Lelah Yang Menuntun Ku Pergi

Bibi Narti yang sebelum nya sudah di beri tau oleh kang Yudi pun segera bangun dari tidur nya , tanpa memikirkan apapun dia langsung saja menuju ke rumah sakit dengan di antar oleh tetangga nya yang masih pada nongkrong .

" terimakasih ya Nang ,bibi masuk dulu "

Bi Narti pun langsung ke lantai tiga tempat alisha dan kang Yudi berada.

Dari jauh bi narti sudah melihat kang Yudi yang mondar mandir ,dia langsung lari menghampiri dan menyapa nya .

" kang , bagaimana bisa begini kang ,tadi sore neng alisha pulang masih baik baik saja ,ya Allah neng ,kenapa nasib mu begitu menyedihkan sekali ." ucap nya yang di iringi dengan air mata .

Kang Yudi menghela nafas " jujur aku juga ngak tau bik , setiap malam aku selalu nyamperin neng alisha tapi malam ini itu nyonya memberikan banyak pekerjaan tambahan pada ku ,sehingga aku datang Lat ke tempat tinggal neng alisha , dan saat aku kesana semua sudah hancur , ne- neng alisha sudah tak sadarkan diri bahkan darah bercecer di mana mana ." ucap nya dengan di iringi penyesalan.

" ya Allah kang ,neng alisha ini anak yang baik , kenapa harus di pertemukan dengan para iblis itu .sungguh terkutuk siapapun pelaku nya , semoga Allah akan menghukum mereka dengan kejam .

Lalu bagaimana dengan kondisi nya sekarang kang ?" tanya bi Narti lagi .

" tangan neng alisha banyak memar dan lecet dan tangan yang satunya kata dokter ada retakan pada tulang nya dan lutut nya terjadi pergeseran ,di mungkin kan neng alisha tidak bisa berjalan dalam waktu dekat lagi ,dan untuk janin nya dokter mengatakan kalau keadaan nya lemah jadi doker akan berusaha menyelamatkan mereka berdua , jujur kang Yudi takut bik, bagaimana kalau neng alisha terus terus di rumah mereka , bisa jadi neng alisha akan meninggal muda ." jawab nya lanjang lebar .

" ya Allah neng huhu...hu....bibi ikut prihatin atas nasib mu neng , padahal besok adalah acara pembukaan usaha barunya ."

" nanti untuk sementara kalau bik narti tidak keberatan biar di urus dulu sama Rosa , sampai menunggu neng alisha pulih bik ." balas kang Yudi .

" iya ,begitu juga lebih baik kang ,usaha neng alisha harus tetap berjalan ,dan ngomong ngomong apa kang Yudi tau alamat rumah orang tua nya di kampung ? Biar bibi beri tau mereka ." ucap nya lagi .

Tapi kang Yudi menggeleng lemah .

Dari arah samping dokter pun datang lagi dengan membawa banyak kantong darah.

" Dokk apa yang terjadi dengan nona ku , dan kenapa banyak kantong darah ." tanya kang Yudi dengan panik .

" Pasien membutuh kan banyak darah , karena luka di sekujur tubuh nya yang membuat dia kehilangan banyak darah , permisi ." ucap nya dengan terburu buru .

" Bik, lalu siapa yang akan membayar semua ini bi , kang Yudi bisa menolong tapi tidak seberapa ,bibi kan juga tau bagaimana keadaan ku ." ucap nya dengan lesu .

" Biar semua bibi yang tanggung kang , semoga tabungan bibi dan anak bibi cukup untuk neng alisha di rumah sakit sampai sembuh , sebenarnya neng alisha ada tabungan kang ,tapi ngak enak bertanya kan , jadi biar pakai tabungan bibi saja ."

Sedangkan di mansion .

" Bi Yani ! Ikut dengan ku !" perintah nyonya Laila .

Kemudian bibi Yani pun mengekor sampai di kamar nyonya Laila .

" ini bagian mu , dan jangan bilang sama siapapun atas semua kejadian itu , sungguh wanita itu membuatku muak , bagaimana dia bisa berpikir akan melahirkan keturunan ku , najis !" oceh nya .

Dengan senyum kemenangan bi Yani mengambil amplop itu " baik nyonya bibi akan menutup rapat rapat mulut ini ." kemudian dia undur diri.

Pintu di tutup dan hanya tinggal nyonya Laila sendiri di kamar .

" Uhuk...uhuk....uhuk....

Dia terus batuk tak berhenti , bahkan sampai muntah darah .

Huek !

