Seseorang itu akan terasa berhaga, manakala dia sudah tak lagi ada.
Jika itu terjadi, hanya sesal yang kau punya.
Karena roda kehidupan akan terus berputar kedepan.
Masa lalu bagai mimpi yang tak bisa terulang.
Menggilas seluruh kenangan, menjadi rindu yang tak berkesudahan.
Jika ketulusan dan keluasan perasaanku tak cukup untuk mengubah perasaanmu, maka biarlah ku mengalah demi mewujudkan kebahagiaanmu bersamanya, kebahagiaan yang telah lama kau impikan. -Stella Marisa William-
Sungguh terlambat bagiku, menyadari betapa berharganya kehadiran mu, mengisi setiap kekosongan perasaanku, mengubah setiap sedihku menjadi tawa bahagia, maaf kan aku yang bodoh, maafkan aku yang telah menyia nyiakan perasaan tulusmu -Alexander Geraldy-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Stella mengembuskan nafasnya pelan, "baiklah jika kakak memaksa, aku akan mengatakannya," Stella kembali meletakkan sendok di piringnya, kemudian dia mengepalkan tangannya dibawah meja, "Aku ingin berpisah,"
Alex diam terpaku di tempatnya, pandangan matanya menatap tajam pada Stella, wanita itu tampak serius dengan perkataan nya, tanpa Stella ketahui, dibawah meja Alex pun mengepalkan kedua telapak tangannya, otot otot rahangnya mengeras menahan amarah.
"Aku tak tahu apa yang terjadi denganmu, tapi kalau kamu ingin berpisah, aku tak bisa mengabulkan keinginan mu, sampai kapanpun aku tidak akan melepasmu," Usai mengatakannya, Alex berlalu pergi, meninggalkan Stella yang masih dihadapkan dengan banyak pertanyaan, tentang sikap suaminya.
"Kamu mencintai wanita lain kak, aku tak terima itu, harga diriku benar benar terluka, membayangkan mu menyentuhku, tapi di pikiranmu ada wanita lain sungguh membuatku jijik, aku merasa seperti wanita malam, dan kamu seperti pria kesepian yang menginginkan wanitamu tapi tak bisa, jadi melampiaskannya padaku, sambil membayangkan dirinya, aku tak ingin menjadi penghalang diantara kamu dan kekasihmu, "
Itulah yang seharusnya Stella ucapkan, namun semuanya tertahan di kerongkongan, tak sanggup ia keluarkan, rasanya sungguh menyakitkan.
...✨✨✨...
Alex menggenggam erat kemudi mobil nya, sampai buku buku jarinya memutih, dia benar benar merasa marah, jika di ingat ingat, dirinya bahkan tidak pernah berkata atau bersikap kasar pada istrinya, namun tiba tiba Stella menginginkan mereka berpisah, Alex sungguh tak habis pikir.
Jika ini karena belakangan ia sering pulang dalam keadaan mabuk, sepertinya bukan, karena walaupun mabuk pun, ia tak pernah memukul atau bersikap kasar, alasannya mabuk adalah karena ia tengah sangat dipusingkan dengan urusan pekerjaan.
Alex masih terlalu muda untuk menangani Hotel dan segala seluk beluk permasalahannya, ditambah lagi dengan sikap papa nya yang galak, tegas dan keras kepala, membuat Alex tidak bisa berkutik.
Dulu papa nya meminta ia meneruskan bisnis keluarganya, Alex menurut, kemudian papa nya menginginkan pewaris berikutnya, ia pun dengan rela menikahi gadis yang di inginkan papanya, dan menduakan Anindita kekasih nya.
Kemudian dari hasil pernikahan nya dengan Stella, lahirlah sang pewaris berikutnya, tak tanggung tanggung, tuan Sony memiliki 2 cucu lelaki calon penerus keluarga Geraldy, Sungguh Sony benar benar bahagia dengan kelahiran kedua cucu laki lakinya.
Beberapa minggu yang lalu Alex mengambil keputusan fatal, hingga twenty five hotel mengalami kerugian yang tidak sedikit, Bahkan beberapa cabang di negara tetangga ikut terdampak, satu cabang di Australia yang baru akan di resmikan, terpaksa harus dijual untuk menutupi kerugian, Sony Geraldy begitu murka setelah mengetahui nya, akhirnya dia memberikan hukuman pada Alex untuk membereskan masalah tersebut.
Alex yang tertekan dengan beban pekerjaan ditambah lagi dengan tuntutan untuk menyelesaikan pendidikan tepat waktu, membuatnya sangat stres dan frustasi, hingga Alkohol menjadi ya pelampiasannya.
