NovelToon NovelToon
Love From The Sky

Love From The Sky

Status: tamat
Genre:Tamat / Bad Boy
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Puput

Balas dendam! Itu yang ada dipikiran Sky setelah saudara kembarnya yang bernama Gala meninggal karena kasus kecelakaan yang disengaja.
Sky, ketua geng motor Langit. Dia selalu berselisih dengan geng motor Phoenix. Ditambah kasus Gala, dia semakin dendam dengan Arnav, si ketua geng motor Phoenix, karena yang dia tahu Arnav-lah pelakunya.
Dia harus bisa membuat Arnav merasakan apa yang dia rasakan. Dia akan membalasnya lewat Shena, adik kandung Arnav.

"Gue akan hancurin adik lo! Baru semua akan impas!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Sky masih saja menatap nanar pusara yang masih basah itu. Dia masih belum bisa terima kematian Gala. Hatinya dipenuhi dengan dendam. Ditambah beberapa temannya yang ikut melayat semakin memanasi Sky.

Gue harus memikirkan cara membalas perbuatan Arnav. Gue gak mau lapor polisi, karena gue ingin Arnav merasakan sakitnya kehilangan terlebih dahulu.

Alex juga masih berjongkok di samping putranya. "Kamu tahu siapa yang melakukan ini pada Gala? Apa anak geng motor kamu?"

"Kita bicarakan ini di rumah saja, Pa." Sky berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari pemakaman.

Di belakangnya ada kedua orang tuanya yang masih saling menguatkan.

Mobil yang mereka tumpangi segera melaju. Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan di antara mereka. Hanya ada suara isak tangis Ida yang masih belum rela putranya pergi.

Sky hanya menatap jalanan pagi hari itu. Dia memikirkan telah matang-matang semua rencananya.

Setelah sampai di rumah, Sky dan kedua orang tuanya berbicara di kamar karena di ruang tamu masih ada beberapa saudara yang ikut berbelasungkawa.

"Papa belum bilang ke pihak sekolah Gala tentang masalah ini kan?" tanya Sky.

Alex menggelengkan kepalanya. "Belum, seperti apa yang kamu bilang semalam."

"Izinkan aku menjadi Gala sampai aku mendapat bukti dan membalas dendam," kata Sky.

Seketika kedua orang tuanya terkejut dengan keputusan Sky. "Buat apa? Kamu hanya mengulur waktu saja. Kalau memang ada yang sengaja menabrak Gala, biarkan polisi saja yang mengusutnya."

"Aku mohon, Pa. Aku harus membalasnya dengan tangan aku sendiri." Tekad Sky sudah bulat untuk membalas dendam. "Setelah dendam aku terbalas, baru aku akan memasukkan dia ke penjara."

"Sky, udah. Kamu berhenti menantang bahaya. Mama gak mau sesuatu yang buruk juga terjadi sama kamu." Ida memeluk putranya. Dia tidak ingin sesuatu yang buruk juga terjadi pada Sky.

"Mama tenang saja, aku bisa jaga diri. Aku sangat menyesal datang terlambat dan tidak bisa menolong Gala. Harusnya Gala bisa selamat, dia tidak harus pergi dengan cara seperti ini." Kemudian Sky melepas pelukan Mamanya. "Papa mengizinkan atau tidak, aku akan tetap menjadi Gala dan datang ke sekolah Gala besok."

Kemudian Sky mengambil ponsel Gala yang ada di atas meja. Dia keluar dari kamar orang tuanya dan masuk ke dalam kamar Gala. Dia mengedarkan pandangannya melihat kamar Gala yang sangat rapi.

Lalu dia melihat seragam Gala yang tergantung. "Gala." Dia membaca name tag yang di seragam itu. "Gue harus bisa jadi Gala."

Kemudian Sky duduk di dekat meja belajar dan menghidupkan ponsel Gala. Ada banyak pesan dan panggilan masuk dari Arnav.

