah sedikit jauh. Queen yang mendengar panggilan Emma segera berhenti dan membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Emma dan Olivia yang terlihat berlari kecil.
" Ada apa? Aku sedang buru-buru ", kesal Queen.
" Apa kau jadi menemui tuan Jeff itu ? ", tanya Olivia sambil mengatur napasnya yang ngos-ngosan setelah berlari tadi.
" Tentu saja. Aku tidak mau membuat kecewa daddy James. Lagi pula hanya menjadi asisten pribadinya saja, apa susahnya? "
" Tapi Queen, kau harus ingat. Dia itu sudah lama menjadi duda, dan kalian akan tinggal satu atap. Jangan sampai kau lengah, jika tidak ingin duda itu menerkam mu malam-malam, Auurggg ", goda Emma sambil cekikikan. Queen yang mendengar itu tampak melotot tajam ke arah Emma.
" Dasar teman tidak ada akhlak. Sudahlah, aku harus berangkat sekarang ", queen segera berlari menuju parkiran tanpa menghiraukan kedua sahabatnya lagi. Emma dan Olivia yang melihat queen menjauh hanya bisa berharap semoga sahabatnya itu baik-baik saja.
" Apa kau tau Em? ", tanya Olivia sambil merapikan lipstiknya dan menatap pantulan wajahnya pada cermin yang selalu ia bawa kemana-mana.
" Tahu apa? ", tanya Emma sambil melirik ke arah Olivia.
" Tadi pagi, setelah queen bercerita, aku mencoba untuk mencari tahu di google siapa tuan Jeff itu. Dan kau tahu, saat aku selesai mengetik namanya, aku langsung terkejut melihat foto profil yang terpampang di layar ponselku ",
" Emang kenapa dengan foto tuan Jeff itu? ", Emma semakin di buat penasaran. Olivia yang sudah menscreenshoot foto tuan Jeff segera memperlihatkan pada Emma. Sontak saja mata Emma langsung melotot tidak percaya.
" Oh my God, kenapa bisa kebetulan sekali ", ucap Emma shock. Oliv tampak menggendikkan bahunya.
" Sepertinya sahabat kita itu dalam keadaan bahaya ", gumam Olivia yang di angguki Emma setuju.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Queen yang sudah memarkirkan mobilnya, segera berjalan masuk ke dalam perusahaan tuan Jeff yang sangat megah itu. Mata Queen sempat mengagumi perusahaan tuan Jeff sesaat, namun ia yang segera sadar dengan tujuannya kesana, segera berjalan menuju meja resepsionis.
" Ada yang bisa kami bantu nona? ", tanya resepsionis itu ramah.
" Maaf, apa tuan jeffnya ada? Saya ingin bertemu dengannya "
Apa Anda sudah membuat janji sebelumnya? ",
" Tentu, saya Queensha Claire ",
" Oh ternyata Anda nona Queen. Kalau begitu mari saya antar sampai ruangannya, tuan Jeff sudah menunggu Anda ",
" Terima kasih ", Queen pun segera mengikuti langkah resepsionis itu yang membawanya masuk ke dalam lift khusus atasan. Setelah tiba di lantai sepuluh, resepsionis tadi menyuruh Queen untuk menemui sekretaris tuan Jeff yang berada di depan sana. Queen dengan gugup berjalan menuju meja sekretaris itu.
" Selamat siang, saya Queensha, saya ingin bertemu dengan tuan Jeff ",
" Oh nona Queen, tuan Jeff sudah menunggu sejak tadi ", Helena sekretaris Jeff itu tampak berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu ruangan bosnya dan mengetuknya. Setelah mendengar jawaban dari dalam, Helena segera membukakan pintu dan mempersilakan Queen masuk.
" Pak Jeff, nona Queen sudah datang ",
" Iya Helena terima kasih. Kau boleh kembali ke mejamu ", ucap Jeff yang masih menunduk menekuri berkas di tangannya. Helena pun segera keluar dan menutup pintu ruangan bosnya itu kembali. Queen dengan gugup menatap ke arah Jeffander yang masih saja menunduk. Queen yang merasa di acuhkan, memberanikan diri untuk bicara lebih dulu.
" Maaf tuan Jeff, bisakah kita segera menandatangani surat perjanjian itu. Saya masih ada urusan penting yang harus saya kerjakan ", suara Queen terdengar menahan kesal. Jeffander yang mendengar itu tampak mengulum senyumnya. Ia kemudian mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Queen berdiri. Saat wajah Jeff sudah terlihat jelas, mata Queen langsung melotot seakan mau keluar.
" Kau "
********
Hayo loh Queen ketemu lagi kan ama om Jeff 🤭🤭
Jangan lupa dukungannya ya para readers. Terima kasih 😘😘