Karena suka atau tidak, Alex harus membagi dirinya di tiga tempat, ketiga nya perlu kewarasan dalam berpikir, pekerjaan, kuliahnya yang belum rampung, dan keluarga.
Alex tipe pria tertutup, dia hanya menyimpan apa yang dia alami dan rasakan seorang diri, bahkan setelah 2 tahun menikah dengan Stella pun, belum mampu merubah sifatnya,
Alex sangat bersyukur, ketika usai melahirkan, Stella merelakan cuti kuliah, agar bisa fokus pada anak anak dan dirinya, Alex sangat berterimakasih pada istrinya, karena Stella benar benar memahami keadaanya, artinya satu masalah jadi sedikit ringan, ia hanya harus fokus pada pekerjaan dan pendidikan nya, karena usai dia mendapat gelar, selanjutnya, Stella yang akan melanjutkan pendidikannya.
Beberapa tahun mengenal Stella, membuatnya tahu, bahwa Stella tak main main dengan impian dan cita cita nya, Stella ingin jadi dokter, bukan karena faktor keluarga yang keseluruhannya berprofesi sebagai dokter, tapi Stella memang menginginkan profesi tersebut sebagai impian, cita cita dan pilihan hatinya.
Stella adalah gadis yang mandiri, begitulah ia didik orang tuanya, dia penyayang dan tidak egois, namun begitu kuat pendirian dan prinsip hidupnya.
Dan kini, tak ada angin atau pun badai tiba tiba Stella ingin berpisah, tentu saja Alex tak rela, walaupun ia tak pernah mencintai istrinya, namun untuk berpisah, Alex sungguh tak bisa membayangkan, Alex menyayangi keluarganya, tempat ia kembali pulang melepas penat dan beban pekerjaannya, melihat istrinya tersenyum di pagi hari membuat nya bersemangat memulai hari, suara anak anaknya laksana melodi yang menenangkan hati, Alex tak ingin kehilangan itu semua.
Entahlah sungguh sesuatu yang aneh, dulu pun ketika pertama kali berkenalan dengan Stella dia merasa sangat bahagia, Stella cantik, kepribadiannya menarik dan juga ceria, ketika mereka menjalani masa karantina di asrama, Alex menemukan dirinya yang satu frekwensi dengan Stella, kabur bersama, dan kembali ke asrama pun bersama, mereka begitu kompak dalam hal kenakalan, hingga ketika mereka ketahuan kabur dari asrama, mereka juga menjalankan sepuluh hari masa hukuman bersama sama.
Hingga suatu ketika, sepulang Alex dari kampus, Alex diminta mama nya untuk datang ke sebuah restoran untuk makan malam, tak disangka ia melihat Stella ada di sana.
Tapi Alex bahagia bertemu lagi dengan Stella, jujur saja ketika dirinya lulus dari SMU, Alex kehilangan kontak dengan Stella, entah karena apa, dirinya seakan dibuat lupa akan Stella setelah lulus dari SMU.
Awalnya Alex hanya berpikir bahwa ini hanya makan malam biasa, ternyata persahabatan kedua orang tua mereka menjadi alasan utama, mereka menginginkan anak anak mereka juga memiliki ikatan untuk saling menjaga satu sama lain.
Jika Alex adalah satu satunya anak lelaki di keluarga Geraldy, maka Stella juga satu satunya anak perempuan di keluarga William.
Dan jika Sony Geraldy menginginkan penerus keluarga, sungguh berbanding terbalik dengan Kenzo William, yang hanya menginginkan seorang lelaki setia dan bisa mencintai putri satu satunya.
Dua sahabat dengan pemikiran jauh berbeda, namun bisa bertahan selama puluhan tahun, sampai sampai mereka menginginkan anak anak mereka menikah.
Sungguh aneh.
Tapi Anindita?
Gadis itu juga punya perasaan, entah sampai kapan ia rela menjadi kekasih bayangan, yang tak pernah terlihat dan tak pernah menuntut keadaan, sungguh hanya cinta yang besarlah yang mampu membuat semua ini terjadi.
Anindita adalah gadis yatim piatu, ia lemah lembut dan sederhana, ketika masih SMU, ia sudah bekerja sambil mengumpulkan uang untuk kuliah, perjuangan hidupnya yang berat, membuat Alex kagum, hingga akhirnya jatuh cinta pada sosok Anindita.
Anindita yang rela menjadi kekasih rahasia selama bertahun tahun, terhitung semenjak mereka mulai berpacaran ketika SMU, karena Alex tak pernah memberitahu keluarganya perihal kekasihnya.
Alex Egois? yah dia sangat mengakui dirinya pria paling egois dan tak punya hati.
Tapi memilih antara Stella atau Anindita, adalah sebuah pilihan yang sulit untuk dia ambil.