Namaku adalah Nayla putri dan Aku hanyalah gadis desa dengan penghidupan di bawah rata rata. Selama ini aku hidup dengan hanya mengenal sosok seorang Ibu saja tanpa mengenal sosok yang bernama Ayah. Bagiku Ibu adalah satu satunya orang yang paling berharga dalam hidupku, tanpa nya mungkin aku tidak akan bisa hidup selama ini. Semua ucapannya adalah titah untukku, dan demi membahagiakan nya aku mematuhi semua ucapan nya bahkan dengan mengindahkan perasaan ku sendiri, dan readers tercinta dari sinilah ceritaku bermula.
Selamat membaca, semoga berkenan. Berikan dukungan seikhlasnya, semoga yang maha Kuasa memberikan balasan yang setimpal. Aamiin ya robbal alamiin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari sampai kemana pun juga
Lepàskàn Aku 👉 30 👈
💘💘💘
Pagi pagi sekali Asrul sudah rapi walau bukan dengan setelan kantornya. Hari ini Asrul ingin ke kampung menyambangi Nayla guna untuk menyelesaikan masalah yang tengah menimpah mereka, sekaligus mengunjungi Ibu mertuanya.
Mobil merah kesayangan sudah setia menantinya di parkiran rumahnya. Tanpa menunggu lama Asrul mulai mengemudikan mobilnya melewati jalan yang sudah mulai ramai karena aktifitas masing masing warga di kota besar.
Tidak lupa Asrul mampir di beberapa tempat untuk membeli beberapa oleh oleh buat Ibu mertuanya sekaligus sahabat baik sang Ibu.
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, akhirnya mobil pun berhasil parkir di halaman sebuah rumah yang nampak sangat asri.
" Huft, semoga dia ada di sini. Juga semoga urusannya segera selesai " Gumam Asrul
Ia beranjak keluar dari mobil dan memasuki halaman rumah tersebut.
" Assalamu alaikum.....! "
Entah untuk yang keberapa kali Asrul mengetuk dan mengucapkan salam hingga akhirnya pintu pun terbuka dari dalam. Nampak seorang wanita paruh bayah keluar dari balik pintu.
" Wa' alaikum salam.....! " Maaf Aku lagi asyik ma....... sak. Nak Asrul.....! Jerit Bu Lastri terkejut sekaligus bahagia, setelah melihat siapa tamu yang berkunjung di rumahnya pagi ini.
Tapi kebahagiaan itu berubah kekecewaan karena Bu Lastri berharap seseorang pun ikut bersama. Namun setelah menunggu beberapa saat yang di tunggu pun tak kunjung nampak.
" Ibu.....! " Panggil Asrul yang bingung melihat perubahan di wajah Ibu mertuanya itu.
" Ah Iya Nak, mari masuk....! " ajak Bu Lastri ramah.
" Baik Bu "
Asrul masukkedalam rumah mengikuti langkah kaki sang Ibu. Matanya menyapu beberapa tempat mencari keberadaan seseorang, namun tak kunjung kelihatan.
" Bibi.....! buatkan minum ya.
" Iya Bu....! " Jawab Bi Dewi sambil berlalu kedalam memenuhi permintaan sang majikan.
" Hm, kamu datang di sini sendiri Nak. Pasti Nayla sibuk kerjanya ya sehingga dia tidak bisa ikut bersama kamu kemari....! " Ucap Bu Lastri memulai percakapan.
Asrul sangat terkejut mendengar penuturan Bu Lastri. Bisa di artikan kalau Nayla sedang tidak berada di rumah ini.
" Di rumah tidak ada, di kantor juga tidak ada, di sini pun begitu, lalu dimana Nayla berada ?" Batin Asrul.
" Ah iya Bu, Nayla lagi sibuk kerjanya. Aku lagi ada kerjaan dekat dekat sini, jadi sebelum kesana sekalian saja Aku mengunjungi Ibu, ingin tau bagaimana keadaan Ibu. Oh ya Bu, bagaimana keadaan Ibu sekarang, apa Bi Dewi merawat Ibu dengan baik. Obat, makan dan yang lain lain harus teratur ya Bu....! " .