"Arnav?"

Beberapa saat kemudian ada panggilan masuk lagi dari Arnav.

Sky berdehem sesaat dan mengetes suaranya agar mirip dengan Gala.

"Hallo..."

...***...

Hampir semalaman Arnav tidak bisa tidur memikirkan kondisi Gala. Bagaimana jika terjadi hal yang buruk pada Gala?

Dia tak menyerah dan berulang kali mencoba menghubungi Gala. Hingga akhirnya pagi hari itu dering panggilannya berhasil terhubung.

"Hp Gala sudah aktif." Seketika Arnav berdiri saat panggilannya sudah terhubung. "Hallo, Gala gimana keadaan lo? Luka lo gak parah kan?"

"Aku, gak papa. Cuma luka kecil di kepala."

"Motor lo, gue benerin hari ini nanti gue antar ke rumah lo."

"Iya, biar satpam rumah aku yang ambil. Kamu tunggu di depan gang saja."

Arnav mengernyitkan dahinya. Sepertinya ada yang aneh dengan nada bicara Gala. "Ya udah, kalau gitu gue..." Belum juga Arnav menyelesaikan kalimatnya, panggilan itu sudah terputus.

Arnav kini menatap layar ponselnya. "Mungkin karena efek dari kecelakaan itu, Gala jadi beda."

Kemudian Arnav menghubungi Vicky agar segera ke rumahnya dan membantunya membenarkan sepeda motor Gala karena Vicky sangat ahli dalam bidang mesin seperti orang tuanya.

Arnav kini keluar dari rumah dan mencoba menghidupkan lagi motor Gala tapi masih tidak bisa hidup.

Beberapa saat kemudian Vicky sampai di rumahnya. Dia menghampiri Arnav yang sedang mengecek mesin motor.

"Bensin udah lo lihat?" Hanya dengan menghidupkan mesin saja Vicky tahu jika mesinnya baik-baik saja.

"Iya, gak gue lihat." Arnav kini membuka jok motor itu dan benar saja tangki bensinnya kosong. "Anak orang kaya tapi bensinnya kosong. Bener-bener ni anak."

"Nih, spidonya yang rusak. Lo ambil bensin, biar spidonya gue benerin."

Arnav mengambil bensin di bagasi. Untunglah masih ada bensin di dalam jerigen. Kemudian dia mengisinya, sedangkan Vicky membongkar sepeda motor itu dan membenarkan spidonya.

"Jadi gara-gara motornya gak bisa lo kemarin anterin dia? Gimana dia sekarang? Lo berhasil hubungi dia?"

Arnav meletakkan jerigen yang telah kosong itu. "Iya, bodoh banget kemarin gue gak cek bensinnya dulu. Coba aja gue cek, pasti semua itu gak akan terjadi."

"Ya udahlah, yang penting sekarang lo udah tahu kalau Gala masih hidup."

"Kak Vicky." Shena tiba-tiba muncul dan berdiri di samping Vicky. "Ngomong apa nih? Aku dengar Gala masih hidup. Emang Kak Gala kenapa?"

"Kamu tuh kepo aja kerjaannya. Ini urusan cowok," sahut Arnav.

"Ih, aku tanya sama Kak Vicky bukan Kak Arnav," kata Shena.

Vicky hanya tersenyum lalu memasang kembali spidometer itu setelah berfungsi normal. "Ini, maksudnya sepeda motornya udah bisa hidup."

"Oo, lagian Kak Arnav bisanya apa sih. Benerin sepeda motor aja gak bisa."

Arnav menghela napas kasar lalu mengacak rambut adiknya. "Kamu bisanya komentar aja. Vicky, antar gue ke tempat Gala."

"Kak Vicky balik lagi ke sini kan?" tanya Shena. Shena memang sangat dekat dengan Vicky. Vicky memang saudara sepupu Shena dan Arnav, tapi bagi mereka berdua Vicky adalah seorang sahabat yang sangat baik.

