(Bukan) RAHIM PENGGANTI

Anggun mengendarai mobil dengan kecepatan lumayan tinggi. Dari salah satu orang kepercayaannya, Anggun tahu dimana Rendra suaminya menyimpan wanita yang sedang mengandung benih pria itu.

Anggun tidak mau terlambat sampai di villa itu. Saat ini Rendra sedang rapat di kantornya. Kesempatan bagi Anggun mengenal siapa wanita yang telah mencuri perhatian Rendra.

Selama ini, Rendra tidak pernah menginap di tempat lain manapun kecuali jika sedang bekerja di luar kota. Bahkan, terkadang pria itu tetap mengusahakan pulang.

Siang hari, Anggun sampai di Villa. Anggun tahu alamat Villa ini, karena di sini mereka menghabiskan waktu jika sedang bosan dengan aktivitas sehari-hari.

Penjaga rumah yang mengenal Anggun sebagai istri Rendra, membiarkan wanita itu masuk. Anggun mengamati villa yang menjadi tempat favoritnya dan Rendra untuk bercinta.

"Mana wanita itu?" tanya Anggun dengan bibi begitu masuk ke ruangan.

"Lagi tidur di kamar, Bu."

"Kamar yang mana? Jangan bilang dia menempati kamar milikku!"

"Anu, Bu. Itu ... iya Bu."

"Apa? Jadi wanita itu menempati kamar yang aku dan Rendra biasa tempati!" Anggun sedikit berteriak mengucapkan itu.

Dita yang akan mengambil air minum mendengar suara teriakan itu menjadi penasaran. "Siapa wanita itu? Apa dia istri Pak Rendra?" Dita bertanya dalam hatinya.

"Siapa, Bi?" tanya Dita. Wanita itu turun dari tangga dengan berhati-hati. Sampai dihadapan Anggun, Dita dan Anggun saling bersitatap.

"Ini, istri nya Pak Rendra, Bu," ucap Bibi dengan kegugupan. Semua pekerja tahu jika Anggun bukanlah wanita yang ramah. Bibi takut terjadi sesuatu dengan Dita. Dia telah di pesan Rendra untuk menjaga wanita itu.

"Tinggalkan kami berdua, Bi!" ucap Anggun.

"Tapi, Bu ...."

"Atau kau mau aku pecat!" ucap Anggun lagi.

"Baik, Bu." Bibi akhirnya meninggalkan Anggun dan Dita berdua. Di dapur Bibi menghubungi Rendra.

"Ada apa, Bi? Apa wanita itu berusaha kabur lagi?" tanya Rendra.

"Bukan, Pak. Ada Ibu Anggun. Bibi takut jika terjadi pertengkaran!" ucap Bibi ketakutan.

"Baiklah, aku juga sedang dalam perjalanan pulang!" Rendra mematikan sambungan teleponnya dan meminta supir mempercepat lajunya jalan mobil.

Anggun memandangi wajah Dita dari ujung rambut hingga kaki. "Wanita ini ternyata cantik. Aku salah mengizinkan Rendra mencari sendiri wanita yang akan menjadi ibu pengganti buat anakku," batin Anggun.

Dita mengulurkan tangannya untuk berkenalan namun diacuhkan Anggun. Wanita itu masih terus memandangi Dita tanpa kedip. Wanita itu hanya tersenyum menanggapinya.

(visual Dita)

(Visual Anggun)

"Ibu, silakan duduk. Nanti capek kalau berdiri terus," ucap Dita untuk menghilangkan kecanggungan.

"Ini villa milikku. Tidak perlu kamu persilakan duduk. Aku bisa melakukan apapun sesukamu."

"Maaf, Bu. Saya tidak bermaksud begitu!"

Anggun berjalan menuju sofa yang berada di ruang keluarga. Dita mengikuti dari belakang. Saat ini mereka duduk berhadapan. Kembali Anggun memandangi Dita. Pakaiannya yang sedikit terbuka membuat Anggun menarik napas dalam.

"Apa cara berpakaian kamu begini setiap hari?" tanya Anggun.

"Ini semua Pak Rendra yang beli, Bu."

"Kamu bisa'kan menolaknya jika emang kamu tidak suka!"

"Saya tidak berani membantah, Bu."

"Di mana kamu kenal suami saya?"

"Saya, saya kenal Pak Rendra di Klub," ucap Dita gugup.

Anggun langsung berdiri dari duduknya dan mendekati Dita. Wanita itu mencengkeram baju depan Dita. "Katakan dengan jujur, apa yang selama ini kamu lakukan dengan Rendra? Apa kamu sengaja menggodanya?"

"Maaf, Bu. Saya tidak pernah menggoda Pak Rendra."

"Wanita malam seperti kamu tidak pantas jadi ibu pengganti buat anakku!" ucap Anggun dan mendorong tubuh Dita. Wanita itu sampai tersungkur di sofa.

Bertepatan dengan itu Rendra masuk, sehingga dia menjadi marah. "Anggun, apa yang kamu lakukan dengan Dita?" Rendra mengucapkan dengan teriakan. Anggun menjadi ketakutan melihat suaminya yang muncul.

...****************...

Selamat sore semuanya. Bagaimana novel terbaru mama ini? Semoga semua suka dan terus menantikan kelanjutan dari kisah ini. Terima kasih.