" Da- darah ! A- ada apa dengan ku , kenapa rasa sakit ini muncul lagi , kenapa semua tubuh ku terasa nyeri ,padahal tadi perasaan aku tidak ikut menganiaya wanita udik itu ,uhuk..uhuk..."

Wanita tua itu terus batuk sampai datang nya fajar ,bahkan dia sampai tidak bisa memejamkan ke dua mata nya .

Sedangkan pagi pagi sekali di rumah sakit ." bik , lalu siapa yang akan menjaga non alisha ,aku harus kerja lagi di rumah itu , dan aku juga harus menyelidiki siapa dalang di balik ini semua , sedangkan anak ku Rosa juga sibuk dengan usaha neng alisha , bibi jualan ." ucap nya dengan bingung .

" pulang saja kang , aku yang akan menjaga neng alisha sampai dia bisa pulang dari rumah sakit , untuk sementara bibi libur jualan dulu , dan setelah sembuh dia akan bibi ajak Pindah dari rumah iblis itu , kebetulan anak ku yang tkw beli apartemen dan sampai sekarang masih kosong tidak ada orang ,nanti biar neng alisha tinggal di sana !" ucap nya dengan tegas .

" baik lah kalau begitu bi , semoga Allah membalas semua kebaikan bi Narti dengan kebaikan yang berlipat lipat , aamiin "

Tiga hari sudah berlalu dari kejadian itu , saat ini prima dan Dandy sementara perjalanan pulang ke mansion nya , saat tiba di bandara , dia langsung di jemput sama ajudan nya " silahkan tuan ."

Sepanjang perjalanan tidak ada yang bersuara , prima Berkecamuk dengan pikiran nya sedangkan Dandy tidur ,karena saat di Turkey semua urusan pekerjaan di serahkan sama Dandy , sedangkan prima justru melampiaskan sakit hatinya dengan minum minum .

Dia bingung bagaimana dia mau bicara dengan mama nya nanti ,dan dia lebih bingung bagaimana dia akan menghadapi alisha nanti .

Mobil pun sudah memasuki pelataran parkir ,dan mobil pun berhenti , prima langsung turun dengan wajah lesu , semua asisten rumah tangga yang menyapa nya pun dia abaikan .

" Prima , darimana saja kamu ,kenapa baru muncul ?" tanta nyonya Laila .

" kerja ma ! " jawab nya .

" baiklah mandi sana , dan segera turun untuk makan malam ." balas nya lagi .

Prima pun segera mandi ,berganti pakaian dan sekarang dia sedang duduk di meja makan dengan nyonya Laila.

" Prim , papamu itu dinas kemana sih kenapa nggak pulang pulang , dan beberapa hari ini dia juga nggak ngabarin mama lagi ." oceh nya .

Prima sedikit gugup , tapi dia segera menetralkan nya lagi " nggak tau ma , nanti kalau sudah selesai juga pulang sendiri ." jawab nya acuh .

makan malam sudah selesai , Karna tidak ada yang mau di bicarakan lagi maka nyonya Laila undur diri ,akhir akhir ini tubuh nya melemah , batuk nya tak kunjung sembuh dan tulang tulang nya pun juga sakit semua ,jadi dia mau istirahat di kamar .

Sedangkan prima bukan ke kamar tapi dia terus melangkah ke arah tempat alisha tinggal , dada prima seperti di ketuk ketuk oleh jantung nya ,dia terus melangkah , dari jauh kelihatan bangunan kecil yang gelap karena ulah dia sendiri yang memutus aliran listrik , kemudian dia berbalik lagi , dia pun menyambung aliran listrik itu , dan sampailah dia di gudang .

Deg !

Mata prima melotot sempura melihat kamar yang berantakan ,bahkan noda darah berceceran di mana mana , Semua perabot pun berhamburan bukan pada tempat nya .

Tubuh prima bergetar hebat ,bahkan berdiri pun dia tak sanggup " ti- tidak , siap yang berani melakukan semua ini di wilayah ku sendiri tanpa ijin ku ! Brengsek ! "teriak nya .

Dia pun segera menelpon kepala pelayan yaitu bibi Yani .

" datang ke rumah belakang sekarang juga , aku tunggu dalam lima menit !"

Tut !

Bi Yani dengan sigap dia lari tergopoh-gopoh" ada yang bisa saya bantu tuan muda ." ucap nya .

Prima melotot sempura , mungkin kalau bisa keluar itu biji mata nya sudah keluar .

" siapa yang melakukan semua ini tanpa ijin ku !

Deg !

Bersambung