NovelToon NovelToon
UNLUCKY

UNLUCKY

Status: tamat
Genre:Horor / Action / Fantasi / Supernatural / Contest / Romansa Fantasi / Tamat
Popularitas:575.5k
Nilai: 5
Nama Author: ittiiiy

Harap bijak dalam membaca!

Felix yang merupakan anak yatim piatu dengan kepribadian yang cuek dan kasar tinggal di Panti Asuhan Helianthus tapi setelah berumur 10 tahun Panti Asuhan tersebut kebakaran dan yang selamat hanya dia seorang dan 2 petugas dapur.

Akhirnya Felix tinggal di Panti Asuhan Arbor bertemu dengan empat orang anak yang seumuran dengannya dan untuk pertama kalinya membuka diri untuk menjalin persahabatan.

Di sekolah barunya 'Gallagher' ada yang menganggap ia adalah pelaku dari kebakaran tersebut, ada juga yang menganggap ia adalah pembawa sial karena hanya dia anak yang berhasil selamat dan membuat orang di dekatnya menderita.

Saat Felix dipenuhi rasa bersalah untung saja ada sahabatnya Cain dan si Kembar 3 yang selalu menemani dan mereka melakukan banyak petualangan bersama.

Tapi tetap saja ia menganggap dirinya tidak beruntung hingga sebuah kekuatan aneh dalam dirinya muncul dan rambut hitamnya mulai berubah sedikit demi sedikit menjadi hijau.

Apakah benar Felix termasuk orang yang tidak beruntung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ittiiiy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.28 - Hujan Merah Muda

Felix terbangun dan mengingat kejadian semalam saat mendengar suara perempuan yang berbicara dari dalam dirinya tapi setelah itu dia tidak ingat apa-apa lagi.

"Tidurmu nyenyak sekali," kata Cain yang sudah selesai memakai seragam sekolahnya.

"Kalian tidak membangunkanku?!"

"Aku mau membangunkanmu tapi dilarang Cain," kata Teo mengikat dasinya.

"Baru kali ini kulihat kau tidur pulas begitu jadi mana tega aku membangunkanmu ...." Cain melemparkan handuk, "Bangun ... Mandi!"

Mereka semua tertawa kecuali Felix yang buru-buru bangun.

Perjalanan ke sekolah hanya 10 menit diantar oleh Daisy, "Wah, secepat ini ... tanpa Keringatan ... tanpa lari-larian ... tanpa berdiri dibus ...." Tom mendramatisir sekali.

Tan hanya melambaikan tangan dari dalam mobil karena dokter Mari masih belum mengizinkan masuk sekolah tapi tetap mencatat pelajaran dan mengerjakan tugas kemudian menitipkannya untuk diperiksa.

Cerah sekali cuaca hari itu secerah senyuman mereka juga yang pergi sekolah dengan begitu mudah, "Tapi rasanya ada yang kurang juga yah kalau senyaman ini pergi sekolah ...." Tom mengeluarkan permen dan melemparkannya ke Pak Acton.

"Thankyou ...." kata Pak Acton membuka permen sambil masih memegang tongkatnya.

Perjalanan dari rumah Daisy ke sekolah memang mudah dan sangat nyaman tanpa hambatan sama sekali tapi perjalanan dari panti yang sulit dan banyak hambatan banyak kenangan yang didapat.

Memasuki koridor dekat kelas 3-7 terdengar suara riuh membuat Felix dan Cain bergegas mendekat melihat anak-anak yang sedang mengintip dari luar kelas.

"Apa yang terjadi?" tanya Cain pada Dallas Si Ketua Kelas.

"Dea tiba-tiba menyerang Demelza," jawab Dallas.

"Demelza?" tanya Felix.

"Anak yang berkacamata suka duduk paling depan itu," jawab Dallas.

Seluruh meja dan kursi terobrak-abrik oleh kelakuan Dea membuat Demelza terpojok disudut kelas. Dea yang mengambil segala macam benda dan melemparkannya ke arah Demelza. Demelza dengan suara paraunya yang meminta ampun tapi tidak dihiraukan.

"Kenapa tidak ada yang memanggil guru?" tanya Felix heran melihat anak-anak hanya diam menonton.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Felix. Siapa coba yang berani mengadukan putri tunggal dari gubernur. Tanpa embel-embel anak gubernur pun mereka langsung ngeri dengan kelakuan Dea yang sekarang dan tak ada yang berani macam-macam.