Bu Lastri sangat bahagia melihat ke khawatiran anak menantunya.
" Ibu baik baik saja Nak, Bi Dewi juga mengurus Ibu dengan sangat baik. Maaf kalau Ibu jadi merepotkanmu " Ucap Bu Lastri merasa tidak tega karena selalu menyusahkan anaknya.
" Ibu jangan bicara begitu, Asrul kan sekarang sudah jadi anak Ibu. Kalau ada apa apa, seorang Ibu tentu akan meminta bantuan pada anaknya, terkecuali kalau Ibu selama ini tidak menganggap Asrul sebagai anak Ibu. Jadi Ibu merasa menjadi beban, seorang Ibu tidak akan pernah menjadi beban bagi seorang anak. Karena kebahagiaan Ibu adalah kebahagiaan seorang anak "
Bu Lastri semakin terharu mendengar ucapan anak dari sahabatnya yang sekarang benar benar menjadi anaknya.
" Terima kasih Nak Asrul, Ibu jadi lega kalau begitu. Ternyata Ibu tidak salah menjodohkan kamu dengan Nayla anak Ibu, anak Ibu pasti menjadi satu satunya wanita yang paling bahagia, karena mendapatkan suami baik seperti Nak Asrul " Ucap Bu Lastri terharu, matanya sampai berkaca kaca karena terlalu bahagia.
Tidak lama muncul Bi Dewi membawa nampan berisi minuman dan juga cemilan.
" Silahkan di minum Bu, Bapak...! " Ucap Bu Dewi setelah selesai menata semuanya di atas meja.
" Iya Bi, oh ya....! tolong bibi ke mobil dan bawa semua barang barang belanjaan yang ada disana " titah Asrul yang di jawab anggukan oleh Bibi yang khusus di sewa Asrul untuk menjaga dan memenuhi keperluan Bu Lasti, Ibu mertuanya.
" Oh ya Nak, setelah ini kita makan bersama ya. Kebetulan tadi Ibu sedang masak, Ibu juga sedang masak makanan kesukaan kalian, Rendang pedas. Ibu ingat kalian sampai berebut ingin memakan itu waktu kalian kecil "
Bu Lastri tertawa kecil mengingat tingkah lucu anaknya dan juga anak sahabatnya itu. Mereka sering berebut makanan kalau sudah ada rendang sapi pedas.
" Baiklah Bu, Alhamdulillah kebetulan Asrul belum makan Bu. Pagi pagi sekali Asrul sudah berangkat karena sekalian mengunjungi Ibu " Jawab Asrul tanpa malu malu.
Ia memang sering tidak tahan kalau mendengar kata rendang, perutnya selalu meronta ingin di isi.
" Baiklah Nak, Nak Asrul tunggu saja dulu di sini, Ibu mau menyiapkan semuanya agar kita bisa makan bersama "
" Iya Bu " Jawab Asrul sambil tersenyum ramah.
.
.
.
.
Asrul kembali ke kota tidak lama setelah sarapan bersama Ibu Lastri. Hatinya di landa kebingungan karena tidak menemukan keberadaan Nayla.
" Cari semua tempat yang kira kira memungkinkan Ia singgahi. Laporkan padaku petunjuk sekecil apa pun itu ".
" Aku akan menemukanmu kemana pun kamu berada, aku tidak akan membiarkan kamu merusak semua kebahagiaanku " Ucap Asrul geram.
Ia mengemudikan kembali mobil kesayangannya membelah jalan yang mulai macet hingga Ia kembali ke tempat tinggalnya.
" Kosong.... kemana dia sebenarnya " gumam Asrul saat membuka lemari pakaian milik Nayla di kamar bawah, lebih tepatnya tempat itu adalah gudang.
Asrul bergegas naik ke kamarnya untuk mencari beberapa petunjuk yang bisa Ia gunakan untuk melacak ke beradaan Nayla
terus kerja apa ini?