"Iya, nanti aku balik lagi antar Arnav." kata Vicky sambil memakai helmnya.

"Cuma antar Kak Arnav aja?" Begitulah Shena, dia selalu ingin dimanja Vicky. Sedangkan dengan Kakaknya sendiri dia selalu bertengkar.

"Woy, kegiatan Vicky itu gak cuma jagain kamu doang. Gak cukup ngeribetin Vicky di sekolah tapi di rumah juga."

"Yee, Kak Vicky mau aja kok. Kak Arnav tuh yang usil. Bisa gak sih ditukar aja Kakaknya, biar Kak Arnav jadi Kakaknya Verli, Kak Vicky jadi Kakak aku."

"Anjir, nih anak. Emang gue barang pakai ditukar tambah."

Vicky selalu tertawa mendengar kedua kakak beradik yang bertengkar tiada habisnya itu. "Iya, nanti aku ke sini lagi." Vicky mengusap rambut Shena sesaat lalu dia naik ke atas motornya.

Beberapa saat kemudian Arnav dan Vicky melajukan motornya menuju kawasan perumahan indah.

Saat melintasi kawasan pergudangan itu lagi, Arnav mengingat kejadian semalam. Dia sangat menyesal tidak bisa menolong Gala dan justru meninggalkannya.

Setelah sampai di gang perumahan Gala, Arnav menghubungi Gala. Lagi-lagi suara Gala terdengar kaku.

"Gala suruh kita tunggu di sini nanti satpamnya yang ambil."

Beberapa saat kemudian ada seorang satpam yang mengambil motor Gala.

"Pak, bagaimana keadaan Gala? Apa lukanya serius?" tanya Arnav sambil menyerahkan motor itu.

"Tidak. Den Gala sudah di rumah," jawab satpam itu lalu mengendarai motornya dan pergi.

Arnav masih bingung dengan semua ini. Dia tahu, luka Gala cukup parah. Harusnya Gala masih dirawat di rumah sakit.

"Vick, lo ngerasa aneh gak? Gue tahu betul luka Gala parah."

"Ya mungkin aja dia dirawat di rumah. Orang kaya kan bebas kayak lo."

"Sial lo, malah ngatain gue." Arnav kini naik ke boncengan Vicky. Beberapa saat kemudian motor Vicky sudah melaju meninggalkan kompleks perumahan itu. Mereka tidak menyadari jika ada beberapa kiriman bunga yang bertuliskan turut berduka cita atas nama Gala di sekitar kompleks perumahan itu.

.

💕💕💕

Like dan komen...

1
Salim S
waaaah beneran ini kisaah Arnav.....terima kasih thor...emang terbaik,tapu jangan bikin Arnav antagonis yg nyebelin yah thor sialnya kan sehak awal Arnav di gambarkan sebagai lelaki yg penuh kasuh sayang dan sangat menghormati wanita.dulu waktu pacaran gita selingkuh dengan sky.lanjuuuuuut..
Ni Ning
cerita tentang Arion ja ..
Ni Ning
sedih besti..../Sob//Sob//Sob/
Anonymous
ok
Dewi Agustin
Luar biasa
Dewi Agustin
Biasa
Dewi Agustin
Buruk
Endah Lestary
Luar biasa
Ningsih Alfarizqi
BCA novel KY makan kacang,,,ngebut
Natalia Hasugian
Luar biasa
Natalia Hasugian
Buruk
Ningsih Alfarizqi
dr emaknya langsung lari ke sini,,,
keren semua
Rika Hari
iy la???? bpk nya pembalap ank nya harus pembalap juga 😁😘😘
Rika Hari
pesona cinta youtuber
Rika Hari
Kecewa
N@r@
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Risma Waty
Ok, mbak...
Reski Aldiar
Lumayan
Reski Aldiar
Buruk
Mamah Kekey
hadir lagi kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!