"Kau ini kenapa?" Felix masuk ke dalam kelas dan menghentikan Dea ketika tidak ada seorangpun yang berani.

Ekspresi Dea juga tidak main-main. Wajahnya yang merah padam dan matanya yang seperti ingin keluar.

"Keluar Felix, aku akan menghabisi anak ini."

"Menghabisi?" Felix mengambil vas bunga yang ada ditangan Dea, "Kau mau masuk penjara karena melukai orang seperti ini."

"Masuk penjara? Tidak ada penjara untuk anak seumuran kita!" Dea merebut kembali vas bunga itu dan melemparkannya ke Demelza. Untungnya hanya mengenai tembok tapi tepat diatas kepala Demelza.

"Kau sudah gila ya?" Felix membentaknya.

"Yang gila itu dia! berani-beraninya dia mengatai kau itu anak iblis."

"Jadi karena itu kau melakukan semua ini?"

Dea tidak menjawab dan hanya berjalan menuju Demelza memungut pecahan vas bunga tadi dan mulai menaikkan tangannya.

"Hentikan!!!" Felix menarik lengan Dea dan menariknya untuk berdiri.

Demelza terlihat ketakutan sekali dan menangis tak henti-hentinya. Cain dari luar kelas hanya tersenyum sendiri dan mulai pergi dari sana.

Felix menarik Dea keluar dari kelas dan menyeretnya menuju ruang guru. Saat Felix mulai melepaskan tangannya ia melihat darah di tangannya ternyata darah itu berasal dari tangan Dea yang terlalu erat menggenggam pecahan vas tadi.

"Sebenarnya apa yang kau dapatkan setelah melakukan hal ini?" Felix meneriakinya lagi.

Dea hanya diam dan mulai melihat tangannya yang terluka, sepertinya dia juga baru sadar dan mulai merasakan sakitnya. Akhirnya Felix tidak jadi membawanya ke ruang guru melainkan membawanya ke gedung kesehatan dan tak lama Demelza juga dibawa kesana membuat Dea seperti cacing kepanasan lagi dan ingin menemui Demelza lagi. Felix menatap tajam dan akhirnya Dea duduk kembali dan menyuruh perawat melanjutkan merawat tangan Dea.

Pak Egan datang menemui Dea di ruang perawatan bersama dengan Ayah Dea, Pak Gubernur Jagger. Felix pun disuruh kembali ke kelas.

Didalam kelasnya terdengar sangat riuh bahkan masih dari kejauhan Felix sudah bisa mendengarnya. Saat memasuki kelas mereka semua langsung diam. Cain yang duduk sambil memangku pipinya sambil tersenyum menyambut Felix.

"Berhenti tersenyum!" perintah Felix.

"Atau apa? Kau mau memanggil Dea?!" Cain mulai tertawa kecil.

"Kemana yah pecahan vas tadi?" kata Felix membuat Cain meminta maaf cepat.

Dari jendela kelas terlihat Dea masuk kedalam mobil yang sama dengan ayahnya itu dan diantar oleh hampir semua guru. Demelza masih dirawat di ruang kesehatan dan dijaga oleh Pak Acton dari luar kamar sambil meminum kopi dan menyalakan tv ruang tunggu dengan meninggikan suara dengan remote membuat perawat disana semua menatapnya tapi Pak Acton tidak peka hanya terus asyik menonton.

Saat jam makan siang, Felix dan Cain tidak langsung makan tapi pergi menjenguk Demelza. Banyak bekas luka cakaran oleh Dea di lengan, leher dan wajahnya. Bahkan kacamatanya jadi hancur tak berbentuk lagi.

Pak Acton yang menjaga sudah mulai tertidur padahal sudah meminum kopi akhirnya dibangunkan oleh Cain agar tidak ketahuan bisa dilaporkan ke kepala sekolah karena tidak menunaikan tugas dengan baik.

"Aku minta maaf!" kata Felix kepada Demelza yang berbaring menutup matanya.

Cain melongo mendengar kata itu keluar dari mulut Felix.

"Aku yang harusnya minta maaf!" kata Demelza.

"Kukira kau sedang tidur?"

"Bagiamana aku bisa tidur setelah diserang seperti tadi, begini Felix aku benar-benar minta maaf dengan apa yang aku katakan tentangmu memang wajar aku mendapatkan ini tapi aku sungguh minta maaf ... aku memang terkadang berbicara keceplosan dan tidak tahu jika itu menyakiti orang lain tapi aku tidak tahu kalau Dea akan bereaksi seperti itu ... sebenarnya apa hubunganmu dengan Dea sehingga dia bereaksi berlebihan seperti itu padahal selama ini aku bisa dibilang berteman baik dengannya ...."

Cain yang mendengar itu hanya tersenyum tipis dan menggaruk kepalanya malu sendiri dan menatap Felix.

"Tidak ada hubungan apa-apa."

"Sepertinya dia menyukaimu," kata Demelza mencoba duduk.

Cain mulai tertawa membuat Felix jengkel.

***

Kantin yang menyediakan makan siang gratis resmi dibuka, Teo dan Tom sudah terlihat menikmati makanannya, "Lama tak ke kantin tiba-tiba jadi berubah luas begini ...." Cain mulai berjalan masuk melewati pintu tapi dihentikan oleh Felix.

"Kenapa?" tanya Cain.

Felix menarik Cain mundur sedikit dari pintu masuk dan menunjuk ke fire sprinkler yang tertempel di langit-langit atap.

"Hah!" Cain mulai menyadari dan membungkam mulutnya sendiri.

"Kau cari fire alarm yang ada diseluruh gedung sekolah, aku cari smoke detector yang ada. Dia pasti ada disalah satu itu."

Felix dan Cain berlarian kesana kemari mencari tapi tidak ditemukan juga. Akhirnya ia ke gedung baru untuk SMP dan menemukan yang dicarinya, "Mertie ... sudah cukup!" kata Felix berusaha mengatur napasnya.

Mertie yang menyalakan korek api hendak membakar kertas tepat dibawah smoke detector langsung dihentikan oleh Cain, "Kau ingin sekolah hujan air merah muda?"

"Kami berlima akan membantumu ...." Felix meyakinkan.

Mertie hanya tersenyum dan dengan cepat membakar kertas itu dan meninggikan tangannya, "Tidak!" Cain langsung menutupi kepalanya.

"Eh?" karena tidak terjadi apa-apa ia membuka matanya dan tak lama kemudian barulah muncul cairan berwarna merah muda keluar dari sprinkler seluruh gedung sekolah.

Seluruh gedung kini berwarnakan merah muda bahkan makanan di kantin semua kini ditutupi cairan berwarna merah muda. Teo dan Tom yang asyik makan juga kini basah kuyup dan seluruh badannya serta makanannya yang belum habis juga tertutupi warna merah muda.

Felix, Cain dan Mertie saling menatap masing-masing dan kemudian tertawa bersama.

...-BERSAMBUNG-...

1
gatauu
jejakk
Fidia K.R ✨
Aku juga udah hadir ya ka thor 😉 suka sm cerita yang ini, nice ka thor
~H∆LUsinN∆SI~
cerita ini bakal lanjut kan thor?
endingnya nanggung banget, belum ada cerita setelah felix jadi caelvita loh >⁠.⁠<
ittiiiy: Ada infonya kok di chapter terakhir☺️
total 3 replies
~H∆LUsinN∆SI~
istilahnya belibet susah bacanya and sering lupa juga😭. btw ijin baca ulang seru soal nya, semangat berkarya thor
@Kristin
Semangat up nya akan baca Nyicil aja
@Kristin
Komentar like dan Subscribed di sini juga o
@Kristin
Komentar like dan Subscribed di sini juga
💯Fhashyafira✅
lanjut aku datang lagi thor
💯Fhashyafira✅
halo kk aku datang membawa like lagi
◌⑅⃝●ᏒᎬᏁ●⑅⃝◌
baru sadar kalau gw baca di tahun 2023 dan ini novel udh munculnya lama sekali kenapa baru ketemu sih aihh
◌⑅⃝●ᏒᎬᏁ●⑅⃝◌
keren Cok fantasi horor
◌⑅⃝●ᏒᎬᏁ●⑅⃝◌
kok gw terharu ya Ama omongan nya cain
💯Fhashyafira✅
Aku datang lagi membawa like thor
💯Fhashyafira✅
halo thor aku datang lagi membawa like 😘
~H∆LUsinN∆SI~
inilah yang ku tunggu😻
selamat felix
@Risa Virgo Always Beautiful
ceritanya menarik semangat
💯Fhashyafira✅
Hai aka aku datang lagi
Gemi Sapoetri
menarik tidak membosankan...👏👏👏👍🏻👍🏻👍🏻💪
ittiiiy: Terimakasih banyak🤗🙏
total 1 replies
💯Fhashyafira✅
Hai aka aku membawa like aka 👍
💯Fhashyafira✅
Hai aka aku datang membawa like lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!